7 07 Kakek Percaya Janjimu

" hampir tiga belas tahun iskan mencari keberadaan arina tapi hasilnya nihil pa" ucap lelaki tampan tinggi berkaca mata dengan bingkai emas putih dengan nada sedih (iskandar muda sanjaya).

" apakah kamu yakin arina mengandung saat meningalkanmu" ucap lelaki tua yang terbaring lemah di pembaringan mewah berukuran king(sanjaya).

" maafkan papa,bila tidak karena ucapan papa, arina tidak akan meninggalkanmu" ucap sanjaya dengan airmata menggenang dikedua mata tuanya.

"papa tidak salah, iskanlah yang bersalah karena melukai arina dengan menikahi lea" ucap iskan dengan tatapan sedih.

" apakah kamu tidak mencari keberadaan arina pada keluarganya" tanya sanjaya lagi.

" itulah yang buat iskan bingung, keberadaan keluarga arina tidak dapat iskan lacak" jelas iskan.

ingatan iskandar melayang mengenang saat saat bahagia bersama arina.

arina yang begitu cantik dan lembut menjadi primadona di universitas.

iskandar dan arina menjadi pasangan paling tersohor dimasa itu bak pangeran dan putri raja.kisah cinta iskandar dan arina mengundang pujian sekaligus iri melihat betapa serasinya pasangan iskandar yang cerdas, penuh prestasi, tampan sekaligus kaya raya dengan arina yang sangat cantik lembut juga kaya raya.

hingga hubungan iskandar dan arina keluar dari batas dan norma agama.

iskandar

tidak menyesali namun sangat bahagia saat mendengar arina yang sangat dicintainya hamil namun arina tiba tiba menghilang setelah berita iskandar mabuk lalu tidur dengan lea tersiar dimedia kaca dan koran, walau iskandar terpaksa menikah dengan lea, iskan tetap mencari kabar dan keberadaan arina namun hanyalah kabar kesia siaan yang diterima iskandar .setelah lima tahun menikah dengan lea, iskandar mencoba mencari kembali keberadaan keluarga arina namun keberadaannya seakan lenyap tampa bekas.andai benar arina mengandung pasti putra atau putrinya telah berusia hampir dua belas tahun.pernikahan iskandar dengan lea tidak menghasilkan keturunan karena ternyata lea mandul.

" Tuhan telah menghukumku" bathin iskan sembari mendesah panjang.

" putraku iskandar, berpisahlah dengan lea dan menikahlah lagi, keluarga sanjaya membutuhkan penerus kerajaan bisnis sanjaya" ucap sanjaya lemah sembari menggenggam erat tangan iskan yang duduk disisi pembaringan sanjaya.

" itulah yang iskan pikirkan pa.. tampa henti iskan mencari keberadaan arina hingga detik ini, entah kenapa iskan merasa yakin arina masih hidup bersama putraku" ucap iskan sendu.

tampa disadari iskan dan sanjaya seorang wanita cantik berdiri dibalik pintu mendengarkan pembicaraan iskan dan sanjaya (lea ).

" dasar lelaki tua bangkà " bathin lea geram sembari kedua tangannya mengepal keras lalu beranjak pergi meninggalkan pintu kamar sanjaya.

" dret...drett" terdengan suara getar ponsel iskan.

📲 " hallo" iskan.

📱 " tuan, ada sebuah surat tampa nama dan alamat, sepertinya suratkaleng" sekertaris pribadi iskan ( dimas).

📲 " amankan, nanti aku akan ke kantor pukul satu" iskan.

📱 " baik tuan." dimas ,lalu iskan menekan off.

" papa ...iskan kekantor dulu ya" bisik iskan lembut ditelinga sanjaya yang sudah terlelap usai meminum obat.

₩...

iskan mengernyitkan dahi saat membaca surat tampa nama.

* To iskandar muda sanjaya.

mungkin kamu tidak mengenalku namun selama hampir tiga belas tahun aku dihantui perasaan bersalah karena aku adalah saksi dari dosa besar lea.

yang membuatmu mabuk adalah lea lalu lea menjebakmu dalam kamar hotel.

lea juga yang telah menyingkirkan kekasihmu dan juga keluarganya.

berhati hatilah pada lea mungkin giliran keluargamu yang akan disingkirkan lea.

maaf aku tidak dapat memberikan bukti yang valid karena aku hanya saksi, aku tutup mulut karena lea yang telah membantu pengobatan orangtuaku.

aku berharap dengan menyampaikan berita ini perasaan berdosa pada diriku setidaknya akan berkurang, sekali lagi maaf. *

tampa sadar tangan iskandar mengepal kuat hingga terlihat buku buku jarinya memutih.

wajahnya memerah karena amarah namun airmatanya menetes mengingat arina dan keluarganya disingkirkan lea.

dimas menyaksikan iskan menangis sekaligus marah menjadi resah.

" dimas...priksa semua cctv siapa yang telah mengirimkan surat kaleng ini, panggil notaris perusahaan minta untuk menemuiku siang ini juga" ucap iskan dengan suara bergetar.

" baik tuan secepatnya akan saya kerjakan" jawab dimas lalu berlalu dari hadapan iskan.tidak lama lea masuk keruang kerja iskan.

" sayang... " sapa lea sembari menghampiri meja kerja iskandar.

" ya" jawab iskan dengan suara berusaha dibuat wajar walau dalam hatinya penuh dengan api kemarahan.

" besok ada rapat pemegang saham...bantu aku yah untuk masuk dalam jajaran direksi" ucap lea manja sembari memeluk leher iskan dari belakang.

" aku tidak berani berjanji sayang..semua tergantung suara terbanyak pemegang saham" ucap iskan bergetar tak mampu menyembunyikan rasa marahnya.

" ayolah sayang..bantu aku ya " ucap lea merayu manja.

iskan hanya menatap dengan senyum terpaksa.

" oya ...tolong bantu aku sekarang mencari hadiah untuk karyawan terbaik ya sayang " ucap iskan agar lea pergi saat notaris datang menemui iskan.

" biasanya kan dimas yang cari kenapa aku sih sayang" ucap lea dengan mimik heran.

" tiap tahun hadiahnya sama yang itu itu juga kalau kamu yang pilih aku percaya pasti berbeda dan akan menjadi semangat untuk karyawan karyawan perusahaan kita" ucap iskan meyakinkan lea.

" ok deh apapun aku akan lakukan untukmu sayang" ucap manja lea sembari mengecup pipi iskan.

iskan tersenyum namun saat lea keluar dari ruang kerjanya mimik jijik tergurat keras diwajah iskan.

₩₩...

"tock...tock" bunyi ketukan deon pada pintu ruang kepala sekolah.

"masuk" terdengar suara martha dari dalam ruang.

" kryett.." suara pintu terbuka.

" selamat siang bu " sapa deon sopan.

" masuk deon" ucap martha dengan senyum mengembang.

" pak adam bilang ibu cari saya " ucap deon.

" iya benar...ini tentang hasil test pita selama tiga hari minggu yang lalu" ucap martha.

" sempurna disemua mata pelajaran" ucap martha lagi dengan nada puas.

"bagaimana...apakah pita sudah memberikan jawaban padamu" tanya martha antusias.

"awalnya pita tidak mau bu karena tidak ingin jauh dari kakek joe tapi kakek joe sudah meyakinkan pita untuk mengikuti ujian sekolah formal demi cita citanya dan masa depannya" jelas deon.

" hasilnya? " tanya martha tidak sabar.

" akhirnya pita mau bu" jawab deon tersenyum.

" syukurlah " ucap martha dengan nada lega.

" baiklah...besok minta kakek pita untuk datang kesekolah mengurus administrasi dan beasiswa khusus buat pita" ucap martha.

" siap bu , deon permisi dulu bu" ucap deon dengan wajah bahagia lalu beranjak meninggalkan ruang kepala sekolah.

saat keluar dari ruang kepala sekolah deon langsung menghubungi kakek joe.

📲 " kakek...ini deon " deon

📱 " ya...bagaimana deon" kakek joe.

📲 " kepala sekolah meminta kehadiran kakek disekolah besok untuk mengurus administrasi sekaligus beasiswa khusus untuk pita" deon.

📱 " baik..besok kakek akan datang" kakek joe.

📲 " terima kasih kek " deon.

📱 " seharusnya kakek yang bilang terimakasih pada deon, terima kasih ya nak " kakek joe.

📲 " iya kek sama sama , begitu dulu ya kek besok deon sambung lagi salam untuk pita" deon.

📱 " ok " kakek joe.lalu terdengar bunyi ditutup kakek joe.

₩₩₩...

" kakek joe " sapa deon saat bertemu kakek joe dilorong sekolah.

" deon " ucap kakek joe dengan senyum mengembang.

" sudah selesai kek " tanya deon.

kakek joe mengangguk.

" deon antar pulang ya kek sekaligus minta ijin kakek buat bawa pita cari seragam untuk sekolah " ucap deon.

" baik..kakek ijinkan " jawab kakek lembut.lalu berjalan beriringan menuju area parkir menghampiri mobil sport deon.

dengan cekatan deon membuka pintu mobil untuk kakek.

" silahkan masuk kek" ucap deon sopan.

selama perjalanan kakek menceritakan saat mengurus aministrasi sekaligus beasiswa khusus buat pita, kakek joe begitu terlihat bangga dengan hasil test pita yang sempurna disemua mata pelajaran hingga tidak terasa mobil sport deon telah masuk area parkir gedung perpustakaan.

" pita ..." sapa kakek setelah membuka pintu.pita terlihat tekun membaca buku.mendengar suara kakek pita tersenyum menatap kakek joe dan deon.

dengan sigap pita membuat teh untuk kakek joe dan deon lalu menyajikan di atas meja kecil.

" terima kasih dek" ucap deon lembut.kakek tersenyum mendengar ucapan lembut deon.pita mengangguk dengan senyum malu malu.

" pita , sekarang kamu mandi dan pakai baju yang cantik, kak deon akan ajak pita membeli baju seragam untuk sekolah besok" ucap kakek lembut sembari mengusap puncak kepala pita.

pita mengangguk lalu berjalan memasuki kamar mandi.

" anak yang baik, semoga kebahagiaan senantiasa menyertaimu" ucap kakek joe lirih.

" tolong jaga pita ya nak selama disekolah" pesan kakek pada deon.

" pasti kek" janji deon.

" kakek ingin mencari tau siapa sebenarnya keluarga pita, anak yang begitu baik dan cerdas mengapa sampai terlantar dijalanan " ucap kakek sedih.deon terkejut mendengar ucapan kakek joe.

" bukankah pita cucu kakek" tanya deon dengan mimik heran.

" kakek temukan pita tertidur dicekungan sudut gedung dengan pakaian usang dan lusuh" jelas kakek joe.

entah mengapa menatap pita membuat hati kakek bergetar sakit, kakek bukan orang yang mudah percaya pada orang asing tapi hati kakek penuh kasih sayang saat menatap pita pertama kali, itu yang membuat kakek membawa pita tinggal disini dan menganggapnta sebagai cucu kakek" jelas kakek joe lagi.

mendengar penjelasan kakek joe hati deon bagai teriris pisau tajam.

" deon janji akan menjaga pita dan mengasihinya sepanjang hidup deon" ucap deon lirih tampa sadar.

kakek joe terkejut mendengar janji deon lalu menepuk nepuk lembut bahu deon.

" kakek percaya janjimu " ucap kakek joe lembut.

" terima kasih kakek sudah percaya deon" ucap deon menatap kakek joe tidak percaya.

tidak lama pita keluar dari kamar mandi lalu menyisir rambutnya tergerai lepas sepanjang pinggang pita dan memulaskan baby talk pada wajah mungilnya.

deon terpana melihat kecantikan pita walau pita masih berusia sebelas tahun namun tubuh pita tinggi tidak seperti anak anak seusia pita.

pita menggunakan kaos putih dengan rok span jean biru muda dengan sepatu kets berwarna pink dengan bando putih menghiasi rambutnya yang panjang hitam legam.

" deon...bayarlah semua kebutuhan sekolah pita dengan kartu ini" ucap kakek joe sembari menyodorkan gold card pada deon.

" baik kek" ucap deon dengan wajah terkejut saat menerima kartu dari kakek joe.

" kakek...pita berangkat dulu " pita menunjukkan notes pada kakek joe.

" baik sayang...patuhlah pada kak deon " ucap kakek joe lembut.

" hati hati dijalan..jaga pita baik baik" pesan kakek joe pada deon.

" baik kek..kami berangkat dulu" ucap deon sambil memegang tangan pita lalu keluar dari ruang penyimpanan.

avataravatar
Next chapter