3 03 Sudah....Cup..Cup

Acara berlangsung dengan meriah,keluarga nick dan keluarga bram berada pada satu meja besar dengan hidangan mewah di atasnya.

deon dan nesya duduk bersisihan.

deon terlihat acuh dan dingin selama acara berlangsung.

"kamu sekolah dimana ?" memberanikan diri nesya bertanya pada deon.

"internasional school" jawab deon pendek.

"kelas berapa? " tanya nesya lagi.

" sembilan" jawab deon lagi datar n cepat.

" busyet deh nih cowok,dingin banget" bathin nesya.

sania menatap sikap deon yang dingin lalu geleng geleng kepala.

"nesya kelas berapa?" tanya sania dengan senyum ramah sembari mencubit paha deon.

" mami". bisik deon menyipitkan matanya menahan sakit tampa menatap sania.

" kelas sembilan tan" jawab nesya lembut dan malu malu sembari melirik deon.

" rencana mau lanjut kemana nes" tanya sania lagi.

" rencana kami nesya melanjutkan sekolah di luar" ucap lidya.

" deon lanjut kemana" tanya lidya menatap deon.

" disini aja tan" jawab deon cepat.

" kami juga berharap deon sekolah diluar tapi liat nanti aja " balas sania.

" kalau deon mau sama sama nesya aja sekolah di luar,om jadi lebih tenang melepas nesya sekolah di luar" ucap nick sembari mengedipkan mata pada bram.

deon hanya tersenyum menanggapi ucapan nick.

"putraku ini lelaki dingin dan cuek nick,kasihan nanti nesya bisa kurus kering menghadapi deon" jawab bram sembari melirik deon namun deon tak bergeming dalam diam.

lalu terdengar gelak tawa nick dan bram.

"drettt...drettt" terdengar ponsel deon bergetar.

" maaf om ..tante saya angkat telfon dulu" ucap deon sopan sembari berdiri lalu meninggalkan meja.

"wah...putramu benar benar seperti dirimu dulu bram...dingin " ucap nick dengan tawa.

" buah jatuh tidak jauh dari pohonnya " jawab sania sembari menyentuh punggung tangan bram dengan lembut.

" walau dingin tapi kan setia hanya pada satu wanita" ucap bram mengedipkan mata pada sania.

"" waw...baru aku tau bila bramadya ternyata bisa gombal juga " ucap lidya tertawa.

suasana mejapun semakin hidup dengan gelak tawa.

₩....

📲 " hallo..." deon

📱" loe dimana bro.." coky

📲 " lg acara ikut pama". deon

📱 " tugas bu berta gimana nih rencananya ". coky

📲 " ntar senin kita tentuin tema dan judulnya,bahannya kita cari di perpustakaan aja kalau ga dapat di google"

📱 " woke....gue ngikut,bye..." coky.

"papi mami nih apa maunya pake acara jodoh jodohin segala " bathin deon dongkol sembari berjalan keluar gedung hotel menuju area parkir.

📲 " pak ady parkir dimana? deon mau ke mobil" deon

📱 " sebelah selatan den dekat pos jaga" pak ady.

deon langsung mematikan ponsel bergegas berjalan melalui area parkir yang luas, tidak lama terlihat pak ady melambaikan tangan.langkah deon semakin cepat lalu memasuki mobil.

"sudah selesai den acaranya " tanya pak ady.

" belum pak, masih lama...antar deon dulu kerumah coky ntar bapak jemput papa mama lagi" ucap deon datar.lalu jarinya sibuk menekan ponsel mengirim pesan pada sania.

📲 " ma...deon pulang duluan ketemuan sama coky mau bahas tugas sekolah" pesan deon.

lima menit kemudian sania membalas pesan deon.

📱 " ok...hati hati sayang cepat pulang ya kalau tugasnya selesai " pesan sania.

📲 " ok ma..., salam untuk om nick dan keluarga " pesan deon lalu terlihat

deon masih sibuk menekan ponsel.

📲 " cok...loe dimana ? " deon

📱 " gue dirumah...kenapa ? " coky.

📲 " gue kerumah loe sekarang " deon.

📱 " ok...gue tunggu" coky.

₩₩...

senin siang diruang perpustakaan.

" anak siapa net...rajin amat " tanya lelaki muda berkacamata ( ardo) sembari menatap pita yang sedang menyusun buku.

" cucunya pak joe, emang rajin tuh anak" jawab perempuan muda yang gemuk (annet)

" apa dia ga sekolah" tanya ardo lagi penasaran.

" pak joe bilang nggak...belajar dirumah aja,lagian dia bisu" bisik annet pada ardo.

" kasihan" ucap ardo .

waktu menunjukkan pukul dua belas , pita menghampiri annet lalu memberi isyarat bila waktu istirahat telah tiba, annet mengangguk sambil tersenyum...pita bergegas keluar perpustakaan menuruni tangga lalu keluar gedung menuju ruang penyimpanan yang sekarang di anggap sebagai rumah bagi pita dan kakek joe.sesampai di rumah pita langsung memanaskan hidangan sederhana yang tadi pagi dibuat pita.

menyusun piring di atas meja kecil sembari menanti kakek joe pulang.

terdengar pintu dibuka lalu muncul kakek joe dari balik pintu.

" kamu sudah pulang " ucap kakek joe lembut.pita mengangguk dengan senyum manis.

lalu mereka makan tampa suara, usai makan pita bergegas membersihkan meja lalu mencuci perangkat makan.

" pita...nanti sore kakek akan pulang cepat, kita belanja ya kepasar" ucap kakek joe lembut.pita mengangguk tersenyum.

" oya ... teman kakek tadi membawakan buku buku pelajaran, kamu bisa pelajari. setiap bab yg kamu pelajari akan kakek berikan tes padamu, bila ada yang tidak kamu fahami bisa kamu tanya pada kakek, bukunya kakek letakkan dalam kardus diatas tempat tidurmu" ucap kakek joe lagi. terlihat mata pita berbinar binar lalu bergegas menaiki tangga tempat tidur.

kakek joe tersenyum lembut memandang tingkah lucu pita yang terlihat bahagia bagai mendapatkan mainan baru.

"kakek kerja dulu...ingat pukul empat nanti kamu sudah harus siap pergi dengan kakek ke pasar" ucap kakek joe lagi sembari menutup pintu.

pita memandang kepergian kakek joe dengan mata tergenang airmata.

"terimakasih kakek" ucap pita berbisik.

tiga hari pita telah tinggal dengan kakek joe hatinya begitu bahagia, pita berjanji didalam hatinya akan belajar dan bekerja dengan giat agar kelak dirinya dapat membalas kebaikan kakek joe.

ingatannya melayang pada kehidupannya di panti.ibu panti yang kejam mempekerjakan anak anak panti sebagai pengemis, bayi bayi disewakan pada pengemis, sebagian dipekerjakan diperkebunan dan ladang ladang disekitar panti, bila membawa uang kurang dari yang ditentukan maka ibu panti akan menghajar anak anak panti dengan tongkat ditambah dengan hukuman berlari sepanjang sore hingga malam tampa makan dan minum.beberapa anak yang telah beranjak remaja akan memilih lari dari panti seperti pita.

pita memilih untuk tidak bersuara sejak usia lima tahun karena pukulan ibu panti yang bertubi tubi karena pita tidak mampu menyelesaikan cucian pakaian yang begitu banyak, akibat pukulan ibu panti pita kecil sakit demam tinggi tidak berdaya dan tidak sadarkan diri selama lima hari.ibu panti tidak perduli bila pita kecil menjadi bisu akibat demam tinggi.namun tampa diketahui ibu panti saat saat kritis pita itulah Tuhan memberikan karunia kecerdasan luar biasa pada pita.panca indranya menjadi tajam apapun yang dilihat dan dipelajari pita akan tersimpan dalam memorinya hanya dalam satu kali tatapan.

₩₩₩.

"pilihlah apa yang kamu perlukan" ucap kakek joe pada pita didepan keranjang penuh tumpukan pakaian dengan papan bertuliskan discount 75% .

pita menatap kakek joe.

" ayo, kenapa harus malu...kamu hanya punya dua stel pakaian itupun lusuh dan usang" ucap kakek joe sambil menatap lembut pita namun pita tetap tak bergeming.

kakek joe lalu berjongkok dan memegang bahu pita dengan lembut.

" kamu telah bekerja diperpustakaan,kamu harus menggunakan pakaian yang bersih dan pantas...tidak harus mahal namun layak digunakan " ucap kakek joe lagi.

mata pita terlihat basah karena genangan air mata.

q" ....." pita bergetar menatap kakek joe.

" sayang,kamu adalah cucuku...patuhlah pada kakek" ucap kakek joe lembut.

pita mengangguk lemah lalu berlahan memilih pakaian pakaian yang dibutuhkan.kakek joe pun ikut memilih milih pakaian pakaian lalu tampa setau pita memasukkan dalam keranjang dan membawanya ke kasir.meminta tolong pada kasir untuk menyimpan diloker penyimpanan.

usai memilih pakaian kakek joe membawa pita ke ruang sepatu.

" pilihlah...jangan ragu dengan harganya...kakek tinggal sebentar keluar." ucap kakek joe lagi lalu meninggalkan pita menuju ruang khusus perlengkapan baby, kakek memesan talk,baby farfum, cream dan perlengkapan mandi untuk pita.usai membayar dikasir bergegas menghampiri pita.terlihat sepasang sepatu kets putih yang sederhana yang dipilih pita lalu kakek meminta nomor yang sama pada sepatu flatshoes, sendal dan satu pasang separu kets lagi berwarna pink.

saat hendak keluar dari pertokoan, pita terhenyak dengan kantung kantung tas yang banyak.usai berbelanja kakek joe membawa pita memasuki rumah makan sederhana.lalu memesan banyak makanan untuk pita.pita menangis menatap kakek joe.

" sayang... jangan menangis nanti kakek ikut menangis " ucap kakek joe lembut.

tiba tiba pita berdiri lalu memeluk kakek joe dengan erat sembari menangis terisak isak.

" sudah...cup...cup " bisik kakek lembut tidak terasa airmatanya pun menetes.

" Tuhan, terimakasih Engkau berikan aku cucu disaat senjaku" bathin kakek joe sembari mengusap punggung pita.

avataravatar
Next chapter