1 01 Cahaya Mentari

"pita .... pita " panggil seorang wanita setengah baya dengan sebuah tongkat ditangannya,suaranya memekakkan telinga menyusuri lorong bangunan tua sembari pandangannya menyapu sudut sudut ruang demi ruang yang dilaluinya.

"pita....,keluar !" kembali teriaknya lantang.

"bila kamu tidak keluar,bunda akan kurung kamu lagi dalam gudang gelap tampa makan dan minum" teriaknya kembali penuh kemarahan.

disisi lain disebuah kotak tua besar disudut ruang gelap seorang anak perempuan bersembunyi tampa suara dengan tubuh gemetar dan mata yang basah karena airmata.

"BRAKK..." suara pukulan tongkat pada lemari menggelegar mengejutkan anak anak yang ketakutan bersembunyi dbawah selimut lusuh dan usang.

"BANGUN SEMUA !!" teriaknya garang.

satu persatu terlihat kepala anak anak menyembul keluar dari bawah selimut dengan wajah ketakutan dan tangan yang gemetar.

"ada yang tau pita sembunyi dimana ?!" tanyanya penuh murka diwajahnya.

terlihat semua anak menggelengkan kepalanya dengan mimik wajah ketakutan.

"kalian memang tidak berguna !!" makinya kembali dengan suara yang keras sembari meninggalkan ruang besar dengan tempat tidur susun yang berjajar memenuhi ruang.

wanita paruh baya itu memasuki sebuah ruang kerja lalu duduk dibelang meja besar .

tangan besarnya yang kasar menarik laci besar dsisi kanan bawah meja mengeluarkan sebuah map berwarna merah lalu meletakkan di atas meja dihadapannya.membukanya dan menarik secarik kertas usang.

dear ibu panti yang baik.

maaf bila saya meletakkan bayiku didepan pintu panti,saya sangat mencintai bayiku namun bila bayiku bersamaku maka kematian akan menjemputnya.dengan berat hati saya meletakkannya di panti ini agar bayiku memiliki hidupnya.

ibu panti yang baik.

bayiku bernama Pita lisara.bila Tuhan masih memberi saya waktu saya akan mengambil bayiku kembali.

terimakasih.

Arina.

bayi pita ditinggalkan dipintu panti sepuluh tahun yang lalu bersama secarik kertas.

besok pagi sepasang suami istri akan datang mengadopsi pita namun pita kembali menghilang seperti hari hari sebelumnya membuat geram perempuan tengah baya.

" haizz...kemana lagi pita sembunyi" bathin ibu panti dengan wajah marah.

pita adalah gadis kecil pendiam namun cerdas dan cantik, setiap orang tua yg berkeinginan mengadopsi akan menjatuhkan pilihan pertama pada pita namun satu hari sebelum dijemput orang tua adopsi, seperti sebelumnya pita akan kembali menghilang.

₩...

malam telah larut melewati tengah malam.bayangan kecil mengendap endap keluar dari kotak besar dengan tas dipunggungnya berjalan tampa suara melewati ruang gelap,keluar dari pintu menyusuri lorong gelap dibelakang panti lalu keluar gedung panti berjan mengendap endap melewati jalan setapak gelap , merasa yakin telah keluar area panti lalu berlari kencang membelah hutan kecil tampa rasa takut.mengandalkan daya ingatnya dengan mudah melewati jajaran pohon pohon dalam hutan berlari terus tampa rasa lelah.

"kukuruyuuuukkkk..." suara ayam jantan memecah hening saat semburat merah mentari mulai menampakkan kehadirannya.

dengan suara tersengal sengal pita berlahan lahan melemahkan langkahnya,tatapannya jauh memandang kebelakang.

lebih dari lima jam pita berlari tampa henti membelah hutan, menuruni bukit ,melalui jalan besar beraspal berkilo kilo meter.sinar mentari membuat cahaya berpendar dimata indahnya yg mungil,seulas senyum tersungging dibibir pucatnya.

berlahan namun dengan waspada pita duduk dbawah pohon besar melepaskan tas dari punggungnya lalu mengeluarkan sebuah botol usang dan sebuah bungkusan kertas coklat.

dahaganya seakan sirna saat bibir mungilnya meneguk air dalam botol lalu berlahan membuka bungkusan kertas berisi dua tangkap roti tampa isi lalu mengunyahnya berlahan lahan sembari meneguk air dalam botol.

menyisakan separuh air dan satu tangkap roti memasukkan kembali dalam tas lalu melanjutkan kembali perjalanannya menyusuri jalan beraspal.

₩₩.....

mobil hitam cadilac terlihat memasuki area halaman panti lalu berhenti didepan gedung panti.sepasang suami istri terlihat keluar dari pintu belang mobil lalu memasuki pintu masuk panti.

"selamat siang " sapa lelaki itu dengan suara beratnya.ibu panti terkejut saat mendengar suara berat itu.

"selamat siang tuan Iskandar,siang nyonya" balas ibu panti dengan ramah namun dengan wajah cemas.

"apakah pita sudah siap" ucap nyonya iskandar dengan senyum ramah.

"maaf tuan nyonya...seperti biasa pita kembali menghilang" jawab ibu panti dengan suara lemah.

"bagaimana bisa " ucap tuan iskandar gusar.

"iya tuan...setiap orangtua adopsi ingin mengambil pita maka pita akan menghilang malam sebelumnya, ini sudah ke lima kalinya pita menghilang namun pita akan kembali keesokan harinya" jawab ibu panti.

"bila tuan dan nyonya berkenan dan bersabar,saya akan mengantar pita bila pita telah kembali" lanjut ibu panti.

nyonya iskandar terlihat begitu kecewa dan sedih mendengar ucapan ibu panti,tuan iskandar menepuk nepuk pundak istrinya.

"sudahlah...mungkin pita tidak ingin kita menjadi orang tuanya" ucap tuan iskandar menghibur istrinya.

"tuan....bila tuan dan nyonya berkenan mungkin bisa memilih anak lainnya" ucap ibu panti lagi.

"tidak...cukup, kami telah menjatuhkan pilihan pada pita bila pita tidak bersedia maka kami akan mencari anak pada panti lannya" ucap tuan iskandar tegas.

"baiklah...kami permisi dulu" ucap tuan iskandar lagi sembari meraih tangan istrinya lalu berlalu keluar dari gedung panti.

₩₩₩.....

pita duduk dibelakang bus yang melaju kencang membelah jalan raya.mata mungilnya menatap takjub memandang gedung gedung tinggi dengan jalan jalan yang penuh dengan lalu lalang mobil dan kendaraan bermotor.

"hai gadis kecil,kamu turun dimana? sebentar lagi pemberhentian terakhir" ucap lelaki tua salah satu penumpang bus.

pita hanya tersenyum tampa suara.

saat bus telah berhenti pita turun bersama penumpang lainnya.banyak mata menatap pita dengan pandangan jijik karena pakaian usang dan jaket jeans lusuh yang pita gunakan,sepatu kets hitam lusuh dengan tambalan memenuhi sepatunya,topi wol coklat besar menutup kepalanya bahkan sebagian wajahnya.

pita berjalan berlahan menyusuri trotoar lalu pandangannya menatap sudut bangunan dbalik rimbunan pohon.kakinya melangkah menghampiri sudut bangunan lalu duduk meluruskan kakinya sembari membuka tasnya dan mengeluarkan botol dan bungkusan roti.dengan lahap pita mengunyah satu tangkap roti terakhir miliknya sembari sesekali meneguk air dalam botol.

usai makan dan minum pita kembali memasukkan botol n kertas pembungkus roti dalam tasnya.

rasa letih pada tubuhnya membuatnya terlelap dalam tidur yang panjang.

tampa terasa waktu berlalu begitu cepat,suara bising laju kendaraan dan lalu lalang orang orang yg berjalan tidak mengusik lelap pita.tidak terasa melewati malam yg larut pita tertidur disudut gedung terlindung pepohonan yang rimbun.tampa ada seorangpun yang menyadari bila ada gadis kecil terlelap dalam cekungan sudut gedung.

₩₩₩₩...

semburat merah mentari mulai nampak diujung timur langit.

seorang lelaki tua penyapu gedung terkejut mendapati pita yang tertidur tampa alas.

"hei...bangun" ucap lembut lelaki tua.

dengan enggan pita mengusap matanya lalu menatap lelaki tua.

"kenapa kamu tidur disini..." ucap lelaki tua itu lagi

pita hanya menatap tampa suara.

"kamu bisu? " tanya lelaki tua

pita hanya diam dengan senyum dipaksakan.

"dasar anak kecil...ditanya diam aja" ucap lelaki tua dengan nada gusar.

"pasti kamu lari dari rumah" ucap lelaki tua itu lagi sembari menatap pita dari ujung kepala hingga ujung kaki.

pita mengangguk pelan.

"mungkin dia gelandangan" bathin lelaki tua itu lagi.

" kamu lapar ?" tanyanya lagi.

pita hanya diam menatap lelaki tua.

" kamu jangan tidur disini nanti kamu diusir dan di ambil petugas sosial" ucapnya lagi.

"ayo ikut kakek" ucap lelaki tua itu.

pita mengangguk dan berjalan dibelakang lelaki tua.

lelaki tua dan pita berjalan menyusuri sisi barat gedung ke arah belakang gedung disudut belakangng terdapat ruang kecil atau lebih tepatnya ruang peralatan kebersihan.saat lelaki tua membuka pintu dan meminta pita masuk kedalamnya.

"ruangan ini memang kecil,kakek tinggal disini bila kamu mau kamu juga bisa tinggal disini asal kamu juga ikut menjaga kebersihan ruangan ini" ucap lelaki tua.

"kakek kerja dulu,bila kamu mau mandi itu disudut ruang ada kamar mandi kecil,bila kamu lapar dan haus kamu bisa ambil di lemari itu.bila kamu bisa masak mie kamu bisa masak di kompor sebelah kamar mandi" ucap lelaki tua sambil menunjuk kompor.

pita mengangguk dengan senyum dan mata berbinar tampa suara.

lalu lelaki tua itu keluar dengan peralatan kebersihan ditangannya.

pita memandang ruang kecil berukuran lima kali empat dengan tempat tidur susun disudut ruang.

avataravatar
Next chapter