webnovel

Tidak bertanggung jawab

"Tega kamu mas!! Aku tidak pernah menyangka kamu sekejam ini..!" Ucap seorang wanita sambil merintih menangis terisak Isak yang tersungkur dilantai.

"Aku sangat lelah hidup miskin bersamamu seperti ini, aku ingin kaya, aku ingin punya banyak uang, aku ingin menguasai dunia untuk membalas dendam!" Bentak seorang Pria dengan mendorong istrinya yang tengah berusaha berdiri.

Wanita itu tersungkur sambil menangis sejadi jadinya, berteriak kesakitan, matanya tidak mampu membendung air mata yang bercucuran.

"Selama 5 tahun kita menikah, ternyata begini dirimu akhirnya?!" Ucap seorang wanita itu sambil menangis.

"Kalau tidak karena perjodohan konyol bapakmu itu aku tidak akan menikahimu, tidak akan pernah! Karena aku sangat mati rasa!, cinta hanya membuat sakit terlalu dalam!" Ucap seorang lelaki itu sambil menekan dagu istrinya.

Perempuan itu berusaha melepaskan tangan suaminya yang sedang menekan dagunya, dan akhirnya terlepas dengan sakit disekujur tubuhnya.

"Lalu jika kamu tidak mencintaiku, kenapa kamu menerima perjodohan alm bapak?" Ucap wanita itu sambil menahan air matanya yang terus terjatuh.

"Apakah kau bodoh Dewi? Kau tidak menyadarinya slama ini? Bahwa kau hanya kujadikan batu loncatan untuk balas dendamku, kau hanya pemuas nafsuku, saat aku sudah benar benar siap untuk balas dendam, aku akan meninggalkanmu". Ucap lelaki itu sambil menarik dagu istrinya lagi, sesekali wanita itu menarik tangan suaminya lagi.

"Jadi anak yang didalam kandunganku ini, anak kita, apakah kamu juga tidak mencintainya?" Tanya perempuan itu sambil mengelus elus perutnya yang sudah besar, usia kandungan itu sudah 7 bulan.

"Tidakk... Aku tidak mencintai bayi itu, urus sendiri bayi itu, atau jika kamu tidak bisa mengurusnya sendiri, lahirkan dan buang dia" ucap kejam lelaki itu.

'plak' wanita itu berdiri dan menampar keras suaminya sambil menodongkan jari menyumpahkan untuk menyesal seumur hidupnya.

"Dasar lelaki bajingan, aku sangat menyesal menikahimu, bagaimana pun aku akan membesarkan anakku sendiri tanpa bantuanmu, anakku ini tidak akan butuh laki laki bajingan sepertimu, aku bersumpah suatu saat kau akan menyesalinya seumur hidupmu!" Ucap Wanita itu dengan emosi yang memuncak sembari mengelap air matanya.

"Hah? omong kosong macam apa?! aku sangat tidak peduli, kau wanita jalang, aku akan pergi jauh dan mencari kebahagiaan sendiri, urus saja dirimu sendiri, aku sudah tidak membutuhkan dirimu lagi !! " ucap seorang lelaki itu sambil keluar dari rumahnya meninggalkan istrinya sendiri.

Wanita itu hanya menangis meratabi nasibnya, ia tidak menyangka pria yang selama ini menemaninya, lembut, perhatian ternyata adalah lelaki kasar yang sangat egois, ia sangat heran kenapa bisa suaminya itu menyembunyikan jati dirinya.

Wanita itu mengelus elus bayi dalam perutnya, merasa kasihan, seakan akan bicara bahwa ayahnya tidak lagi mencintainya.

Hujan telah tiba seakan akan sedih dan menangis menyaksikan nasib yang dialami oleh wanita itu.

"Bapak.. kenapa pak, kenapa bapak menjodohkanku dengan lelaki itu yang seakan akan bapak belum tahu latar belakangnya, aku sangat tersiksa pak, bayi dalam kandunganku tidak diakui olehnya, seandainya bapak masih hidup bapak pasti akan menolong dan memelukku" Ucap wanita itu sambil memandangi langit yang sedang menangis.

"Ibuk... apakah sesakit ini menjadi ibu? Apa yang harus aku lakukan buk? Apakah seorang ibu itu harus kuat demi anaknya? Jika ibuk menjadi aku, apa yang akan ibuk lakukan? Ibuk.. kenapa harus pergi juga? seandainya ibuk masih hidup, ibuk pasti akan marah, menangis dan mengutuk lelaki itu karena sudah menganiaya dan meninggalkan anakmu ini" ucap wanita itu lagi sambil menangis.

Karena udara diluar sangatlah dingin, wanita itu masuk ke dalam rumah lalu menutup pintunya, wanita itu masuk ke dalam kamar sambil menyanyikan lagu untuk bayi dalam kandungannya, tidak terasa wanita itu sampai tertidur.

Next chapter