webnovel

Chapter 1 - Awal dari Segalanya

Nama-ku Tono, aku berusia 47 tahun. Aku seorang asisten rumah tangga yang sudah cukup lama bekerja dengan majikan-ku. Kedua majikan-ku bisa dikatakan sangat baik, mereka memperlakukan asisten rumah tangga selayaknya manusia. Para ART di sini pun menghormati mereka. Majikan-ku memiliki seorang putra bernama Ricky. Ricky seorang anak yang tampan, tipikal Chinese keren yang gagah. Postur tubuhnya tinggi dan badannya pun bagus. Ricky hobby sekali berselancar di pantai. Sejak kecil, aku mengurus Ricky layaknya anak-ku sendiri. Semakin dewasa, Ricky menjadi sangat menggoda. Ketampanan Ricky sepertinya menurun dari ayahnya, Pak Randy. Di usianya yang sudah tak muda lagi, Pak Randy tetap terlihat gagah, kekar dan masih terlihat lebih muda dibandingkan dengan umur aslinya.

Aku sangat suka dengan Ricky dan Pak Randy, tapi aku tau posisi-ku hanya pembantu di rumah ini. Lagi pula aku ini pria, sangat tak lazim jika menyukai pria juga. Apalagi mereka adalah majikan-ku sendiri. Karena aku tak bisa meluapkan napsu-ku ke Ricky dan Pak Randy. Aku terkadang suka menciumi celana dalam bekas yang mereka pakai. Aku merasa sangat bergairah mencium pembungkus kontol mereka itu, aku membayangkan jika mencium langsung kontol Ricky dan Pak Randy. Terkadang, aku pun coli dan menampung muncratan peju-ku dengan celana dalam yang bekas mereka pakai. Tapi aku melakukan itu semua tanpa diketahui seisi rumah ini. Karena biasanya aku melakukan itu jika aku sedang mendapat giliran untuk mencuci pakaian di rumah ini.

Ricky benar-benar sosok idaman. Aku yakin di dalam pergaulannya, ia pasti disukai banyak orang. Putih, bersih, berbadan bagus.

Pagi itu, aku sedang menyiram tanaman di halaman depan. Ricky sepertinya ingin jogging di sekitar komplek rumah. Ricky memakai singlet hitam, kontras dengan tubuhnya yang putih itu. aku makin berkhayal agar bisa menikmati tubuh indah Den Ricky.

"Pak No." Sapa Ricky.

"Pagi Den." Sapa-ku.

Tak lama setelah Ricky pergi, ayah Ricky pun sepertinya akan berangkat ke kantor. Aku pun menghentikan kegiatan-ku sebentar untuk membuka-kannya pintu.

"Pagi Tuan." Sapa-ku.

"Pagi Ton." Jawab Pak Randy, ayah Ricky.

Pak Randy benar-benar menggoda, pakaian yang ia pakai tak pernah gagal membuat dia terlihat ganteng dan hot. Ibu Ricky jarang sekali di rumah karena harus mengurus usaha mereka yang ada di luar negeri. Pak Randy pun terkadang harus ke luar negeri untuk mengurus usaha mereka. Setelah Pak Randy pergi ke kantor, aku pun kembali menyiram tanaman.

Selesai menyiram tanaman, akupun kembali ke dalam rumah untuk membantu ART lain merapikan seisi rumah.

"Sarapan buat Den Ricky udah siap belom Sur?" Tanya-ku

"Udah Pak'e" Jawab Surti.

Surti merupakan salah satu ART yang juga berkerja di rumah ini.

"Pak Randy tadi ga sarapan Sur?" Tanya-ku lagi.

"Engga, soalnya Bapak mau pergi pagi-pagi e Pak." Jawab Surti.

Hari ini adalah jadwal para ART untuk membersihkan seluruh rumah. Biasa memang kami menyapu dan mengepel. Tapi untuk mengelap barang-barang dan hiasan-hiasan yang diletakkan di lemari, biasa kami lakukan 2 hari sekali. Karena untuk menyapu dan mengepel rumah ini saja butuh waktu yang tidak sebentar. Ketika kami sedang membersihkan rumah, Ricky yang sudah selesai lari pagi pun pulang.

"Lagi bersih-bersih Pak?" Sapa dan tanya Ricky.

"Iya Den. Sarapannya udah disiapin Surti Den di meja makan." Kata-ku.

Ricky segera menuju makan untuk menyantap sarapannya. Setelah selesai sarapan Ricky pun datang menghampiri ku.

"Pak No, Nanti kalo Pak Bim udah dateng, tolong bilangin saya minta dianter ke bandara ya jam 1 siang." Kata Ricky.

"Iya Den. Nanti saya kasih tau Bimo." Kata-ku.

Bimo adalah supir di keluarga ini. Seharusnya Bimo setiap hari mengantar - jemput Pak Randy ke kantor. Tapi karena Pak Randy hari ini berangkat lebih awal, jadi ia menyetir sendiri.

Setelah menitipkan pesan, Ricky pun menuju kamarnya. Sepertinya hari ini Ricky akan pergi ke luar kota untuk menyalurkan hobby berselancarnya. Biarpun tak terlihat bekerja, sebenarnya Ricky cukup mandiri karena dia mengurus usaha kecilnya sendiri. Sekitar jam 8 pagi, Bimo pun datang.

"Pak No, Pak Randy udah pergi?" Tanya Bimo.

"Iya. Tadi Pak Randy berangkat pagi-pagi. Bim, tadi Den Ricky pesen kalo nanti dia mau minta dianter ke bandara jam 1. Kamu jangan lupa loh." Kata-ku.

"Ok siap Pak." Kata Bimo.

Tak terasa hari sudah siang, karena hari ini cukup banyak yang kami bersihkan. Makan siang pun sudah disiapkan oleh Surti. Aku pun pergi ke kamar Ricky untuk memberitaunya jika makan siang sudah siap.

Tok Tok...

"Den, makan siang udah siap ya." Kata-ku.

---------------

Cerita lengkapnya sudah dapat di baca di Karya Karsa

https://karyakarsa.com/Boyaretoys/awal-dari-segalanya

Next chapter