2 Chapter 2

"Zhuocheng...." Ucap Xiaozhan manja pada Zhuocheng sambil bergelayut di lengannya.

"Hey! Lepaskan apa yang kau lakukan?" ketus Zhuocheng pada Xiaozhan.

"Aku lapar. Ayo kita ke kantin." rengek Xiaozhan.

"Kenapa minta padaku? Dan jangan melakukan ini padaku. Pantas saja kau tak pernah memiliki kekasih." Zhuocheng masih berusaha melepas Xiaozhan darinya.

Sebenarnya ia bukannya tak suka, hanya saja jika Xiaozhan terus melakukan ini padanya bisa-bisa ia tak mendapatkan gadis cantik impiannya itu.

"Siapa bilang aku tak punya?" elak Xiaozhan dan menjauh dari Zhuocheng.

"Memang siapa?" Tanyanya.

"Kau." Jawab Xiaozhan kemudian memasang wajah innocent.

"Hey, sejak kapan aku mau menjadi kekasihmu?" kesal Zhuocheng melirik tajam Xiaozhan.

"Sejak aku belum mendapatkan kekasih." Xiaozhan menjulurkan lidahnya pada Zhuocheng. Belum sempat Zhuocheng memukul kepala Xiaozhan, suara Ji Li menggagalkannya.

"Sudahlah kalian berdua. Aku kelaparan di sini." Ji Li mendahului mereka ke kantin. Kemudian disusul Xiaozhan, ia berupaya menghindari pukulan Zhuocheng. Dan kemudian baru Zhuocheng yang beranjak pergi menyusul mereka.

.

.

.

.

Sebelum sampai di kantin, mereka berpapasan dengan Haikuan, si ketua OSIS. Namun ia tak sendirian ia bersama Ziyi si bendahara OSIS dan satu lagi laki-laki yang Xiaozhan tak ketahui, lebih tepatnya laki-laki yang bertabrakan dengannya pagi ini.

"Pagi, Senior." ucap mereka bertiga sambil menunduk.

"Selamat pagi juga." balas Haikuan dengan senyumannya. Sementara yang lainnya hanya diam.

"Kami permisi." ucap Haikuan kemudian diikuti oleh kedua orang tadi.

Xiaozhan sempat menatap mata laki-laki itu, namun saat laki-laki itu balik menatap mata Xiaozhan seketika laki-laki itu memutus tatapannya.

"Ayo cepat! Aku lapar." ucap Xiaozhan kemudian sambil menarik kedua temannya.

.

.

.

.

"Hey, apa kalian mengenal laki-laki yang bersama senior Haikuan tadi?" tanya Xiaozhan tiba-tiba saat mendudukkan bokongnya setelah memesan makanannya tadi.

"Ah, apa maksudmu laki-laki tampan putih yang berpapasan dengan kita tadi?" bukannya menjawab Ji Li justru bertanya sambil mengunyah makanannya.

"Memang siapa lagi yang berpapasan dengan kita tadi?" tanya Xiaozhan memutar bola matanya malas.

"Oh iya. Hehe. Dari yang aku dengar dia adik dari senior Haikuan." jawab Ji Li.

"Darimana kau tahu?" tanya Xiaozhan lagi.

"Aku mendengarnya dari beberapa gadis tadi di lorong terutama para penggemar senior Haikuan." jelas Ji Li.

"Apa dia murid baru? Kenapa aku tak pernah melihatnya?" Xiaozhan mengunyah makanannya dan semakin tertarik dengan pembicaraan ini.

"Dia beda kelas dengan kita tentu saja. Dia juga orang yang suka menyendiri dan dingin." jawab Zhuocheng.

"Benar. Kau bisa lihat sendiri kan tadi? Dia seperti tembok berjalan." tambah Ji Li.

"Ah sepertinya hanya aku sendiri yang tidak mengetahui ini semua." Xiaozhan membuang napasnya dan meminum susu strawberry nya.

"Kenapa kau bertanya-tanya? Jangan bilang kau suka padanya?" selidik Zhuocheng.

"Tentu saja tidak. Tadi pagi aku bertabrakan dengannya di jalan. Dan aku baru tahu jika dia juga bersekolah di sini." jelas Xiaozhan.

"Bertabrakan?" Ji Li kemudian melihat tubuh Xiaozhan dari atas sampai bawah. "Hey, kenapa aku baru sadar jika lututmu terluka dan sedikit kotor?" Ji Li cukup terkejut begitu menyadari keadaan Xiaozhan.

"Tak apa. Lagian ini hanya luka kecil. Jangan terlalu khawatir." Xiaozhan mengibas-ngibaskan tangannya.

"Zhuocheng, apa kau juga tak menyadarinya sedari tadi?" Ji Li beralih melirik Zhuocheng.

"Tidak. Lagipula ia tak apa kan? Jadi untuk apa khawatir?" jawab Zhuocheng padahal sebenarnya dalam hati ia sudah khawatir sekali dengan keadaan Xiaozhan apalagi jika nanti kakaknya tahu pasti ia akan lebih khawatir lagi.

"Iya aku tak apa. Nanti sebelum aku kembali ke kelas, aku akan mampir ke UKS untuk mengobati ini dulu." ucap Xiaozhan menenangkan mereka terutama Zhuocheng karena ia tahu seperti apa Zhuocheng yang sebenarnya.

"Apa perlu kami temani?" tanya Ji Li.

"Tidak perlu, aku sudah besar. Lagipula aku hanya sebentar. Apa kalian tak bisa sebentar saja berpisah denganku?" tanya Xiaozhan yang justru seperti seseorang yang sedang menggoda gadis.

"Lagipula siapa yang akan merindukanmu?" ketus Zhuocheng.

"Ok ok aku duluan." Xiaozhan kemudian beranjak meninggalkan Zhuocheng dan Ji Li.

avataravatar
Next chapter