21 Chapter 21

"Ok, semuanya harap tenang sebentar." ucap Yizhuo, gegenya Ji Li.

"Ok semuanya. Seperti yang kalian tahu. Hari ini adalah ulang tahunku. Nikmati pesta malam ini guys. Don't hesitate, aku yang traktir. Have fun." ucap lantang salah satu orang di meja para senior.

"Xiexie ni..." ucap semua orang setelahnya.

Xiaozhan duduk di sana. Mengamati semua orang yang sepertinya menikmati acara ini. Minum beer dan berdansa dengan asiknya. Bukannya Xiaozhan tak menikmati pesta ini, hanya saja ia memikirkan sesuatu yang lain. Ia sama sekali tak minum atau makan dan tak berdansa seperti yang lainnya.

Ia hanya duduk menopang dagu dan mengamati mereka. Ini memang cukup membosankan. Tapi mau bagaimana lagi, ia tak bisa minum beer lagi.

"Zhan, kenapa kau tak minum?" tanya Yuchen.

"O-oh i-itu...hm.."

"Dia tak bisa minum itu." jawab Zhuocheng tiba-tiba.

"Kenapa? Bukannya ia punya toleransi yang tinggi dengan alkohol?" heran Yizhuo. Setahunya itu memang benar.

"Ia tak bisa minum lagi. Itu akan merusak ginjalnya." jawab Zhuocheng serius.

Lantas Xiaozhan langsung menatap Zhuocheng tak percaya. Memang ia tak bisa minum tapi bukan itu alasannya dan tak mungkin ia bicara jika ia tak bisa makan makanan manusia. Tapi...tidak harus sakit ginjal juga, kan? Itu lumayan ekstrim. Tapi mungkin itu alasan yang paling logis untuk saat ini. Ia akan berterimakasih pada Zhuocheng nanti.

"Apa? Ginjal. Zhan xiong sakit ginjal?" tanya Ji Li tiba-tiba yang kaget dengan ucapan Zhuocheng.

"Ya seperti itu." jawab Zhuocheng.

"Eh? Sejak kapan? Aku bahkan tak tahu." tanya Ji Li lagi lalu duduk mendekat ke Xiaozhan.

"Li, kau terlalu dekat." ucap Xiaozhan. Ia mendorong dahi Ji Li.

Ji Li segera menjauhkan wajahnya, "O-oh sorry. Jadi?" tanyanya lagi.

"Beberapa hari terakhir kami baru mengetahuinya." jawab Zhuocheng, bahkan Xiaozhan sama sekali tak bicara tentang itu.

"Ah, kau kasihan sekali Zhan xiong. Aku harap kau baik-baik saja. Semoga lekas sembuh." ucap Ji Li iba.

"O-oh tak apa. Aku baik-baik saja, jangan khawatir." ucap Xiaozhan kemudian. Ia tersenyum.

Xiaozhan kemudian menatap Zhuocheng seakan raut wajahnya mengatakan terimakasih dan Zhuocheng hanya mengangguk. Mereka untungnya percaya dengan itu.

Semua berjalan sebagaimana mestinya dan Xiaozhan mulai merasa bosan. Ia sebenarnya bisa saja bicara dengan Ji Li atau Zhuocheng, tapi ia tak mau mengganggu mereka yang asik dengan acara ini. Hah, Xiaozhan menghembuskan napasnya dan berjalan menuju Zhuocheng yang sedang menari bersama Ji Li.

"Cheng, aku akan pergi ke kamar mandi sebentar." ucap Xiaozhan cukup keras di telinga Zhuocheng.

"Jangan terlalu lama. Cepat kembali." ucapnya kemudian.

Xiaozhan hanya mengangguk sebagai jawaban lalu pergi. Sebelum benar-benar pergi, ia sempat melihat ke arah meja para senior. Mengamati cukup intens dan menemukan Yibo ada di antara mereka. Tampan, ia benar tapi Xiaozhan cukup takut dengan Yibo, apalagi mengingat perkataannya itu. Xiaozhan menggeleng kemudian benar-benar pergi dari sana.

.

.

.

.

Setelah selesai buang air kecil, Xiaozhan mencuci tangannya di wastafel. Tujuannya kemari memang untuk melakukan ini.

Beberapa saat kemudian, terdengar pintu kamar mandi terbuka dan Xiaozhan menatapnya melalui cermin di depannya. Terlihat ada dua orang masuk ke sana sambil berbicara. Mereka berjalan melewati Xiaozhan dan akan buang air, tapi salah satu dari mereka berhenti seketika tak terlalu jauh dari tempat Xiaozhan berdiri dan mengendus-endus sekitar.

"Hey! Aku seperti mencium bau female vampire di sini." ucapnya.

"Hm..benar. Baunya samar tapi ini sungguh manis." ucap temannya setelah mengendus juga.

"Tunggu sebentar." lalu ia menoleh ke arah Xiaozhan dan mengendus lebih dalam. Xiaozhan risih dengan itu.

"Aha. Aku menemukannya. Orang itu female vampire." ucapnya kemudian sambil menunjuk ke arah Xiaozhan.

Sementara Xiaozhan sudah panas dingin. Bagaimana mereka bisa tahu kalau ia vampire. Xiaozhan mundur sampai menabrak tembok di belakangnya.

"Aw, jangan takut, manis. Kami tak akan menyakitimu." ucapnya.

"Iya, manis. Cukup bersenang-senang dengan kami." ucap temannya sambil mendekat ke arah Xiaozhan.

"J-jangan...mend-dekat. P-pergi." ucap Xiaozhan ketakutan. Tubuhnya gemetar.

"Kau manis sekali. Tentu saja kami tak akan melepaskanmu." mereka mencengkram kedua tangan Xiaozhan dan menyeretnya paksa.

"Lepaskan! Jangan sentuh aku! Lepas!" Xiaozhan berusaha memberontak tapi mereka terlalu kuat dan Xiaozhan merasa lemah mungkin karena terlalu takut.

avataravatar
Next chapter