webnovel

part 1

"gugus 7 akan di dampingi oleh ali

bagaskara,cindy patika, roy sihasale, dan bunga syahputri" ucap sang ketua osis yang sedang berdiri di podium

"silahkan para anggota mos mengikuti langkah kakak pendampingnya" lanjut sang ketua osis lagi

Setibanya di ruang kelas gugus 7, para kakak pembimbing memerintah agar para anggota mos duduk di bangku yang sudah di tentukan menurut abjad nama.

"selamat datang di SMA CITRA BUANA adik-adik" sapa ali

Mata para kaum hawa yang ada dikelas itu semua menatap takjub pada sosok ali. Wajah tampan, alis tebal, hidup mancung dan bibir merah yang menawan itu benar benar menggoda iman siapa saja yang melihatnya.

"semoga kegiatan kita untuk hari ini dan dua hari kedepan bakalan berjalan lancar ya" ali tersenyum hangat di sela perkataannya

"permisi kak, maaf saya telat" ucap seorang gadis yang beridiri di depan pintu sembari menunduk takut

Pandangan semua orang yang ada di ruangan langsung beralih pada gadis itu. Mereka meneliti penampilan gadis itu yang tetap cantik walaupun sudah memakai atribut yang aneh.

"kenapa bisa telat?" tanya bunga tajam

bunga merupakan primadona di SMA ini, ia mampu menaklukkan semua pria dengan kecantikannya. Namun sayangnya ali tidak pernah takluk pada wajah menawan bunga.

"saya kesiangan kak" jawab gadis itu gugup

ali menatap datar pada gadis tadi, entah kenapa ingin sekali rasanya ali menikmati wajah yang sedang menunduk takut itu.

"masuk sini dan perkenalkan diri lo" perintah ali dengan wajah datarnya

Gadis itu melangkah takut memasuki kelas, wajahnya masih menunduk dan tidak ada niat untuk mengangkatnya. ia tidak biasa dalam situasi seperti ini, bahkan tangannya saja sudah sangat amat dingin.

"seburuk apa sih wajah lo sampai gak berani natap kedepan?" ucap ali. Sejujurnya itu hanya sebuah alasan yang ali buat agar gadis itu mau memperlihatkan wajahnya

Dengan sedikit ragu gadis itu mengangkat wajahnya menatap ali. tiba-tiba saja jantung ali berdetak kencang kala mata hitam legam nya bertemu dengan mata hazel gadis itu. Wajah cantiknya yang polos membuat ali ingin sekali mengelus nya,merasakan kehalusan kulit putih gadis itu.

"nama saya illyana prameswari"

ali masih pada keterpakuannya, gadis yang bernama illyana ini benar benar membuat romgga dada nya menyempit. Yatuhan kenapa dengan ali?

"yaudah illyana bisa langsung duduk aja ya" ucap cindy memecahkan keheningan

illyana mengangguk singkat lalu duduk di bangku yang bertuliskan abjad namanya. Tak sengaja mata illyana menangkap sosok pria yang sedikit aneh duduk di bangku nomor dua paling ujung, prilaku nya membuat illyana merasa heran.

"kenapa kayak cewek gitu sih" gumam illyana

Tak ingin ambil pusing,illyana mengalihkan wajah nya ke arah depan untuk kembali mendengar intruksi kakak kelas. saat melihat kedepan ternyata ali masih menatap illyana dengan intes, pipi chubby illyana langsung berubah menjadi merah. Demi apapun illyana merasa malu sekarang.

Hampir 2 jam kakak kelas memberi bimbingan dan arahan,sekarang tiba saatnya jam istirahat berlangsung. Semua anggota mos dan kakak kelas memilih meninggalkan masing masing gugus untuk menuju kantin.

illyana pun begitu, ingin rasanya cepat sampai di kantin agar perut keroncongannya bisa diisi. Belum sempat meninggalkan ruangan,illyana di kagetkan dengan sosok ali yang muncul di hadapannya. Wajahnya masih sama, datar tak berekspresi namun itu tak mengurangi ketampanannya sedikit pun.

"kenapa ya kak?" tanya illyana takut takut

ali memberi ponsel nya pada illyana yang di sambut kerutan di dahi putih illyana.

"tulis nomor lo"

illyana membelalakkan matanya kaget, sumpah demi apa kakak kelas tampannya ini meminta nomornya? illyana ingin menjerit seketika. Baru sehari di SMA saja sudah ada yang nyantol, apalagi 3 tahun.

Dengan ragu illyana mengambil ponsel milik ali dan mengetikkan nomor nya disana. illyana berharap langkahnya kali ini tidak salah. Setelah selesai illyana mengembalikan ponsel milik ali dengan tangan yang sedikit gemeteran. illyana merasa gugup.

ali tersenyum manis memandang nomor illyana yang sudah tertulis di ponselnya.

"thanks"

2 bulan kemudian ali menyatakan perasaannya pada illyana di lapangan sekolah. ali tak suka ber pdkt terlalu lama, maka dari itu ia langsung bergerak cepat untuk menyatakan perasaannya.

rasa bahagia semakin ali rasakan saat illyana menerima pernyataan cinta nya. Namun tetap saja, sifat cuek dan dinginnya tidak pernah hilang. Bahkan illyana pun merasa aneh pada ali karena sifatnya tidak mencerminkan seorang pacar.

illyana fikir karena baru saja berpacaran jadi ali terlalu canggung untuk bersikap romantis. Tapi pada nyatanya sampai 1 tahun berpacaran pun ali tetaplah ali yang cuek tidak pernah menjadi ali yang romantis.

Kini ali sudah menduduki bangku kelas 12 dan illyana di bangku kelas 11,berarti hubungan mereka sudah berjalan selama 2 tahun. Dan selama 6 bulan ini ali semakin terkesan dingin pada illyana.

"kamu mau kemana?"

"ada perlu, lo pulang naik taxi aja"

Lagi lagi illyana hanya mampu menghela nafas kasar, selalu seperti itu.

Hampir 2 tahun berpacaran,namun tidak pernah ada kata romantis yang terlontar dari mulut ali

"mungkin kak ali sibuk" gumam illyana

Walaupun dari awal pacaran sampai sekarang ali tidak pernah berlaku romantis namun illyana merasa tetap bahagia karena bisa berpacaran dengan ali sosok pria yang selalu di dambakan para gadis di sekolahnya. Dan illyana adalah salah satu dari beribu gadis yang beruntung bisa berpacaran dengan ali.

"illyana prameswari.... " teriak seseorang dari arah koridor

illyana memutar bola matanya malas, sudah bisa di tebak jika yang berteriak tadi adalah bobby kusuma, pria tampan yang berperilaku seperti seorang wanita.

Bobby adalah sahabat terbaik illyana. Masih ingat pria yang berprilaku seperti wanita yang illyana lihat saat mos? Ya dia adalah bobby. mereka mulai berteman ketika mendapatkan tugas bersama.

"huhuhuh... Sabar sabar bobby narik nafas dulu"

"kenapa?" tanya illyana sambil melangkah menuju gerbang sekolah

"illyana tau gak kalau kak bunga pulang bareng kak ali?" ucap bobby

illyana spontan menghentikan langkahnya

"apasih lo kok sok tau gitu"

"ihhh.. Bobby emang tau soalnya tadi bobby denger pas kak ali ngajak kak bunga pulang bareng"

Deg

Kenapa selalu menyakitkan seperti ini,hampir setiap hari illyana meneteskan air matanya hanya karena tingkah ali. Dan hari ini air mata yang illyana kira tidak akan menetes lagi ternyata kembali menetes.

"lo gak usah ngada ngada, kak ali tadi pulang sendiri" illyana mulai menghapus air mata yang mengalir di pipinya

"illyana nangis ya? Maafin bobby. bobby gak maksud tapi emang nyatanya kayak gitu" ucap bobby sambil menunduk

"kita pulang!"

illyana menarik paksa tangan bobby menuju halte dekat sekolah, setiap hari mereka memang pergi dan pulang menaiki bus umum. Bukan karena tidak memiliki kendaraan, namun mereka lebih nyaman menaiki bus umum.

"illyana lihat itu kak ali.." bobby menepuk nepuk pundak illyana agar gadis itu melihat kearah yang di tunjuk nya

illyana mulai melihat ke arah yang di tunjuk bobby. disana terlihat ali yang sedang menyandarkan tubuhnya di sisi pintu mobil seperti menunggu seseorang.

Tin Tin

"yeahh bus nya udah datang" bobby bersorak riang

"ayo illyana kita naik biar bisa cepet sampai rumah" lanjut bobby lagi sambil menarik tangan illyana masuk ke dalam bus

Kini bus mulai berjalan secara perlahan, pandangan illyana tetap pada ali yang mulai menampilkan senyum manis nya menyambut sosok gadis yang berjalan menuju ke arahnya.

illyana meremas kuat rok abu abunya saat tangan kekar ali mengelus pucuk kepala bunga, sosok kakak kelas yang paling menawan di sekolah.

"kenapa sakit sekali tuhan" lirih illyana

Ya, sudah 1 tahun belakangan ini ali memang nampak terlihat dekat dengan bunga,Terhitung sejak mereka berada di dalam satu kelas yang sama.

Awalnya illyana hanya menganggap kedekatan mereka hanya sebatas teman sekelas, tapi makin kesini malah seperti orang yang sedang bermadu kasih. Semoga saja apa yang di fikirkan illyana tidak benar terjadi

Bersambung