webnovel

- Rindu-

Sama seperti malam-malam yang lalu, sakura akan selalu menikmati malam Minggu nya untuk duduk di sebuah cafe favoritnya. Cafe yang menjadi saksi dimana sebuah kisah pernah terjalin. Bukan hanya itu, bahkan cafe itu adalah tempat dimana kisah itu akhirnya berkahir tandas.

' Cafe Vizein '

Begitu lah nama cafe nya, Vizein adalah campuran antara nama nya dengan nama seseorang dimasa lalunya. Cafe tersebut juga merupakan miliknya dan seseorang di masa lalu itu, namun sekarang dialah pemilik satu-satunya cafe tersebut. Seseorang itu telah pergi meninggalkannya dengan banyak luka, tapi sialnya setelah 1 tahun berlalu dia masih tepat mengisi penuh hatinya. Tak tergeser barang sejengkal pun.

Sakura Hazeina, dia adalah seorang gadis cantik keturunan campuran Jepang- Indonesia. Gadis yang memiliki tinggi 165 cm dengan berat badan 50 kg. Gadis berlesung pipi kecil di pipi kirinya. Putri satu-satunya Keturunan Aditama. Dimana Jika mendengar nama Aditama, maka semua akan memilih untuk minggir tak berurusan dengan keluarga tersebut.

Sakura saat ini berumur 24 tahun. Dengan berbagai gelar yang dia raih dalam waktu singkat. Dia adalah seorang dokter Spesialis Kanker, seorang penulis novel, serta seorang motivator. Keluarga sakura sangat bangga pada dirinya. karena dia hanya satu-satunya. Dia selalu menjadi satu-satunya dalam segala hal.

Tapi,

Tidak dalam satu hal. Satu hal yang tak pernah sakura kira sebelumnya.

Tentang sebuah 'Perpisahan'.

" Ra, apa kau tak ingin kembali ke Indonesia?" Kevin mulai mengeluarkan bujuk rayunya untuk mengajak gadis dihadapannya agar mau kembali ke kampung halaman mereka.

sakura mendengus kesal. Memutar bola matanya malas. Kevin sudah 20 kali mengatakan nya dalam sebulan ini.

" Aku tidak akan kembali ke Indonesia sampai kapanpun." tolaknya.

" apa kau tak rindu Oma Kalista?" sinis Kevin.

" Tidak." Sakura menggeleng semangat.

" kau memang cucu yang kejam Ra!" Kevin mulai emosi melihat sakura. kenapa gadis itu sangat keras kepala?

Sakura menggeleng, dia tidak terima dikatakan sebagai cucu yang kejam.

" aku bukan cucu yang kejam Kevin, aku hanya belum ingin kembali. Lagi pula Oma selalu datang ke sini sebulan sekali. Lantas apa yang kejam?" tanyanya sengit.

" terserah kau saja." Kevin menyeruput kopi nya. Memilih mengalah daripada harus lanjut berdebat panjang.

" kopi buatanmu selalu yang terbaik" gumamnya.

Sakura diam tak menimpali Kevin lagi.

Kevin Arya Wibowo adalah sahabat nya sejak SMA. Mama Kevin dan mama sakura sudah bersahabat sejak SD. Membuat keduanya akhirnya memutuskan untuk tinggal bertetangga. Kevin dan sakura bahkan sudah dijodohkan sejak kecil. Hanya saja Sakura tidak pernah memiliki perasaan apapun pada Kevin. Membuat perjodohan keduanya akhirnya dibatalkan di saat sakura mulai berpacaran dengan seseorang saat SMA. Jadi , mau tidak mau perjodohan itu harus dibatalkan karena sakura sudah cinta mati pada sosok pacarnya itu.

" sakura!" panggil Kevin serius.

" ada apa?" sakura mulai merasa tak nyaman saat Kevin menunjukkan wajah serius nya. Pasti akan ada hal yang tidak enak untuk didengar setelah ini.

" apa kau masih mencintainya?" Tandas Kevin.

Sakura bergerak gelisah. Pertanyaan ini selalu berhasil meresahkan nya dalam sekejap. Matanya mulai terasa memanas saat mengingat kembali masa lalunya itu.

" apa mau mu Kevin?" lirih sakura.

Kevin diam. Dia menautkan jemari nya dan sakura. Menghembuskan nafasnya pelan, lalu mulai mengutarakan maksud nya.

" menikahlah denganku!" ucap nya mantap.

Sakura membeku. Bibirnya terasa Kelu untuk menjawab permintaan Kevin. Bukan sekali dua kali Kevin melamar nya, tapi sudah berpuluh-puluh kali.

Semenjak dirinya dan seseorang itu sudah tak memiliki hubungan lagi. Semenjak sakura mulai sakit-sakitan dan tak berdaya karena rasa rindunya. Semenjak sakura mulai sering melamun dan tak bertenaga. Kevin mulai sering mengajaknya menikah.

" aku tak bisa Kevin." lirih Sakura.

" apa masih karena dia?" tanya Kevin.

sakura diam dan tak menjawab. Bibirnya kini bergetar menahan tangis. Dia langsung meraih handphone nya lalu memasang earphone untuk mendengarkan lagu yang dapat membuatnya tenang. Mengabaikan Kevin akan membuatnya jauh lebih tenang.

lagu mulai berdering, sakura menajamkan pendengarannya. Dia menutup matanya dan mulai meresapi setiap bait lagu.

🎶

lebih baik diam,

dan menghapus dendam,

tak lagi bicara,

agar tak semakin terluka...

🎶

sakura mendengar setiap bait lagu dengan hikmat. Dia selalu bertanya-tanya, kenapa lagu ini sangat pas dan cocok untuknya. seperti seakan-akan diciptakan untuk dirinya!

Kevin memandangi semua yang dilakukan sakura. Gadis itu akan selalu seperti ini saat diungkit tentang masa lalunya.

"apa kau menolak ku lagi?" Kevin memandang datar gadis di hadapannya.

sakura mengerjap, matanya memandang wajah datar sahabat nya itu.

" hmmmm" gumam sakura malas.

" apa karena rindu itu lagi? kau benar-benar tak bisa melupakan nya yah? baiklah kalau begitu... aku tau jawabannya sekarang... apa aku harus Pulang dan membiarkan mu memikirkan nya dengan tenang?" Kevin diam memandang sakura. dia menunggu respon sakura selanjutnya.

Sakura menghela nafas lelah. Dia mematikan putaran musiknya, lalu mulai memandang Kevin serius.

" kita hanya teman Kevin..." sakura menatap mata Kevin dalam.

Kevin terdiam. kata-kata 'kita hanya teman' membuat dia memahami dengan jelas bahwa kali ini dia ditolak LAGI. Dan mungkin memang tidak pernah ada harapan untuk dirinya.

" Baiklah Ra, aku akan pulang lebih dulu." Kevin meraih handphone dan kunci mobilnya. dia langsung bangkit dan melangkah keluar. meninggalkan seorang sakura sendirian. Bukannya memang sakura lebih suka sendiri daripada harus berdua dengannya?

" hahhh, aku sudah ditolak seratus kali sebelum ini. Tapi, kenapa kali ini rasanya baru benar-benar sakit?" Kevin memandang kebelakang kembali. Melihat sakura yang menatapnya Lamat, dia bernafas lega sedikit.

" Setidaknya dia masih terlihat sedih karena sudah menolakku."

Sakura terus menatap punggung Kevin hingga Kevin akhirnya benar-benar pergi keluar. Dia menarik nafas lalu mengembuskannya pelan.

" Apa aku menyakiti mu lagi kali ini Vin?" sakura menunduk lirih. Menyadari bahwa dia sangatlah jahat pada Kevin.

" Tapi aku masih mencintainya Vin,,," lirihnya.

Sakura kembali kehilangan moodnya. Dia akhirnya kembali menghidupkan lagunya.

🎶

cinta punya batas,

tak harus saling keras,

tak bisa dipaksa....

🎶

Bait lagu selanjutnya membuat sakura semakin menyendu. Air matanya pun mulai menetes. Dia benar-benar tidak bisa memaksakan hati nya untuk menerima Kevin... Karena pada nyatanya hatinya sudah mati rasa. Atau sudah benar-benar terkunci rapat?

" Aku merindukanmu..." bisiknya lirih.

🎶

Segala yang kau ucap bohong,

kau lakukan omong kosong,

tak perlu lagi percaya,

kau hanya pura-pura...

kita di ujung perpisahan,

namun selalu Kurindukan....

kau luka yang kurindu...

🎶

Tepat di bait terakhir, Sakura menyatukan kedua tangannya. Bibirnya bergerak kecil meramalkan sebuah doa tulus.

" Tuhan, Kembalikan dia bila dia memang jodohku.."

Dan dalam hitungan detik, decitan bangku yang keras menarik sakura ke alam sadarnya. Dia mendongak kan wajahnya untuk melihat siapa gerangan yang menggangu aktifitas nya. Apa Kevin kembali?

Hingga pada saat itu, seketika semua terasa berhenti. Gelas-gelas yang berada di depan matanya serasa melayang di udara, para pengunjung cafe terlihat tidak bergerak.

Lalu tanpa bisa dicegah, air mata sakura meluruh deras. Jantungnya berpacu dengan cepat. Bibirnya bergetar menahan desakan Isak tangisnya.

"apa kabar?"

Sapaan lirih itu menjadi akhir dari cerita hari ini. Tentang cerita sebuah luka yang dirindukan oleh seorang sakura.

Next chapter