1 acara yang menggelisahkan

"lepaskan kakakku,lepaskan" teriak fania sambil memukul laki laki yang berusaha memperkosa kakaknya,lelaki yang dipukul menjadi geram dan bangun mencengkeram gadis kecil itu dan melemparnya hingga terbentur tembok

"tiiidaaak, faniaaa" teriak kayra histeris

" kayra kay kay bangun nak" diguncang guncangnya tubuh kayra yang bermandi keringat. gadis itu segera bangun dan terduduk lemas

" mimpimu datang lagi,istigfar nak tenang semua telah berlalu" ucap utari lembut sambil merengkuh bahu kayra .utari mengerti saat gelisah pasti kayra akan mengingat kembali kisah tragis masa lalu

"ayo mandi dulu, lekas sholat "

" baik tante" ucap kayra dan segera menuju kamar mandi.kayra tidak suka memanggil utari dengan sebutan ibu,sejak dulu panggilan tante tak pernah berubah walau sekarang utari telah menikah dengan pak darman ayah kayra.walau begitu utari tetap menyayangi kayra.

utari melangkah keluar menuju meja makan di depan kamar kayra, disitu telah duduk pak darman ayah kayra.

" kayra mimpi lagi bu?" tanya pak darman dan menyeruput teh hangat digelasnya

" mungkin dia gelisah karena acara teges gawe itu pak,apa sebaiknya dia tidak usah ikut pak."

" jangan bu,ibu tau dia itu putri kesayangan eyangnya,kalau dia tidak ikut nanti jadi masalah"

" tapi kayra tertekan pak"

pak darman tahu apa yang dimaksud istrinya

keluarga besar mertuanya nenek kayra yang ada di desa pasti akan mendesak kayra segera menikah. seperti saat acara lamaran itu. semua bertanya kapan kayra menikah dan itu membuat kayra jadi gugup dan gelisah.

" biar nanti desi yang jaga kakak bu" ucap desi adik tiri kayra.desi anak yang cuek dan selalu ceria,dia enggak begitu perduli dengan kritikan orang lain asalkan dia anggap itu benar dan nyaman untuknya,dia segera duduk di kursinya hendak sarapan

" ayo berangkat yah" kayra keluar dari kamar sudah berpakaian rapi

" eh sarapan dulu"ucap ayahnya

" ya kak ni tempenya masih hangat"

" kakak tak nafsu des perut kakak rasanya penuh" kayra ikut duduk

" minum teh saja dan nih sama roti agar perutmu tidak kosong" perintah utari dan memberikan teh dan roti pada kayra.

" terima kasih tan" dan diminumnya tehnya

" kamu kok belum siap des" ucap kayra sembari menggunyah rotinya

" aku ma gampang kak tinggal pakai jaket dan kerudung jadi deh" desi memang tak pernah mikirin penampilan dibelikan baju apapun asalkan bukan rok pasti dipakainya.

setelah sarapan mereka pun berangkat ke rumah eyang lastri nenek kayra. dalam perjalanan kayra berusaha menenangkan fikirannya .rasanya males ikut dalam acara seperti itu.namun rasa kangen pada eyangnya

menguatkan hatinya.

ia teringat kembali acara lamaran sepupunya dulu. semua bertanya" kapan kayra di lamar, keburu tua nanti ndak ada yang mau "

" hhheemm" kayra mendesah kalau ndak ada eyangnya sudah pingsan dia. bu utari yang duduk disebelah kayra melihat kegelisahan kayra digenggamnya tangan kayra

"tenang lah" bisiknya kayra pun berusaha tenang dan memejamkan mata

avataravatar
Next chapter