webnovel

Luffy The OverPower Pirate (Indonesia)

Saat Luffy berumur 7 tahun, Dirinya dari masa depan muncul di hadapannya, dia mengatakan seluruh nakamanya mati di tangan Admiral Akainu tepat setelah dia berhasil mengalahkan Yonkou Kaidou. Ikuti petualangan Luffy versi yang lebih kuat dan lebih pintar, mengulangi perjalanannya dari East blue hingga New World, berharap tidak mengulangi kesalahan yang sama dan memperbaiki kesalahan yang dia buat. Warning: Out of character Luffy! Godlike Luffy! Smarter Luffy! Luffy X Robin. Fanfiction ini bukan ide saya, Fanfiction ini di buat sebelum Dressrosa Arc keluar, sehingga nanti ada cerita yang tidak sesuai dengan Canon.

Denny_mai · Anime & Comics
Not enough ratings
58 Chs

Chapter 19 Grand Line

Luffy memandang ke kejauhan saat kapal turun dari Reverse Mountain.

-----------------

Flashback:

"... Kau bukan ayahku ...."

"... Kau orang asing ..."

"... Aku tidak peduli denganmu ..."

"... Hanya pendonor sperma ..."

---------------------

Luffy menghela nafas.

Zoro menyadari ekpresi kaptennya yang terlihat tidak bahagia dan meletakkan tangannya di bahunya.

"Ada apa?" Zoro bertanya. Luffy menghela nafas lagi.

"Aku bertemu ayahku di Loguetown sebelum kita pergi." Luffy memberitahunya. Zoro hanya menatapnya.

"Untuk pertama kalinya." Luffy menambahkan ketika Zoro jelas tidak tahu apa masalahnya. Zoro menghela nafas.

"Ohh baegitu." Zoro memberitahunya. "Jadi bagaimana hasilnya?"

Luffy terkekeh pelan.

"Aku bersikap menyebalkan padanya." Luffy menjawab setelah hening beberapa saat. Zoro berkedip.

"Aku memberitahunya bahwa sampai dia benar-benar melakukan sesuatu, aku tidak akan peduli padanya dan akan melihatnya sebagai orang asing." Luffy melanjutkan. Zoro menghela nafas.

"Kamu memang brengsek." Zoro menyetujui pernyataan Luffy. "Tapi aku jujur ​​tidak bisa menyalahkanmu. Kalau itu aku, mungkin aku akan melakukan hal yang lebih buruk dan memukulinya beberapa kali dan-"

"Bukannya aku ingin mengganggu PDKT kalian, tapi kita akan menabrak!" Nami menyela.

Luffy melihat ke depan dan melihat apa yang tampak seperti gunung raksasa.

'Sialan, Laboon!' pikir Luffy.

Dia tidak bisa mencegah patung kepala domba di depan kapal patah lagi, dan dia sempat marah untuk beberapa saat karena itu. Kemudian paus itu menelan kapal dan dia memasuki paus itu melalui pintu di atasnya (sama seperti canon). Kemudian dia menemukan jalan menuju perut dan hampir jatuh ke dalamnya. Tapi dua orang yang tampaknya di dalam bersamanya saat itu terjatuh ke dalamnya. Luffy meluncurkan dirinya ke kapal tepat saat Zoro ditahan oleh sanji untuk tidak menyerang Crocus karena suatu alasan. Luffy menabrak mereka berdua. Sanji berhasil memegang tepi kapal sehingga tidak jatuh, tetapi Zoro terlempar keluar kapal, langsung ke cairan pencernaan paus (sambil menunjukkan penguasaan bahasa kotornya yang penuh warna). Yuck.

Kemudian dua orang yang bersama Luffy tadi memanjat pagar. Salah satunya adalah seorang pria berambut coklat dengan pakaian hijau dengan mahkota di kepalanya dan yang lainnya adalah seorang gadis berambut biru.

-----------------

Flashback:

"Kenapa kau duduk di sana, Luffy-san? Bukankah itu berbahaya? Kau kan pengguna buah iblis!"

"Ini kursi spesialku. Jangan khawatir, aku tidak akan jatuh."

------------------

Hanya sekarang, dia tidak bertingkah seperti itu. Dia tampak seperti agen khas Baroque Works. Luffy tidak tahu apakah itu memang penyamarannya atau pengaruh dari partnernya, yang sebenarnya sangat menjengkelkan. Mereka bersikap seolah-olah pememilik kapal Luffy dan kawan-kawan, mereka juga berusaha membunuh Laboon dengan bazoka yang mereka bawa. Crocus menghalangi serangan mereka. Luffy bertanya-tanya bagaimana orang tua itu bisa melakukan itu tanpa terluka parah. Padahal kakek itu terlihat normal untuknya.

Luffy kemudian membuat pingsan mereka berdua. Setelah beberapa menit berbicara dengan Crocus, yang kemudian menjelaskan tentang Laboon kepada mereka. Kemudian mereka keluar dari perut Laboon. Setelah beberapa saat, Luffy memutuskan untuk bertarung dengan Laboon dan kemudian melukis jolly roger Straw-Hat yang tidak rata di bagian kepalanya untuk menghentikan Laboon membenturkan kepalanya ke red line.

Setelah beberapa menit mengobrol ...

Nami menatap kompasnya dengan ekspresi bingung. Luffy berbaring di rumput (pulau kecil dekat Laboon) dan memandang langit. Usopp berada di kapal memperbaiki kapal. Zoro ada di sana, tidur. Sanji tiba, membawa makanan.

"Ini makananmu, Nami-swan!" Sanji berseru dan berputar-putar seperti mie, sambil membawa piring, yang selalu membuat Luffy terkesan.

"Hei, Sanji-kun, kompasnya sepertinya rusak!" Nami memberitahunya. Sanji kemudian meletakkan piringnya dan memeriksanya. Luffy mulai makan.

"Kau benar, Nami-san. Kompas itu berputar secara acak." Sanji menambahkan. Crocus tertawa dari kursinya dan semua orang menatapnya, kecuali Luffy, yang sedang makan makanan Nami.

"Kompas sederhana seperti itu tidak akan membawamu ke mana pun di Grand-line." Crocus memberi tahu mereka. Nami menatapnya dengan ekspresi ngeri. "Kondisi alam di paradise dan terlebih lagi di New World adalah hal yang sangat tidak terduga untuk bisa ditangkap oleh kompas sederhana seperti itu."

"Lalu apa yang kita butuhkan?" tanya Nami. Crocus terkekeh.

"Kau ternyata datang dengan kurang persiapan, huh, nona muda?" Crocus bertanya dengan nada geli. "Kau akan membutuhkan Log-pose."

"Ini serius, kenapa kau malah tertawa?" Nami berteriak padanya. Crocus menunjuk ke tangan Luffy yang mengarah ke Nami, sedang memegang pose log yang asli.

"Orang-orang aneh itu menjatuhkannya."

Nami mengambil Log-pose itu dan secara bersamaan meninju Luffy, yang tentu saja Luffy tidak kenapa-napa, namun Luffy tetap merespon tindakan Nami dengan rengekan.

"Kenapa kau memukulku, Nami!" Luffy bertanya dengan nada kekanak-kanakan. Nami hanya mendengus.

"Hanya karena aku ingin." Ucap Nami. Luffy cemberut.

"Terserahlah." Luffy berkata padanya dan menjulurkan lidahnya. "Pukulanmu seperti seorang perempuan!"

"AKU MEMANG PEREMPUAN!" Nami berteriak dan meninju Luffy sekali lagi, tetapi sebelum Nami bisa melakukannya, Malah Sanji yang marah pada Luffy.

"BERANINYA KAU KARET BODOH!" Sanji berteriak. "Pertama kau makan makanan Nami-san ku dan kemudian kau menghinanya!" Dan kemudian Sanji menendang kepalanya. Yang tentu saja tidak berpengaruh apa pun pada Luffy kecuali membuat tanda merah kecil di wajahnya.

"Sanji-kun ..." Nami tiba-tiba bergumam dengan nada gelap, mengancam yang menggambarkan kematian. Luffy dan Sanji memandang ke arahnya dan menyadari bahwa Log-pose tadi telah rusak akibat angin dari tendangan sanji. Sanji mencoba untuk membela dirinya bahwa dia tidak bersalah, tetapi Nami tidak mendengarkannya dan melanjutkan untuk memukuli sanji. Luffy tertawa ketika dia melihat ini, tetapi ketika Sanji berbaring di tanah babak belur, Nami mengalihkan perhatiannya kepada Luffy dan mendekatinya dengan aura gelap dan suram.

"Dan untukmu, bocah-monyet ..." gumamnya dengan gelap.

Luffy berkeringat. Saat Nami mendekati dia, Luffy mengangkat tangannya. "Tunggu, Nami." dia berkata dengan nada tenang. Nami berhenti karena kebingungan. Dia tidak terdengar seperti sedang membuat alasan atau berusaha menghindar untuk dipukuli.

"Tunggu sebentar, Nami." katanya dan merogoh salah satu sakunya. Dia mengeluarkan sebuah kotak, yang meskipun cukup besar masih pas di sakunya.

'Aku harap benda itu tidak apa-apa.' Luffy berpikir dan meletakkan kotak itu di tanah. Membukanya. Semua orang melihat isinya. Di dalam kotak itu ada pisau kecil dengan pegangan yang berbentuk indah, lencana kecil dengan gambar Jolly roger Straw-Hat, yang tidak pernah dipakai Luffy karena alasan tertentu, beberapa benda lain dan kotak yang sangat kecil, sedikit lebih besar dari ukuran kotak tempat Anda meletakkan cincin pertunangan atau sesuatu seperti itu. Luffy mengambilnya dan memberikannya pada Nami.

Nami membukanya dan terkejut. Di dalamnya ada Log-pose lain. Dia kemudian mulai memeluk Luffy, di mana Luffy hanay berkeringat.

"Perempuan dan perubahan mood mereka." Luffy pikir.

Nami menatap Luffy, lalu pada Log-pose dan kemudian pada Luffy lagi.

"Apa?" Luffy bertanya dengan ekspresi yang sangat datar.

"Kau sudah menyiapkan ini?" Nami hampir berteriak. Luffy hanya menatapnya bingung.

"JANGAN MELIHAT AKU SEPERTI ITU!" Nami berteriak padanya, tapi kemudian sedikit tenang dan menghela nafas.

"Ini hanya... bukan sepertimu yang biasanya. Kau tidak pernah merencanakan pertempuranmu. Kau tidak peduli dengan persediaan makanan kita dan hanya memakan semua yang terlihat. Dan kau bahkan tidak punya kapal ketika kita pertama kali bertemu atau bahkan Kru. "

"Nami," jawab Luffy dengan nada 'kau-sangat-bodoh-dan-inilah-kenapa'. "Pertama, aku hanya punya 18 juta Belly ketika aku berangkat. Itu tidak cukup untuk kapal jenis apa pun. Kedua, aku tidak perlu rencana untuk melawan orang lemah dan ketiga, aku selalu makan sampai aku kenyang. Kakekku mengajariku untuk melakukan itu."

Nami dan Sanji menatapnya dengan ekspresi bodoh.

'Apa yang terjadi?! Dia tiba-tiba pikirannya menjadi masuk akal lagi! '

--------------------

Setelah lebih banyak percakapan, perbaikan, tidur siang, memohon (dari Vivi dan Mr 9) mereka akhirnya mulai berlayar ...

--------------------

Setelah mendapat pelajaran dari cuaca Grand-line (diam-diam luffy terhibur dengan reaksi krunya), ketika salju akhirnya berhenti turun dan mereka bersantai di geladak (bahkan 'tamu' mereka), Luffy keluar dari ruang penyimpanan kapal dengan beberapa bandana dan tongkat kayu. Mereka semua menatap Luffy dan mendapat firasat buruk.

"Luffy, apa yang kau-" Nami memulai.

"WAKTUNYA UNTUK BERLATIH HAKI GAESS!" Luffy menyela. Semua orang berkedip.

"Pelatihan * apa *, Luffy?" Zoro bertanya mewakili semua kru lain.

"Haki." Luffy berkata tetapi mereka masih menatapnya bingung, Luffy kemudian melanjutkan untuk menjelaskan. "Oh itu benar. Kalian belum tahu tentang itu. Jadi biarkan aku menjelaskannya."

Dia duduk di lantai kayu, meletakkan barang-barangnya dan semua orang mendekatinya. Ketika mereka duduk dalam lingkaran (Vivi dan Mr 9 duduk di tepi kapal, mereka tertarik pada 'haki' misterius ini, tetapi tidak ingin mendekat.)

Luffy menghela nafas.

"Haki adalah semacam ambisi yang bisa digunakan sebagai senjata. Sensei ku mengatakan bahwa kekuatan ini ada pada semua orang, tetapi sedikit yang berhasil mengeluarkannya." Luffy memberi tahu mereka. Mereka mendengarkan dengan seksama. "Sensei ku menyebut haki adalah tindakan untuk tidak meragukan (Act of not doubting). Dia mengatakan itu adalah kekuatan sejati."

(Maaf kalau salah mengartikan)

"Tindakan untuk tidak meragukan?" Zoro mengulangi dengan tercengang. Luffy mengangguk.

"Mereka yang tidak ragu-ragu, bertarung lebih baik." Luffy memberi tahu mereka. Zoro dan Sanji mengangguk, tahu ini benar. "Itu juga mengapa orang yang sudah kuat atau berkemauan kuat biasanya mempelajarinya dengan lebih cepat."

"Jadi, apa yang bisa dilakukan haki?" Usopp bertanya.

"Banyak hal." Luffy memulai. "meningkatkan kekuatanmu, melindungi tubuhmu, memantulkan serangan, lebih baik dalam menghindari serangan dan hal lainnya."

Mereka semua memandangnya dengan bingung.

"Kalau begitu haki ini sangat berguna." Zoro menyimpulkan. Mereka semua mengangguk, tetapi Luffy menggelengkan kepalanya.

"Sekarang ini berguna," kata Luffy. "Tapi saat kita semakin jauh ke Grand Line, Memiliki Haki akan menjadi suatu keharusan."

"Tapi bagaimana hal-hal itu akan membantu kita melatih haki?" Zoro bertanya dan menunjuk bandana dan tongkat yang dibawa Luffy. Luffy menggelengkan kepalanya lagi.

"Pertama-tama biarkan aku memberitahumu lebih banyak tentang Haki. Ada tiga bentuk haki, seperti yang telah kukatakan." Kata Luffy. Zoro hanya mengangguk.

"Pertama, Observasi haki. Ini memungkinkanmu untuk merasakan keberadaan makhluk hidup dan hal-hal di sekitarmu." Luffy berkata dan berdiri. Dia membalikkan badan dari mereka dan menutup matanya. Mereka memandangnya bingung.

"Zoro." Luffy memanggil. "Cobalah untuk menebasku."

Pendekar pedang itu memandang semua orang. Mereka hanya mengangkat bahu, jadi Zoro mengeluarkan Wado Ichimonji dan berusaha memotong Luffy beberapa kali. Luffy menghindari setiap serangan dengan gerakan yang minimal, membuat mereka sangat terkejut. Luffy kemudian kembali ke mereka dan melanjutkan berbicara.

"Itu hanya bekerja selama konsentrasimu cukup baik dan selama musuhmu menyerang tidak acak." Luffy memberi tahu mereka.

"Itu luar biasa!" Usopp tersentak. Luffy tersenyum.

"Yang kedua adalah Armament Haki. Ini pada dasarnya melindungi tubuhmu. Haki ini memungkinkanmu untuk membuat seranganmu lebih kuat, melindungi tubuhmu dari bahaya dan menyerang pertahanan pemakan buah iblis."

"Pertahanan buah iblis?" Nami bertanya. Luffy mengangguk.

"Jika kau memiliki haki dan memukul ku tanpa aku mengaktifkan Haki ku. aku akan merasakan sakit yang sama seolah-olah aku bukan karet." Luffy berkata.

"S-Sugeii!" Kata Usopp. Luffy menatap Sanji.

"Tendang aku. Sekali." perintah Luffy. Sanji hanya berkedip, tetapi kemudian berdiri. Luffy memegang pergelangan tangan kanannya dengan telapak tangan tangan kirinya. Telapak tangan dibuka ke arah Sanji (Kalau kalian bingung bayangkan pose sentomaru saat pertama kali menggunakan haki). Sanji menendangnya dan Luffy menangkis kakinya dengan telapak tangannya dan tiba-tiba Sanji terlempar ke belakang, hampir menabrak Zoro.

"Dartbrow bodoh ..." gumam Zoro. Luffy berusaha untuk tidak tertawa. Ini adalah pertama kalinya dia mendengar Zoro menghina Sanji di kehidupan ini.

"Apa yang kau katakan," Sanji bertanya dengan nada mengancam. "Marimo?"

"Berhenti!" Perintah Luffy dan Sanji akhirnya duduk. Keduanya masih saling melotot. Luffy akan lebih senang melihat mereka bertarung sebenarnya, tapi hal ini terlalu penting untuk ditunda.

"Aku melihat lenganmu menjadi hitam beberapa kali. Apakah itu armament haki?" Zoro bertanya. Luffy tersenyum.

"Iya, sebenarnya, ini sedikit berbeda. Daripada membuat armor di 'sekitar' kulitku, aku membuat 'kulit' ku menjadi armor. Jika itu masuk akal." Kata Luffy. Lalu dia memposisikan tangan kirinya dalam kepalan tangan dan menggumamkan "Armament" dan tangannya berubah hitam mengkilap seperti yang sebelumnya.

"Kenapa kau selalu mengatakan 'Armament'?" Zoro bertanya. Luffy hanya berkeringat mendengar ini.

"Kenapa kau mengatakan 'Santoryu' setiap saat?" Luffy bertanya balik.

"... Poin bagus."

"Anyway, tipe terakhir adalah Haki of the Conquering King. Atau king's Disposition." Luffy berkata dan duduk. "Hanya satu dari sejuta orang yang memilikinya. Hanya beberapa orang yang memiliki haki jenis ini."

"B-Bagaimana kau tahu kalau kamu bisa menggunakannya?" Usopp bertanya. Luffy hanya mengangkat bahunya.

"Sejujurnya? Kau hanya harus melatih tubuhmu dan berharap kekuatan itu keluar selama prosesnya." Luffy menjawab.

"Apakah kau tidak akan menunjukkan haki itu kepada kita?" Zoro bertanya. Luffy menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Bahkan jika itu akan berhasil, itu tidak sepadan. Rasanya sangat tidak menyenangkan." Luffy memberi tahu mereka.

"Mengapa?" Zoro bertanya.

"Haki jenis itu memungkinkanmu untuk mendominasi pikiran orang lain." Luffy menjawab dan yang lain menatapnya dengan kaget. "Sasaranmu harus lemah pada kemauannya dan jauh lebih lemah daripada penggunanya agar bisa bekerja. Ini bagus untuk melawan musuh-musuh yang lemah."

"Memang apa yang bisa dilakukan Haki itu?" Sanji bertanya.

"Itu Literally menghancurkan pikiran musuhmu untuk beberapa waktu dan mereka akan pingsan. Rasanya pasti tidak akan nyaman." Luffy menjawab dan menggaruk kepalanya. Nami tiba-tiba sadar.

"Kau menggunakannya pada tiga bajak laut di kota Orange!" kata Namu dan menunjuk padanya. Luffy mengangguk, tetapi kemudian dia berdiri, mengabaikan wajah mereka yang terkejut karena dia salah satu yang orang yang 'terpilih' dan kemudian mengambil peralatan latihannya.

"Kita akan mulai dengan Observasi." dia mengumumkan. Mereka memandang Luffy dengan bingung.

Luffy hanya menyeringai.

"Nami akan berpasangan dengan Usopp dan Sanji akan berpasangan dengan Zoro karena kekuatan kalian lebih dekat seperti itu." dia berkata.

"Apa yang akan kita lakukan?" Usopp bertanya dan ketika Luffy menyeringai, mereka mendapatkan perasaan buruk.

"Salah satu dari kalian akan menutup matanya sendiri dan duduk di lantai dan mencoba menghindari serangan tongkat yang di pukulkan oleh pasangan kalian. Kalian akan mengulanginya beberapa jam setiap hari sampai kalian bisa menghindari tongkat dengan sempurna." Luffy berkata dengan nada ceria.

"WHAAAAT ?!" Mereka semua berteriak.

"SELAMAT BERLATIH!"

--------------------------------

Yup Luffy sudah mengajarkan Krunya Haki di awal masuknya mereka ke grand line. Tapi kalian tidak perlu khawatir karena pastinya membutuhkan waktu lama sampai mereka bisa menggunakan Haki.