webnovel

kenangan

Terik panas yang menyegat,cahaya matahari yang sangat menyilaukan mata yang menujukkan telah memasuki musim kemarau telah tiba.Tak terasa waktu yang berjalan sangat cepat.padahal terasa baru bulan lalu aku mengenal dia,tapi sekarang dia telah menjadi sepenuhnya milikku.

Aku tak percaya semua ini,ini bagaikan mimpi disiang bolong,saat ini aku terus memandang wajah tampannya itu,hal yang dulu tidak pernah aku pikirkan sama sekali tapi sekarang (....).

saat aku memandangnya aku teringat masa 7 tahun yang lalu dimana pada waktu itu aku baru kelas 10 sma,seseorang siswi yang sembrono dan juga bisa dibilang pintar.

Tringgggg.Terdengar suara yang berisik di telingaku,tapi aku tidak memperdulikannya karna waktu itu aku terhanyut kedlam mimpi yang sangat indah sampai sampai.....

"non bangun sekarang udah jam setengah tujuh,nanti nona terlambat di acara mos nya lo".Terdengar suara seseorang memanggilku dan lalu dia menarik tubuhku dan membuat aku terduduk,saat itu aku masih belum sadar,tapi saat aku melihat alarm sudah menunjukkan setengah tujuh dan.

"What?setengah tujuh".kaget ku melihat alarm dan langsung membuat ngantukku hilang seratus persen.

"Bik,kenapa gak bangunin aku,bibik taukan hari ini hari pertama aku masuk sekolah dan hari ini mos lagi,mati aku pasti kena hukum aku."aaa... bik:.rengekku kepada bibik atum. dia adalah pembantu di rumah ku sejak aku belum lahir aku sudah menganggap dia seperti orang tua sendiri karna dia yang merawatku sejak kecil.karna mama dengan papa ku sangat sibuk jadi mereka hampir tidak pernah merawatku serelah umurku lebih dari satu tahun.Tapi aku tdk menghiraukan itu,karna aku tahu orang tua bekerja keras semuanya demi aku.Dan dia juga sudah mengganggap aku jg seperti anak nya sendiri karna.

"Apanya yang tidak membangunkan".marahnya kepadaku sambil menjewer telingaku dengan kuat.Dan membuatku sedikit teriak.

"Bibik udh hampir sepuluh kali bolak balik dari sini,tapi nona gak pernah bangun bangun,apalagi kenapa pintunya itu dikunci?.Tadi bibik suruh pak rahmat untuk dobrak pintu kamar nona".Jawab dia sambil melepas jeweran yang mematikan itu.

"what?bik kenapa pintunya di dobrak,kan rusak jadinya". sambil menuju kearah pintu yang di dobrak.

"Dari pada mikirin pintu,lebih baik nona mikirin gimana caranya supaya nona datang kesekolah tidak telat,sekarang udah jam setengah tujuh,nona gak ma...

Sebelum bibik selesai bicara aku langsung mengambil handuk yang ada di gantungan pintu yang baru saja selesai didobrak dan akupun lari terbirit birit seperti dikejar setan menuju kamar mandi yang ada di dalam kamar ku.

Bibik hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah ku seperti itu dan menampakkan sedikit senyuman di wajahnya.

Setelah selesai mandi dan berkemas aku langsung menuju meja makan,aku hanya mengambil satu potong roti dan meminun segelas susu lalu ke depan rumah dan menyeret pak rahmat yang sedang berbicara dengan pak agus.

Pak rahmat adalah sopir yang biasanya mengantarku bepergian kemana mana.Dia disini baru sekitar dua tahun lebih.Dia sudah berumur empat puluhan di atas.Walaupun sudah berumur empat puluh tahunan pak rahmat belum menikah.Aku tidak tau kenapa dia belum menikah,tapi wajah pak rahmat itu awet muda,kalau orang melihat pak rahmat pasti orang mengira pak rahmat baru berumur tiga puluhan,Tapi kenyataannya hhhhhh.

"Pak rahmat cepat,aku udah telah banget yang ngebutya dengan cari jalan tikus aja ya pak".perintahku kepada pak rahmat sambil memasuki mobil dan memasang sabuk pengaman.

"Baik non,tapi jangan mengeluhya kalau bapak bawa mobilnya ngebut".sahut pak rahmat kepada ku.

"Terserah yang penting aku enggak telat pak".

"Oke non,kita jalanya".bersamaan dengan menghidupkan mobil yang kami pakai.

"Ehhh,tunggu pak".Hentiku karna rasanya aku ada meninggalkan sesuatu yang penting, tidak lama kemudian.

"Oh iya,perlengkapan mos ku masih didalam.

Sebenarnya aku kesiangan itu karna harus membuat perlengkapan untuk mos,sebenarnya udah dari lama itu jadi,karna ada sebuah kejadian yang tidak mengenakkan yang membuat perlengkapan mos ku tidak bisa digunakan lagi.Jadi semalam aku bergadang sampai jam setengah satu.Karna perlengkapannya sangat sulit jadi memakan waktu yang lama untuk membuatnya.

perlengkapan yang pertama aku buat membutukan waktu dua hati supaya maksimal,sedangkan yang ini,hhhh tidak bisa di bayangkan yang penting perlengkapannya ada aja di dalam pikiranku.

Setelah itu aku masuk ke rumah untuk mengambil perlengkapan mos nya.Dan aku jadi semangkin telat.

Sampai di sekolah,aku langsung turun dari mobil.Perutku mual karna bukan main pak rahmat mengebut dengan kecepatan yang gila diatas rata rata.Tadi saja kami hampir menabrak kucing.hhhh memang gilaya dari majikan sampai anak buahnya aja gila.

Tapi karna pak rahmat ngebut tadi aku tidak jadi telat.

Kulihat bangunan megah yang ada didepanku dan dari sinilah cerita ku dimulai.

Next chapter