201 Kabar Bahagia dan Kabar Buruk?

Satu hari sebelum hari persidangan.

"Apah?! Pihak Maman Suparman tiba-tiba mencabut gugatannya?!" Karmila dan suaminya terkejut mendengar kabar yang disampaikan Jovan melalui sambungan telepon yang diperkeras suaranya sehingga orang satu rumah dapat mendengarnya. Tanpa terkecuali Artha yang sudah datang sejak semalam dan baru saja selesai mandi.

"Serius?! Demi appah?!" Artha ikut bersuara.

"Saya nggak tahu pasti alasannya apa. Yang jelas, Artha sudah terlepas dari gugatan," sahut suara Jovan membuat Artha, Mamah dan Papahnya serempak menghela nafas lega.

"Alhamdulillaaah....nggak sia-sia Mamah berdoa siang malam sampai jidat kapalan, akhirnya doa Mamah dikabulkan oleh Allah."

"Tapi kenapa ya?" ujar Papah merasa aneh. "Kenapa mereka mendadak mencabut gugatannya?"

"Apa pun alasannya, yang penting Om sekeluarga sudah bisa tenang sekarang," ujar Jovan sebelum menutup teleponnya.

"Yihaaaa!!!" Artha tiba-tiba mengayun-ayunkan handuknya ke udara untuk merayakan kegembiraannya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter