webnovel

Hida Kyzir Dan Komatsu Haruru Part 1

Namaku Hida Kyzir pemuda yang memiliki darah Indonesia dari Ayahku dan darah Jepang dari Ibuku. Nama Ayahku Reihan Arisandi, namun setelah menikahi Ibuku nama Ayahku menjadi Hida Reihan Arisandi. Sebenarnya aku memakai nama Arisandi namun itu hanya berlaku di Indonesia kalau di Jepang aku hanya memakai Hida saja.

Aku sekarang berumur 15 tahun dan bertempat tinggal di Jepang sekarang ini. Awalnya aku di Indonesia tapi karena ada tawaran masuk SMA terkenal Di Jepang jadinya aku pindah ke Jepang dan mulai hidup mandiri. Awalnya aku kira aku akan tinggal di kamar asrama sekolah bersama teman sekamar laki-laki namun pada saat aku masuk di dalam kamarku... Seorang cewek berambut putih keperakan sedang ganti baju...

"Maaf aku salah kamar sepertinya! Jadi biarkan aku keluar tanpa dipukul." Aku membungkuk kan badanku untuk meminta maaf. "Aku akan melupakan apa yang kulihat barusan, tapi biarkan aku mengatakan satu hal." Aku menarik nafasku sedalam-dalamnya lalu mengucapkan sebuah kalimat yang ada di kepalaku saat ini. "Badanmu sangat bagus! Terima kasih banyak!".

Setelah itu patung topeng tiki melayang ke wajahku yang menyebabkan benjol di jidat dan darah keluar dari hidung ku. Aku terjatuh dan seketika aku keluar dari kamar ini lalu mencoba memastikan nomor kamar ini dengan nomor kunci yang ku terima dari penjaga asrama Ken-Sensei.

'277'

Nomornya sama...

Aku gak salah kamar... berarti cewek itu salah kamar! Aku akan membuat dia bertanggung jawab telah melempar patung tiki ini ke wajahku yang tampan!.

Sekali lagi aku membuka pintu kamar lalu masuk kedalam. Cewek itu sudah berpakaian one piece putih polos dengan rambutnya yang telah dia ikat poni. Aku jadi lebih terpesona saat melihat dia berpakaian seperti ini.

"Sekarang apa mau mu? Mau kulempar lagi?".

"Tidak terima kasih!." Aku menghadap kearahnya. "Sepertinya kamu salah kamar deh soalnya ini kamarku."

"Kamu yang salah kamar kali! Aku sudah memastikan kalo kamar ini sesuai dengan nomor kunci yang ku terima dari Ken-Sensei. Kalau salah kamar kan gak mungkin aku bisa masuk ke kamar yang tidak sesuai dengan kuncinya."

Benar juga perkataan nya, aku jadi penasaran. Apakah Ken-Sensei salah memberi kunci untukku atau salah memberikan kunci untuk cewek ini?.

"Oh kalian sudah saling ketemu?".

Baru aja disebut udah nongol orangnya. Kirio Ken-Sensei, penjaga asrama dan wali kelasku nanti di kelas 1-1.

"Sensei sepertinya aku salah kamar—"

Ken-Sensei langsung memotong perkataan ku "Tidak, kalian berdua tidak salah kamar."

"Heh?." Aku dan cewek itu mengucapkan hal yang sama barengan. Kami masih berusaha untuk mencerna perkataan Ken-Sensei.

"Kalian berdua memang sekamar."

Cewek itu langsung berjalan menghadap Ken-Sensei. Namun saat dia berjalan dia tidak lihat-lihat sampai kaki ku terinjak oleh nya dan dia juga sama sekali tidak merasa bersalah saat menginjak kakiku.

"Aku tidak terima harus sekamar dengan cowok yang bejat ini!."

"Tu—Siapa yang kau bilang bejat cewek kasar?!".

"Diam kamu cowok bejat!".

Kami berdua saling menatap dengan tatapan gak suka satu sama lain. Setelah itu aku memalingkan wajahku darinya dan membaca mantra agar cewek itu kena sial. Tapi bukan mantra beneran, cuman mantra yang kudapat dari film Harry Potter siapa tau manjur.

"Sensei setahu saya disekolah lain asrama cewek dan cowok itu dipisah, selain itu jika diasrama cewek dan cowok gak boleh tinggal sekamar. Tapi kok di sekolah Elit ini malah cewek dan cowok tinggal sekamar?!".

"Berarti kalian belum diberi tahu sama kepala sekolah ya?".

Sepertinya ada alasan tertentu mengapa aku dan cewek kasar ini satu kamar.

Sebelum berangkat ke Jepang ayah pernah berkata kalau Jepang sekarang krisis pertumbuhan penduduk dan pemerintah berusaha mencari jalan untuk mengatasinya. Jangan bilang jalan untuk mengatasinya...

"Penjodohan?...."

Cewek itu melihat ku sedangkan Ken-Sensei tersenyum lebar. Berarti tebakan ku benar...

"Penjodohan?!" Cewek kasar itu menarik kedua kerah bajuku sampai aku terangkat. "Maksudnya kita berdua di jodohkan?! Ih aku jijik kalau harus dijodohkan denganmu!".

Aku tertawa kecil. Aku seketika mengeluarkan setetes air mata dari mataku. "Aku juga tidak mau dijodohkan dengan mu cewek kasar!".

Cewek kasar itu melepaskan kerahku. Dia tiba-tiba suram seperti tidak terima dengan perjodohan yang dilakukan oleh pemerintah. Sialan coba tahu aku tolak saja tawaran ini sedari awal!.

"Si-Siapa yang berani menjodohkan aku?!".

Aku berdiri, merapikan bajuku yang kusut oleh cewek kasar itu, lalu mengusap air mataku. "Pemerintah yang melakukan nya...Kan Ken-Sensei?".

"Benar, sasuga Kyzir."

Walau aku dipuji, kondisi sekarang tidak membuatku senang saat dipuji.

"Kalian berdua dijodohkan oleh pemerintah! Namun yang memilih pasangan kalian adalah kami dari SMA Sakuragi. Tapi kami juga tidak asal-asalan memilih kan kalian pasangan kok." Ken-Sensei mendekati cewek kasar itu. "Haruru coba kamu lihat baik-baik Kyzir itu, bukankah dia kriteria mu?".

Lalu Cewek kasar itu melihat ku dari atas sampai bawah dan setelah itu dia memandang wajahku selama beberapa detik sebelum dia memalingkan wajahnya. Aku merasa terhina saat dia melihat ku dari atas sampai bawah. Tapi kalau dilihat-lihat cewek kasar ini memang kriteria ku...Rambut ikat poni, gak make make up soalnya cantiknya natural tanpa make up, dan jujur tubuh nya bagus hehe.

"Kok kalian jadi diam? Sadar ya kalau pasangan kalian berdua memang kriteria kalian."

Karena aku masih tidak terima dengan cewek kasar ini jadi aku akan membantah kalau dia adalah kriteria ku.

"Kriteria ku adalah seorang wanita lembut, sopan, dan tidak kasar terhadap ku." Ujar ku sambil memalingkan wajahku kearah lain.

"Sama! Kriteria ku adalah seorang pria tangguh, pemberani, dan tidak bejat kepadaku." Ucapnya laku dia berdecih kepadaku.

"Kalian berdua mesra ya...padahal baru ketemu."

"Mesra dari mana!".

Next chapter