3 2. Picnic

Empat belas Februari, hari yang ditunggu Vika tiba. Dia sudah tak sabar merayakan hari ini bersama Junho, kekasihnya. Semua hal yang akan dibawa dan diberikan pada Junho telah dipersiapkan oleh Vika. Mulai dari kue cokelat serta beberapa masakan untuk Junho. Dia ingin hari ini terlihat sempurna dan berjalan sesuai dengan rencananya walau dia harus sering berlatih untuk memasak masakan dan membuat kue untuk pertama kalinya.

Biasanya di keluarga Vika, seluruh masakan akan dibuat oleh asisten rumah tangganya. Vika pun harus sering banyak melewatkan makan malamnya seorang diri. Kedua orang tua Vika sibuk menjalankan bisnisnya. Sehingga mereka jarang makan di rumah. Mereka lebih sering makan malam bersama client saat meeting di luar rumah.

Dan untuk merayakan hari valentine bersama Junho, dia mulai mencari resep-resep membuat kue dan masakan. Vika berharap Junho senang dengan pemberian darinya. Setelah berbagai persiapan, Vika pun tambah memasukkan satu persatu masakan yang dia buat dalam kotak makanan.

"Drrrt...drrrrt.." tiba-tiba smartphone Vika berdering.

"Hallo Vika... aku udah di depan rumah." Ucap Junho dari balik telepon.

"Ok..Junho, aku segera turun.." ucap Vika sembari menutup telepon dari Junho.

Vika pun bergegas turun dari kamarnya yang terletak di lantai dua. Kemudian dia menuju dapur untuk mengambil tas piknik berwarna cokelat muda. Di dalamnya terdapat sebuah bekal yang dia siapkan sejak pagi kemudian Vika membuka lemari es, tempatnya menyimpan cokelat untuk Junho. Setelah mengambil cokelat yang Vika buat, tak lupa dia membungkusnya dan segera menuju depan rumahnya.

"Hai.. Junho...sorry jadi nunggu lama." Ucap Vika sesaat ketika memasuki mobil yang dikemudikan Junho.

"It's okay.. udah siapkan?? Yuk berangkat!!" ajak Junho kembali menyalakan mesin mobilnya.

"Udah dong..Okay, Junho..let's go!" ucap Vika bersemangat.

Mobil Junho pun segera pergi meninggalkan rumah Vika dan bergerak menuju lokasi tempat mereka akan piknik di daerah Bogor. Kurang lebih dua jam perjalanan mereka tempuh untuk menuju lokasi piknik. Namun semua terasa menyenangkan, karena sepanjang perjalanan, terbentang hamparan luas kebun teh serta berbagai pemandangan yang indah dan menarik.

Dan tibalah mereka di tempat piknik yang disiapkan Junho. Sebuah hamparan padang rumput yang hijau dengan pemandangan sebuah danau dan pepohonan yang rindang, membuat mereka ingin segera menikmati bekal yang disiapkan oleh Vika.

"Junho... ini indah banget tempatnya.." ucap Vika yang kagum sembari memandangi pemandangan indah di hadapannya.

"Kamu menyukainya?" tanya Junho lembut.

"Ehm...aku suka.. terima kasih sudah mengajakku kesini."

"Sama-sama..aku senang jika kamu menyukainya." Balas Junho sembari menggenggam tangan Vika.

Mereka pun menikmati sejenak pemandangan indah yang ada di hadapannya. Suatu pemandangan yang langka karena setiap hari mereka selalu bertemu dengan kemacetan dan hiruk pikuk kota Jakarta.

Vika pun kemudian segera menyiapkan makanan dan kue yang sudah dia siapkan.

"Junho. Ini untukmu.. semoga kau suka.." ucap Vika sembari mengeluarkan bungkusan berisi kue cokelat yang dibuatnya semalam.

"Kamu sendiri yang buat Vik?" ucap Junho kaget.

"Iya.. aku yang membuatnya." Jawab Vika malu-malu.

"Aku coba yaa.." ucap Junho sembari membuka satu bungkusan cokelat dan mulai memakannya.

"Ehmm,Yummmyy... ini enak banget... kamu pintar banget buatnya Vik.."

"Syukurlah kalau kamu menyukainya." Ucap Vika yang sedang dan bangga karena kuenya berhasil.

"Oh..iya...yuk coba masakanku..." ucap Vika yang kemudian mengeluarkan satu set kotak makanan.

Ada tiga kotak makanan berwarna ungu muda, warna kesukaan Vika yang tersusun rapi. Vika pun kemudian membukanya satu persatu. Disana ada tiga menu hidangan yang dia masak, kimbab tuna, nasi goreng dan dadar telur.

"Waaah.. . Ada kimbab tuna... Vika..ini makanan kesukaanku, ini kamu sendiri yang buat?" tanya Junho sembari memandangi makanan yang ada dihadapannya.

"Iya..aku sendiri yang buat. Ini aku dapat resepnya dari internet. Tapi aku nggak tahu..rasanya gimana.." ucap Vika pelan.

"It's okay Vika.. kamu mau masak semua ini buat aku aja udah buat aku happy banget. Aku coba yaa.." balas Junho yang membuat Vika sedikit tenang.

"Ehm... iya.. kamu boleh mencobanya.."

Junho pun memulai mencoba dari makanan favoritnya, kimbab tuna.

"Ehmm.. ini mirip banget sama masakannya eomma.. enak banget.. makasih ya.. Vika... udah buatin aku masakan Korea. " ucap Junho senang.

"Sama-sama.. aku senang sekali karena bisa bersamamu hari ini." Balas Vika sembari tersenyum menatap Junho disampingnya.

Mereka pun asyik menikmati masakan yang dibawa Vika sebagai menu makan siangnya. Sembari memandang hamparan padang rumput yang hijau serta danau kecil yang menambah indahnya daerah tempat mereka piknik. Dari jauh tampak beberapa pasangan dan keluarga dengan membawa anak mereka yang juga sedang piknik menikmati liburan akhir pekan.

"Habis ini ikut aku yuk..." ajak Junho bersemangat.

"Kita mau kemana?" ucap Vika penasaran.

"Ada deh.. yang jelas kamu pasti suka." Ucap Junho yang sengaja merahasiakan tujuan wisata selanjutnya dari Vika.

"Baiklah..." ucap Vika pasrah tak mengetahui kemana mereka akan pergi selanjutnya.

Setelah selesai makan siang, perjalanan akhir pekan dilanjutkan kembali. Mobil Junho terus melaju meninggalkan lokasi piknik. Kurang lebih dua setengah jam perjalanan yang mereka habiskan untuk menuju lokasi yang ingin ditunjukkan Junho pada Vika.

"Waaah..kita mau ke pantai?" tanya Vika saat mobil Junho telah dekat dengan lokasi wisata selanjutnya.

"Ehm..." jawab Junho mengangguk pelan.

Junho kemudian menepi dan memarkirkan mobilnya. Vika pun ke luar dari mobil sembari berlari-lari kecil.

"Vikaa..hati-hati....nanti jatuh..." ucap Junho dari kejauhan saat Vika mulai semangat menuju pantai sore itu.

"Iya.. Junho... aku nggak sangka kita bisa menemukan pantai seindah ini." Ucap Vika sembari memandang pemandangan sore itu.

Dihadapan mereka telah muncul sebuah pantai pasir putih dengan birunya laut yang indah dan debur suara ombak yang terdengar merdu. Ditambah dengan matahari yang mulai terbenam yang menandakan waktu telah sore hari. Sunset dengan warna jingga keunguan dengan latar belakang pantai. Semua tampak cantik seperti lukisan yang digambar di atas sebuah kanvas.

"Junho,,, terima kasih ya sudah mengajakku kesini.."

"Semoga kamu menyukainya yaa.. dan terima kasih juga buat kue cokelatnya." Ucap Junho yang membuat Vika tersipu malu.

"Aku sangat menyukainya. Terima kasih buat hari ini yaa. Ini adalah hadiah valentine terindah. Aku sangat senang karena bisa jalan-jalan bersamamu." Ucap Vika sembari menatap Junho dan tersenyum.

"Sama-sama Vika.. kamulah yang sebenarnya kado valentine terindah buatku. Terima kasih sudah bersamaku dari awal kita bertemu ya...aku harap kita akan selalu bersama. I Love U Vika.." ucap Junho sembari menggenggam tangan Vika dan menatapnya lembut.

"I Love You Too, Junho.." ucap Vika pelan.

Sunset sore itu menambah keceriaan dalam perayaan valentine Vika dan Junho yang hampir tiga tahun bersama. Sebuah moment tak terlupakan untuk keduanya.

©©©

avataravatar
Next chapter