webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urban
Not enough ratings
397 Chs

Kebencian, yang Mendarah Daging

"Hahahaha, iya, nanti Papa rubah."

Setelah beberapa orang mengomentari sikap ayahnya Juna. Kini, mereka saling berbincang, di lanjutkan menuju ruang keluarga. Mereka menonton acara televisi bersama. Tapi entah mengapa, Ara seperti tidak nyaman. Padahal, tadi, ia merasa baik-baik saja.

"Apa, aku masih kepikiran, tentang insiden jabat tangan tadi?" batin Ara, sambil menatap kosong, acara televisi.

Sebuah getar ponsel, yang ada di saku celana Ara, membuat Ara teralih. Ia memutuskan untuk ke toilet, karena tidak enak dan tidak sopan, jika bermain ponsel, disaat seperti ini. Walaupun, papanya Juna, memegangi ponselnya.

"Tante, Ara numpang ke kamar mandi, ya?" ucap Ara.

"Oh, iya, Nak. Ada di sebelah sana, ya!" ucap mamanya Juna, sambil menunjuk sebuah arah.

"Iya, Tante."

"Mau, aku anter?!" tawar Juna.

"Oh, gak usah Jun. Aku bisa sendiri, kok. Aku tinggal sebentar, ya?" ucap Ara.

"Iya, nanti, kalau ada apa-apa, telfon aku aja!" pinta Juna.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com