3 awal

20:11

Di sebuah klub malam di tengah kota.

"Aduh aku males banget deh kalau ke tempat beginian"

Berhenti di depan pintu

"Ya ampun say nggak setiap hari juga kali kita ke sini"

Menggandeng

"Tapi Kak, aku udah lama banget nggak pernah ke tempat beginian "

Masih bertahan tak ingin masuk

"Untuk kali ini aja temani aku minum ya"

Memohon

"Aku beneran nggak bisa Kak"

"Please Ara untuk kali ini aja, aku lagi bete banget sama si Rhomi"

"Siapa lagi itu si Rhomi"

Bingung

"Pacar aku, ayolah ara"

Merengek

"Hhmm ya udah deh iya aku temenin, tapi janji ya kita nggak bakal lama-lama"

"Janji sayank ku"

Akhirnya setelah lama berdebat dan menolak untuk pertama kalinya aku kembali memijak tempat inisetelah sekian lama aku tidak pernah memasukinya.

Di dalam sangat banyak orang-orang baik laki-laki maupun perempuan yang sedang menikmati kedap-kedip lampu dan juga lagu DJ.

saat aku duduk mencium aroma alkohol dan juga asap rokok disana kepalaku langsung pusing dan mengingat masa itu.

Tapi syukurnya Kak Chacha langsung mengajakku berbicara, dia yang sudah memesan minuman sambil meminum satu gelas dia menceritakan masalahnya padaku.

Dia sibuk mengomel tentang pacarnya itu.

"aku sempat mengira kakak nggak punya pacar lo karena setahu aku kakak kan orangnya sibuk"

Kataku

"Yee mubazir banget dong kalau gue yang secantik ini nggak punya pacar"

Katanya dengan sangat bangga

"Hahahaha iya lah iya yang cantik"

"Hahahahaha sebenarnya sempat nggak sempat sih, tapi ya gara-gara itu juga sih kami sering berantem tapi setelah aku pikir-pikir salah dianya juga yang nggak mau coba pengertian ke aku"

Panjangnya

"Sabar dong kak, mesin ke dia kalau misalnya itu sudah tuntutan pekerjaan kan sudah sama-sama dewasa harus mengerti satu dengan yang lain dong"

"Hmm iya sih ra"

"Aku mau dong liat di doi, cakep gak hahahaha"

Penasaran

"Waah kalau itu jangan di tanya raa"

"Lah kenapa pula gak boleh di tanya jelek banget yaa kak"

Sedikit kaget

"Eh!!! Sembarangan kalo ngomong gak yaa, nih lihat cakep tau"

Menunjukkan foto berdua

"Aiihh iya cakep, jadi kalian terlihat serasi banget kak"

Memuji

"Ya iya lah hahahah tapi kadang yaa gini suka berantem"

Langsung berubah ekspresi

"Dalam sebuah hubungan wajar-wajar aja dong kalau ada pertengkaran dan beda pemikiran namanya juga dua orang yang berbeda, kalian kan udah sama-sama dewasa pasti ada cara terbaik untuk menyelesaikan masalah itu"

"Semoga aja ya"

Dengan senyuman tipis

"Tapi ganteng banget loo kak cowok kamu ini"

Kataku masih melihat ke foto

"Ya udah biasa aja kali lihatnya nggak usah ngiler gitu"

Menarik ponselnya

"Yee enak aja kalau ngomong, nggak ah aku udah nggak demen sama cowok"

Langsungku

"Hus!!! Sembarangan aja kalau ngomong"

Mencubit pipi

"Aduuhh!! Sakit"

"Lah jadi kalau kamu nggak demen sama cowok terus sama sejenis, ihh geli aku!! Atau jangan-jangan kamu suka sama aku"

"Ya enggak gitu juga kali Kak mikirnya, aku cuman lagi males pacaran aja"

"Sebenarnya kenapa sih, aku udah sempet denger juga loh kabar-kabar dari orang sekantor kamu dikatain macam-macam karena sering banget nolak cowok cowok yang dekat ke kamu"

"Nggak kenapa kenapa kok Kak lagi males aja, udahlah enggak usah dibahas enggak penting juga masa lalu aku"

Ketika kami kembali menikmati minuman sambil melihat suasana ramai malam itu tiba-tiba seorang pria mendekat.

"CHA CHA!!"

teriak

Kami yang tadinya sedang duduk santai menikmati minuman kaget mendengar teriakan itu dan segera melihat siapakah yang memanggil itu.

Dan baik aku atau kak Chacha membuka mata lebar-lebar karena terkejut siapa yang kami lihat saat itu.

"Mati aku!!!"

Kata kak Cha Cha sedikit memucat

"Ups!! Aku enggak ikut-ikutan ya Kak"

Langsung menyingkir secara perlahan

"Arashi ih tolongin"

Bisiknya

Saat itu aku hanya bisa tersenyum geli dan memberi kode dengan menutup mulutku dengan 1 jari menandakan Aku tidak ingin ikut campur dalam masalah mereka.

Dan setelah itu pertengkaran mereka pun dimulai.

"Kamu ini apa-apaan!!

Datang ketempat kayak gini!!

Apalagi itu pakaiannya!!!

Kamu nggak hargain aku nggak"

Omel Rhomi

Saat itu aku yang masih terdiam menyaksikan mereka kaget dengan omelan pacar dari Kak Chacha itu dan dalam hatiku berkata

"Buset nih Abang main ngamuk-ngamuk aja"

setelah itu Kak Chacha yang tadinya takut dan terdiam akhirnya membuka suara dengan penuh emosi.

"Hah!!

Aku nggak ngehargain kamu???

Lah terus kamu jalan sama dia itu ngehargain aku emangnya!!!"

"Ya ampun Chacha sayang dia tuh cuman temen aku dan kita itu nggak lebih dari itu karena cuman kamu yang milikin hati aku"

"Halah!!

Kamu mah banyak cerita kak

Kamu selalu menuntut aku untuk mengerti gimana kamu lah kamu emang pernah apa ngertiin gimana aku

Gak kak gak pernah!!"

"Percaya dong Cha

yang kamu lihat itu nggak seperti yang kamu pikirkan sayang"

aku yang pada saat itu sudah tidak tahan melihat pertengkaran mereka akhirnya benar-benar menjauh dan pergi ke toilet untuk menyegarkan pikiran.

"Kak aku ke toilet ya"

Kataku tapi mereka tidak ada yang menghiraukan

"Sumpah kesel banget!! dikacangin gua!!"

Kataku dalam hati

Akupun langsung menuju ke toilet wanita yang ada di situ aku mencuci muka dan juga merapikan make up yang aku kenakan.

Sambil berdiri di depan cermin aku berbicara sendiri tentang mereka.

ya lumayan lah mengulur-ngulur waktu agar mereka menyelesaikan masalah tanpa harus aku melihat pertengkaran mereka.

"Nggak nyangka juga sih kalau Kak Caca itu orangnya kekanak-kanakan"

"Aku kira dia orang yang lebih dewasa"

"Pecemburu orangnya"

"tapi ya gak papa lah ya cemburu itu kan bumbu-bumbunya cinta"

"tapi cowoknya tadi itu kelihatan lebih ganteng dan keren aslinya daripada di foto"

"hhaaaah semoga aja mereka cepat baikan"

Menghela nafas

begitu selesai aku merapikan semua peralatan make up aku kedalam tas dan keluar dari toilet.

(Dbruk!!)

Menabrak

"Aduuh!"

Jatuh terduduk

aku yang saat itu masih merasa pusing karena habis menabrak sesuatu tiba-tiba mendengar

"Kalau jalan pakai mata dong!"

Dan pada saat itu aku pun sadar kalau aku baru saja menabrak seseorang dan dengan perlahan aku pun mulai melihat keatas.

"Kamu!!!"

Kata kaget

Saat itu aku merasa nafasku terhenti sesaat benar-benar merasa seperti sedang mimpi, yaa mimpi yang sangat buruk dan rasanya aku ingin segera bangun dari mimpi itu.

"Hai!!"

Mendekat

"berhenti!!"

Teriakku

dengan segera aku pun langsung bangkit dari tempatku jatuh dan berlari pergi meninggalkannya.

"Ya ampun kepada harus dia sih!!"

Kataku salah hati

Saat aku terus melangkah kepalaku mulai terasa pusing, tubuh gemetar, jantungku berdebar kencang, nafasku terasa berat aku berkeringat dingin aku kembali merasakan sakit dan mulai menangis.

"Kak!!

Aku balik duluan yaa"

Kataku dan melalui kak Chacha begitu saja

"Lah kenapa Ra, jangan tinggalin aku sama dia raa"

"Maaf kak"

Tetep pergi

"ARA!!!

tunggu, kamu kenapa kok nangis"

Menahan

aku yang saat itu sudah tidak menahan diri tak peduli dengan kak Chacha yang aku tahu saat itu sangat khawatir padaku, tapi aku langsung pergi meninggalkannya.

Aku keluar dari klub dan memanggil taksi menuju ke rumah, dengan berlari aku langsung menuju ke kamar.

"Kenapa!!!

Kenapa harus dia sih!!

Sial sial sial sial!!

sial banget aku!!

Ketemu dengan orang yang paling tidak ingin ku temui di dunia ini!!

Laki laki badjingan!!!

Kenapa gak mati aja sih!!"

Kata kata itu terus terulang ulang saat aku menangis

Sampai akhirnya aku benar benar merasa lelah karena menangis dan akhirnya akupun tertidur.

Di tempat lain Chacha sudah menelepon Arashi berkali kali karena khawatir.

"Mana sih ini anak

Mala telepon aku gak di angkat angkat

Ya ampun Ara"

Menurut telepon dan mulai mengirim chat

Chat

Chacha:"Ara angkat telepon aku"

Chacha:"Ara kamu kenapa"

Chacha:"Ara!!"

Chacha:"kita perlu bicara sekarang!"

Chacha:"Ara!! Jawab aku"

Chacha:"kenapa sih ini anak"

Saat Chat terus berdatangan membuat bising Arashi pun terbangun dari tidurnya dan langsung melihat chat di ponselnya itu.

"Ya ampun kak Chacha, pasti dia khawatir deh"

Menelepon

Arashi:"Hallo kak'

Chacha:"ara!!"

Arashi:"iya kak"

Chacha:"kamu kemana aja sih Ara!! Aku khawatir banget tau gak"

Arashi:"maaf kak"

Chacha:"kamu di mana sekarang"

Arashi:"di rumah kak"

Chacha:"ok aku otw"

Arashi:"eeeh eh eh gak usah kak"

Chacha:"pokonya aku otw"

Arashi:"gak usah kak"

Chacha:"bodok amat!! Bye"

Arashi:"kakak!"

Dengan segera aku ke kamar mandi mencuci muka.

"Astaga!! Mukaku"

Kaget

Bagaimana tidak kaget mukaku yang merah mata sembap terlihat benar benar kacau.

Itu benar benar membuat aku panik mengingat kak Chacha akan datang.

Tok tok tok tok

"Buset cepet amat"

Kataku terpelongo

"Araa buka"

Teriaknya

"Iya sebentar kak"

Jawabku mengambil boneka

Dengan menutupi mukaku dengan boneka aku pun membukakan pintu kamarku.

===============================

Sebenarnya apa yang terjadi

Ada apa dengan Arashi

Penasaran

Ikuti terus

Love Phobia

avataravatar