10 EPISODE 5

fakta tentang perasaan rindu dan sesuatu yang masih jijik untukku sebutkan.

yaitu cinta?

.

.

.

.

makan malam dan kekacauan yang timbul akibat amarahku,tidak sedikit telah mengundang perhatian segelintir pelayan dan pengawal yang berdiri di dekat sana.air mataku pun menitik di iringi getaran hebat yang menbuncah jiwaku.aku limbung.rasa yang selama ini ku sembunyikan,mungkin ku paksa untuk lenyap dan menghilang,kini datang bergerombol membawa bala bantuan untuk membalas dendam.ku genggam kuat-kuat detak jantungku seakan takut kalau kalau berhenti sekejap karena rasa itu.

ya tuhan,apa harus sesakit ini?

apakah harus segila ini?

bukankah perasaan jatuh cinta hanya tentang kebahagiaan dan keindahan?

tapi mengapa justru rasa sakit yang ada,justru rasa tidak terima yang semakin membesar?

haruskah aku akhiri semua ini,cih!bahkan aku sama sekali tidak mengerti bagaimana awalnya.

" tuan muda,tenanglah."

tangan bibi choi menangkap tubuhku dengan sigap.

" saya akan mengantar tuan ke kamar."

bibi choi merangkulku,mengelus punggungku yang naik turun sebab memanas.

"kenapa rasanya sesakit ini,bibi?hiks,hiks....haruskah aku pergi sebelum aku merasakan sakit yang lebih dari ini?"

" saya tidak tahu harus menjawab apa,tuan.saya hanya ingin tuan bahagia,saya hanya ingin tuan bisa tersenyum setiap hari,itu sudah cukup bagi saya."

sontak aku melepas rengkuhan bibi kemudian menatap kearah matanya yang sudah menggenang.

"tapi bagaimana jika aku hanya bisa bahagia saat melihat yoongi meskipun aku tahu rasa sakit yang sudah menungguku di ujung sana bibi?"

"... bagaimana ini bibi?tolong jawab aku!"

" hanya tuan yang tahu jawabannya,cobalah mendengar kata hati tuan muda.saya yakin tuan mampu menghadapinya."

yah semoga saja bibi,semoga saja.aku akan mencari tahu jawabannya meski ke lubang tikus sekalipun.dan aku akan menghadapi apapun hasilnya.apakah rindu...apakah cinta...keduanya seperti sebuah hubungan ibu dan anak.aku tidak akan pernah mampu menyangkal ataupun memisahkan salah satu diantaranya.

💜💜💜💜💜

desir angin menghembus lirih dan membasah di luar jendela kamarku,membuat seberkas embunnya yang memenuhi kaca tampak sendu namun juga menenangkan secara bersamaan.sinar bulan tak mencoba menampakkan dirinya,sebab gumpalan awan hitam yang menghadang begitu gagahnya menguasai malam.aku tergoda oleh salah satu maha karya Tuhan yang kini sedang bercengkrama dengan khayalanku.maha karya paling sempurna di hidung ku yang tak sempurna ini.maha karya yang membuatku tersiksa merasakan rindu setiap hari.dan aku membiarkannya tetap berada dalam khayalan ku meskipun aku tahu suatu saat nanti dia akan pergi dari sana.

sudah sepuluh hari semenjak malam itu,aku dan seisi rumah kini tengah mempersiapkan pesta ulang tahun yang akan berlangsung malam ini.dan sejak itulah aku benar-benar melalui masa masa pahitku.setelah pengakuan perasaan ku terhadap yoongi,rasa rasanya...aku baru saja meludahi wajah tuan min dengan penuh kehinaan.aku telah dengan sengaja menodai hukum yang secara sah menyatakan bahwa aku dan yoongi adalah satu keluarga sebagai putra tuan min.aku telah dengan sengaja mengkhianati rasa terima kasihku kepada tuan min yang telah memberikan segalanya padaku.

memangnya Manusia seperti apa aku?

setelah apa yang sudah terjadi di dalam keluarga ini, bagaimana aku bisa mencintai seseorang yang seharusnya ku Anggap sebagai kakakku sendiri.

dan sekarang aku begitu merindukan yoongi.ya,ini adalah waktu terlama aku berpisah dengan yoongi.pantas jika aku begitu tak mampu menahan sekedar rindu untuk bersembunyi lebih jauh lagi.

malah,aku sudah membuat seseorang sampai menyadarinya, yaitu bibi choi.

"ohhhoohohoohooo...min taehyung?jadi ini cucu baruku?wahh,kau benar-benar tampan!"

tegur seorang pria berusia lanjut tiba-tiba muncul dari balik pintu di susul tuan min di belakangnya.

para pelayan dan hairstylist seketika menunduk kemudian mengundurkan diri dari dalam kamar.bersamaan dengan itu, aku beranjak dari dudukku dan turut menunduk kearahnya.

"taehyung? perkenalkan,ini adalah paman kang,paman yang kuceritakan dulu.dia baru saja datang dari daegu."

kata tuan min menampilkan sosok pria lanjut itu persis didepan ku.

reflek aku membungkuk padanya kemudian menyambut tangannya yang mengulur menyalamiku.

" halo apa kabar?saya min taehyung.saya sudah mendengar banyak tentang anda.suatu kehormatan bisa menyambut anda di acara pesta ulang tahun saya,tapi ohh...maafkan saya jika penampilan saya masih tidak layak untuk itu "

sahutku kemudian merapikan tatanan rambut yang masih setengah jadi.

" ahh...tidak apa-apa,aku memang sudah tidak sabaran ingin cepat bertemu denganmu,jadi aku memaksa masuk kesini.hehehe...kau sungguh putra yang luar biasa,kau tampan,sopan dan juga ramah.baiklah kalau begitu, selesaikanlah urusanmu terlebih dahulu.kita akan bertemu lagi di bawah."

" terima kasih atas pujian anda."

" heeeii jangan terlalu sungkan padaku,panggil saja aku kakek.aku adalah kakekmu mulai sekarang."

" i-iya kakek."

sosok berperawakan lebih dari setengah abad itu kemudian berlalu bersama tuan min.aku menghela nafas berat, menjatuhkan tubuhku kembali kebangku rias seiring rasa syukur yang mulai muncul di prasangka ku.ya,aku bersyukur, tentu saja,aku memiliki seorang kakek yang tak berbeda jauh dengan tuan min.ramah,juga hangat.hh, sangat berkebalikan dengan yoongi.

pesta ulang tahun yang di gadang gadang sangat mewah itu kini telah tersaji di hadapanku.benar,ini memang pesta yang sangat mewah yang pernah kulihat.dan aku adalah satu bentuk dari kemewahan tersebut setelah setelan jas berwarna maroon dan dasi kupu-kupu melekat sempurna di tubuh ku.yang dihiasi bros berbentuk angsa yang terbuat dari Cristal Swarovski tertata apik di atas saku bagian kananku.jam tangan r*lex melekat berkilau di tangan kiriku.entah berapa kah pundi-pundi uang untuk semua benda-benda ini.sejujurnya aku terlalu malu dan cukup tahu diri dengan keadaanku.jangan melupakan kenyataan bahwa aku hanyalah putra angkat di keluarga ini,jadi kurasa...pesta semewah ini terlalu berlebihan dan hanya akan mengundang rasa iri hati para pria muda diluar sana.

pesta dengan iringan musik klasik serta hiasan bertemakan istana khas kerajaan Barat itu mulai di penuhi para tamu undangan.mereka membentuk kelompok-kelompok dan saling berbincang satu sama lain,atau lebih tepatnya mencari relasi baru untuk mereka jadikan sasaran empuk demi memperbesar kerajaan bisnis mereka.dalam dunia kalangan atas,itu sudah menjadi hal yang lumrah. dan tidak bisa dipungkiri jika aku pun akan menjadi incaran mereka.menjadi incaran para putri putri keturunan mereka yang kelak akan mereka jodohkan denganku demi bisnis mereka.

Fyuuuhh....!

aku tak pernah berfikir akan menikah dengan jalan perjodohan bisnis setelah beberapa bulan yang lalu impianku mencari cinta sejati telah kandas lantaran tuan min mengangkat ku menjadi putranya.kusimpan semua persepsiku tentang mereka dan mulai beralih pada diri sendiri.aku menuruni tangga dengan di dampingi beberapa bodyguard di belakangku.nafasku semakin bergemuruh, menguatkan rasa gugup yang kian menjadi.berpuluh puluh pasang mata yang entah berapakah jumlah dari mereka,tengah menatapku penuh antusias.di salah satu kerumunan para pria yang tak lain adalah teman teman satu kelasku saling berbisik setelah itu.aku tahu mereka sedang membicarakan ketidaksukaan mereka terhadapku,atau membullyku dengan mulut sampah mereka.tapi aku tak ingin mempedulikannya lagi setelah tuan min kini berjalan ke arahku untuk menyambut tanganku.

"putraku min taehyung,kau sungguh tampan malam ini.apa kau senang dengan suasana pestanya?"

"iya ayah,terima kasih sudah membuat pesta semewah ini untukku.aku sangat tersanjung."

"kau pantas mendapatkan nya,sayang.baiklah,mari genggam tangan ayah.ayah akan memperkenalkan mu dengan para tamu."

selanjutnya tuan min menuntunku berjalan ketengah tengah kerumunan.mereka begitu ramah,mereka juga mengatakan bahwa hadiah dari mereka sudah mereka kirimkan dan akan segera sampai.bahkan sebagian dari mereka menyerahkan hadiahnya secara langsung padaku.sebuah kunci yang ternyata adalah sebuah kunci mobil pun mengawali rasa kagumku.tuan bermarga jeon itu bilang mobil yang ia berikan adalah mobil keluaran terbaru yang hanya di produksi 100 buah dan aku menjadi salah satu dari pemiliknya.selain mobil,aku menerima hadiah hadiah lain seperti perjalanan ke Inggris,paris, handphone,jam tangan dengan rancanan khusus.tuan min,apakah aku pantas menerima hadiah hadiah ini? sebelumnya,aku hanya menerima hadiah ulang tahun yang biasa dijual dan di pasar kan di tempat umum.dan itu saja sudah membuatku melompat kesenangan.di antara hadiah hadiah lain yang ku terima,akupun menerima hadiah Sebuah amplop dari tuan min yang berisi sertifikat tanah beserta surat resmi yang mencantumkan namaku sebagai pemilik sahnya.seketika aku membungkam mulutku.tanganku pun gemetaran saat membaca rincian dari sertifikat tersebut.demi apa??ini adalah sertifikat tanah ibuku yang telah di curi dan dijual ayahku hingga ibuku meninggal demi mendapatkan kembali surat ini.

" meski tidak mudah membujuk pemiliknya agar mau menjual tanah ini,tapi pada akhirnya pemilik itu bersedia setelah ayah menaikkan lagi separuh harganya."

terang tuan min menatapku dengan puas.

tak ketinggalan aku turut menatapnya dengan keharuan yang begitu mendalam.

" I-ini..... bagaimana ayah bisa melakukan nya?bukankah ayahku kim seokjin sudah menjual tanah ini?"

" benar,tapi itu sama sekali tidak sulit bagi ayah setelah ayah menyuruh orang-orang ayah untuk mencari pemilik dari tanah ini.dan ayah bisa bertemu dengan pemilik nya tepat setelah kau datang kerumah ini."

"apa?jadi ayah sudah merencanakan ini jauh jauh?ohh!"

air mataku pun merespon rasa tak percaya ku.

aku menangis bahagia di hadapan tuan min.

"terimakasih, ayah.... terima kasih!!."

tuan min membalas tangisanku dengan membawa ku kedalam pelukannya.sambil mencoba menenangkan beliau pun mengusap punggung ku.

"ayah tau kau dan ibumu sangat kesusahan dan hanya menggantungkan tanah ini untuk masa depan kalian.tentu ayah tidak ingin membuat usaha ibumu menjadi sia sia setelah ibumu mempertaruhkan nyawanya demi tanah ini.sekarang kau pantas memiliki nya,kau....adalah putranya,kau adalah penerusnya,dan kau....harus menjaga apa yang sudah ibumu korbankan untukmu."

tuan min melepas pelukannya untuk menatap ku erat.

....." berjanjilah kau akan hidup lebih bahagia setelah ini,karena hanya itulah yang ibumu inginkan, taehyung?"

aku mengangguk menanggapi kata-kata tuan min yang tidak akan kulupakan mulai sekarang. Aku akan terus menyimpan kata-kata itu.meski pada akhirnya aku hanya akan menerima rasa sakit yang sudah menanti ku di depan sana, tapi setidaknya.....aku akan mencicipi kebahagiaan yang hanya aku rasakan sementara ini tanpa menyia-nyiakannya sedikitpun.

" taehyung?"

teguran seseorang mengalihkan atensiku kemudian.

aku mengusap bekas air mataku sesaat kemudian menyerahkan amplop itu kepada pengawal di sebelahku sembari menatap seseorang yang menegurku. pria tampan, oh bukan, lebih mirip dengan pangeran bertuxedo. dia menatapku hangat lalu mulai berjalan ke arahku. bibirnya menyunggingkan senyum tipis,rambutnya terbelah samping tanpa meninggalkan anak rambut yang mencuat lantaran olesan pomade yang sempurna.

" Jungkook?"

sahutku menghampirinya beberapa langkah.

sesaat aku mengamati Jungkook yang sekali lagi membuatku tertegun karena penampilannya yang begitu menakjubkan.ya tuhan, dia begitu tampan sampai-sampai aku menelan ludah karenanya.

"ikutlah denganku, aku akan memperkenalkan mu dengan kakak kakakku.ayoo!"

"Eh!"

kejutku mengikuti gerak nya yang tiba-tiba.

sebelum benar-benar menjauh, aku memalingkan wajahku ke arah tuan min dan para rekan bisnisnya, tuan min pun mengangguk seakan memberiku izin untuk pergi. sialan pria tampan satu ini,kenapa dia tidak memberi salam untuk Tuan min terlebih dahulu?dan kenapa....seakan mereka sudah terbiasa bertemu hingga tak membutuhkan sikap saling sapa tersebut? apakah ini lantaran undangan tamu kehormatan untuk keluarga jeon, sehingga tak dapat diragukan lagi mengenai kedekatan hubungan keduanya?

sesampainya di tempat yang dituju,aku terkesiap saat melihat dua sosok pria berpakaian jas hitam yang sedang berdiri berdampingan di sebelah kerumunan.salah satu dari pria itu membawa gelas minuman berleher panjang yang ia gamit kan pada tangan kirinya.

" hai kakak-kakakku?perkenalkan ini adalah min Taehyung sang pemilik pesta ulang tahun.taehyung, kenalkan mereka adalah namjoon hyung dan jimin hyung."

jelas Jungkook menatap kearah kakaknya kemudian ke arahku secara bergantian.

otomatis aku menganggukkan kepalaku ke arah mereka. astaga! pangeran-pangeran ini, apakah aku sedang berada di negeri dongeng? kenapa mereka begitu gagah dan juga tampan?

" halo taehyung? aku sudah sering dengar tentang dirimu dari adikku, perkenalkan namaku jeon namjoon, Aku adalah kakak pertama Jungkook. selamat ulang tahun ya? semoga panjang umur."

siapa pria berambut kelabu yang memiliki lekuk di kedua pipinya itu kemudian mengulurkan tangannya ke arahku.

" oh, apa kabar? aku min taehyung. senang bisa berkenalan denganmu, terimakasih namjoon-ssi?"

jawab ku membalas tangannya dengan gugup.

" halo taehyung?aku jeon jimin,kakak kedua jungkook. senang bisa mengenalmu,selamat ulang."

pria di sebelahnya pun mengambil alih berkenalan dengan melakukan hal yang sama, menjabat tanganku.

" Halo apa kabar? senang bisa mengenalmu juga, terima kasih Jimin-ssi?"

" jadi....kapan pesta dansanya akan dimulai? apakah kau akan memberikan ku kesempatan agar bisa berdansa dengan mu, tuan taehyung yang tampan?"

celetuk namjoon hyung mengundang perhatian jungkook tiba-tiba.

" aaaaahh..... tidak tidak! taehyung tidak akan berdansa dengan siapapun kecuali aku.aku mengajaknya ke sini hanya untuk ku perkenalkan dengan kalian,bukan untuk berdansa."

" Cihh!dasar kekanak-kanakan!"

kata jimin hyung meloloskan pandangan sinis nya pada Jungkook.

" kenapa?apa kau keberatan?"

" hei-hei, jangan berkelahi di sini. kalian pikir ini rumah kalian?jungkook,kenapa kau tidak mengajak jaera ke mari? kami tidak melihatnya sejak tadi."

pertanyaan Nam joon hyung seketika mengejutkan urat-urat mataku.

apa yang dia katakan tadi?Jae ra? maksudnya...Han Jaera?jelas sudah.jungkook dan han jaera memiliki hubungan yang sangat spesial.bahkan kedua kakak Jungkook begitu mengenal dan dekat dengan han jaera.

" kurasa dia sedang bersama teman-temannya.biarkan saja."

jawab jimin hyung dengan nada kecewa.

" ya kau benar.dia sedang bersama teman temannya disana.haruskah aku menjemput nya?"

Jungkook menunjuk lemah jarinya ke arah utara yang ku yakin adalah tempat han jaera berada, kemudian menatap Jimin Hyung kembali.

" SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MALAM PARA HADIRIN YANG TERHORMAT. "

gema suara sang pemandu acara tiba-tiba memecah suasana,pertanda acara telah dimulai.perbincangan kami pun terhenti dan secara mengejutkan dua pengawal Tuan min menghampiriku untuk membawaku pergi dari tempat ini.Aku hanya bisa mengikuti instruksi mereka dan berlalu meninggalkan para pangeran dari keluarga jeon setelah mengangguk ke arah mereka.di atas sebuah panggung kecil itu sudah berdiri sang pemandu acara dan Tuan min yang tak lelah melempar senyum nya ke arah penonton.para pengawal menuntunku naik ke atas lalu secara otomatis aku berdiri di sisi Tuan min. sekali lagi aku menjadi pusat perhatian seisi pesta. aku meneguk ludah ku kasar, mencoba mengontrol rasa gugup yang semakin keras kepala.tenang taehyung,ingat tata krama apa yang sudah kamu pelajari dengan instruktur kepribadianmu. jangan tundukkan wajahmu, jangan memainkan bibirmu,jangan memiringkan kepala mu,jangan menggaruk, dan yang paling penting.....jangan gugup.pidato? ah ya,aku harus berikan pidato singkat ku sebelum acara potong kue dan dansa yang akan segera berlangsung.sang pemandu acara kemudian mempersilahkan Tuan min berpidato sebelum akhirnya mempersilahkannya padaku.

dan syukurlah, aku bisa melewati pidato ku dengan lancar.riuh tepukan tangan pun mereka hadiahkan kepadaku disambut dengan disajikannya kue ulang tahun bertingkat tiga yang tertancap angka 19 di puncaknya. aku terpana memandangi kue berwarna putih yang mengeluarkan aroma khas krim vanila.sungguh, ini adalah kue ulang tahun terbesar sepanjang sejarah ulang tahunku selama ini. sebelum meniup lilin, tuan min berbisik agar aku menyematkan doa sebelum benar-benar meniupnya. aku lantas menunduk, memejamkan mataku sembari menggamit kedua tanganku ke depan dada.

' Tuhan, Aku tidak akan meminta banyak padamu.aku hanya meminta ibu,Tuan min, Jung kook dan juga bibi choi agar selalu bahagia di manapun mereka berada. jangan ambil kebahagiaan mereka,Tuhan.mereka terlalu baik untuk itu. jika aku boleh sekali lagi meminta,bisakah.... kau hadirkan yoongi untukku saat ini, Tuhan?aku merindukannya dengan sangat, aku ingin melihatnya selalu dalam pandanganku. tidak lebih Tuhan, hanya ingin melihatnya. karena dengan itu, aku akan bahagia demi almarhum ibu ku.'

doa sederhana telah selesai kupanjatkan. aku menghela nafasku sebelum membuka.dan betapa gilanya aku ketika Hal pertama yang kulihat adalah sosok yang yang tengah berjalan dari arah depan menuju ke panggung tempatku berdiri. aku terperangah, menatapnya tanpa berkedip.

" selamat ulang tahun, Taehyung? maaf,aku terlambat."

ucap yoongi begitu sampai di hadapan ku.

sejurus kemudian dia menjabat tanganku dilanjutkan ciuman pipi kanan dan kiri yang ia sentuhkan lembut di pipiku.tanpa menungguku menjawab, yoongi menuntunku untuk kembali melanjutkan acara yang sempat terhenti karena kehadirannya.

" sekarang tiup lilinnya, dan berikan potongan kue itu untuk ayah."

lanjutnya ramah.

aku mengikuti kata-katanya masih dalam keadaan tak percaya.benarkah ini?sungguh nyatakah ini?sesuatu yang kucoba untuk tidak mempertanyakannya pada Tuan min, kini terjawab dengan sendirinya.yoongi, si pria pemarah itu. entah kapan kah kedatangannya ke rumah ini.bahkan aku baru saja membuka mataku seusai berdoa dan Tuhan sudah mengabulkan salah satu doa itu.Tuhan benar-benar maha pemurah, benar-benar maha baik yang tanpa melihat kekuranganku dan mengabulkan doaku begitu saja.oh,betapa malunya aku jika selama ini tak pernah menginjakkan kakiku di rumahmu, Tuhan.

potongan kue pertama kuberikan untuk Tuan min, dan potongan kedua untuk yoongi. kami melewati sesi acara di panggung dengan mulus dan tanpa halangan.setelahnya Tuan min mengajak para tamu untuk mengangkat gelas mereka dan bersulang untuk acara yang meriah ini.ketika alunan musik klasik menyuarakan keindahannya ke seluruh antero pesta, para pria dan wanita pun bermunculan dan menawarkan diri untuk mengajakku berdansa.aku tahu mereka adalah para pria pewaris yang sudah menjadi kewajiban mereka mengajakku berdansa dan berkenalan.meski enggan dan canggung, aku tak bisa menolak ajakan mereka demi Harga diriku sebagai putra tuan min.terlebih demi tatapan Tuan min yang seolah memohon ku untuk tidak menolak ajakan mereka. baiklah baiklah aku akan lakukan ini, tapi.....di mana yoongi dan Jungkook sekarang?kupikir aku akan melakukan dansa perdanaku dengan yoongi ataupun Jungkook yang sudah jelas-jelas ngotot berdansa denganku.

Tap...Tap...Tap....

satu dua tiga hitungan langkah yang ku suarakan dalam hati, menuntunku bergerak anggun di hadapan pria muda yang memperkenalkan dirinya beberapa saat yang lalu. aku melakukannya dengan baik kan?jika pelatih dansa itu melihatku saat ini,dia pasti akan memberiku standing applause karena memuji penampilan ku.namun sepertinya aku tak mampu melakukan tahap tahap gerakan dansa itu dengan baik lagi setelah menyadari sepasang Mata kini tengah menatapku tajam dari arah tangga.mata yang sudah lama tidak ku tatap itu seolah mengalirkan energi aneh yang membuat seluruh tubuhku hampir mati rasa.

Kenapa?

kenapa kau menatapku seperti itu,yoongi?

apakah kau menanti ku untuk menerima hukuman darimu, setelah dengan mudahnya kau memberiku libur selama satu bulan ini.

tidak,aku yakin tidak seperti itu.tatapan itu bukanlah tatapan yang berteriak ingin menghukumku seperti biasanya, melainkan tatapan sendu syarat akan kesedihan yang tidak begitu ku pahami.Payah!aku sempat melupakan urutan gerakan dansaku hingga dengan penuh pertimbangan aku memutuskan untuk mengundurkan diri.aku sudah tidak mampu lagi mempertahankan eksistensiku di lantai dansa saat ini.

" maaf,aku harus menemui seseorang.mohon jangan tersinggung,lee teuk-ssi?"

kataku menundukkan pandangan.

pria berperawakan tinggi kekar itu sontak menghentikan gerakan dansa, melepas kan genggamannya secara perlahan seperti takut jika melukai ku.

"Aah,tentu tidak.justru aku berterima kasih karena telah mengijinkan ku berdansa dengan pria luar biasa tampan seperti mu.baiklah,sampai bertemu lagi... Taehyung-ssi?"

CUP!

aku membulatkan mataku ketika dengan tiba tiba pria itu mengambil pucuk tanganku dan mengecup punggung tanganku dengan romantis.

" selamat ulang tahun, taehyung-ssi."

ucapnya kemudian berlalu meninggalkan senyum dan perlahan menghilang di antara kerumunan.

astaga!apa yang....

ah sudahlah,toh mencium tangan pria saat pesta dansa bukanlah hal baru yang harus di permasalahkan.hanya saja aku tidak terbiasa bersentuhan dengan pria.hei,aku tidak pernah pacaran,aku hanya menyukai wanita saat SMP dan tidak pernah mengungkapkannya,itu serius.ku alihkan pandangan ku pada mata yang sejak tadi mengawasi ku dari arah tangga.mata yang kian memicing tajam di sertai rahangnya yang mengeras itu,sudah cukup menunjukkan kemarahannya padaku.tentu saja,aku baru saja berdansa dengan banyak pria dan wanita dan terakhir bahkan sampai mengecup tanganku.

rasa rinduku yang sudah memuncak hingga tanpa kusadari aku sudah berdiri beberapa meter dari yoongi.lebih tepatnya di dasar tangga berkarpet ini. tidak ada kata yang terucap untuk beberapa saat.seakan aku begitu menghayati pertemuan pertama ku dengan yoongi setelah satu bulan lamanya kami tidak bertemu. dan untuk pertama kalinya..... aku merasakan getaran itu, semakin lama semakin menguat hingga keseluruh tubuhku,semakin memakukan pandanganku yang kurasa sudah berhasil dimanipulasi yoongi dengan mudahnya.

yoongi berjalan lambat lambat menuruni anak tangga hingga Hanya menyisakan satu anak tangga yang menjadi pemisah diantara kami. aku mendongakkan pandanganku otomatis.menunggu kata apa yang akan dia ucapkan kali ini.

" apa kau bahagia?"

tanya yoongi akhirnya membuka suara.

" ya."

yoongi mengangguk-anggukkan kepalanya ringan.

" baguslah."

sebentar ia melemparkan pandangannya kearah lantai dansa lalu menatapku kembali.

"apa kau merindukanku? "

".....tidak."

entah kenapa justru kini Aku terdengar menantang pertanyaan yoongi.

"benarkah? Hh, sayangnya aku sangat merindukanmu, Taehyung? "

"..... Aku sangat merindukan tubuhmu. "

APA!!!

tanpa aba-aba Yoongi kemudian meraih satu tanganku lalu mengamati punggung tanganku dengan tatapan remeh. dia mendengus kasar.kesal akan apa yang ia lihat.

" berapa harga tangan ini sampai kau memberikannya pada pria asing itu? DASAR MURAHAN!!!"

detik setelah itu yoongi mengeluarkan saputangan dari saku celananya dan dengan kasar mengusap-usapkannya pada punggung tanganku.Aku hanya terdiam menahan sakit dan ketakutanku yang entah sejak kapan lebih didominasi rasa penyesalan.yoongi terlihat sangat marah, seperti tak pernah puas hanya dengan mengusap sapu tangannya ke tanganku.untuk yang kedua kalinya dia marah melihat ku bersama pria lain dan kini sedang berusaha membersihkan sisa sentuhan dari pria itu.

" maafkan Aku. "

ungkap ku menghentikan yoongi.

"hanya itu? kenapa kau masih tidak berubah?!! apakah waktu 1 bulan tidak bisa membuatmu berfikir bahwa kau hanyalah pria jalang ku?"

tidak,justru waktu 1 bulan itu lah kau sudah membuatku berpikir bahwa aku begitu merindukanmu.betapa menggilanya aku tanpa kehadiranmu dan betapa sulitnya Aku menjalani hidup tanpa melihatmu. apakah sudah puas sekarang,yoongi?yoongi pun melemparkan sapu tangan secara kasar ke arah samping. tidak begitu jauh,namun ekspresinya menunjukkan bahwa dia begitu ingin membuang jauh-jauh sapu tangan itu, atau mungkin bekas kecupan pria itu.

" yoongi, tolonglah.... hentikan.Aku tidak ingin mereka melihatmu seperti ini. "

benar, pesta masih berlangsung.tidak sedikit kemungkinan jika saat ini kami menjadi perhatian dari orang-orang yang melihat kami.

" kalau begitu menurut lah! sudah aku peringatkan terakhir kali, tapi kau tidak mau dengar. "

jawab yoongi sedikit mengangkat dagunya.

".... sejujurnya kamu tidak akan punya waktu untuk siapapun kecuali aku, setiap malam. dan jangan menyesal....karena aku tak pernah menyesal jika malam mu tak pernah lagi terasa menyenangkan. selamat ulang tahun, Taehyung? "

yoongi mulai menarik diri dari tempatnya.dia berjalan kembali menaiki tangga, namun aku tak tinggal diam begitu saja. kubalas perkataan yoongi dengan segala keberanian Yang kumiliki.

" untuk apa aku menurutimu jika kau selalu menghilang setelah melukaiku? setidaknya pulang dan lihat apakah jalangmu ini benar-benar sedang menderita karena luka itu ataukah tidak. "

yoongi pun Memakukan langkahnya, cukup lama sampai akhirnya dia sedikit menengok ke arahku.

"sungguh berani.tapi maaf, aku tidak perlu menuruti ucapanmu. melihatmu seperti ini sudah cukup menunjukkan bagaimana penderitaan yang kau rasakan. aku yakin kau tahu itu, Taehyung."

langkah kecil Yoongi kembali ia langkahkan untuk berlalu. ia pun menghilang setelah lorong panjang itu menelan tubuhnya. bisa kurasakan sekujur tubuhku yang teramat kaku.Ghost! aku kalah mentah-mentah. pria itu terlalu pintar untuk ku akali.bahkan aku tidak mampu membuatnya sedikit merasa bersalah setelah apa yang terakhir kali ia lakukan padaku malam itu.

" Aku tidak akan menurutimu!!! sampai kapanpun tidak akan pernah!kau lihat saja, setelah ini aku akan berdansa dengan banyak pria bahkan lebih banyak lagi!!!"

sergahku yang entah bagaimana bisa seberani ini.

berbaliklah Yoongi,ku mohon....

bukankah seharusnya kau marah setelah aku membantahmu? sial, kau bahkan sama sekali tak menoleh ke arahku.

emangnya apa yang kuharapkan? mengharap nya kembali menyiksaku sebab aku yang tak bisa menahan rindu? demi kematian, apakah ini jawaban itu, Bibi choi?

[ "tapi bagaimana jika aku hanya bisa bahagia saat melihat yoongi meskipun aku tahu rasa sakit yang sudah menungguku di ujung sana ,Bibi? "

" Hanya Tuan yang tahu jawabannya, cobalah mendengar kata hati Tuan...." ]

bibi bilang agar aku mengikuti kata hatiku dan sekarang aku mendapatkan jawabannya. tapi.....apa ini masuk akal? cinta macam apa yang sedang kurasakan?

pesta dansa masih berlangsung meriah seusai perdebatan ku dengan yoongi.aku kembali ke tengah kerumunan sembari menata perasaanku sedemikian rupa. aku melihat Jungkook sedang celingukan mencari ku diantara kerumunan.tentu,Iya ingin berdansa denganku setelah beberapa waktu yang lalu menahan kesabaran nya karena aku melayani dansa para pria pewaris itu.kini kami saling berhadapan dan melempar senyum yang begitu murni. redam sudah api di tubuhku. serasa tersiram air, sejuk,dan menenangkan.mengecoh ilusiku untuk mengakui kenyataan indah yang kini sedang menatapku. Jungkook adalah penawar. Jungkook adalah air yang selalu meredam api yang diciptakan yoongi.

" kau selalu menghilang, ya? "

sekonyong-konyong ia meraih tanganku setinggi dada nya.

"....sekarang kau harus berdansa denganku, tuan muda Taehyung? "

Aku terkekeh saat ia menyebut ku dengan sebutan tuan muda.tolonglah, mungkin seharusnya kau juga menambahkan pangeran dalam sebutan itu.

"dengan senang hati, pangeran Jungkook?"

iringan musik klasik masih mengalun indah, membawa kaki kaki kami bebas bergerak diatas lantai dansa yang terpendar kilat lampu-lampu pesta.dengan kelembutan Jungkook menuntunku melalui setiap gerakan, mengeksploitasi tatapanku menjadi sesuatu yang ia senangi.tangannya yang menonjolkan urat-urat kekar tampak gemulai memeluk pinggangku menghadiahiku rasa nyaman yang tidak terkira.kami terhanyut dalam suasana romantis yang biasanya selalu diakhiri dengan adegan ciuman persis seperti di film-film barat.tapi tentu saja tidak dengan kami ,kami hanya berteman.

ya Tuhan!

tunggu, bagaimana aku bisa melupakan Han jae Ra?bagaimana aku semudah ini berdansa dengan Jungkook tanpa memikirkan hubungannya dengan han jaera?Kau sungguh kelewatan Taehyung, jika han jaera dan keluarganya tahu kau berdansa semesra ini dengan Jungkook, apa yang akan mereka pikirkan? sontak aku menghentikan gerakanku, menurunkan tanganku kembali ke samping.

" E....a-aku harus ke toilet."

kataku beralasan.

"hm? ckikikikikikik!"

Jungkook sempat melebarkan kedua matanya sebelum akhirnya terkekeh lirih.

"... jadi kau sudah menahan nya saat berdansa denganku? haaaaaaah.... aku benar-benar pangeran yang tidak peka ya, membiarkanmu berdansa sambil menahan buang air. kalau begitu....mari? aku akan mengantarmu ke toilet. "

ku gerakkan satu tanganku ke kanan dan ke kiri menolak permintaan Jungkook,sedang tangan yang lain menyincing rendah celana untuk mengambil ancang-ancang.

"ah, tidak perlu.Aku tidak akan nyaman jika ada seseorang yang menungguku.kau harus menikmati pesta ini sementara aku pergi, oke?"

" Tunggu.!"

baru saja aku membalikkan tubuh,namun tangan Jungkook tak menyerah untuk menahan ku.aku menengok kembali ke arahnya tanpa berbalik, sementara tanganku masih dalam posisi tertahan genggaman nya.detik selanjutnya Jungkook mengeluarkan sesuatu dari saku depan jas hitamnya kemudian merangkul tengkukku dan membiarkan tangannya bekerja di sana beberapa saat.otomatis aku merasakan untaian benda misterius itu di lingkar leher ku, menarik tanganku untuk turut menyentuhnya dan...oh my,ini kalung?

"pakai dulu hadiah dariku, dan jangan pikir kau bisa melepasnya. itu khusus ku pesankan untukmu hanya ada satu di dunia ini."

jungkook mengusap lembut kepalaku senada dengan kata-katanya yang otoriter.

" selamat ulang tahun, Taehyung? "

Hei dhinda fellicia here

Wait for another chapter, okay?

We will update soon.

Don't forget vote, like and coment juseyoooo.....

dan jangan lupa beri ulasannya dan klik 5 bintang yah.biar author semangat update lagi....

avataravatar