1 1

Sebuah pernikahan yang megah diadakan di gedung yang cukup mewah itu membuat tamu kagum atas pernikahan putra dari keluarga min, ya tuan min yang mempunyai perusahaan terbesar diseoul tuan Kim dan tuan min sepakat akan menikahkan kedua anaknya yaitu Kim soyeon wanita yang saat ini tegah bersama min yoongi anak dari tuan min itu.. min yoongi segera mengucapkan sumpahnya didepan tuhan dan pendeta sesaat setelah itu pendeta mengatakan kalau mempelai prianya boleh mencium soyeon, tanpa ragu untuk menunda waktu lagi yoongi mencium dan melumat bibir soyeon dengan lembut.

'Ya tuhan apakah akan berakhir seperti ini hidup dengan si manusia es ini?' batin soyeon berdecak kesal.

"Sekarang kalian sah menjadi sepasang suami istri" ucap si pendeta itu yang tega memberi selamat pada mereka.

Singkat cerita mereka baru bertemu 2 atau 3 hari mereka sudah dilanda masalah dengan harus menikah secepat ini.

"Mulai sekarang kita satu kamar, dan satu ranjang" Ucap yoongi dengan santai.

"Ck.. tidak demikian aku akan tidur diruang tamu" Ketusnya soyeon kepada yoongi.

"Mengapa begitu? Bukankah kita suami istri aku bahkan sudah mengucapkan janji dihadapan tuhan tadi kalau kau tidak ingin berdosa dan tidak bisa menepati janji lebih baik kau turuti apa yang aku katakan" jelas yoongi menatap soyeon tajam, soyeon hanya diam dipintu kamar mereka kali ini soyeon kalah berdebat dengannya bagaimana tidak? Mereka sudah mengucapkan janji dihadapan tuhan dan itu membuat soyeon tidak bisa berkutik lagi.

Dimalam hari soyeon masih saja berdiri didepan wastafel karena dia tidak ingin bertemu manusia es itu.

"Apa kau sudah selesai? Jangan hanya diam disana kemarilah" Mendengar perkataan yoongi membuat soyeon malas untuk berdebat dengannya

Soyeon yang kini sudah menjadi istri dari min yoongi sikapnya lebih dingin dari biasanya sama halnya dengan sikap yoongi mereka berdua sama, sama sama mempunyai sifat yang keras kepala namun lain halnya dengan yoongi pria tegas dan pekerja keras yang saat ini berusia 25 tahun sedangkan soyeon 22 tahun beda selisih 3 tahun dari yoongi mereka menikah karena desakan dari orang tua mereka ya begitulah orang tua mereka sudah bersahabat sejak kecil dan baru bertemu Minggu lalu dan langsung melamar soyeon untuk yoongi.

Jam menunjukkan pukul 2.00 kst.

Soyeon masih bingung mengapa appanya menjodohkan dirinya dengan pria dingin seperti yoongi.

"Kalau saja waktu bisa diputar aku akan menolak lamaran itu" bisik soyeon sambil memunggungi yoongi.

Saat soyeon membalikkan badannya betapa terkejutnya ia ketika membalikkan badannya kearah yoongi yang sedang menutup matanya sekarang mereka saling bertatapan.

"Mengapa kau belum tidur? Apa aku perlu menidurimu agar kau bisa tertidur?" Godanya yoongi sembari menutup mata.

"Cih.. meniduri apanya malas sekali aku menatap wajahmu itu" Segera soyeon membalikkan badannya untuk membelakangi suaminya itu, dan dengan sigap yoongi menarik tubuh soyeon lalu memeluknya dari belakang.

"Aku rasa hari ini dan seterusnya kau akan aku guling multi fungsiku" Bisik yoongi pada telinga gadisnya itu.

"Lebih baik aku tidur disofa daripada harus dipelukanmu" ketus soyeon yang sangat kesal pada suaminya itu.

____

Pagi hari yang menyinari dunia dan juga menyinari seisi kamar mereka berdua soyeon sudah bangun awal sejak subuh karena harus pergi berkuliah namun tak lupa dengan kewajibannya sebagai istri untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya.

Soyeon masih berkuliah semester 3 dia sudah berhasil menyelesaikan skripsinya dan tinggal menunggu sarjananya dan meneruskan perusahaan milik ayahnya itu.

"Kya! Lelaki tidak bagus bangun di siang hari bangun cepat!" Soyeon terus memukuli yoongi dengan bantal.

"Enngg.. aku masih mengantuk berikan aku waktu 5 menit lagi" ucapnya dengan mutar balikan badannya kesana kemari.

"Huh? Lima menit matamu ini sudah jam 8.00! Segeralah mandi aku akan menunggumu dibawah kalau tidak aku akan menyirammu dengan air panas" Omelnya soyeon yang membuat yoongi segera bangun dan beranjak dari kasurnya.

Seperti yang seokjin bilang pada yoongi kalau soyeon itu orang yang sangat tidak suka jika menunggu lama, dan satu lagi yang seokjin katakan pada yoongi waktu mereka bertemu soyeon penakut dengan kegelapan karena soyeon sempat mempunyai trauma akan hal itu.

Segeralah yoongi menuruni anak tangga dengan baju yang masih berantakan dasi belum dirapikan dan kerah yang acak-acakan.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya yoongi heran pada gadisnya itu.

"Ternyata begini cara berpakaian seorang CEO dari perusahaan yang terkenal? Dasi tidak tertata rapih dan kerah yang berantakan?" Soyeon beranjak dari duduknya dan membenarkan dasi yoongi dan kerah bajunya.

Yoongi hanya melongo pada istrinya itu dalam hatinya 'Ada apa dengannya hari ini? Apa dia sakit?' batin yoongi.

"Apa kau ingin berangkat kuliah?" Tiba-tiba menanya kan hal itu.

"Hemm" singkat dengan ucapannya soyeon tidak banyak bicara seperti sebelumnya.

"Sarapanlah dulu aku akan mengantarmu ke kampus" titahnya.

____

Seseorang namja mencari soyeon dikampus dan menanyakan kepada beberapa orang dikampus "Apakah kalian melihat soyeon hari ini?" Ucap namja itu dengan sedikit tenang.

"Sepertinya dia belum datang mungkin sebentar lagi" ucap yeoja itu.

"Oh begitu rupanya, terimakasih" Katanya sambil mencari-cari soyeon keseluruh kampus.

Tibanya soyeon yang masih sebal karena perbuatan yoongi semalam dan sekarang ia memasang wajah Ketusnya.

"Sepertinya kamu masih marah padaku? Katakan apa masalahnya?" Tatapan tajam mulai menatap soyeon.

"Kau sendiri yang memulainya tadi malam? Apa kau tidak ingat?" Singat soyeon membuang mukanya pada suaminya itu.

Kini soyeon beranjak dari tempat duduknya dimobil dia mulai keluar dari mobil yoongi dengan muka masam, sepertinya yoongi tahu apa yang harus dia lakukan sekarang.

"Ada apa? Bukankah tadi aku-" terpotong karena yoongi mengecup sekilas bibir manisnya itu.

"Masuklah kau sudah telat bukan?" Ucapnya sembari melihat

Soyeon pun langsung masuk ke dalam kampus tanpa melihat suaminya terlebih dahulu, yoongi pun juga begitu pergi saat dia tidak melihat gadisnya itu yang artinya soyeon sudah masuk ke kelasnya.

"Soyeon-ah!" Panggil namja itu.

"Waeyo?" Kaget soyeon segera menoleh ke salah satu suara yang memanggil namanya.

"Aku mencarimu kemana-mana tadi? Apa kau baik-baik saja?" Namja itu terlihat khawatir saat melihat soyeon.

"Aniyo.. aku baik-baik saja memangnya ada apa?" Gadis ini sepertinya kebingungan oleh namja yang satu ini.

"Syukurlah apa yoongi Hyung memperlakukanmu dengan buruk?" Ucap namja tadi.

"Atau dia melakukan KDRT?" Lanjut namja itu.

"Astaga.. Taehyung-ah tenangkanlah dirimu aku tidak apa-apa? Yoongi memperlakukanku dengan baik hanya saja..." Soyeon memperlambat percakapannya.

"Hanya saja apa?" Masih penasaran dengan jawaban soyeon.

"Hanya saja dia sedikit cuek dan dingin, pantas saja semua temannya menyebut dia manusia es" Jelas soyeon.

"Aku pikir apa, tapi syukurlah sahabatku baik-baik saja kalau dia menyakitimu katakan padaku araseo?" Taehyung terlihat cemas karena soyeon menikah dengan yoongi yang ia tau yoongi itu orangnya keras kepala dan protektif, Taehyung takut nantinya soyeon akan mengalami KDRT.

"Sudahlah jangan dipikirkan aku baik-baik saja araseo?" Jelasnya dengan senyuman yang melebar.

"Kau belum menjawab pertanyaanku?" Cemberutnya.

"Ah mianhae.. araseo aku janji akan memberitahumu jika dia macam-macam padaku" Tegas soyeon kepada sahabatnya itu.

"Bagus" ucap Taehyung mendesah karena lega mendengar jawaban soyeon.

____

Dilain waktu yoongi menghabiskan waktunya untuk berkerja begitu juga dengan soyeon yang menghabiskan waktunya untuk berkuliah mereka sama-sama sibuk dan sampai tidak ada waktu untuk membicarakan tentang satu sama lain.

Mereka belum mengenal lebih dalam namun yoongi sudah mengetahui sifat, sikap dan perilaku soyeon dirinya diberitahu oleh kakaknya seokjin karena Minggu lalu seokjin banyak cerita tentang soyeon dan yoongi juga mendengarkannya sampai ia benar-benar tahu bahwa apa saja yang soyeon suka dan yang ia tidak suka.

"Sepertinya sajanghim kita tidak ada waktu untuk berbulan madu dengan istrinya" Goda jimin pada yoongi yang fokus pada laptop.

"Apa kau meledekku?" Ucap yoongi dengan tatapan tajam.

"Aniyo Hyung jangan dimasukan kehati aku hanya bercanda" Senyum jimin kepada yoongi namun yoongi membuang mukanya dengan geli melihat ekspresi jimin dengan senyumannya itu.

"Bagaimana denganmu?" Sela yoongi.

"Apa maskudmu? Apanya yang bagaimana dengaku?" Jimin kebingungan dengan kata-kata hyungnya itu.

"Apa kau tidak ingin mencari gadis cantik diluar sana? Umurmu sudah cukup untuk menjadi seorang suami" Kata yoongi seperti penasihat nenek moyangnya.

"Aku akan urus itu nanti lagi pula aku ingin menikmati masa mudaku Hyung, dan aku juga ingin sukses dulu lalu mencari cinta sejatiku" Ucap Jimi sembari berkhayal.

"Berhentilah berhalusinasi dan kembali kedunia nyata!" Yoongi menghancurkan khayalan jimin.

"Yoongi-ah! Apa kamu sedang sibuk? Aku ingin bicara padamu?" Seokjin datang tiba-tiba saat jimin dan yoongi sedang berdebat.

"Baiklah, jimin-ah bisa kau keluar sebentar?" Pintanya yoongi.

"Baiklah" jimin melangkah pergi dipintu keluar.

"Ada apa Hyung?" Yoongi penasaran dengan kedatangan kakak iparnya itu.

"Kau taukan kalau sekarang soyeon sudah menjadi tanggung jawabmu?" Seokjin langsung to the point.

"Memang begitu kan?" Jawab yoongi.

"Aku ingin kau jangan terlalu mempersulitnya kau tau betapa kerasnya anak itu? Ah aku tidak bisa membayangkan jika adikku sekarang sudah susah diatur" Eluh seokjin pada yoongi, namun segera yoongi mengangguk dan mengerti apa yang seokjin katakan.

"Aku tau itu, aku akan berusaha semampuku untuk tidak mempersulitnya.. dan satu hal lagi? Kenapa kau... Bilang aku mempersulitnya?" Tanya yoongi bingung.

"Maksudku, kau tidak boleh terlalu over protektif kepadanya biarkan dia belajar sendiri bagaimana dia bisa hidup dengan tanggung jawab seseorang, aku harap kau mengerti itu oh ya dan.. jangan sekali kau membuatnya kesal atau marah karena dia sangat seram jika sedang marah" jelas sang kakak ipar.

"Araseo baiklah aku tau apa yang aku harus lakukan" yoongi mengerti.

____

Matahari mulai gelap soyeon masih dikampus karena dia sedang ditugaskan untuk menghias Mading didinding kampus.

Yoongi yang sudah tiba dirumah dia melihat soyeon belum juga pulang, namun dia menunggu beberapa saat tapi gadisnya belum juga menunjukkan batang hidungnya akhirnya yoongi memutarkan untuk menjemputnya walaupun soyeon masih kesal atas apa yang dia lakukan malam kemarin.

"Melelahkan sekali, rasanya ingin merebahkan diri dikasur" Keluhnya dengan diri sendiri.

Saat ia mengecek namun tiba-tiba lampu diseluruh kampus padam seketika itu membuat soyeon merasa takut dan ia berusaha memberanikan diri agar bisa keluar dari gelapnya kampus itu, saat soyeon sedang mencari ponselnya tiba-tiba ponselnya jatuh entah kemana ia mencari-cari dengan meraba-raba lantai namun soyeon malah berhenti saat tangannya sudah mulai dekat dengan ponselnya, sekarang soyeon membeku diam dan ketakutan tiada henti menghantuinya.

Mengingat kejadian saat soyeon berumur 7 tahun saat itu persis apa yang saat ini yang ia alami.

Flashback.

Saat soyeon sedang berjalan mencari sesuatu disetiap rumahnya tiba-tiba lampu padam seketika dan yang membuat ia syok adalah... Ia menemukan eommanya sudah tergeletak dengan darah yang keluar dari mulutnya entah ada apa yang terjadi soyeon masih sangat polos saat itu ia tidak mengerti apapun, namun ia mencoba untuk memberanikan diri untuk maju namun seseorang menyeret eommanya sehingga itu membuat soyeon ketakutan dan menangis.

"Eomma! Hei! Kau mau bawa eommaku kemana? Jangan siksa eomma!" Teriak soyeon sambil teriak dalam tangisannya.

Flashback end.

"Andwe... Eomma.. eomma.." Terisaknya lemas seketika.

To be continued>>>

avataravatar