17 Rencana Nesya Selanjutnya

Kemudian Nesya pun langsung menghubungi Adrian. Karena sudah sejam lebih Nesya menunggu kedatangan Adrian di depan kantornya, tetapi Adrian belum juga sampai di kantornya. Bahkan kabar darinya saja tidak ada.

"Ih ga di angkat lagi. Kemana si dia. Gua udah nungguin lama gini. Gua coba telepon si Eric aja deh."

Ternyata di telepon pun Adrian tidak mengangkatnya. Kemudian Nesya memutuskan untuk menelepon Eric, sahabat Adrian.

"Hallo. Eric, Mas Adrian kemana ya?"

"Adrian lagi meeting. Lu nungguin dia ya?"

"Iya nih. Gua nungguin dia udah sejam lebih. Oh kalo gitu dia lagi meeting. Yaudah deh kalo gitu."

"Iya. Dia ada meeting dadakan. Emangnya dia ga ngabarin lu?"

"Engga. Makanya gua nanya lu. Tadi gua telepon juga ga di angkat soalnya. Yaudah kalo gitu gua balik aja. Thanks ya Ric. Bye."

"Oke, sama-sama."

"Sialan. Dia meeting mendadak tapi ga ngabarin gua. Kalo gitu kan gua ga perlu nungguin dia lama-lama di sini. Mending gua pulang dari tadi. Bisa tidur di rumah. Lah ini. Udah dingin, di gigitin nyamuk lagi," ucap Nesya di dalam hatinya dengan perasaan yang sangat kesal dengan Adrian.

Kemudian setelah itu Nesya memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Namun ketika Nesya ingin pulang ke rumahnya, tiba-tiba saja kak Farah meneleponnya.

"Hallo kak. Kenapa?"

"Lu dimana? Kok belum sampai juga si. Udah jam berapa ini?"

"Ga jadi."

"Ga jadi? Kok bisa?"

"Iya, gua juga udah nungguin dia di kantor tapi ga datang-datang. Eh pas gua telepon temannya, katanya dia lagi ada meeting dadakan. Bukannya ngabarin ke gua dulu lagi."

"Oh gitu. Bagus deh."

"Kok bagus si?"

"Soalnya gua juga masih belum yakin sama suami gua kalo dia ga bakalan bocorin ke Adrian. Tapi gua jadi punya ide bagus deh."

"Ide apa?"

"Kan dia udah buat lu nunggu lama. Terus dia juga ga ada kabar kan. Lu tetap berbuat biasa aja sama dia. Seolah-olah lu itu ga apa-apa walaupun di gituin. Nah, dia kan orangnya lumayan polos lah ya. Pasti dia bakalan ngerasa ga enak dan baik-baikin lu dengan cara apa aja. Siapa tau lu di kasih duit lagi. Iya kan?"

"Iya ya. Benar juga ide lu. Untung aja tadi gua juga ga kebawa emosi waktu teleponan sama temannya."

"Nah, iya kan. Lu tetap kalem aja. Selow, haha. Tapi jangan lupa lu, kalo di kasih duit sama dia, bagi-bagi ke gua juga."

"Iya kak. Tenang aja kalo soal itu mah. Udah dulu ya. Gua mau balik nih. Udah malam. Nanti gua kabarin lagi perkembangannya."

"Oke deh. Hati-hati lu."

"Iya."

"Bagus juga ide kakak gua. Bagus deh gua punya kakak yang sepemikiran sama gua," pikir Nesya di dalam hatinya.

Kemudian setelah itu Nesya memutuskan untuk segera pulang ke rumahnya. Nesya pulang ke rumah dengan menggunakan ojek online. Di jalan ternyata cuaca berubah menjadi mendung. Namun Nesya justru menyukai akan hal itu.

"Yes, mendung. Hujan aja kek. Pasti kalo gua kehujanan, Mas Adrian bakalan semakin merasa bersalah ke gua," ucap Nesya di dalam hatinya.

Tidak lama kemudian hujan pun turun. Seolah semesta mendukung rencana jahat dan liciknya Nesya. Nesya yang mengharapkan hujan turun pun merasa senang.

"Mau pakai jas hujan dulu ga neng?" tanya tukang ojek itu.

"Ga usah Pak. Saya suka hujan-hujanan. Lagian udah pulang juga. Gampang nanti bersih-bersih di rumahnya."

"Nanti sakit neng."

"Engga, Pak. Udah, lanjut aja ya Pak."

"Iya neng kalo emang maunya eneng gitu mah."

Akhirnya tukang ojek itu melanjutkan perjalanannya sesuai dengan perintah Nesya. Demi mendapatkan uang, Nesya rela hujan-hujanan walaupun nantinya dia akan jatuh sakit beneran.

*****

Sesampainya di rumah, Nesya bukannya langsung bersih-bersih karena habis kehujanan, tetapi dia memfoto dirinya sendiri dan di masukkan foto itu ke media sosial miliknya dengan tulisan "pulang kerja kehujanan." Maksud dari Nesya itu adalah supaya Adrian mengetahui jika dirinya habis hujan-hujanan akibat menunggu Adrian terlalu lama.

"Nah kan kalo gini nanti Mas Adrian bakalan liat story gua. Dan dia bakalan merasa bersalah banget sama gua."

Setelah itu Nesya baru masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah mandi Nesya mulai merasa tubuhnya tidak enak dan demam. Akhirnya Nesya beranjak ke tempat tidurnya dan tiduran di atas sana.

"Sialan. Gua jadi sakit beneran lagi. Tapi Mas Adrian kok ga nelepon-nelepon gua ya. Masa iya meeting sampai malam gini."

Setelah itu Nesya melihat status di wahtsappnya lagi untuk melihat apakah Adrian sudah melihatnya atau belum. Ternyata Adrian sudah melihatnya. Kemudian Nesya mengeluarkan aplikasi whatsapp itu dan memulai dramanya kali ini. Adrian setelah melihat statusnya Nesya pun langsung meneleponnya.

"Tuh kan. Akhirnya dia telepon gua juga," ucap Nesya di dalam hatinya.

"Hallo, Mas."

"Hallo. Kamu udah sampai di rumah?"

"Udah, Mas. Baru aja sampai."

"Maaf ya tadi saya ga jadi jemput kamu. Soalnya tadi saya ada meeting mendadak dan harus saya sendiri yang datang ke meeting itu. Terus handphone saya juga tadinya habis batrenya, udah gitu di silent. Jadi saya ga tau kalo kamu itu nelepon saya."

"Iya, Mas. Ga apa-apa kok."

"Kamu nunggu berapa lama di sana? Lama banget ya? Kata Eric sampai jam 6 sore kamu masih di kantor?"

"Hehe, iya Mas. Tapi ga apa-apa kok. Beneran deh."

"Terus kamu kehujanan juga? Emang naik apa?"

"Iya. Naik ojek online Mas."

"Kok ga pakai jas hujan?"

"Bapak itu ga bawa jas hujan Mas. Makanya aku lanjut aja pulang ke rumah hujan-hujanan."

"Ya ampun. Terus sekarang keadaan kamu gimana? Maaf ya, semua ini salah saya."

"Agak demam dikit si Mas, tapi ga apa-apa kok. Nanti juga sembuh. Kamu ga usah minta maaf."

"Saya jadi ga enak sama kamu. Saya ke rumah kamu ya. Takutnya kamu sakit parah. Sekalian saya bawain makanan."

"Boleh aja si kalo Mas mau ke rumah aku. Tapi ga usah repot-repot bawa makanan. Aku ga lapar kok."

"Udah. Ga usah di pikrin. Saya ke sana sekarang ya."

"Iya, Mas."

Dan kini sambungan telepon di matikan oleh Adriam.

"Yes. Akhirnya gua berhasil buat Mas Adrian merasa ga enak ke gua. Dan sekarang dia mau beliin gua makanan. Pasti makanannya enak-enak banget nih. Ga apa-apa deh gua demam beneran. Yang penting gua dapat perhatian dan hadiah dari Mas Adrian, haha," ucap Nesya di dalam hati.

Kemudian setelah itu Nesya mengatur keadaannya seolah-olah sedang sangat lemas dan tidak bisa apa-apa. Dia mengompres keningnya dengan air panas supaya nanti jika di pegang oleh Adrian, keningnya benar-benar terasa panas. Sambil menunggu Adrian tiba di rumahnya, Nesya tetap berbaring di atas kasurnya.

-TBC-

avataravatar
Next chapter