Setelah perjalan cukup panjang akhirnya mereka tiba di rumah. Membawa Kayla ke kamar atas karena tubuhnya kini kurang fit, akibat syock dan imunnya turun. Perhatian selalu ia lontarkan untuk menunjukkan bagaimana pentingnya Kayla, Gabriel berkali-kali pula mendapat telfon dari seseorang. Siapa lagi kalau bukan Arin yang ingin bertemu dengannya setelah seminggu mereka tidak bertemu.
"Angkat aja ... Nggak usah sibuk ngurusin aku, Gabriel. Ada yang lebih penting dari aku." ujar Kayla.
"Udah biarin aja. Nggak papa," balas Gabriel.
"Buat apa kamu melakukan kesalahan di hubungan kita, setelah kita putus kamu peduli sepenuhnya sama aku? Hm," skak Kayla.
"Maksud kamu apa? Kayla. Kalau aku memberitahu kamu segalanya mungkin nggak akan percaya sama aku." ucap Gabriel.
"Aku nggak butuh alasan apapun,"
"Belum apa-apa aja kamu bilang gitu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com