10 Siren Yang Mencoba Melarikan Diri

"Bbaammm..."

Siren kembali memberikan perlawanan yang nyata, ekor birunya yang besar dan panjang kembali membentur pada permukaan kolam es. Seqenenre dan sang Raja bisa merasakan jelas permukaan es yang mereka pijak bergetar dengan kuat .

Sang Raja semakin mantap memegangi cambuk apinya, matanya menatap kesal kearah Siren yang jelas sekali sedang menertawakan dari dalam air.

Seqenenre dengan hati-hati menempelkan telapak tangan kanannya, mulutnya sudah bergerak dan mengucapkan sesuatu dalam bahasa sihir. Mata biru dengan sinar biru kembali muncul dengan nyala terang.

Sinar biru yang sama terangnya juga muncul pada telapak tangan Seqenenre.

Retakan tipis mulai menjalar luas dan merambat dengan cepat pada permukaan kolam es, seiring dengan Siren yang terus saja membenturkan ekor birunya.

Ada hal lain yang dilakukan oleh Siren, karena tiba-tiba saja seluruh permukaan kolam menggelembung bagaikan balon, seakan-akan siap untuk pecah. Dan memuntahkan semua isinya, termasuk dari makhluk yang masih terperangkap didalamnya.

"Dddammm...."

Seqenenre memberikan perlawanan balik, sebuah energi yang cukup besar untuk meredakan gelembung yang hampir saja memecahkan pertahanan sihir pada permukaan kolam es. Tapi tetap saja permukaan kolam es tersebut, belum terlihat normal.

Seqenenre menempelkan kedua telapak tangannya pada permukaan kolam, sinar biru seperti meresap ketika tangannya sudah menyentuh permukaan dengan kekuatan yang penuh.

Bersamaan dengan itu, sinar biru yang sudah menyerap. Memberikan kilau cahaya yang lebih terang dan membuat permukaan yang menggelembung itu kembali mengempis kecil.

Siren yang menyadari hal tersebut, terlihat sangat tidak senang. Ia berputar dengan cepat dan membuat pusaran air. Sedangkan Seqenenre sendiri masih terpusat untuk terus merapalkan mantranya.

Usermaatre – sang raja masih menatap dengan tatapan garang. Kalau bukan karena ia sangat membutuhkan informasi dari Siren tersebut mengenai kaum yang hidup dilautan, mungkin saja ia sudah membunuh Siren tersebut dengan tangannya sendiri.

Pusaran air tersebut semakin lama semakin membesar, pelan-pelan kembali membuat gelembung udara yang sangat besar, dan membuat permukaan kolam es tersebut semakin menaik dengan tinggi.

Seqenenre harus mengakui kalau dirinya memang tidak dalam keadaan baik, kekuatannya belum benar-benar pulih. Dan ia tahu kalau Siren tersebut, perlahan sudah berhasil mendapatkan kembali kekuatannya. Ketika Ilona yang dalam pengaruhnya, sudah berhasil menghancurkan sebagian pertahanan sihir yang ia buat.

Konsentrasi Seqenenre terpecah, dan Siren sudah berhasil membuat permukaan kolam es mulai menggelembung. Pusaran air terus berputar-putar, dan itu yang menyebabkan permukaan kolam es menggelembung kembali.

Sudah tidak bisa mencegah ataupun mundur, seketika permukaan kolam es tersebut menggelembung dengan cepat dan besar. Dan sudah siap untuk memuntahkan segala isinya dengan cepat, termasuk Siren yang berada dalam kurungan.

Tubuh Seqenenre terpental cukup jauh, sedangkan Usermaatre berhasil menghindar dan melompat tinggi serta melayang di udara saat permukaan kolam es pecah seketika.

Ilona dan Munthy menyaksikan tubuh ayahnya yang membentur keras pada permukaan tanah, "Ayah...!!!" Teriak Munthy melepaskan cengkraman bahu Ilona dan menghampiri cepat kearah Seqenenre.

Ilona semakin dibuat ketakutan, pertama kalinya ia melihat kejadian yang tidak bisa dijelaskan oleh sejarah apapun yang pernah ia pelajari. Ia hanya terdiam dan melihat Sang Raja Ramses yang masih berada diudara.

Ussermaatre sudah bersiap-siap dengan cambuknya, ketika permukaan kolam es tersebut meledak dan pecah. Sang raja bisa melihat Siren yang juga ikut melompat keluar dengan tinggi. Cambuknya miliknya sudah ia angkat tinggi dan ia rentangkan dengan lurus. Langsung saja tali cambuk tersebut ia arahkan pada makhluk Siren, dan tali cambuknya mulai melilit ekor birunya yang panjang.

Tanpa ragu dan tanpa ampun, Ussermaatre menghempas keras cambuknya kearah tanah yang keras bersamaan dengan dia yang juga sudah menapakkan kakinya diatas tanah.

Siren tersebut pun terjatuh dengan bunyi keras, dan tentunya cambuk Ussermaatre masih melilit erat pada ekornya. Posisi jatuh dari makhluk tersebut tidak jauh dari tempat Ilona berada.

Wajah kesal dengan seringai licik dan giginya yang sangar serta runcing, langsung ia perlihatkan dengan seram. Berkali-kali ia mengibaskan ekornya dengan kuat, tapi sang raja Ramesses semakin kuat menahan ikatannya. Sinar merah yang terpancar dari cambuk miliknya masih terus terlihat, walaupun sesekali terlihat akan padam ketika Siren tersebut kembali memberi kekuatan dengan menggerakkan ekor birunya yang sangat besar.

Ilona saat ini bisa melihat jelas tubuh dari Siren yang sedang terpakar diatas tanah, dan makhluk itu sungguh sangat besar. Panjang tubuhnya bisa mencapat lima meter, dan itu semua karena ia memiliki ekor biru yang sangat panjang.

Warna kulitnya seutuhnya adalah biru, dan ternyata kilau yang ia pikir karena pantulan sinar rembulan. Ternyata bukan, dan itu semua karena sisik birunya yang mengkilat mengeluarkan sinar biru yang terang. Seperti ada titik kilauan biru, yang terus menyelimuti tubuh Siren tersebut.

Yang Ilona tahu, kalau makhluk yang ada dihadapannya adalah seekor putri duyung, hanya saja tidak seperti yang ia bayangkan. Tidak ada kecantikan yang terlihat pada wajah Siren, giginya yang panjang, tajam dan runcing mengingatkanya akan sosok ikan piranha.

"Kau makhluk rendah!! Beraninya kau melawanku!" Ussermaatre menarik cambuknya dan berusaha menarik tubuh Siren yang terus melakukan perlawanan.

Siren menatap kesal kearah sang Raja Ramesses, dan ia mengucapkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti. Seperti sebuah umpatan yang bercampur dengan amarah yang tinggi, hal yang terjadi berikutnya semakin mencekam.

Munthy sedang membantu ayahnya untuk berdiri, tapi suara teriakkan yang sangat memekikkan telinga terdengar nyaring. Munthy dan Seqenenre langung menutup kedua telinga mereka, rasanya gendang telinga mereka akan pecah karena jeritan dari Siren tersebut.

Hal yang terjadi berikutnya sungguh mengherankan dan tidak akan disangka, Ilona berdiri dengan tegak dan seperti tidak terganggu dengan jeritan Siren yang sangat memekakkan gendang telinga. Sedangkan sang raja Ramesses masih sekuat tenaga untuk tidak melepaskan ikatan, terus berkutat memegangi cambuknya dengan kuat.

Jeritan Siren terus saja berlangsung, makhluk itu terus berteriak kearah Ilona. Dan Ilona yang mulai terpengaruh menatap dengan pandangan kosong, Raja Ramses yang menyadari Ilona semakin mendekat kearahnya sudah bisa menebak apa yang terjadi pada Ilona.

"Nefertari!!! SADARLAH!!" Teriaknya dengan lantang.

Ilona merentangkan lurus tangan kanannya, dan sinar biru bercampur merah muncul pada telapak tangannya. Memang bukan sebuah sinar yang terang, tapi sinar itu mampu membuat sang Raja Ramses melayang diudara.

"Nefertari!!!" Teriak Seqenenre yang sadar kalau putrinya sedang menggunakan kekuatannya pada sang raja.

"Nefertari HENTIKAN!!" Munthy langsung berjalan mendekat, tapi ia sedikit terlambat karena Nefertari berhasil membuat sang Raja Ramesses terhempas cukup jauh dan membentur permukaan kolam es yang membuatnya langsung menghilang didalam air.

Siren sudah lepas dari lilitan cambuk milik sang Raja, dan ekor panjangnya perlahan sudah berubah menjadi sepasang kaki yang besar berwarna biru. Ia kembali berteriak, dan masih mengendalikan pikiran Ilona, ketika Munthy terus saja mendekat kearah Ilona.

avataravatar
Next chapter