webnovel

1. Bad News

Pada pagi buta dengan langit yang masih gelap, tampaklah seorang wanita berambut hitam sebahu dengan kaos kebesaran dan hotpants di balkon rumahnya sambil menyilangkan tangan di dada yang membuat dirinya semakin terlihat seksi sekaligus angkuh.

Moonbyul POV

Aku memejamkan mata sambil menghirup udara pagi yang bisa menyegarkan pikiran dari tumpukan berkas yang selalu setia menunggu di atas mejaku. Jujur, sangat sulit bagiku menemukan waktu yang tepat untuk bersantai bahkan sekedar menghirup udara pagi seperti ini. Karna biasanya, aku hanya berkutat pada tumpukan kertas dan laptop yang menghantui hampir separuh hidupku.

Ya, aku adalah pemilik perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Unik bukan? Seorang wanita yang pada umumnya memiliki butik atau salon kecantikan, sedangkan aku malah sebaliknya. Karna semenjak kecil, aku tidak terlihat seperti anak perempuan pada umumnya. Biasanya seorang anak perempuan merengek minta dibelikan barbie, tetapi aku malah minta dibelikan mobil-mobilan atau malah robot yang seringkali membuat orangtuaku kebingungan. Tapi aku bersyukur, orangtuaku tidak pernah memaksaku untuk bersikap layaknya anak perempuan lainnya.

Lamunanku seketika terganggu akibat suara pintu yang dibuka perlahan dengan suara yang lembut memanggilku.

"Waktunya ba- Ehh sayang, kamu sudah bangun ternyata. Eomma pikir kamu masih tidur tadi" ucapnya tersenyum hangat sambil menghampiriku di balkon.

"Tentu sudah Eomma, aku ingat hari ini ada hal penting yang ingin kalian sampaikan, kan?" ucapku sambil membalikkan badan dan mengangkat sebelah alis, sedikit menyindirnya.

"Wahh.. Eomma pikir kamu akan melupakannya. Yasudah cepat mandi dan segera turun! Appa-mu sudah menunggu di bawah, sayang."

Setelah itu Eomma pun keluar dari kamar. Aku menghela nafas kasar sambil menetralkan emosiku yang kian memuncak. Sedikit tidaknya aku tahu hal yang akan Appa dan Eomma bicarakan. Karna mereka tidak pernah seserius ini kecuali berkaitan dengan pekerjaanku atau.. Jodohku.

Dengan malas aku beranjak mandi dan bersiap untuk sarapan bersama di lantai dasar. Kaos putih polos dan celana ripped jeans yang kupilih kali ini. Wajahku yang jelas kurang bersahabat sejak menuruni tangga membuat Appa berdeham canggung seakan mengetahui bahwa anak satu-satunya ini sama sekali tidak tertarik untuk membicarakan perihal jodoh atau semacamnya.

"Pagi anak Appa yang cantik. Kenapa wajahmu ditekuk begitu hmm?"

"Jangan basa-basi Appa, langsung saja ke intinya." ucapku ketus sambil menduduki kursi tepat dihadapannya.

"Sstt nak, sopanlah sedikit, jangan begitu!" sahut Eomma dari pantry

Aku hanya memutar bola mata sambil bersidekap menatap lurus ke Appa yang masih tersenyum hangat.

"Appa paham betul kau tidak pernah suka membicarakan hal ini, nak. Tapi Appa hanya ingin yang terbaik untukmu kelak. Percayalah, Appa tidak akan salah pilih." ucapnya sambil menatapku serius

Tepat seperti dugaanku sebelumnya. Ini tentang perjodohan. Pftt ayolah, ini bukan jaman kerajaan yang semuanya serba diatur terutama soal jodoh dan pernikahan.

"Baiklah Appa, tidak usah terlalu lama. Beritahu aku orangnya dan aku akan menentukan sendiri apa orang itu pantas menjadi pendamping hidupku atau tidak." ucapku dengan suara berat menahan emosi

Appa tersenyum sambil berkata "Baguslah, setidaknya kau memberinya kesempatan. Namanya Kim Yongsun dan biasa dipanggil Solar. Dia bekerja sebagai penyanyi di suatu cafe. Hanya orang biasa dengan kesederhanaan dalam hidupnya. Dia anak dari teman Appa yang sudah lama meninggal. Dan sejak awal kita memang sudah berniat untuk menjodohkan anak kami masing-masing. Appa yakin ia yang terbaik untukmu, Moonbyul."

Aku menghela nafas kasar sambil memejamkan mata mendengarkan setiap detail tentang 'jodohku'. Ya Tuhan apa salah dan dosaku sampai-sampai Appa menjodohkanku dengan orang semacam itu. Bagaimana dengan wibawaku sebagai CEO dari perusahaan besar selama ini? Apa yang akan dikatakan oleh rekan kerjaku nanti? Aku yakin mereka akan menertawaiku karna memiliki pasangan dari kalangan biasa. Hahh sudahlah aku harap Appa tidak akan salah pilih, tidak ada salahnya mencari tahu terlebih dahulu 'jodohku' itu.

"Baiklah, aku akan memikirkannya. Berikan aku waktu dan jangan memaksaku tentang apapun atau aku akan menolak perjodohan ini, Appa." ucapku dengan muka datar sambil beranjak kembali ke kamarku.

Moonbyul POV end

"Nak, kenapa kamu tidak makan dulu sayang?" teriak Jin Ah sambil melangkah menghampiri anak satu-satunya itu.

"Sudahlah, yeobo. Biarkan saja, yang penting dia sudah setuju dengan rencana kita". Ucap Rae Jin tersenyum sambil menahan lengan istrinya

.

.

.

.

.

TBC

Hai guys, udah cukup lama gua ganulis dan tiba2 kembali dengan cerita ini wkwk. Ya beginilah kemampuan nulis gua sebagai newbie mohon dimaapkan.

Btw gimana tulisan gua ini 😂 gua harap kalian suka dan kalo responnya bagus, gua bkl lebih semangat apdet tiap weekend hehe.

-lam