webnovel

Datang ke Rumah Cantika

"Kayanya Aksa itu cinta mati sama Cantika. Sebegitu perhatiannya dia sama Cantika. Ketahuan juga dari cara dia menatap Cantika. Kayanya gua emang harus dekatin mereka berdua supaya gua bisa masuk di tengah-tengah mereka berdua," pikir Devan di dalam hatinya.

Kemudian setelah itu Devan juga pergi meninggalkan sekolahnya. Walaupun sebenarnya kali ini Devan tidak langsung pulang ke rumahnya. Tetapi Devan pergi bersama teman-teman barunya untuk nongkrong bersama di salah satu Cafe elite yang ada di Jakarta. Karena Devan adalah orang yang sangat mewah kehidupannya. Dia sudah biasa menghambur-hamburkan uang hasil kerja keras Ayah dan Mamahnya. Sangat berbeda dengan sosok Aksa.

******

Di dalam perjalanan ke rumah Cantika.

"Kamu kenapa diam aja sayang dari tadi? Kamu masih pusing kepalanya?" tanya Aksa dan Cantika tidak menjawabnya.

"Cantika, Cantika. Kamu kenapa si sebenarnya?" tanya Aksa kembali.

"Eh, iya. Kenapa?" jawab Cantika dengan pertanyaan kembali.

"Kamu yang kenapa? Kenapa daritadi kamu keliatannya lagi ada yang di pikirin? Sebenarnya kamu mikirin apa si?"

"Engga. Aku ga mikirin apa-apa kok. Aku cuma pusing aja. Oh iya, kita udah sampai di rumah aku ya. Kamu mau mampir dulu? Ayo kita masuk dulu."

"Ga usah. Kamu masuk aja. Kamu langsung istirahat ya. Kamu harus banyak-banyak istirahat."

"Iya. Makasih ya. Hati-hati di jalan kamu."

"Iya, sama-sama. Bye."

"Bye."

Karena Aksa merasa ada yang beda dengan diri Cantika, akhirnya Aksa memutuskan untuk langsung kembali ke rumahnya. Karena Aksa juga tidak mau menganggu Cantika yang katanya sedang tidak enak badan kali ini.

Setelah mobil Aksa tidak terlihat lagi, Cantika pun langsung masuk ke dalam rumahnya. Di dalam sudah ada asisten rumah tangganya yang menyambut kedatangan Cantika di dalam rumah.

"Non. Udah pulang, Non?"

"Iya, Bi. Mamah ada ga ya Bi di rumah?"

"Nyonya lagi pergi keluar, Non."

"Oh yaudah kalo gitu. Saya mau ke kamar dulu."

"Baik, Non."

Cantika pun langsung pergi menuju ke dalam kamarnya yang berada di lantai dua. Setibanya di dalam kamar, Cantika langsung melemparkan tasnya dengan seenaknya. Kemudian Klarybel membuka kaos kakinya dan langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur sambil memikirkan Devan yang tiba-tiba kembali lagi dalam kehidupannya.

"Kenapa Devan harus muncul lagi si dalam kehidupan gua? Dia itu kan cinta pertama gua. Gua udah susah payah lupain dia selama satu tahun ini. Ketika gua udah bisa move on, dia malah datang lagi ke kehidupan gua," ucap Cantika sendirian di dalam kamarnya.

Cantika terus memikirkan Davina. Hingga akhirnya Cantika justru tertarik ke masa lalunya kembali. Cantika teringat lagi tentang kebersamaannya dengan Devan dahulu. Masa-masa berpacaran dengan Devan pada zaman dahulu.

Saking kesalnya dengan apa yang ada di dalam pikirannya sendiri, tanpa dia sadari Cantika langsung berteriak dengan sangat kerasnya. Membuat orang yang ada di dalam rumahnya terkejut dengan teriakan Cantika.

"Aaa.... Kesel banget tau ga siii," teriak Cantika.

Ternyata sekarang ini Mamah Cantika sudah tiba di rumahnya. Mamahnya Cantika yang mendengar teriakan Cantika sangat merasa tekejut. Mamah Cantika sangat khawatir dengan keadaan Cantika saat ini. Mamahnya takut jika terjadi apa-apa dengan anak perempuan satu-satunya itu.

"Astagfirullah. Itu Cantika kenapa teriak-teriak kaya gitu ya?" pikir Mamahnya Cantika.

Kemudian setelah itu Mamah Cantika langsung menaiki anak tangga rumahnya dan masuk ke dalam kamar Cantika untuk memastikan jika keadaan Cantika baik-baik saja.

"Sayang. Ya ampun sayang. Kamu kenapa teriak-teriak seperti itu si? Hmm?" tanya Mamah Cantika yang langsung masuk ke dalam kamar Cantika tanpa mengetuk pintu kamarnya terlebih dahulu.

"Mamah? Mamah udah pulang?" Cantika justru malah bertanya kembali kepada Mamahnya.

"Kamu kok malah tanya balik ke Mamah si, nak. Kamu kenapa? Kenapa kamu teriak-teriak seperti itu si? Mamah yang dengarnya kaget banget loh."

"Iya, maafin aku ya Mah kalo udah buat Mamah kaget. Aku ga apa-apa, Mah. Aku cuma lagi kesal aja sama seseorang."

"Kesal sama siapa si? Sama Aksa? Kamu lagi marahan sama dia?"

"Engga, Mah. Bukan. Bukan Aksa."

"Terus sama siapa?"

"Lebih baik gua ga usah cerita sama Mamah deh. Mamah itu kan kenal sama Mahesa. Kalo gia cerita tentang Devan ke Mamah, yang ada urusannya malah semakin kacau lagi," pikir Cantika di dalam hatinya.

"Sayang. Kok kamu malah diam seperti itu si?"

"Iya, maaf, Mah. Sama teman semolah aku, Mah. Udah lah Mah, ga penting. Ga usah di bahas lagi ya Mah."

"Tapi kamu yakin kalo kamu ga kenapa-kenapa?"

"Iya. Aku ga apa-apa, Mah. Kalo gitu kita makan siang sama-sama, yu, Mah."

"Yaudah kalo gitu. Syukurlah kalo kamu ga kenapa-kenapa. Ayo sayang."

Akhrinya Cantika dan Mamahnya pergi ke ruang makan untuk makan siang bersama. Cantika memilih untuk tidak membahas masalah tentang Devan kepada Mamahnya. Karena Cantika tidak mau jika urusannya justru semakin panjang. Apalagi Mamahnya juga mengenal sosok Devan.

*******

Waktu berjalan begitu cepat. Sekarang Cantika sudah kembali duduk di ruang makan dengan kedua orangtuanya dan juga kakaknya. Kali ini mereka semua sedang makan malam bersama. Ketika mereka semua sedang makan malam bersama, tiba-tiba saja ada seseorang yang datang ke rumahnya. Dari ruang makan terdengar suara bell rumahnya.

"Bi. Itu ada tamu tuh kayanya. Tolong di bukain pintunya ya, Bi," perintah Mamahnya Cantika.

"Baik, Nyonya."

Asisten rumah tangga itu pun langsung pergi ke depan rumah untuk melihat siapa yang sudah datang ke rumah Cantika malam-malam seperti ini.

"Selamat malam, Bi. Pemilik rumah ini ada kan?" tanya Devan sambil memegang beberapa buah-buahan dan makanan yang sengaja di bawanya untuk Cantika.

Devan sebenarnya datang ke rumah Cantika memang sengaja. Karena Devan juga tahu jika Devan saat ini sedang tidak enak badan. Devan tahu dari ucapan Aksa di sekolah bahwa Cantika sedang tidak enak badan.

"Ada. Silahkan masuk, Den."

"Iya, makasih, Bi."

Asisten rumah tangga itu langsung mengantarkan Devan untuk bertemu dengan Cantika dan keluarganya.

"Permisi, Tuan, Nyonya, Non, Den. Ini tamunya. Kalo gitu saya permisi dulu."

"Iya, makasih, Bi," jawab Mamah Cantika.

Cantika yang sedang makan malam, melihat Devan datang ke rumahnya merasa sangat terkejut. Cantika langsung tersedak karena makanannya sendiri.

"Uhuk, uhuk, uhuk."

Bukan hanya Cantika ternyata yang terkejut dengan kedatangan Mahesa kali ini. Tetapi Mamahnya, Papahnya dan juga kakaknya pun merasa terkejut. Apalagi mereka tahu jika Devan pernah menyakiti hari Cantika dengan cara meninggalkan Cantika begitu saja. Papah Cantika pun langsung angkat suara.

"Kamu. Kamu Devan kan? Teman dekatnya Klarybel dulu?" tanya Papah Cantika.

-TBC-