45 Terkecoh

"Tuan, saya menemukan persembunyian Thomas."

Alex menunjuk sebuah titik di layar. Damian yang berdiri di sampingnya mulai mencondongkan tubuhnya. Disipitkan matanya pada sebuah titik tersebut. Dia menggeram ketika mengetahui di mana lokasi Thomas.

"Kenapa dia bisa di situ?" Geram Damian.

Alex tersenyum miring. "Tempat persembunyian terbaik adalah di rumah sendiri," katanya terkekeh, "menurutnya." Sambungnya lagi.

"Aku tidak menyangka dia bersembunyi di situ." Ucap Damian lagi.

Alis Alex naik. Diputar kursinya menatap Damian. "Kenapa?"

"Itu bukan rumah dia."

Alex bingung dengan ucapan Damian. Dia yakin bahwa itu adalah rumah dari Thomas. Tidak mungkin itu rumah orang lain. Pasti itu rumah Thomas. Rumah siapa lagi selain rumah orang itu, 'kan?

"Itu apartemen Tara."

Ucapan Damian membuat mata Alex melebar. Apa katanya? "Bagaimana bisa?" Alex masih tidak percaya. Bagaimana orang itu dapat kunci apartemen Tara?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter