18 Pertemuan Anggota Misi 2 : Resort dan Perkenalan

Satu persatu anggota misi ke planet Bumi pun tiba, mereka di sambut oleh staf profesor Smith yang merupakan dekan dan salah satu pimpinan di University Central yang terkenal, tidak sembarang orang bisa masuk ke Universtas ini. Semua jurusan ada disini, Kampusnya sangat luas dan besar terlihat seperti kota kecil yang banyak rambu berbagai fakultas atau jurusan.

Semua yang masuk ke Universitas ini bisa dikatakan 100 % lulusannya bisa di terima di berbagai bidang. Walau besar area kampus, serta banyak jurusannya ada kuota terbatas yang harus dipenuhi di setiap fakultas, satu kelas perjurusan hanya 30 orang saja tidak lebih.

Tapi anehnya walaupun terbatas tetap banyak peminatnya dan bila dibuka ajaran baru maka mereka para calon mahasiswa baru akan berebut masuk yang datang dari berbagai belahan planet manapun, padahal untuk masuk kesini sangat ketat sekali. Hanya seseorang yang mempunyai kemampuan lebih yang diterima saja, akan tetapi mereka tidak perduli. Semua dosennya adalah orang-orang yang ahli dibidangnya masing-masing. Rata-rata bergelar Doktor atau profesor saja yang menjadi dosen disini.

Dimulai kedatangan Maria dari planet Aquanos yang diantar oleh kedua orang tuanya, dilanjutkan dengan yang lainnya. Datang dengan menggunakan pesawat pribadi dari yang kecil hingga besar.

Setelah mereka beristirahat, semua anggota di berangkatkan ke sebuah resort kecuali Karen yang terlebih dahulu sudah datang, dibanding yang lainnya. Semua anggota terdiam, saling pandang satu sama lain kecuali Juan dan Alex yang telah kenal lebih dahulu. Angela tak berhenti menatap Mark, dia masih tak percaya kalau dia dan pemuda itu saudara kembar. Angela pun tidak tahu harus marah atau benci karena mamanya selingkuh dengan ayah lelaki itu. Sementara Mark menyadari seorang gadis cantik memakai pakaian tebal berbahan wol selalu memperhatikannya tapi ia tidak perduli toh tidak kenal.

Tapi yang menyita perhatian dari semuanya adalah Mei Ling, semua bertanya dan menebak apakah dia seumuran dengan mereka ? karena dandanannya lebih dewasa dari usia mereka yang masih remaja. Bagaimana tidak, wajah Mei Ling bermike up walau tidak tebal, rambut hitam panjang sepinggang, memakai rok ketat dan seksi serta sepatu bot berhak tinggi, sehingga dia jauh lebih tinggi dari semua perempuan di tim ini, kecuali Mika itu pun tanpa memakai sepatu berhak tinggi cukup sendal tradisional khas sukunya.

Tapi ada yang lebih seksi dari Mei Ling soal baju yaitu Maria, dia memakai baju mini yang menutup dadanya, serta kain panjang tipis yang berbelah di salah satu bagiannya sehingga walau terlihat kekar dan berotot tapi tetap menggoda dengan terlihat paha yang mulus. Untuk lelaki satu-satu yang misterius hanyalah Nobu, yang memakai jubah dan bermuka datar.

--------------

"Selamat datang di resort pribadi Balines, kalian akan di karantina selama dua bulan disini untuk saling mengenal dan mendapat pengarahan dari profesor sebelum kalian di berangkatkan ke planet Bumi dengan secara resmi ! kalian mengerti ?" tanya seorang perempuan berpakaian formal dan berkaca mata.

"Mengerti !" jawab mereka.

Resort ini sangat indah di sebuah pulau terpencil. Kalau dibandingkan mungkin hampir sama dengan pulau madura di Indonesia. Ada 5 bangunan selain tempat tinggal perempuan dan laki-laki di pisah, masing-masing satu kamar satu orang. Fasilitas disini sangat lengkap, dari olah raga, wisata alam atau air.

Karen yang sudah datang satu hari ini menunggu teman-temannya, ia mendengar mereka sudah datang. walau baru satu hari terasa membosankan, padahal tempat ini sangat indah tapi baginya tak menarik. Justru dia merasakan rindu dengan papa dan mamanya, padahal setiap jam dia menelpon kedua orang tuanya.

Dan pada akhirnya semua berkumpul, masing-masing menempati kamarnya masing berlantai 3 termasuk rooftop di tepi tebing tinggi dengan balkon menghadap ke laut.

"Hai Alex, kamar kita bersebelahan !" teriak Juan sambil melambai tangannya, Alex hanya tersenyum, ibunya Juan akan tinggal di planet Quard dan akan mendapat pekerjaan disana, oleh karena itu Juan menganggap Alex adalah saudaranya. Bagi Alex itu tak masalah.

"Iya Juan !" jawab Alex sambil membalas lambaian tangan, ternyata bukan hanya mereka, tapi Mark, Nobu dan Jim pun sama berdiri di balkon dengan pikiran masing-masing.

Begitupun pihak perempuan, semua mengagumi pemandangan kecuali Karen yang terlihat biasa saja. Mereka akan beristirahat selama 2 hari supaya lebih mengakrabkan diri setelah itu baru akan ada pelatihan dan pengarahan. Selama disini mereka memakai seragam khusus berwarna biru yang pas dibadan, bahannya nyaman dan tidak panas atau dingin.

-------------

KELOMPOK TIM LAKI-LAKI

"Alex, menurutmu apa ini tidak terlalu ketat ?" tanya Juan yang masuk ke kamar Alex dan memperlihatkan pakaian barunya itu, Alex hanya tersenyum saja.

"Kurasa tidak !" jawab Alex yang juga sudah memakainya, harus di akui pakaian ini seperti melekat ditubuhnya, beruntung ada sabuk dipinggang mereka jadi seperti pakaian biasa.

"Kok aku seperti telanjang ya ?" Juan seakan tidak nyaman dengan bajunya itu.

"Tidak apa-apa, itu hanya menyesuaikan dengan tubuh kita saja ! pakaian ini memang sering di gunakan penjelajah angkasa, bila dingin jadi hangat tapi bila panas menjadi sejuk tapi itu di suhu normal !" jelas Alex.

"Oh, begitu ... aku tidak tahu ! tapi memang bisa bebas bergerak sih ! karena ringan !" Juan mengangguk dan menggerakan tubuhnya.

"Bagaimana kalau kita keluar !" ajak Alex dan Juan pun mengangguk.

Mereka pun keluat kamar dan menuju lantai bawah, lantai satu 3 kamar sedang lantai 2 berkamar dua. Dibawah keduanya bertemu tiga anggota lainnya.

"Hallo, kenalkan aku Alex dari planet Quard dan ini Juan dari planet Nubira salam kenal !" sapa Alex memperkenalkan diri bersama Juan.

"Aku Jim dari planet Ambush !" jawab Jim yang bertubuh gempal dan kekar.

"Aku Mark dari planet Silver !" sapa Mark.

"Aku Nobu dari planet Virgon !" Nobu pun memperkenalkan diri, mereka semua telah memakai seragam yang sama.

Dan ternyata mereka langsung akrab saling mengobrol tentang planet masing-masing.

"Kalau tidak salah, Juan planet kamu bekas pertambangan bukan ?" tanya Mark, Juan mengangguk.

"Tunggu sebentar bukankah planet itu sudah di tutup sekarang ?" tambah Jim.

"Iya, karena sudah dibeli oleh Jargon ! aku beruntung bisa kabur !" jawab Juan.

"Jargon ?" tanya Nobu penasaran.

"Masa kamu tidak tahu ? semua juga kenal siapa Jargon pemilik planet Lagos !" jawab Mark di angguki oleh Juan dan Jim.

"Tunggu di tim kita ada yang dari planet Lagos dia perempuan !" ujar Alex seperti ingat. Semua terdiam.

"Menarik juga ! aku masih bingung untuk apa ya kita melakukan misi ke bumi sebenarnya !" Mark bertanya.

"Kalau tidak salah kita ini masih punya keturunan ras manusia kan ? walau sudah bercampur ? mungkin kita diminta mengetahui kondisi planet bumi yang telah tak dihuni oleh manusia selama 1000 tahun !" Jawab Alex.

"Aku rasa tidak !" jawab Nobu, semua terkejut dan menatap lelaki berambut panjang tapi di ikat cepol.

------------------

KELOMPOK TIM PEREMPUAN

Berbanding terbalik dengan para tim lelaki, para perempuan malah terdiam diri tanpa saling menyapa, mereka sibuk dengan pikiran dan penilaian masing-masing. Karen terdiam dan sesekali memperhatikan para anggota tim lain, sangat berbeda dengan teman sekolahnya yang menurutnya sikap dan tindakannya bisa diketahui, tapi mereka juatru tidak bisa di tebak satu dan lainnya. Semuanya juga sudah menggunakan baju seragam yang sama.

"Oke, sepertinya ini acara perkenalan jadi aku terlebih dahulu !" Mei Ling membuka percakapan dengan gaya cueknya.

"Namaku Mei Ling dari planet Lagos !" ucapnya dan sebagian besar terkejut mendengarnya, kecuali Karen. "Sepertinya kalian sudah tahu siapa aku ? aku putri Jargon !" lanjutnya lagi, kembali semua berpaling.

"Hallo, aku ... Karen Planet Central !" Karen memutuskan memperkenalkan diri.

"Aku Maria dari planet Aquanos !"

"Aku Angela dari planet Andor !"

"Maaf aku Mika dari planet Kwanda !" Akhirnya satu persatu memperkenalkan diri. Setelah itu semua kembali terdiam.

"Anu, kenapa kalian tadi terkejut mendengar nama ayahnya ? maaf !" tanya Karen tidak faham.

"Karena Ayahku ditakuti di seluruh alam semesta ! hampir saja aku dibunuhnya ! kalau aku tidak melawan mungkin aku tak akan bertemu kalian ! aku benci ayahku !" jawab Mei Ling, semua melirik dan terdiam, termasuk Karen merasa ngeri. Dia tak menyangka kehidupan temannya sangat berbeda satu sama lain dengan dirinya.

Bersambung ....

avataravatar
Next chapter