17 Juan Dan Alex 2

JUAN

Aku tak sabar rasanya meninggalkan planet ini, tapi aku tidak tahu kapan perginya karena sampai saat ini pak Ork belum memberikan berita apapun lagi. Ini sudah hampir satu bulan sejak dia memberitahu tentang misi itu, apa dia berbohong ? tidak mungkin, dia sangat baik kepadaku ! surat yang diberikan kepadaku waktu itu benar adanya.

Aku memutuskan mencarinya ke tempat dia bekerja, tapi menurut karyawan disana dia tak melihat pak Ork beberapa hari ini ! ini sangat mencurigakan, aku tahu dia siapa. Pak Ork termasuk karyawan yang rajin dan itu sudah tidak perlu diragukan lagi. Aku memutuskan bekerja kembali seperti biasa dan tibalah waktunya untuk istirahat.

"Hai tahu tidak, aku dengar ada pergantian besar-besaran di jajaran perusahaan pertambangan !" bisik salah seorang pekerja.

"Katanya perusahaan pertambangan ini sudah dibeli oleh Jargon !" ujarnya lagi, semua yang ada disitu terkejut sekali.

"Sssttt ... jangan sebut nama itu !" bisik seseorang. Semua orang dan aku termasuk mengetahui siapa dia, seorang pengusaha kaya sejagat raya. Aku terdiam apa ini ada hubungannya dengan pak Ork ?

Setelah itu topik ini menjadi perbincangan seantero pertambangan dari kalangan atas sampai bawah. Pekerjaanku sudah selesai, aku pun pulang ke apartemen tempat aku dan ibuku tinggal, aku melihat locker nomor apartemen yang penuh. Aku tak pernah membukanya atau mengambil apapun yang ada disana, sepertinya termasuk juga ibuku. Kami tahu pasti hanya tagihan saja. Tapi entah kenapa aku memutuskan melihat locker dan memang betul 99% tagihan selebihnya aku melihat sebuah amplop berwarna coklat dan ada nama pak Ork disana ! aku memutuskan mengambilnya dan membawa ke rumah.

"Sial !!" makiku ketika sudah membaca pesan pak Ork karena dia menyuruhku pergi secepatnya dari sini sebelum di lockdown !

Aku punya dua hari mempersiapkan diri untuk kabur, tapi aku harus memberitahu hal ini dengan ibuku secepatnya.

"Bu, duduklah ada yang harus aku bicarakan !" kataku kepada ibu.

"Ada apa Juan ?" tanya ibuku.

"Anu ibu sudah mendengar beritanya kan ?" aku balik bertanya.

"Maksudmu pergantian kepemilkan perusahaan ?" aku mengangguk.

"Kalau pegawai biasa tidak masalah ! mereka akan dipindah ke tempat lain ! tapi tidak aku dan lainnya mereka akan meninggalkan kita di sini dan mengunci selamanya di tempat ini !" jelasku.

"Kamu yakin dengan hal itu Juan !" tanya ibu khawatir, aku memberikan surat dari pak Ork, dia tahu tentang dirinya.

"Jadi apa harus kita lakukan ?" tanya ibu.

"Kita harus pergi secepatnya dari sini bu !" jawabku, aku menjelaskan rencanaku.

"Bagaimana Bu ?" tanyaku.

"Baiklah ibu setuju !" aku merasa lega.

--------------

Keesokan malamnya, aku dan ibu bersikap biasa berjalan di antara yang lainnya. Aku mendengar mulai besok semuanya akan di data oleh pihak perusahaan, bila itu terjadi tak ada waktu untuk melarikan diri dari sini. Aku dan ibu berhasil kami menggunakan lift ke bangunan gudang bawah tanah. Satu-satunya akses ke tempat penyimpanan pesawat.

Pak Ork sudah memperhitungkan semuanya, aku melirik kepada ibuku dia begtu khawatir dengan keadaan kami, aku menyentuh tangannya dan menguatkan dirinya. Akhirnya aku dan ibu sampai di tempat tujuan. Tapi kondisinya ternyata berubah menjadi ketat, aku tertegun. Tapi aku tak hilang akal, aku sudah mempersiapkan rencana tambahan bila hal ini gagal.

"Kita akan kemana Juan, banyak penjaga disini ?" bisik ibuku semakin khawatir.

"Jangan khawatir bu, aku punya rencana tambahan !" jawabku, aku membawa ibuku kesebuah lorong panjang, aku biarkan ibu berjalan di depan sedang aku di belakang, walau gelap tapi kami mempunyai kelebihan antene di kepala, dengan itu kami mengetahui jalan dan bahaya yang akan ada di depan.

Akhirnya kita tiba di depan pintu gua dengan selamat, aku memberikan masker dan pakaian khusus kepada ibu, karena kalau malam disini ada kabut beracun yang mematikan. Aku berjalan di depan menyelusuri jalan kecil disisi tebing curam karena di depan ada jurang sangat dalam, angin malam sangat kuat bisa membuat tubuh membeku. Tak lama kami sampai ke tempat gudang tak pernah di gunakan, aku membuka pintu penutup pesawat.

Kami masuk ke dalam, kapal ini sudah sangat jadul tapi masih bisa di perbaiki dan di gunakan.

"Apa kapal ini bisa di gunakan anakku ?" tanya ibu.

"Percayalah bu kepadaku !"jawabku sambil tersenyum.

"Ya sudah, terserah kamu saja !" aku mengangguk, aku duduk di depah kemudi, sedang ibu duduk di sebelahku, aku mengaktifkan semua tombol pesawat. Dan kami bersiap terbang ... dan ... berhasil ! yes !!

Pesawat pun mulai melayang dan melesat keluar, aku sebenarnya belum pernah mengendalikan pesawat. Tapi ternyata ini bisa terbang itu artinya aku bisa menguasainya secara cepat.

"NGUING ... NGUING ... !!

Terdengar suara sirine dari seluruh pertambangan, aku berusaha untuk melakukan teleportasi tapi itu membutuhkan waktu dan harus berada di luar wilayah planet.

"Bahaya, ada 5 pesawat mendekat !" terdengar suara AI di pesawat memperingatkan akan ada pesawat mengejar kami, dan itu terlihat di layar.

"Berhenti, atau kami tembak !" terdengar peringatan dari pesawat pengejar, tapi tak ku indahkan pesawat melaju dalam batas maksimum.

"Bagaimana ini Juan !" ibu terlihat khawatir.

"Tenang saja bu, aku pasti bisa !" jawabku, tiba-tiba peluru terdengar menembaki pesawat kami. Aku berusaha untuk menghindar, ternyata bukan hanya satu tapi semua pesawat pengejar menembakiku.

"Ayolah !" aku melirik ke arah jarak yang sedikit lagi keluar dari planet.

"Brak !" terdengar beberapa peluru berhasil mengenai sayap pesawat.

"Juan ! kita tertembak !" teriak ibuku, tapi aku tak menyerah.

"10 ... 9 ... 8 ... !"

"Brak !" kembali pesawat tertembak sayap kiri terkena api terlihat tapi pesawat tepat melaju.

"7 ... 6 ... 5 ... 4 ... 3 ... 2 ... 1 ... teleportasi dimulai !"

"ZZZAAAPPP .... !" Kapal pun menghilang.

"Kerusakan 70 % teleportasi akan tidak sempurna ! hentikan atau pesawat akan meledak ! warning ... warning ...!" aku akhirnya memencet tombol pesawat terlihat bergetar hebat.

"Juaaan !"

"Ibuu ... !"

------------------

ALEX

Aku pun setuju untuk ikut dalam misi ke bumi, sejak itu aku berlatih pengobatan dan juga mengumpulkan bahan ramuan obat-obatan, teman-temanku tahu tentang misi dan keberangkatanku, mereka sedih berpisah denganku, karena sudah sangat dekat.

Ibu sebenarnya agak keberatan dengan keberangkatanku untuk misi ini, tapi tidak bisa berbuat apapun. Akhirnya menyetujui perjalananku.

"Alex ini untukmu !" ibu memberikan aku sebuah gelang.

"Gelang ini bukan sembarang, ini adalah benda warisan leluhur !" jelas ibuku.

Aku menatap gelang pemberian ibuku tanpa tahu apa kegunaan benda ini tapi aku berterima kasih atas pemberian hadiahnya.

"Terima kasih bu, akan aku pakai gelang ini !" ucapku dan ku peluk tubuhnya.

"Kamu hati-hati ya !" bisik ibuku sambil terisak. Aku pun tak kuasa menahan tangis.

Akhirnya keberangkatanku tiba, ayah akan mengantarku ke Planet Central. Aku pamitan kepada semuanya, ibuku, kakek dan nenekku dan juga kakakku, peawat pun meninggalkan planet, Aku mengusap air mataku, yang sebenarnya berat meninggalkan kampung halamanku.

"Kamu tidak apa-apa ?" tanya ayahku.

"Iya ayah, hanya sedikit sedih !" jawabku, ayah menyetuh pundakku.

"Aku mengerti ! sudah istirahat sana kita akan melakukan perjalanan 3 hari untuk sampai planet Central !" aku mengangguk kepala,

Hari pertama cukup membosankan karena tak ada bisa kulakukan melihat ke jendela hanya gelap dan sesekali planet.

"Warning ... warning .. !" terdengar suara tanda bahaya aku terkejut, aku kemudian menuju ke tempat ayah.

"Ada apa ayah, ada bahaya kah ?" tanyaku kepada ayah.

"Bukan, tapi lihat di depan kita tiba-tiba ada pesawat yang sepertinya keluar dari teleportasi !" ayah menunjuk ke arah layar dan terlihat pesawat penuh tembakan dan seperti melayang tanpa tujuan.

"Apa ada orangnya di dalamnya ?" tanyaku.

"Ayah sedang menyelidikinya !" jawab ayah.

"Maaf tuan, ternyata ada dua penumpang satu perempuan dan anak laki-laki seumuran tuan muda !" lapor petugas kapal.

"Apa mereka masih hidup ?" tanya ayah.

"Sepertinya begitu tuan ! kelihatannya mereka tak sadarkan diri ! kalau tidak cepat di selamatkan akan bahaya !" jawab petugas.

"Ya sudah cepat selamatkan mereka tunggu apa lagi ?" Perintah ayahku.

"Tapi tuan ... anu pesawat itu misterius !"

"Maksudnya apa ?" tanya ayah heran, begitupun aku.

"Itu pesawat pertambangan yang tidak bisa membuatnya pergi jauh !" jawab petugas, ayah terdiam.

"Dan menurut informasi itu dari planet Nubira yang letaknya sangat jauh dari kita, selain itu pesawatnya tipe dulu 500 tahun lalu !" jelas petugas.

"Tidak, apa-apa selamatkan mereka !" perintah ayahku.

"Baik tuan !"

-----------------

Akhirnya ke dua penumpang bisa diselamatkan, mereka berada di ruang perawatan dalam kondisi cukup baik. Aku memperhatikan salah satunya yang seumuran denganku, dia seperti aku. Aku sudah terbiasa melihat berbagai ragam ras karena planetku terbuka, tapi aku baru tahu bahwa di alam semesta dan galaxy lainnya masih banyak ras lain yang belum aku ketahui. Di kepalanya ada antene kecil, tanpa di duga kedua benda itu bergerak dan matanya terbuka dia bangun dengan terkejut.

"Aku ada di mana ?" tanyanya, dan dia tertegun sambil menatapku, "Kamu siapa ?".

"Kenalkan namaku Alex dari planet Quard !" aku memperkenalkan diri, sekaligus menjelaskan semuanya.

"Tunggu di mana ibuku ?" dia bangun dan hampir terjatuh aku berhasil menangkap tubuhnya.

"Dia baik-baik saja, dia berada di kamar sebelah ! kamu masih lemah !" jawabku.

"Tidak apa-apa, tolong bawa aku kesana ! oh iya tas ku mana yah ?" tanyanya, aku menunjuk sebuah tas di meja, dia mengambil tas yang sudah kusam. Dan mengeluarkan isinya dan terlihat sebuah kertas.

"Ah, syukurlah masih ada !" ujarnya sambil tersenyum dan membukanya. Aku tertegun, itu kan ...

"Kamu anggota misi juga ?" tanyaku, Dia menatapku dan memperhatikanku.

"Kamu juga ?" tanyanya.

"Pesawat ini akan ke planet Central untuk mengantarku kesana !" jawabku.

"Aku Juan, kenalkan !" dia mengulurkan tangan bersalaman dan aku membalasnya.

----------------

Juan dan ibunya menjelaskan semuanya apa yang terjadi, ayah mengerti dan dia sudah tahu itu karena memeriksa tas dan lamgsung memberikan kabar ke planet Central dan setelah itu dari planet Nubira di kabarkan mencari ke duanya sebagai buronan tapi sudah di klarifikasi dari planet Central karena Juan salah satu anggota misi ke planet Bumi. Dan mereka selamat dari daftar pencarian orang.

Dan kini bersamaku, Juan dan ibunya akan bersama-sama ke planet Central ...

Bersambung ...

avataravatar
Next chapter