10 E2 - X8 : Planet Silver, Mark

Namaku Mark, usiaku 15 tahun. Aku tinggal di planet Silver di gugusan galaxy Mondar 1,5 milyar tahun cahaya, planet bumi ke 2 terjauh dari planet Bumi asli. Planet Silver disebut juga planet robot, karena jumlah robot disini lebih banyak dari populasi manusia. Bisa dikatakan Planet Silver adalah tempat 'pembuangan sampah robot' terbesar di alam semesta.

Para robot ini datang dari berbagai penjuru alam semesta yang mempunyai teknologi tinggi, robot dari berbagai bentuk dari level rendah sampai tinggi. Kota Silver disebut juga kota mesin.Dari robot berbentuk manusia sampai mesin, kendaraan dan lain-lain. Aku keturunan ras manusia dari ayahku yang menjadi montir terhebat di alam semesta namanya Jack, dia jago memperbaiki robot yang rusak atau mesin yang sudah rusak sekali pun. Sedang ibuku ras Alien dari planet lain, menurut cerita ayahku dia seorang ratu di sebuah kerajaan. Dia bertemu ketika berhasil menyelamatkannya dari penculikan, selama perjalanan itu mereka jatuh cinta dan lahirlah aku.

Aku sendiri tidak begitu mempercayai ceritanya, mana mungkin ibuku yang seorang Ratu jatuh cinta kepada ayahku yang setengah manusia dan robot. Karena kecelakaan, tubuh ayahku separuhnya robot dari kedua tangan dan kakinya. Sementara aku sendiri hanya satu lenganku yang terbuat dari mesin karena terjadi kecelakaan juga. Aku di operasi oleh seorang profesor mesin yang terkenal di planet Silver. Bisa di katakan setengah penduduk manusia di sini setengahnya menggunakan robot seperti aku dan ayahku.

Di planet yang lebih kecil dari Bumi ini, tidak ada yang namanya pemimpin, baik robot dan manusia berjalan seiring. Bisa di sebut robot disini sama dengan manusia punya perasaan. Ketika pertama kali kesini mereka merasa terbuang begitu saja digantikan oleh robot yang lebih baru lagi. Tapi kemudian disini mereka di terima dan akhirnya membuat kota sendiri bersama kami para manusia pengembara yang kerap menjelajah ke berbagai penjuru alam semesta seperti ayahku.

--------------------

Manusia disini kebanyakan pendatang dari berbagai ras planet lain. Ada yang sudah hancur ada pula yang sudah tidak betah dengan keadaan planetnya yang sudah rusak atau keadaan planet yang berbahaya. Jumlah penduduk Planet Silver 20 juta, 15 jutanya adalah robot dan itu akan terus bertambah seiringnya waktu.

Walau begitu Kota manusia tidaklah sehebat kota robot, kami hidup di sebuah tempat yang cocok untuk kami disini, bisa bertanam dan berternak yang jelas kebutuhan kami terpenuhi. Di banding kota robot yang megah tapi sangat membosankan, mereka tidak makan seperti kami manusia. Walau begitu hanya ada sedikit manusia yang hidup dan bekerja di sana. Semua robot membutuhkan manusia apapun itu padahal mereka cerdas. Ayahku yang termasuk bekerja di kota robot. Upahnya bukanlah uang tapi informasi, karena itulah ayahku akan pergi demi uang yang banyak.

Kadang aku ikut juga bersamanya, hasilnya sangat lumayan kami bisa mampir ke berbagai planet. Yang dibutuhkan oleh semua di manusia di planet Silver makanan dan obat-obatan. Iklim menjadi kendala terhadap kami walau ada pelindung itu tipe yang lama hingga tidak akan bertahan lama.

"Sepertinya besok waktu pembuangan lagi ?" ujar ayahku sambil mengisap cerutunya, aku mengangguk.

"Oh ya, profesor memintamu untuk datang ke tempatnya besok !" lanjutnya, aku tertegun.

"Memang ada apa ? tanyaku, ayah hanya menggeleng saja. Aku melirik tangan robotku. Apa ini harus di servis kembali ? karena sudah lama sejak umurku 10 tahun tak pernah diganti.

"Mungkin ia ingin mengganti tanganmu !" jawab ayahku seperti sependapat denganku. Aku mengangguk.

Keesokan paginya aku dan ayah pergi ke kota robot menggunakan kereta khusus dua kali ganti. Di perbatasan kota kami menggunakan kereta bagus berwarna silver. Kenapa di sebut planet silver ? karena kota terbesar dan termegah di sini semua berwarna Silver alias perak. Dari mulai gedung, kendaraan dan hampir semua robot disini berwarna Silver. Di kereta pemandangan para penumpang di dominasi robot hanya segelintir manusia saja termasuk aku dan ayah. Mereka berbentuk seperti manusia, mengobrol dan berpakaian layaknya manusia tapi dibalik itu tubuh mereka berwarna Silver.

Lucunya mereka bisa berganti peran, bila hari ini menjadi lelaki besoknya tampilan mereka menjadi perempuan ! lucu juga, tentu saja mereka mesin tidak ada jenis kelamin lelaki atau perempuan walau mereka punya perasaan seperti manusia, bisa menangis, marah dan lucu serta jatuh cinta !

----------------

Kami pun tiba di kota Silver, banyak gedung-gedung tinggi. Lagi-lagi mereka bersikap layaknya manusia, pergi bekerja dimana pun dikantor, restoran, dll. Mereka berlalu lalang kesana kemari mengikuti sibuknya manusia. Ayah menuju bengkelnya, sedang aku menuju tempat profesor Edgar berusia 70 tahun, para robot menyebutnya 'bapak para robot' dan sangat di hormati di kota ini.

Gedungnya sangat berbeda dengan yang lain, Hitam putih tidak berwarna Silver dan sangat mencolok di antara gedung lainnya. Gedung ini berlantai 60 dan dia berada dilantai paling atas.

"Hallo, selamat datang di Perusahan Edgar,co bisa saya bantu ?" sapa robot perempuan bertanya ramah kepadaku.

"Aku Mark, Prof ... maksudku tuan Edgar mengundangku kemari !" Jawabku.

"Baik, tunggu sebentar !" dan dia menelpon seseorang di kantor profesor.

"Silahkan, tuan Edgar menunggu anda, tolong memakai lift no 10 terima kasih !" jawabnya dan aku mengangguk. Aku harus melalui gerbang khusus.

"Mark, usia 15 tahun ! rambut hitam ikal ! ras manusia dan10 ras lainnya ! ... !" dan informasi lainnya yang keluar dari robot pintu gerbang menindai tubuhku. Aku menuju lift yang di tuju 10 dan berwarna putih transparan, ku pencet tombol lantai 58 tidak 60 karena tidak ada disana hanya sampai lantai itu saja. Dan aku sendiri di dalam lift diluar terlihat kota Silver dari gedung ini yang terus melaju ke atas.

Dan tibalah aku di lantai 58, ruangan yang cukup luas dengan jendela besar. Di sana aku harus bertemu robot lagi, ketika akan berkata.

"Silahkan tuan Mark ! tuan Edgar sudah menunggu anda !" ujarnya dia menunjuk sebuah lift lagi, aku hanya mengangguk. Dan kembali menaiki lift tidak ada tombol apapun cukup satu saja tapi seperti lama, Akhirnya pintu lift terbuka langsung menuju kantor profesor.

"Ah Mark, duduklah !" kulihat seorang lelaki tua berjanggut putih dan menggunakan pakaian seperti seorang dokter, bukan pengusaha yang memakai jas hitam.

"Baik profesor !" aku pun duduk di hadapannya. Ruangannya cukup luas, dengan nuansa hitam putih dari lantai, perabotan dan sebagainya.

"Begini Mark, aku mendapat surat LPP untuk kamu !" ujarnya, aku tertegun.

"LPP ?" tanyaku tak tahu dan mengerti tentang apapun itu.

"Liga planet-planet, Mark ! semua punya perkumpulannya ! dan kebetulan tempat ini diakui dan masuk menjadi anggotanya !" jelas profesor.

"Lalu apa yang diinginkan mereka terhadapku ? apa aku mendapat masalah ?" tanyaku heran.

"Tidak Mark, mereka akan mengikutkanmu dalam misi ke planet Bumi !" jawabnya.

"Planet Bumi ?" aku terkejut.

"Betul asal planet ayahmu ! mereka mengumpulkan ras manusia dari 10 planet bumi ke 2 untuk kembali ke sana !" jelasnya.

"Apa yang aku lakukan di sana ?" tanyaku, profesor Edgar tertawa.

"Pertanyaan bagus Mark ! menurutku mereka ingin planet Bumi di huni kembali dengan ras manusia yang berbeda campuran alien ! di harapkan dengan itu Bumi menjadi berbeda !" jawabnya.

"Tunggu, aku harus tinggal selamanya di sana ?" tanya ku tak percaya.

"Betul, Mark ! kamu akan menikah dan mempunyai keturunan disana ! bila ini berhasil maka akan banyak ras campuran untuk dikembalikan ke planet Bumi !" dia menatapku.

"Bagaimana dengan ... ayah !" aku terdiam.

"Biarkan dia disini Mark, kamu seharusnya mempunyai kehidupan yang lebih baik dibanding disini ! aku rasa, dia akan mengerti Mark ! oh iya untuk misi ini aku menghadiahkan sesuatu untukmu !" kemudian profesor Edgar berjalan ke dinding dan memencet suatu kode sebuah kotak keluar dan dia mengambilnya. Kotak itu cukup panjang dan dibukanya di hadapanku, aku terkejut itu adalah sebuah tangan !

"Ini adalah robot tangan ! hasil ciptaanku yang terbaru ! sudah ku uji coba Mark dan berhasil ! dan ini salah satu rangkaian saja di antara yang lainnya ! ayahmu akan mendapatkan juga ! kamu tahu Mark di masa depan tidak ada lagi kota robot atau Silver ! aku ingin merubah robot disini sama dengan manusia !" jelasnya aku tak percaya, pintu diketuk.

"Masuk !" teriak profesor dan terlihat seorang manusia ? tidak jalannya kaku, robot manusia ? secara fisik tampilannya sama dengan manusia.

"Mark perkenalkan ini Theo, salah satu robot manusia !" ujar profesor, dia pun memperkenalkan robot manusia yang gerakan sama tapi masih sedikit kasar, dia membawa minuman untukku.

"Silahkan !" aku tertegun ekspresi wajahnya sama dengan manusia !

"Bagaimana, Mark ? kamu akan ganti lenganmu itu dengan yang ini ! termasuk chip di tekukmu itu, akan ku ganti dengan yang paling canggih !" ujarnya tersenyum.

"Chip ?" tanyaku. Ia mengangguk.

"Tentu saja Mark kamu memerlukan itu untuk menggerakan tanganmu, ayahmu dan lainnya yang sama dengan mu mempunyai chip ! termasuk dia !" sambil menunjuk robot manusia.

"Oke, Mark ! pikirkan lagi ! bila setuju hubungi aku ! dan kita memulai operasi kamu dan ayahmu ! oke ?" ujarnya, Aku mengangguk dan permisi pergi.

Sepanjang perjalanan aku memikirkan semuanya, Aku menghela nafas. Akan kubicarakan ini dengan ayahku ...

Bersambung ....

avataravatar
Next chapter