1 Prolog

Taman bunga Hitachi seaside, terkenal akan pemandangan bermacam-macam bunga yang mekar dan bukan hanya itu saja hembusan angin yang sejuk dari laut semakin membuat hati tenang. Pada musim panas bunga nemophilia bermekaran terlihat seolah bunga membentuk sebuah lautan biru yang luas, Di tengah bunga nemophilia yang bermekaran terdapat sepasang kekasih yang sedang menikmati pemandangan, Hinode Nakashima bersama pacarnya menikmati pemandangan bunga nemophilia dengan ditemani angin laut yang menyejukkan. Mereka mulai berbincang akan tetapi perbincangan tersebut termasuk spesial karena Hinode dan pacarnya membuat sebuah janji.

"Aku ingin kita membuat sebuah janji"

"Baiklah apa itu?" jawab sang gadis.

"Saat ini kita masih SMP bahkan masih kelas 2 mungkin ini terlalu cepat tapi aku ingin membuat janji ini bersamamu sekarang, setelah kita lulus aku ingin kita menikah"

Sang gadis terkejut dengan janji yang dibuat oleh Hinode tetapi sang gadis tersenyum lembut dan berkata.

"Baiklah aku setuju saat lulus nanti kita akan menikah, tetapi dengan satu syarat kau harus mencari uang yang cukup untuk kita menikah saat lulus nanti"

(note: sang gadis/pacar hinode masih dalam siluet hitam atau mukannya tidak ditampakan untuk membuat jalan cerita kedepannya lebih menarik)

Mendengar ia setuju dengan janji yang dibuatnya, Hinode sangat senang hingga meneteskan air mata, Hinode pun berjanji akan mencari uang untuk mereka menikah nanti.

3 tahun setelah mereka membuat janji saat ini mereka telah SMA dan memasuki sekolah yang sama, akan tetapi hubungan mereka sedang dilanda konflik sang gadis, akhir-akhir ini Hinode merasa sering diabaikan oleh sang gadis tanpa sebab yang jelas ia menganggap sang gadis sedang dalam mood yang jelek dan lelah karena tugas sekolah yang banyak, tetapi pikiran postifnya hancur seketika saat ia sepulang sekolah secara tidak sengaja ia melihat pacarnya sedang berpegangan tangan dengan seorang laki-laki lain. Hinode yang melihat itu sangat terpukul akan tetapi ia mencoba berpikiran posotif dan menganggap itu adalah saudaranya, ia pun mengikuti mereka berdua ke sebuah cafe pada awalnya tampak biasa-biasa saja mereka hanya berbincang-bincang biasa, akan tetapi Hinode terdiam seketika pacarnya yang sangat ia cintai mencium laki-laki lain. Hatinya hancur seketika ia langsung pergi dari cafe tersebut dan berlari menuju ke sebuah gang kecil, ia menangis sejadi-jadinya dan tidak percaya apa yang ia lihat tadi. Sejak saat itu Hinode jarang bertemu dengan sang gadis perlahan hubungan mereka memburuk, Hinode yang setiap hari bersedih berinisiatif untuk mencoba memperbaiki hubungan mereka tetapi, hal tidak disangka terjadi selepas membeli bunga untuk sang gadis/pacarnya ditengah perjalanan saat menyeberang ia tertabrak oleh mobil yang sedang melaju cukup kencang, Hinode yang tertabrak pada saat itu langsung tidak sadarkan diri kepalanya terbentur sangat keras dan mengalami pendarahan hebat. Keesokannya disekolah berita mengenai kecelakaan Hinode tersebar, akan tetapi bukan itu saja terdapat sebuah catatan kecil yang dibawa Hinode bertuliskan "Maafkan aku, semua ini salahku aku mohon aku ingin kita seperti dulu lagi".

Akan tetapi salah seorang murid yang sama satu sekolah dengan Hinode berkata ia melihat saat Hinode tertabrak mobil tersebut ada sebuah kejanggalan ia berkata padahal pada saat itu lampu pejalan kaki telah berubah akan tetapi Hinode tetap berjalan seolah ia terlalu fokus terhadap sesuatu.

Dirumah sakit keadaan Hinode sangat parah, ia masih mengalami koma walaupun ia terselamatkan, orang tua Hinode hanya terdiam sembari menangis melihat anaknya tak sadarkan diri dan koma.

"Hinode kenapa hal ini terjadi padamu, kau anak yang baik kenapa kau mencoba bunuh diri" Ucap ibu Hinode.

Pacar Hinode yang mendengar hal itu sangat terkejut ia ada didekat pintu tempat Hinode dirawat dan berniat menjenguknya akan tetapi ia tidak jadi menjenguknya setelah mengetahui hal tersebut. Ibu Hinode melihat rekaman cctv yang ada dijalan terlihat Hinode awalnya terkejut akan sesuatu dan terdiam sejenak setelah itu ia berjalan tanpa memperhatikan sekitar.

Setelah selama 3 bulan mengalami koma pada akhirnya Hinode dipindahkan ke rumah sakit yang ada di tokyo dengan perlatan dan dokter spealis yang lebih ahli agar Hinode dapat disembukan dan sadarkan diri lagi.

Orang tua Hinode mendatangi sekolah untuk mengurus anaknya akan berhenti sekolah karena kondisi yang tidak kunjung membaik dan memutuskan akan pindah ke tokyo. Seluruh teman Hinode sangat terkejut akan hal itu, mereka mengira Hinode akan segera sembuh dan bersekolah lagi.

Tiba-tiba muncul seorang laki-laki mendatangi orang tua Hinode.

"Paman tunggu!"

"Oh...Fujikuro ya, kau temannya Hinode ada apa kau memanggilku"

"Aku telah bersahabat dengan Hinode telah sangat lama aku tidak menyangka Hal seperti ini akan terjadi padanya, dia tidak pernah menceritakan masalahnya kepadaku bahkan dia selalu terlihat ceria saat bersamaku, paman jika Hinode bangun katakan padanya aku sungguh menyesal tidak ada disaat dia sedang terpuruk"

Melihat anak laki-laki sahabatnya seperti itu membuat ayah Hinode tersentuh ia bersyukur hinode punya sahabat sepertinya.

"Baiklah, jika Hinode bangun akan kusampaikan"

Fujikuro telah lama bersahabat dengan Hinode akan tetapi ia tidak pernah tau masalah yang sedang dialami Hinode maka dari itu ia sangat terpukul setelah mengetahui kejadian tersebut.

9 bulan setelah kepindahan mereka di tokyo dan 1 tahun Hinode koma akhirnya ia terbangun dari komanya, Orang tua hinode yang mendengar hal itu sangat senang akan tetapi setelah mendengar hal pernyataan dokter tentang kesehatan Hinode mereka harus menerima kenyataan pahit Hinode kehilangan seluruh ingatanya, ia tidak mengenal siapapun dan dokter mengatakan Hinode akan mengalami Amnesia permanen dikarenakan luka yang sangat fatal dikepalanya.

"Hinode ini ibu apa kau ingat..." Ucap ibu Hinode sembari menangis.

"Hinode...siapa itu, aku siapa dan kalian siapa"

Ibu dan ayah Hinode seketika shyok mendengar hal tersebut.

"Hinode ini kami orang tuamu aku Asahi Nakashima dan ini ibumu Akiko Nakasihma, dan namamu Hinode Nakashima"

"Hinode... Nakashima, aku?"

Hinode kehilangan seluruh ingatannya dan ia dinyatakan dokter amnesia permanen.

avataravatar
Next chapter