2 Pendahuluan

—Lord of the Throne—

[Prolog]

_____________________________________

"TAPI NAMA itu penting!" sang perawat memprotes. "Ya," sahut seorang pria gagah.

"Tetapi, tidak ada waktu lagi! matahari akan segera terbenam. Tidak ada yang tahu dia telah lahir untuk saat ini. Segerakan untuk memberi dia nama." kata pria gagah itu.

"TUAN!! TUAN!! Benteng utama telah runtuh!" Kata seorang kesatria yang berlari bermandikan keringat saat menyampaikan pesan.

Pria gagah itu memejamkan matanya lalu membuka kembali. Dia memfokuskan segala hal padanya dan sangat memperhatikan detail-detail kecil. Pikiran-pikirannya terurai seperti helai helai bulu; dan juga ada selembar bulu yang tidak berada di tempatnya, dia merasa seolah-olah benaknya dirobek. Matanya gelap dan keruh, bagaikan kaca berasap. Dua butir permata merah itu menatap ke araha kaca berasap dan melihat sebuah benak berisikan hal-hal yang tidak bisa mereka mengerti. "Panggil dia Nathaniel dan jangan ungkit-ungkit lagi masalah ini." kata pria gagah itu.

Wanita yang menggondeng bayi itu tersenyum lemah dengan butiran air yang membasahi pipinya "wahai anakku yang terkasih, putra sang matahari dan bulan. Nathaniel putraku. Maafkan kami nak!" ucap payah wanita itu yang menangis tanpa henti, memberikan anaknya ke seorang Pria paruh baya di sebelahnya.

"Paman, aku pasrahkan anakku padamu. Karena hanya kamulah yang aku percaya lebih dari keluargaku sendiri." kata Pria gagah itu dengan matanya yang membendung butiran air yang tidak selaras dengan wajahnya yang tegas.

"Baiklah" kata pria paruh bayah itu.

Pintu tertutup di belakang pria paruh bayah itu, dan dia segera berlari sendirian bersama bayi. Menyadari tidak ada gangguan. Dia sendirian. Tetapi, tidak, dia tidak sendirian.

Dari dinding, sepasang mata mengamatinya. Pada saat itu, kedua matanya berkerut tampak seperti hewan buas. Dia mempercepat laju larinya. Sang perawat telah membungkus si bayi dalam kain emas seketat bonggol jagung dalam kulitnya, sehingga si bayi tidak dapat belajar untuk menggeliat.

Tidak ada pengejaran. Pria paruh bayah itu bingung sekaligus aneh. Sebelumnya dia merasakan tatap yang menusuk dirinya, pria paruh bayah itu tidak mengambil pusing sehingga dia segera pergi ke bagasi kerajaan.

'jleb'

sebuah panas menacap di punggungnya, dia dikepung, dikepung banyak dari mereka yang kuat dan ada salah satu dari mereka yang sangat sangat kuat. Membuat pria paruh bayah itu tertekan memegang erat kepompong yang dia bawa.

Tubuh besar dengan puluhan bekas sayatan, rambut merah dan sorot mata yang mengagungkan keganasan dan sayap hitam membentang merusak sesuatu di sekitarnya. Lelaki itu menatap pria paruh bayah.

"Serahkan yang kamu bawa, lalu aku melepasmu." ucap lelaki tersebut.

"....." Tidak ada tanggapan.

"Serahkan yang kamu bawa, lalu aku melepasmu." ucapan keduanya membawakan tekanan yang memekik paruh bayah.

"Cukup luar biasa untuk seorang yang dikenal sebagai tangan kanan raja." Senyum lelaki itu.

Pria paruh bayah tersebut tetap diam dan trus diam, memikirkan langkah selanjutnya yang harus dia lakukan. Salah-salah dia akan mati, tapi itu lebih baik bila dia yang mati pikirnya dan bukan bayi yang dia bawa.

"Mari bertarung sampai akhir!" kata pria paruh bayah tersebut.

"HAHAHAHAHAHA!! Mahkluk rendahan sepertimu berani manantangku?!" Kata lelaki tersebet melayangkan pukulan yang memeberikan hempasan udara yang menakutkan. Namun, alih-alih menghindar. Pria paruh bayah itu berdiam menerima hempasan udara itu melayangkannya ke tumpukan kapsul luar angkasa. Ligamen pecah dan tiga tulang rusuk patah. Membuatnya memuntahkan seteguk darah.

Pria paruh bayah itu bangkit lagi dengan pondasi tubuhnya yang tak karuan. "Cuma itu kemampuanmu? Bayi gajah juga bisa menahan seranganmu." Ejek pria paruh bayah itu.

"Cukup dengan omong kosongmu." bantah lelaki itu. Namun dia semakin aneh, ada suatu hal yang dia lewati.

'Tiga'

'Dua'

'Satu'

'gemuruh gemuruh' Kapsul luar angkasa yang lepas landas dengan keceptan luar biasa terbang ke langit.

"DASAR BERENGSEK!! PERSETAN DENGANMU!!, KALIAN SEMUA HENTIKAN KAPSUL ITU SEKARANG!!"

Puluhan pasukan lelaki itu mengejar kapsul tersebut tetapi di hadang oleh pria paruh bayah yang berdiri dilangit dengan gagah berani menatap mereka, dengan mata merah dan sinar cahaya agung yang menyinarinya. Mantra terlarang yang hanya digunakan untuk melindungi keturunan Raja. "Yang terkasih. Seluruh Roh dunia fana ini, Aku mohon rahmatmu." "Time freeze!!" Kata pria paruh bayah tersebut yang seketika membekukan aliran waktu seperkian menit dimana hanya area yang dia pilih yang terpengaruh.

Kapsul luar angkas tersebut telah hilang di telan langit. Pria paruh bayah itu hanya bisa menghempaskan nafas perlahan dan turun perlahan dari langit. Sinar di tubuhnya mulai runtuh. Waktu yang membeku mulai kembali. Membuat wajah lelaki itu Merah menahan udara dirongga mulutnya.

"Maafkan aku yang mulia. Ham..b-mu te-lah" bisik pria paruh bayah, sebelum menyelesaikan kalimatnya "BANGSAATTTT!!" kepalanya di penggal dengan tangan oleh lelaki itu, mencincang-cincang, melampiaskan kemarahannya pada tubuh yang tak bernyawa.

"Jadikan dia pakan anjing!" Bentaknya.

...

Bongkahan tabung melayang layang di kehampaan, mengeluarkan cahaya terang di kegelapan tak terbatas. Bahkan tak sedikit mahkluk tak bertuhan menatap cahaya tersebut. Mahkluk-mahkluk itu memutari tabung, dari satu menjadi dua, dari dua menjadi empat hingga mencapai puluhan mahluk luar angkasa.

Hingga Akhirnya tabung terhisap lubang hitam yang terbuka sepersekian detik tepat didepan tabung.

...

[Hutan Terlarang]

Tahun 2999, Negeri Belomorsk, Kota Ooldea.

Hutan terlarang adalah tempat mereka yang ingin berjabat dengan kematian. Lebih dari setenga populasi hewan buas berasal dari sana, semakin dalam, semakin bercinta dengan kematian. Dengan demikian, warga Ooldea memasuki Hutan terdalam. Sekalipun itu kelompok penjelajah dan sebagainya. Mereka akan selalu ekstra hati-hati.

|POV|: Naga muda.

Aku adalah Naga yang perkasa dari seluruh Ras yang ada, keberadaan yang agung bagi mereka yang memujaku. Tapi kejadian buruk menimpaku hari ini, ketika aku di perintahkan ayahku untuk berburu rusah. Meskipun aku baru menetas sebulan lalu, hal ini masalah sepel bagiku. Bahkan tombak dan panah yang disihir tak mampu menembus kulit tebalku. Tetapi, satu jam yang lalu aku di timpa tabung berbentuk kapsul yang menghantam tepat punggungku, tidak ada cedera yang luar biasa. Tapi, itu rasa sakit yang luar biasa aku rasakan untuk pertama kalinya dalam sebulan penetasanku.

Aku menghampiri kapsul itu, kondisi yang rusak parah, banyak robekan di berbagai area. Ini bercanda bukan? Tabung ini jauh lebih keras dari tubuhku, tapi tampak termutilasi dengan banyak goresan berlubang. Aku perlahan mendekat, dan mendekat. setapak tapi pasti. Maaf saja aku bukan takut. Aku Naga perkasa tabu bagiku untuk takut, hanya berhati-hati, oke?.

'Jzeeessss' Uap keluar dari kapsul.

Sontak aku melompat lima meter, bukan takut, hanya berhati-hati camkan itu. "Holy shit!! F*ck!" Reflek aku mengeluarkan kata kata yang aku pelajari dari ayahku ketika pertama kali aku menetas. Aku melihat kepompong berbalut emas! itu mengejutkan. Karena ini pertama kalinya dalam hidupku, Aku bingung hingga akhirnya aku membawanya. Tak peduli apa isinya aku segera membawanya ke ayahku.

Bersambung.

avataravatar