1 1.

Seorang gadis kecil berlari tergesa-gesa menuju pintu utama rumahnya. Ia terlihat bahagia saat melihat orang tuanya pulang. Namun senyumannya luntur saat orang tuanya melewatinya begitu saja.

"Mama!!! Papa!!!" Teriak seorang anak laki-laki yang umurnya sekitar 6 tahun. Orang tuanya langsung memeluknya dengan sayang. Tak lama kemudian, datang seorang gadis kecil yang lain yang berumur sekitar 7 tahun ikut memeluk orang tuanya.

Gadis kecil yang berumur sekitar 4 tahun tadi pun menghampiri neneknya yang duduk di kursi roda dan berniat membawa neneknya itu ke ruang keluarga. Namun aksinya terhenti saat sang nenek membentaknya.

"Diam kamu! Jangan berani pegang barang milik saya! Pergi! Saya gak sudi anak cacat kayak kamu nyentuh apapun milik saya!" Teriak sang nenek. Gadis kecil tadi pun menangis.

"Gausah nangis! Jadi anak kok cengeng banget! Sana pergi! Saya gak sudi liat kamu!" Bentak nenek itu lagi. Gadis kecil itu pun pergi dari hadapan neneknya.

~~~

"Ma, pa, oleh-oleh buat Daniel mana?" Tanya seorang anak lelaki.

"Ada kok.. tenang aja. Mama sama papa udah beliin oleh-oleh buat kamu sama Putri." Kata Raina, mamanya.

"Oh ya? Mana? Daniel pengen dong..." pinta anak lelaki itu.

"Sini, daniel sama putri ikut papa" kata Alexander, papanya.

Kedua anak itu pun mengikuti papanya yang berjalan menuju mobil. Papanya membuka bagasi mobil dan memberikan banyak mainan kepada anak-anaknya itu.

"Ini buat Daniel, ini buat Putri" kata Alex sambil menyerahkan mainan itu kepada anak-anaknya.

"Pa, buat Nana mana? Kok Nana nggak dikasih?" tanya Putri.

"Udah lah.. biarin. Lagian dia udah punya mainan." Kata Alex.

~~~

Seorang pria yang berumur sekitar 50 tahun memasuki rumahnya sambil membawa dua kantung keresek besar yang berisi mainan. Wajanya berseri-seri tak sabar ingin bertemu dengan cucu-cucunya.

Gadis kecil yang berumur sekitar 4tahun pun menghampiri sang kakek dan menyambut kakeknya itu dengan wajahnya yang terlihat bahagia. Walau tanpa suara yang keluar dari mulut gadis itu, tetapi kakeknya sudah tahu bahwa gadis kecil itu sedang menyambutnya.

Gadis kecil itu mencium punggung tangan sang kakek dan membantu sang kakek membawa barang-barangnya ke dalam rumah.

"Nana, tolong panggilin putri, kita main di luar, oke?" kata sang kakek. Gadis kecil itu menurut saja dan segera berlari menuju kamar kakak perempuannya.

~~~

"Nana? Sini main sama kakak, kakak ada mainan baru loh.. liat nih barbie nya cantik ya?" Kata sang kakak. Gadis kecil itu hanya mengangguk mengiyakan dan menarik tangan kakak nya mengajaknya keluar.

~~~

"Nah.. berhubung kalian udah disini, liat nih.. kakek bawa mainan buat kalian. Main bareng-bareng ya?"kata kakek. Kakek pun mengeluarkan mainan itu dari dalam kantung keresek.

"Wah... ini masak-masakan? Bisa di pake beneran?" Tanya Putri.

"Iya, tapi kalian harus hati-hati ya? Jangan main ini kalo lagi gak ada kakek. Nah.. sekarang, gimana kalo kita main jadi chef? Kakek jadi juri.. Nih kakek udah beli bahan-bahannya. Kalian tinggal pilih" kata sang kakek.

Mereka pun memulai kompetisi itu.

~~~

Sang kakek menunggu hasil masakan cucu-cucunya. Putri dan Nana terlihat bahagia saat bermain peran menjadi chef. Tak lama kemudian, mereka pun menyajikan makanan yang mereka masak dan menyerahkan nya kepada sang kakek.

"Wahh cucu-cucu kakek pinter masak ternyata. Hahahaha... tingkatin lagi ya kemampuan kalian.." kata sang kakek. Kemudian kakek mempersilahkan Putri dan Nana mencoba masakan mereka.

"Wahh Nana pinter banget masaknya.. kayaknya masakan Nana akan jadi makanan favorit kakak deh. Nanti ajarin kakak masak ya?" Kata Putri dengan semangat. Gadis kecil yang dipanggil Nana pun mengangguk mengiyakan.

avataravatar
Next chapter