1 *BAB 1

16 tahun yang lalu....

.

.

.

.

"Sayang kamu gak papa kan?."tanya seorang pria kepada istri nya yang sedang hamil.

"Aku gak papa kok mas,dokter bilang aku udah pembukaan 6 mas."jawab wanita hamil itu.

Mereka adalah sepasang suami istri yang bahagia atas kehadiran sang jabang bayi.Budi Wijayanto dan Sintia Pramesti Regita.mereka telah lama menikah akan tetapi belum dikaruniai anak, dan saat ini mereka mendapatkan rezeki dari Allah.sang jabang bayi akan melihat dunia sebentar lagi.

Setelah setia menunggu sang istri yang sebentar lagi akan melahirkan budi tak henti menyemangati sintia.Dan waktu yang ditunggu pun tiba dimana sang jabang bayi berubah menjadi bayi mungil yang imut.

"Mas anak kita dia lahir dengan sehat mas."ujar sintia dengan semangat dan penuh air mata.

"Iya sayang kita namai dia SALSA PRAMESTI WIJAYANTO."jawab budi sambil menciumi sang anak.

.

.

.

Setelah beberapa hari sintia dirawat kini sintia boleh pulang.Dan mereka kembali dengan kegiatan mereka masing-masing.Kini mereka sedang menyantap makanan malam mereka.

"Mas,kamu kapan mulai masuk kerja?."tanya sintia.

"Emm kayaknya lusa deh."jawab budi.

"Ohh,oh ya kamu udah siap makan nya?."tanya sintia.

"Udah kok,sini biar aku bantu ngankatin."seru budi seraya ingin membantu sang istri.

"Gak usah mas biar aku aja."tolak halus  sintia.

"Yaudah deh aku ke ruang tamu dulu ya,sekalian main sama dedek."ujar budi.

"Iya mas."jawab sintia.

Mereka menjalankan rumah tangga mereka dengan harmonis.Sehingga pada suatu saat cobaan menimpa mereka.Dimana datang seorang wanita berbadan dua ke rumah budi dan sintia.wanita hamil itu mengaku kalau anak yang dikandung nya adalah anak budi.Sintia yang mendengar itu terkejut.sehingga sintia memilih untuk cerai dari suaminya.

"Aku gak mau tau mas,aku maunya kita cerai.aku.minta kamu besok datang kepengadilan."ujar sintia dengan derai air mata.

"Sayang aku mohon kamu dengarin penjelasan aku dulu,aku gak mau kita cerai,dan.bagaimana dengan salsa sayang."mohon budi.

"Salsa akan sama aku dan kita memang harus cerai."ujar sintia dan keluar dari rumah sambil membawa salsa dan kopernya.

7 tahun kemudian.

.

.

.

Setelah usai bercerai kini sintia menjadi tulang punggung keluarga nya.dia terlalu giat bekerja sehingga lupa memberikan kasih sayang kepada salsa.kini salsa tumbuh menjadi anak yang pintar dan cantik namun disayangkan dia sangat cenderung dengan bergaul dengan temannya sehingga dia disekolah tidak mempunyai teman.kini salsa duduk dibangku Sd kelas 2.

"Mamah dimana ya,kok jam segini belum pulang."guman salsa yang sedari tadi melirik ke arah jam dinding yanh sudah menunjukkan pukul 00.20.Sehingga salsa tertidur sendiri di ruang tamu.Hal itu sering dilakukan salsa saat ia terbangun ia sudah di kamar nya dan sintia sudah pergi kerja meninggalkan jejak sarapan.

Sayangnya mamah

Maaf ya tadi malam mamah telat pulang.

Nih mama buat kan sandwich kesukaan kamu.

Jangan lupa sarapan ya sayang sebelum berangkat sekolah.

                                              Much kesayangan ...

Setiap hari akan ada sarapan dan secarik kertas berisikan tulisan maaf.sehingga salsa bosan membacanya.

Dia merindukan papanya.setiap kali ia menanyakan dimana papa maka sintia menjawab.

"Papa kamu kerja sayang."itulah selalu jawaban sintia yang membuat salsa muak dengan jawabannya.

Selama ini sintia tidak pernah kasar atau memarahi salsa bukan karena alasan apa tapi karena mereka tidak pernah jumpa satu sama lain.walaupun satu rumah tapi mereka sangat jarang bertatapan muka.

Setelah salsa siap memakai seragam ia membungkus sandwich nya dan keluar rumah untuk memakai sepatu dan tak lupa pula mengunci pintu rumahnya.

Salsa menaiki sepeda nya dan dengan pelan mulai mengayuh pedal sepedanya.Sampainya disekolah salsa dengan cepat memakirkan sepeda nya sampai ia merasa sudah beres dengan sepedanya ia baru masuk ke kelas.

Di kelas ia duduk dibangku nya dan mengeluarkan buku untuk dibaca nya.

"Eh liat tu si kutu buku udah datang."ejek salah satu teman nya.

Dan hanya dihiraukan oleh salsa,ia sering mendapatkan ejekan seperti itu jadi ia menganggap makanan sehari-harinya.

Kringgggg.....

bunyi bel istirahat sudah berbunyi semua nya keluar untuk makan,main,dll.kecuali salsa dia masih setia duduk dikelasnya.karena bosan akhirnya salsa keluar dari zona Aman nya.salsa berjalan ke arah taman dan duduk disana sambil memakan bekal yang ia bawa dari rumah.

Saat ia membuka kotak makan nya ada tangan yang mengambil satu sandwich nya dari arah belakang.karena merasa geram salsa berbalik untuk memarahi sang pemilik tangan.

"Heh kamu, gak boleh mengambil sandwich ku,kembalikan sekarang."titah salsa.

"Hai,apakah aku gak boleh meminta satu sandwich mu."tanya bocah lelaki itu dan ternyata yang mengambil sandwich salsa anak laki laki.

"Bukan begitu,tapi kamu mengambil nya dengan cara yang tidak sopan."jawab salsa.

"Maafkan aku cantik,baiklah aku meminta izin untuk gigitan sandwich ini."jawab nya sambil tersenyum.

"Oh ya perkenalkan namaku Reja Aditya Pratama."ujar reja sambil mengulurkan tangannya.

"Aku Salsa Pramesti Wijayanto."sambut salsa tersenyum manis yang belum pernah dilihat siapa pun.

Setelah berapa lama mereka menjadi sahabat.mereka selalu berdua,salsa yang sedih menjadi salsa yang periang.

.

.

.

Setiap sekolah salsa selalu bermain dengan reja.mereka selalu berdua dan salsa tidak keberatan dengan reja selalu manja dengan dirinya.

"Caca mau gak pulang sekolah ke rumah jaja?."tanya reja,caca adalah nama panggilan kesayangan reja untuk salsa sedangkan jaja panggilan dari salsa untuk reja.

"Em em caca gak tau."jawab salsa ragu.

"Emangnya caca dijemput sama siapa?."tanya reja.

"Caca pulang sendiri,soalnya mama pulang kerjanya lama."jawab salsa murung.

"Yaudah nanti pulang bareng jaja aja ya."pinta reja.

"Em em caca takut,nanti mama jaja gak suka liat caca."jawab salsa.

"Enggak kok mama jaja baik orangnya,mau ya please."mohon reja.

"Yaudah deh caca mau."pupus salsa.

"Yeyyyy,Yaudah yuk kita ke depan mama jaja jemput nya didepan."ajak reja sambil menarik tangan salsa.

Tinnn tinnn.....

"Nah itu dia mama jaja."tunjuk reja ke mobil silver.

"Sayang ayo kita pulang."seorang wanita keluar dari mobil silver yang di tunjuk oleh reja.

"Itu mama jaja,ayok kita kesana."ujarnya.

"Hai sayang gimana sama sekolahnya.

hem?."tanya mama reja.

"Allhamdulilah baik kok mah,oh ya mah kenali teman jaja namanya caca,caca ini mama jaja namanya rita."ujar reja sambil memperkenalkan keduanya.

"Hai cantik kenalin mamanya reja,em kamu siapa namanya."tanya rita sambil mengulurkan tangannya.

"Namaku Salsa Pramesti Wijayanto."jawab salsa sambil membalas uluran tangan rita.

"mah ayok pulang kasian caca nya udah lapar."seru reja.

"Iya iya yaudah ayok salsa reja masuk."ujar rita.

Salsa sangat senang  atas kebersamaan dirinya dan keluarga reja,namun kebahagiaan salsa berakhir karena...

"Caca kita main ketaman yok."ajak reja.

"Boleh,ayok caca udah gak sabaran."jawab salsa antusias yang dibalas anggukan reja.

Sampai ditaman...

"Ayo jaja tendang bolanya."teriak salsa.

"Iya bentar,siap ya 1...2...3... Hap."ujar reja sambil menendang bola,tetapi bola tersebut mengarah ke arah jalan raya.

"Yah jaja gimana sih kok nendang nya kesana."seru salsa.

"Iya kan jaja gak tau bakal kemana bolanya,bentar ya biar jaja ambil bolanya."jawab reja dan berlari mengambil bola.

"Nih bolanya,em caca ini udah mulai sore kita pulang yuk sekalian nanti mama bakal antarin kamu pulang."ajak reja menggandeng tangan salsa.

Persahabatan itu terjalin sempurna bahkan rita pun sudah menganggap salsa seperti ananknya sendiri.Rita juga sangat prihatin terhadap salsa gadis pintar yang harus mengalami broken home.maka dari itu setiap pulang sekolah rita selalu membawa salsa ke rumahnya agar salsa tidak kesepian.Bahkan rita juga sempat memiliki keinginan untuk menjodohkan reja dengan salsa namun niatnya diurungkan akibat suami nya sebentar lagi akan pindah kerja ke luar kota.Rita juga memikirkan bagaimana nasib kedua anak itu mereka sudah sangat dekat bahkan sudah seperti adik Kakak,tapi di satu sisi dia harus ikut bersama suaminya.Hingga kejadian itu terjadi dimana reja akan meninggalkan salsa di umur 12 tahun.

"Jaja jangan pigi dong,kita kan udah janji bakal nyontek oas ujian kok jaja mau pigi sih."seru salsa sedih.

"Tapi caca,jaja emang harus pergi,jaja janji kok bakal temui caca lagi."jawab reja sambil menunjukkan jari kelingking nya.

"Janji ya,awas kalok gak."jawab salsa dan mereka bersama menautkan jari kelingking mereka.Perjanjian itu terjadi namun sepertinya jajanya salsa tidak menempati janjinya.

***

Assalamualaikum 🤗🤗

Gimana sama ceritanya???

Kalau suka lanjutkan terus ya bacanya!!

Dan tinggalkan jejak ya

Vote &komen

Bye

avataravatar