webnovel

Prologue - Naufal (1)

Di sore hari, seorang remaja berbaju hitam dengan jaket kulit dengan warna yang sama, celana jeans hitam memasuki rumahnya.

Di dalam rumah, ruang tamu, orang tua dari remaja tersebut sudah menunggu datang nya remaja tersebut.

Berdiri tegak dengan wajah marah, bapak dari remaja tersebut pun bertanya."Habis kemana kau!"

Remaja menjawab dengan santainya. "Rumah temen, ada masalah kah?"

Sang bapak pun tidak terima dengan jawaban yang tidak sopan tersebut. "Ada! Bapak dapat surat dari sekolah! Bisa di jelasin napa!?"

Seperti sudah tau, remaja pun menjawab dengan tersenyum percaya diri. "Bapak harusnya sudah tau, bukanya di surat itu sudah di jelaskan apa yang aku perbuat?"

Bapak pun tidak bisa menahan emosinya lagi, sang bapak pun membentak ke anaknya. "NAUFAL! Bapak lagi di situasi sulit, bukanya membantu bapak malah bikin bapak malu nak!" Mencoba untuk tetap sabar, mengelus-elus dada. "Naufal... Bapak ini kecewa nak, melihat mas Naufal begini... Bapak minta besok bersiap untuk ke sekolah baru ya nak."

Ibu dari remaja tersebut hanya berdiam dan mendengarkan percakapan dari mereka.

Remaja tersebut melihat ibunya yang ingin menangis, lalu dia menoleh lagi ke bapaknya dengan wajah pasrah. "Baiklah... Ku harap sekolah tersebut dapat membuat ku tertarik." Setelah mengucapkan perkataan tersebut, sang remaja pun berjalan ke kamarnya dan mengunci pintunya.

(Remaja tersebut bernama Naufal, dia di keluarkan dari sekolah elite nya dikarenakan masalah yang di perbuat olehnya. Faktanya, Naufal sangat lah pintar, dia mampu memasuki sekolah elite tanpa ada bayaran namun hanya menggunakan nilai nya.)

Setelah mengunci pintu kamar, Naufal melepas jaketnya dan melemparnya ke lemari. Tiduran di kasur, dia pun membuka handphone nya.

Terdapat satu notifikasi chat dari handphone nya, yaitu dari pacarnya Naufal yang bersekolah di sekolah yang sama. "Yang, emang bener ya? Kalo ayang di keluarkan dari sekolah?"

Naufal pun membalas chat terbaru. "Ya. Parah sih, si kepala sekolah bajingan tersebut mengeluarkan ku. Padahal hampir selesai rencana ku."

Beberapa menit kemudian pacarnya Naufal pun menjawab balik. "Apa perlu aku keluar sekolah juga? Untuk membantu mu <3"< p>

Naufal menjawabnya dengan cepat dengan wajah malas. "Ga usah, mending kamu disitu aja. Aku buat rencana baru aja di sekolah yang baru, berharap semua berjalan lancar."

Tidak ada satu menit, dia kembali menjawab chat dari Naufal. "Kalo perlu aku, nanti chat ya <3"< p>

Setelah melihat chat terbaru, Naufal pun mematikan handphone nya dan tertidur di kasurnya.

Pada jam 3 pagi, Naufal terbangun dari tidurnya dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi di pagi hari. Setelah itu, Naufal kembali ke kamar untuk mengganti pakaiannya, tidak lupa untuk memakai jaket kulit hitam kesukaannya.

Mengambil kunci motor di lemari nya, dia menaiki motornya dan menuju ke toko nasi uduk. Naufal membeli satu bungkus nasi uduk terus pulang.

Menuju ke ruang tamu, dia makan sambil melihat handphone yang di pegang di tangan kirinya. Naufal melihat jika berita tentang di keluarnya Naufal dari sekolah di sebarkan di sosial media dari sekolah tersebut.

Tidak terlalu peduli, dia pun terus mengscroll social medianya mencari-cari berita yang lebih menarik baginya untuk di lihat.

Tidak sadar, sang bapak pun melihat Naufal sedang makan, ia pun berbicara dengan nada pelan. "Fal... Jangan lupa ya, nanti bersiap sekolah. Baju seragam ada di lemari bapak, ambil sendiri."

Tanpa menoleh, Naufal menjawab sambil tetap melihat handphone nya. "Ya, ya... Nanti ku ambil."

Beberapa jam kemudian, Naufal mengambil baju seragamnya dan memasangnya. Baju SMK OSIS tidak terbiasa oleh Naufal. Naufal mengambil tasnya yang berisi buku-buku kosong dan menyalakan motornya lalu berangkat ke sekolah yang di jangkau...

Next chapter