webnovel

1.The clover

Langit senja tampak menghiasi sore hari ini, matahari mulai tenggelam dari arah barat. Seorang gadis berumur 6 tahun tersebut menatap bosan ke arah jendela rumahnya, menunggu kedua orang tuanya yang tidak kunjung pulang.

"Bi, mama sama papa kapan sampai?" Tanya gadis itu kepada pembantu rumahnya, bi nia.

"Sabar ya den, sebentar lagi nyonya sama tuan pulang kok" Jawab bi nia sambil tersenyum menatap anak tersebut yang cemberut.

"Mama sama papa lama pulangnya..." Gerutu gadis tersebut lagi.

Sebelum bi nia menjawab, tiba tiba saja bel rumah mereka berbunyi menghasilkan bunyi khas yang menggema. Tidak lama kemudian, pintu terbuka menampilkan kedua orang tuanya yang baru saja sampai. Gadis tersebut langsung saja berlari memeluk kedua orang tuanya sambil memasang wajah cemberutnya.

"Mama!Papa! Kok lama pulangnya?! rissa udah nunggu dari tadi!" Gerutu gadis yang dipanggil rissa tersebut.

"Maaf ya sayang, tadi di jalan macet" Jawab sang ibu sambil mengecup kening putri tunggalnya.

"Tapi tetep aja mama lama!"

"Maafin mama ya rissa. Nih mama ada sesuatu buat rissa, oleh oleh dari eropa" Ucap sang ibu sambil mengeluarkan sesuatu dari tas nya.

"Apa itu mama?" Tanya rissa penasaran.

Wanita tersebut memberikan rissa setangkai daun dengan empat helai yaitu, daun clover.

"Ini apa ma?" Tanya rissa bingung saat menerima clover tersebut dari ibunya.

"Ini namanya daun clover, daunnya ada empat helai. Daunnya langka lho, mama nemu di eropa pas mama trip disana. Katanya kalo kamu gantung didepan rumah, nanti ada cowo yang dateng yaitu jodoh kamu" Jelas ibunya.

Sementara rissa hanya menatap ibunya heran dan memperhatikan daun clover tersebut.

"Memang iya ma?" Tanya rissa lagi, ibunya mengangguk.

"Rissa ngak percaya ini, tapi daunnya rissa bakal simpan untuk kenang kenangan" Ujar rissa.

"Ya sudah terserah rissa aja, rissa laper? mau makan? papa bawa ayam goreng lho"

"Eum? ayam goreng? wah rissa lapar!" pekiknya.

Mereka melanjutkan kegiatan malam hari dengan rissa yang tidak berhenti berbicara menceritakan semuanya saat kedua orang tuanya tidak ada.

***

10 tahun kemudian...

Hari hari berlalu, minggu minggu berlalu, bulan bulan berlalu hingga tahun ke tahun berlalu begitu cepat. Rissa tumbuh menjadi remaja yang cantik dan baik, sekarang dirinya sudah menduduki tahun keduanya dalam SMA.

"Rissa!cepat nak! sudah siap belum?" Wanita paruh baya tersebut yang merupakan ibunya berteriak dari lantai satu memanggil putrinya yang masih di dalam kamar.

"Sebentar ma!" Balas rissa yang sedang merapikan pakaiannya agar terlihat rapih.

Setelah merapihkan pakaiannya, gadis itu menuruni tangga dengan seragam putih abu abu khas SMA. Senyum menghiasi bibirnya, ia menghampiri kedua orang tuanya yang sudah menunggu dimeja makan.

"Selamat pagi ma!pa!" sapa rissa dengan senyum mengembang.

"Selamat pagi rissa" balas kedua orang tuanya.

Rissa mendudukan dirinya disalah satu kursi meja, sepiring nasi goreng sudah siap disantap olehnya. Dengan cepat ia memasukkan sendok per sendok nasi goreng tersebut sampai mulutnya terisi penuh.

"Makannya jangan buru buru, itu mulut kamu udah penuh gitu. Nanti keselek lho" Tegur papanya.

"Ngak bakala- uhuk!uhuk!"

Ibunya langsung menyodorkan segelas air ketika rissa benar benar tersedak.

"Apa juga papa bilang, gak mau dengerin sih" Cibir papanya menatap jengkel rissa.

"Hehehe maaf pa" Rissa hanya nyengir menampilkan deretan gigi putihnya.

Rissa menghabiskan nasi gorengnya dan memesan gojek untuk berangkat ke sekolah, sekitar 10 menit gojek sudah datang. Rissa berpamitan kepada ayah ibunya.

"Ma,pa rissa berangkat sekolah dulu ya" Pamit rissa sambil menyalimi ayah ibunya.

"Iya, hati hati ya"

Rissa melangkah kan kakinya keluar rumahnya dan menghampiri gojek yang sudah menunggunya di depan rumah. Setelah memakai helm pemberian pengendara ia menaiki jok belakang motor tersebut.

***

SMA Galaxy...

Rissa baru saja sampai disekolahnya, setelah membayar gojek ia langsung melangkah masuk.

"Rissa!"

Seseorang memanggilnya, yaitu kedua sahabatnya bernama retha dan hana.

"Iya!" Balas rissa melambaikan tangan.

"Udah nyampe?" Tanya retha.

"Belom. Ya udahlah, kalo belom mana mungkin gue disini" Balas rissa menampilkan wajah datarnya.

"Iya iya santai aja kali hehe. Oh iya, lo udah ngerjain PR kimia?" Tanya hana.

"Udah" Jawab rissa santai.

"Nyontek ya?" Tanya retha sambil tersenyum, rissa sudah paham dengan kode teman temannya. Ia hanya mengehela nafas dan memberikan buku tulis miliknya.

"Yes! makasih rissa!" Seru hana.

"Hm" Rissa hanya mendeham, ia menatap sekeliling kelasnya bosan. Retha dan hana sedang menyalin PR miliknya, sedangkan semua tugas sudah ia selesaikan. Ia tidak suka menunda pekerjaan sehingga menumpuk.

Rissa teringat sesuatu, ia mengambil sesuatu dari tasnya. Setangkai clover yang diberikan oleh ibunya saat masih berusia 6 tahun, ia ingat jelas apa yang dikatakan ibunya saat itu.

"Memang iya ya kalo gue gantung didepan rumah terus ada cowo yang dateng jadi jodoh gue?" Gumam rissa menatap intens clover tersebut.

"Itu apa ris?" Tiba tiba retha bertanya menatap clover yang dipegang oleh rissa.

"Eh? daun clover" Jawab rissa.

"Daun clover? daun yang hanya ada tiga atau empat helai itu?" Tanya hana.

Rissa mengangguk singkat.

"Bukannya itu hanya ada diluar negeri ya? kok lu bisa dapet?" Tanya Retha tidak percaya.

"Hm, pas itu dikasih sama mama gue pas trip ke eropa" Jawab rissa mengangkat bahunya acuh.

"Oh gitu, katanya kalo lu gantung didepan rumah nanti ada cowo yang dateng jadi jodoh lu. Tapi gue gak tahu sih itu mitos atau beneran" Kata retha.

"Iya bener, gue juga denger begitu" Timpal hana.

"Omongan lu persis sama apa yang mama gue bilang, tapi gue belum percaya itu beneran" Kata rissa.

"Ya gue juga ngak tahu, coba gantung aja. Siapa tahu beneran ada cowo yang dateng ke rumah lu" Kata retha.

Rissa hanya diam, ia masih memikirkan perkataan retha dan ibunya. Rasa penasaran mulai muncul pada dirinya, namun pada satu sisi ia masih tidak percaya dengan mitos tersebut.

"Krrriiinnggg...."

Rissa terkejut ketika bel sekolah membuyarkan lamunannya, ia langsung memasukkan daun clover tersebut dan menyiapkan bukunya untuk pelajaran pertama.

***

Siang harinya, matahari sedang terik teriknya. Rissa sedang berada dikantin bersama dengan retha dan hana, sekarang sudah jam makan siang bagi murid SMA Galaxy.

"Menurut lu gue harus nyoba apa yang dibilang mitos itu?" Tanya rissa.

"Terserah sih, tapi kalo mau coba yaudah. Gue juga penasaran sama mitos itu" Jawab retha yang sedang mengunyah baksonya.

"Hahaha sama, nanti kalau beneran keren ris" Ucap hana menggoda rissa.

"Apasih, kan belum tentu bener"

"Ya siapa tahu kan?"

"Iya iya terserah lu aja"

***

Sore hari...

Rissa baru saja pulang setelah seharian disekolah, ia langsung melangkah ke atas menuju kamarnya.

'Cklek'

Setelah pintu terbuka, ia langsung menaruh tas nya ke sembarang arah. Ia mendudukan diri dimeja belajarnya, membuka laptop miliknya yang belum ia sentuh seharian ini. Jarinya mengetikkan kata demi kata, matanya membaca artikel artikel yang ada dalam web tersebut.

'Sebuah kisah menyebutkan bahwa jika seorang perempuan menggantung Four Leaf Clover di depan pintu rumahnya niscaya akan ada seorang pria yang akan datang ke rumahnya dan dipercaya menjadi jodohnya. Daun Semanggi Empat ini menjadi lambang khas Irlandia yang disebut dengan shamrock dan dipercaya akan membawa keberuntungan serta kebahagiaan. Setiap helai daun dari Four Leaf Clover ini melambangkan Faith (Kepercayaan), Hope (Harapan), Love (cinta), dan Luck (keberuntungan).'

Kira kira seperti itulah isi dari artikel yang dibacanya.

"Gue gantung aja kali ya?" Gumam rissa.

Rasa penasarannya semakin bertambah setelah membaca artikel tersebut, dan setelah menimang keputusan ia memutuskan untuk menggantung daun clover tersebut didepan rumahnya.

Ia langsung mengambil daun clover tersebut, dan dengan bekal benang wol ia langsung mengikat daun clover tersebut didekat pintu rumahnya.

"Semoga mitos itu benar ada" Batin rissa yang tiba tiba saja berharap mitos tersebut nyata.

Setelah mengikat clover tersebut, ia masuk ke dalam rumahnya kembali untuk membersihkan diri setelah seharian disekolah.

Next chapter