3 In Bloom

Seminggu sudah berlalu semenjak kepindahan Dhea ke sekolah barunya. Benar ternyata dia orang yang humble malah bisa dibilang dia berisik sekali dibanding cewe dikelas Abi. Kesan kalem sama sekali tidak terlihat pada dirinya. Abi yang punya akses lebih terhadap Dhea karena duduk diseberang kanannya ternyata mereka berdua sudah mulai akrab. Abi memang tertarik dengan Dhea sejak awal ia melihat di depan ruangan kepala sekolah itu. siapa sangka bakalan sekelas dan duduk berseberangan?

"Bi, ayo kantin keburu penuh!" teriak Dino teman sebangkunya dari pintu kelas. Ketika Abi akan beranjak dari bangkunya dia melihat Dhea mengeluarkan bekal makan siangnya.

"ohh sekarang bawa bekel ya?"

"iya, mamaku bawain. Kayanya bakalan bawa bekel terus deh daripada sumpek di kantin." Jawab Dhea sambil membuka bekalnya.

"besok gue ikutan deh, nemenin lo dikelas. Mau nitip ga? Gue mau ke kantin."

"nitip nasi ayam dong, ntar duitnya gue ganti." Jawab Dhea

"hah? Lo kan udah bawa bekel Dey."

"hehehehe." Dia hanya terkekeh, Abi tak tau jika porsi makan Dhea sebenarnya dua kali dari porsi makannya. Siapa sangka gadis dengan perut yang sangat ramping itu justru porsi makannya lebih banyak daripada dia?

15 menit kemudian.

"nih, gila aja lu makan dua kali Dey?" Abi membawakan nasi ayam pesanan Dhea tadi.

"iya, mang napa? Gaboleh?"

"Dih sewot amat, kan gue nanya doang."

"hehehe, makanku emang segini porsinya. Bunda lupa deh kalo aku makannya emang banyak, makanya Cuma dibawain segitu doang."

Abi mengambil kursinya lalu menggesernya untuk duduk disebelah Dhea, dia masih heran dengan porsi makan kuli itu.

"yaudah cepet makan keburu masuk, kalo ini nasi ayam abis lo gausah ganti. Tapi kalo ga abis lo kudu bayar dua kali lipat. Gimana? Deal?"

Sepertinya Abi meremehkan gadis satu ini soal porsi makan.

"hahaha, oke deal! Siapa takut! Nih ya liat sini gue makan biar lo tambah kenyang."

Banyak yang Abi belum tau tentang Dhea, salah satunya porsi makan ini, dan Dhea bukannya malu soal porsi ini malah bangga. Abi memperhatikan Dhea makan dengan lahap di sebelahnya, dia memperhatikan tiap kegiatan yang Dey lakukan hingga tanpa sadar nasi ayam tadi ludes tepat sebelum bel istirahat berbunyi.

"ngeremehin sih lo, belom tau aja porsi gue seberapa hahaha."

"ckckck, biasanya cewe malu kalo makannya banyak, ni anak malah bangga." Gerutu Abi sambil mengembalikan kursinya ke tempat semula.

"kalo brani besok tantangin lagi!" ucap Dey sambil menepuk pundak Abi.

"ogah! Tekor gue lama lama."

Pelajaran pun dimulai, Dhea yang tadi makan dua porsi bekal dan nasi ayam dari kantin pun mulai mengantuk. Untung posisi mereka duduk paling belakang. Walaupun ngga dipojok tapikan kalo ketauan bahaya.

"Dhea!" panggil pak Tono dari depan, sepertinya beliau tau jika Dhea sedang tidur. Tapi Dhea tak mendengar panggilan Tono, akhirnya Abi memberanikan diri untuk menendang kursi Dhea sedikit keras.

"Apaan sih woy! Lagi tidur juga!" teriak Dhea sambil melotot kearah Abi. Sontak seisi kelas tertawa melihat kelakuan dia.

"Heh! Kamu itu udah tidur, dibangunin malah galak. Maju sini!" suruh pak Tono kepada Dhea. Ia disuruh mengerjakan soal yang tadi ditulis di papan oleh pak tono tapi sekelas tidak ada yang bisa menjawab soal itu, mari kita lihat Dhea yang menjawab.

"Hehehe, maaf pak tadi ketiduran. Kekenyangan soalnya tadi. Permisi pak mau coba jawab."

Dhea dengan lancarnya menjawab soal fisika yang ditulis pak Tono di papan itu, seisi sekelas heran dengan keunikan tersebut. Bagaimana bisa dari awal pelajaran ia sudah tidur tapi soal itu lancar dikerjakannya?

"sip, ini pak silahkan di cek." Ucap Dhea sambil mengembalikan spidol ke pak Tono dan kembali ke tempat duduknya.

"ajaib juga anak ini, perasaan dari awal pelajaran udah tidur tapi masih bisa jawab. Okedeh, silahkan dilanjut aja tidurnya kalo gitu." Jawab pak Tono, beliau sengaja membiarkan Dhea tidur kembali karena jika ia tidak tidur kembali pasti membuat kelas gaduh.

"Dey, ntar pulang sekolah ajarin dong." Bisik Abi ketika Dhea baru duduk di kursinya. Dhea hanya memberikan acungan jempol kepada Abi lalu melanjutkan tidurnya tadi yang aku ganggu.

avataravatar
Next chapter