webnovel

Takdir

3 tahun yang lalu,tepat di waktu yang sama...

Huhhhhh....sangat membosankan,ku mainkan smartphoneku seharian ini,tidak ada yang bisa aku kerjakan karena kebetulan aku sedang mengambil cuti tahunan,bertepatan dengan bulan puasa,jadi seharian ini aku tidak ada kegiatan keluar,mana di luar panasnya luar biasa,bosan menonton tv kembali ku ambil smartphoneku,sudah lama aku tidak pernah membuka laman Fb-ku,iseng aku buka dan ku baca satu-satu update-an teman-teman di Fb,berbagai macam status pokoknya,dari yang sedih sampe yang marah-marah pun ada...ahhh gak ada yang menarik lalu ku tutup kembali laman itu,dan ku rebahkan badanku di kasur,panas dari luar tembus sampai ke tembok kamar,ku nyalakan ac,lama-lama rasa kantuk datang menyerang,kulihat jam dinding sudah menunjukan 14.30 siang,dan aku pun tertidur.

Entah berapa lama aku tertidur,hanya saja aku merasa kegelapan di sekelilingku,astagfirullah sekarang sudah pukul 17.40,aku buru-buru bangun dan menyalakan lampu kamar,aku belum masak untuk berbuka puasa yang sebentar lagi,tanpa cuci muka aku langsung sibuk di dapur.

Adzan berkumandang begitu makanan dan kudapan selesai,alhamdulillah.....

setelah berbuka puasa dengan segelas air putih dan kolak,lalu aku mandi dan bersiap-siap menunaikan ibadah magrib.Kudapan tak'jil sedikit mengenyangkan perutku,jadi aku tidak terlalu terburu-buru untuk makanan yang berat.Tak terasa waktu sudah masuk isya,ku ambil air wudhu dan segera melaksanakan sholat isya.

Alhamdulillah...hari ini ibadahku lancar,ku nyalakan tv di ruang kecil sekaligus ruang penerima tamu,ku rebahkan kepalaku di bantal yang di alasi karpet,santai sekali kayak di pantai rasanya hehe...

Acara tv tidak ada yang bagus,payah.....

Ku ambil smartphoneku,dan terlihat ada beberapa notifikasi dari Fb,ku buka satu persatu gak ada yang menarik dari notif terbaru itu,lalu....kling....notif baru muncul,Bian X menerima pertemanan anda,aku penasaran siapa dia,lalu aku klik profilenya dan muncullah....astagaaaaa,itu kan cowok yang 2 bulan lalu aku invite pertemanan. Dengan hati deg-degan,ku buka messengerku dan..."hei...ma kasih udah konfirm pertemananku" ku ketik dan ku kirimkan,deg-degan ku tunggu balasannya.. kling...."iya sama-sama"whattttttt? hatiku seketika berbunga, sampai lupa mau membalas apa... Hehe. Dengan hati setengah-setengah aku mencoba membangun komunikasi di hari pertama itu, Dannn....dia meresponku sangat baik.woahhhhhhh...bahagia. ma kasih Tuhannnn...

Setiap hari aku berusaha untuk selalu berkomunikasi, menemani dia sahur atau menonton bola aku lakukan demi cinta yang mulai tumbuh di hatiku.... Ughhhhhh murahan banget yah, baru lihat manusia jidat bening saja harga diri sudah di diskon setengahnya.

Aku tahu, aku yang mencoba untuk memenangkan hati Bian,mahluk yang sangat serius,dingin,dan cuek,tapi sikapnya tak menyurutkan semangat juangku, untuk terus mendekati pujaan hati.

"Ealahhhhh...emang lo sanggup pacaran Jarak jauh? "Tanya Rani adik sekaligus sahabat baikku,aku yang sedang menerima telepon Bian sontak meliriknya sebal,rani mengambil alih bantal piglet yang ku jadikan ganjelan tanpa rasa bersalah, Ku jitak kepalanya sebal"aduhh.."teriaknya pura-pura"kenapa adik Kamu? "Tanya Bian dari sebrang sana"eh oh... gak apa-apa kok, biasa lagi main drama.. hehe"jawabku kikuk,ku pelototi Rani yang terkikik menyebalkan. Setelah bertukar cerita ku akhiri komunikasi hari itu dengan Bian."Kaga usah mesem-mesem ka... centil banget sih lo kaya abege baru mekar"seketika aku sadar kalau saat ini aku sedang tersenyum-senyum sendiri, kembali Ku jitak kepala adikku yang menyebalkan itu"ngapah sih hobi banget jitakin kepala gw"sungutnya ngambek"heh tukang nyinyir, Kaga bisa diam apa tuh mulut, mending lo balik kandang sana,daripada bikin gw pengen kdrt in lo"rani malah memonyongkan mulutnya, lalu beranjak pergi"eh ehhh.... Mau kemana?"tanyaku sambil menarik tangannya"bukannya barusan di usir? "Rani balik bertanya dengan sebal"becandaaaaa...."rayuku,rani duduk di sebelahku dengan muka cemberut"denger ya rani sayang,gw sama Bian belum ada hubungan apa-apa"jelasku,rani melengoskan muka, menyebalkan memang. "Mau sampe kapan lo pedekate tanpa akhir ka? " "Heiiiii.... gw deket sama Bian aja baru beberapa Hari, lebay lo"ujarku sambil tertawa, rani hanya cengengesan. Ku acak-acak rambutnya gemas. "baru kenal berapa hari tapi sikap lo udah kaya orang pacaran ka"nyinyiran Rani membuat aku sedikit merona, emang iya sih aku kok Kaya anak gadis baru mekar,senyum Sana senyum sini, padahal umurku mau Jalan 30 tahun, Astagfirullah....hehehe. "Yeeee emang gak boleh lihat orang seneng? sirik aja lo"ujarku menyembunyikan rasa malu. rani ngakak melihat mukaku yang merah. "geli bener gw lihat orang jatuh cinta"rani semakin heboh membullyku,sekali lagi ku jitak kepalanya, lalu ku tinggalkan Rani yang masih tertawa geli di kamarku.

#"hey... lagi apa bie?"sapaku(bie adalah panggilanku untuk Bian)

@"lagi siap-siap mau beli tak'jil, kamu lagi apa?"

#"aku lagi masak sop nih. Kamu mau beli takjil apa? "

@"belum tahu nih,mau jalan aja dulu sama adik"

#"Ohhh okay... Fii amanillah ya bie"

@"Iya pastinya,ma kasih ya"

Rani tiba-tiba muncul di belakangku"beuhhhhh yang lagi pedekate.... pepet terus"ujarnya jahil,hampir saja hpku jatuh karena kaget"bawelllllllll....."teriakku sebel,sebelum tanganku sampai ke kepalanya, Rani sudah berlari keluar sambil cekikikan. aku hanya mampu mengelus dadaku yang masih kaget.

Bulan Ramadan sudah mau berakhir, aku Dan Rani sudah mempersiapkan kepulangan kami ke kampung, ibu sudah cerewet setiap hari bertanya kapan pulang. Hari ini aku dan Bian gak banyak berinteraksi,karena kesibukan kita juga sih, tapi tetap berkabar walau pun gak intens.

"ka kita jadi berangkat besok kan?"Tanya Rani sambil menyusut hidungnya karena kepedesan, kebiasaan kami kalau sudah berbuka Puasa pasti makan yang pedas-pedas"jadi donk... "jawabku sambil mengipas-ngipasi muka ku dengan tissue."Tumben lo gak autis? kenapa? udah bosen?"Mulai deh mulut nyinyirnya keluar, aku hanya mampu memelototi Rani karena mulutku penuh dengan potongan bakso.

"Bian sibuk anter-anter keluarganya, jadi yaa akhirnya gw ngajak lo makan bakso di luar deh"jawabku iseng rani mendelik gak suka dengan jawabanku"owhhhh....jadi kalau lagi mehe-mehe lo gak butuh gw ya?"aku hanya tersenyum jahil dengar pertanyaan Rani. "peak... Punya kakak kaya lo... Untung cuma sebiji coba kalau banyak, bisa pecah kepala dedek"gerutunya tak senang,aku makin terkikik melihat adik semata wayangku ngambek,ku acak-acak rambut kriwilnya gemas.