1 Om Faisal

" Nama Saya Aurelia Benhard , Umur saya 18 tahun , saya lulusan dari YAYASAN PUTRI ABADI , Tinggi badan saya 170 dan Berat badan saya 50 kg ."

Dengan rasa bangga aku memperkenalkan diriku ,

aku menulis semua data data pribadi ku di atas kertas Folio lalu ku serahkan kepada Om Faisal yang duduk dihadapan ku , Om Faisal sedang ingin merekrut ku untuk bergabung dengan team nya , tanpa ragu lagi dan dengan senang hati aku menerima tawaran ini . Ini adalah keputusanku dan impianku ditambah lagi dengan bayaran yang akan aku terima cukup tinggi nilainya diatas dari bayaran para model model diatas catwalk lainnya , aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas yang datangnya hanya 1 kali dalam hidup ini .

" Besok kamu rapikan semua barang barang mu lalu kamu ikut dengan ku , kamu akan tinggal di mess bersama dengan anak buah ku yang lainnya ."

Om Faisal berkata kepadaku sambil menggerak gerakkan tangannya , karena dia berbicara kepadaku dengan memakai bahasa isyarat dan aku menjawab nya dengan anggukan kepala ku , sebenarnya walau pun tidak memakai bahasa isyarat Aku bisa membaca gerak bibirnya karena akupun sudah diajarkan untuk bisa membaca gerak bibir selain mempelajari bahasa isyarat dengan memakai tangan .

Aku terlahir dengan mempunyai 2 cacat didalam diriku , Tunarungu dan Tunawicara namun 6 bulan yang lalu aku sudah melakukan operasi pada pita suaraku , dan kini sedikit demi sedikit aku sudah bisa berbicara , walaupun hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengerti perkataan ku namun aku sudah merasakan bahagia yang tiada tara . Kini aku ingin menabung untuk membiayai operasi pendengaran ku , oleh karena itu aku menerima pekerjaan ini karena uang yang kudapat sangat besar jadi aku tidak akan terlalu lama menabung untuk persiapan operasi untuk telingaku ini .

" Ya sudah Om pulang dulu , besok pagi kamu harus sudah siap ..." 

Untuk kedua kalinya aku menjawab pesan Om Faisal dengan anggukan kepala ku . Om Faisal adalah orang yang selalu siap menolong terhadap setiap anak-anak di dalam Yayasan ini , dia bukan pendonatur Yayasan ini , tetapi dia selalu membantu paling cepat jika Yayasan ini sedang membutuhkan pertolongan . Om Faisal juga bukan pemilik dari yayasan ini yang kutahu dia hanya suka menolong orang tanpa pamrih dan tanpa melihat Siapa orang yang tolong nya .

Usia Om Faisal mungkin saat ini sudah hampir separuh abad , garis garis halus di area matanya yang tajam menambah kewibawaan yang terpancar dari dalam dirinya , brewok tipis yang mengelilingi wajahnya menambah kesempurnaan paras tampan yang dimiliki oleh dirinya . Sering aku bertanya kepadanya , tentang kehidupan pribadinya , seperti berapa anak nya sekarang ? istrinya berasal dari daerah mana ? dan berapa usia anaknya sekarang ? Namun Om Faisal selalu mengalihkan setiap pertanyaanku , mungkin jika aku memberikan pertanyaan pertanyaan yang seperti ini , itu sangat tidak baik dan kurang sopan terhadap dirinya , tapi aku hanya berfikir , aku hanya ingin mencari teman saja , jika Om Faisal mempunyai anak maka dia akan menjadi temanku karena aku yakin usianya pasti sebaya dengan diriku .

Setelah Om Faisal pamit kepada semua Guru dan pembimbing di Yayasan ini , dia segera melangkah tanpa pernah menoleh kearah kami yang selalu mengantarnya pergi hingga menuju area parkir Yayasan , Om Faisal pun segera menaiki mobil BMW nya , Mobil kesayangannya yang berwarna hitam dan sudah dimodifikasi semua oleh nya . 

" Aurelia.... ayo masuk , ada yang mau ibu beritahukan kepadamu ." 

Bu Deti memegang pundak ku lalu dia berkata kepadaku . Bu Deti adalah Guru sekaligus kepala Yayasan ini . Dia tidak galak juga tidak baik , sikapnya netral dan tidak pilih kasih jika dimata dia itu salah maka dia akan tidak segan segan untuk memberikan hukuman kepada kami anak anak Yayasan ini . Dan jika dimata dia itu benar dia juga tidak memuji atau mengagung-agungkan anak itu di hadapan kami semua anak anak Yayasan ini . Bu Deti mempunyai pamor yang sangat tegas dan tanpa pilih kasih . Dia benar benar seorang pemimpin yang patut di acungi jempol .

" Ada masalah Bu ? Apakah aku telah berbuat salah ?"

Aku menggerakkan tanganku , aku berbicara dengan memakai bahasa isyarat dan bertanya kepada Bu Deti .

Bu Deti tidak menjawab ku , dia hanya mengajakku untuk terus mengikutinya . Aku pun mengikuti Bu Deti hingga masuk ke dalam ruangan nya . Ruangan Kepala Yayasan , jika seorang siswa atau siswi sudah masuk kedalam ruangan ini , itu berarti siswa atau siswi tersebut tidak akan tertolong lagi dari hukuman , dan kini aku memasuki ruangan ini membuat isi kepala ku ini berfikir , apa yang akan terjadi kepada diriku ? Apa kesalahan yang ku perbuat ... Aku hanya bisa terdiam sambil menunggu apa yang akan Bu Deti sampaikan pada di kepada diriku .

" Aurelia , ini semua buku tabungan mu , dan sisa uang yang kamu miliki , kamu pergunakan dengan baik , jangan kamu habis habiskan , setiap tanggal 10 kamu nanti akan selalu mendapat transferan , dan semua itu adalah untuk kebutuhan mu ."

Ku tatap wajah Bu Deti dengan penuh tanda tanya serta kebingungan yang sulit untuk aku pahami , ternyata Bu Deti memberikan ku semua data data keuangan ini yang sama sekali aku tidak pernah mengetahui asal muasalnya .

" Tapi Bu.. saya kan akan bekerja , dan akan mendapat kan uang .... saya rasa saya tidak perlu uang ini ..."

Aku mencoba mengembalikan buku tabungan dan uang yang diberikan oleh Bu Deti kepada ku . Aku benar benar tidak tau tentang uang ini , jika uang ini dari kedua orang tua ku itu tidak akan mungkin karena kedua orang tua ku meninggal karena mereka bunuh diri bersama sama , jika uang ini dari sanak saudara ku , dari aku lahir hingga saat ini aku tidak pernah tau dan tidak pernah berjumpa dengan mereka ..... 

lalu dari mana uang ini berasal ?? ingin aku bertanya dengan Bu Deti , namun aku tahu Bu Deti tidak akan segampang itu menceritakan hal ini , karena ini adalah menyangkut masalah dapur Yayasan .

" Sudah ambilah , lalu kamu tandatangani ini , berarti tugas ibu terhadap diri mu sudah selesai ..."

Bu deti pun menyodorkan sebuah buku yang dimana aku harus menandatangani nya . Sesungguhnya berat aku menerima semua uang ini tanpa tahu kejelasan nya , tetapi jika Bu Deti Sudah memutuskan maka tidak asa satu orangpun yang bisa membantahnya . karena apa yang telah diputuskan oleh Bu Deti itu pasti yang terbaik untuk diriku .

" Sudah Bu... " 

Aku menyodorkan kembali buku yang telah ku tanda tangani dan berkata dengan memakai bahasa isyarat kepada Bu Deti .

" Ya sudah , kamu siapkan lah segala keperluan mu , karena Faisal sudah berbicara kepada Ibu , Jaga dirimu baik baik , jika kamu merindukan tempat ini , kamu bisa kembali kapan pun kamu mau...."

Aku melihat mata Bu Deti berkaca kaca setelah dia memberi pesan kepadaku , walaupun Bu Deti tegas dan terlihat tidak bisa diajak bercanda namun aku tau didalam hati Bu Deti sangat menyayangi semua anak anak di dalam Yayasan ini .

Semua itu terlihat karena Bu Deti sampai saat ini tidak mau menikah dengan alasan dia hanya ingin waktunya untuk membimbing kami dan membesarkan kami semua . Melihat Bu Deti yang mulai ingin menangis maka Aku berdiri dari duduk ku lalu aku menghampiri Bu Deti dan memeluk dirinya dengan erat , Aku ingin merasakan pelukan hangat dari seorang Bu Deti kepadaku .

Bu Deti pun membalas pelukan ku , dan sedikit demi sedikit aku merasakan kepala ini mulai basah oleh air mata Bu Deti . 

========== >>>>>

avataravatar
Next chapter