Kedua alisnya bertaut cukup dalam dengan kedua mata yang mulai terbuka secara perlahan. Gadis berkulit putih itu memperhatikan langit-langit kamar tanpa beranjak dari kasur, dia enggan untuk menurunkan kedua kakinya. Menginjak lantai dingin itu terasa berat, sangat berat sampai dia harus mengumpul niat yang cukup banyak.
Alra mengubah posisinya menjadi miring ke arah jendela kamar, sinar matahari yang masuk ke dalam. Dia bisa merasakan kehangatan yang ada, tapi sayangnya rasa sangat itu tidak membuat perasaannya menjadi menyenangkan.
Perasaannya masih kacau, dia sempat berpikir kenapa harus membuka mata hari ini, kenapa juga jantungnya masih berdetak sedemikian rupa. Seakan-akan kehidupan yang menyenangkan sedang menantinya dengan lambaian tangan, padahal tidak seperti itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com