webnovel

Terdiam di dunia kosong

Menggerakkan tubuh dari tempat tidur bukanlah hal yang berat bagiku. Ketika Fajar menyingsing, udara disekitar akan segera memanas dan membuat pemandangan Indah ketika seluruh Bintang berpamitan menghilang menjadi langit kemerahan. Disinilah aku tertidur selama, ah aku lupa. Sehari kah, seminggu kah, setahun kah, aku sudah tidak peduli. Tidak, tepatnya aku sudah tidak memiliki kepekaan terhadap waktu.

"Nii-san, selamat pagi". Suara lembut disampingku membuyarkan lamunanku. "Selamat pagi, Saya" aku menjawab. Aku tau dia tidak menanyakan kenapa aku tidur di tempat ini, karena memang sudah menjadi kebiasaanku tidur di sebuah ruang hampa tanpa ada sesuatupun didalamnya. Aku kenalkan, Tachibana Saya, adik ku. Dia bertindak layaknya body guard, kemampuan utamanya adalah elemen cahaya dengan tipe pengendalian penuh gelombang cahaya. Aku ingat ketika latihan, jika aku tidak serius menghindar, tanganku dapat terbelah hangus oleh pedang cahaya miliknya dalam jarak beberapa kilometer. Dia pun bertindak pula sebagai sekertaris pribadiku. dan perlu kau ketahui bahwa tidak ada keluargaku yang sedarah denganku dalam artian kandung. Tapi inilah keluarga yang aku banggakan, Tachibana.

"Sudah berapa lama aku tertidur?" "Saya tidak tau persis karena saya juga tidur, tapi saya kira sudah tiga hari waktu utama". "Lama sekali, apa ada laporan masalah masuk, Saya? " "Tidak ada yang penting, Nii-san, Mikoto-sama sudah memperbarui kebijakan transportasi dunia dua, dan kelulusan orientasi penduduk di dunia empat akan dimulai besok. Nii-san mungkin bisa hadir di acara Sufyan-sama tersebut". "Terimakasih, Saya. Tolong buka gerbang menuju dataran utama!" "Baik". Sebuah lekukan cahaya yang membuat suasana perubahan waktu, terbentuk dan aku pun masuk kedalamnya dan tibalah aku di pusat gerbang transportsal.

Karena aku salah satu anggota keluarga Tachibana, aku memiliki beberapa gerbang pribadi yang dikhususkan untukku. berbeda dengan jutaan gerbang lain yang dibuat dilapangan luas dengan sistem seperti kamar warnet, transportsal yang kulewati ada di sebuah ruangan besar yang hanya memiliki satu pintu. Sebenarnya, kemampuan ku sudah cukup untuk teleportasi tanpa gerbang, namun aku selalu meminta Saya membuat gerbang agar dia tidak menganggur. Ohiya, yang bertugas menjaga portal, transportsal, dan akal di daerah ini adalah Mikoto. Tachibana Mikoto. Ya, dia juga adikku. lebih tepatnya, akulah kakak paling tua diantara yang lain. Mikoto memiliki kemampuan Listrik dan bisa mengubah polarisasi partikel dengan mudah, seperti membuat dirinya menjadi partikel dan menyiksa musuhnya dengan menghancurkan partikel jantungnya, oh man, aku tidak mau berurusan dengannya, walaupun mungkin aku bisa menang melawannya. Tapi dia tidak bersamaku. Dia sibuk dengan tugasnya dan petualangannya, mungkin sekarang masih bertualang di sebuah dunia, namun ya aku tidak mengkhawatirkannya.

Aku lanjutkan perjalananku menuju perbatasan dunia dua ini menuju dunia paralel satu dengan meminta kembali Saya membuatkan gerbang transporsal. Dalam benak ku, Mari kita temui penerimaan kependudukan baru di garis depan.

Ini bab pertama sy buat,, tanpa sketsa, tanpa kerangka. Karena ceritanya Casual, sy buat simpel saja. Saya mengilustrasikan beberapa karakter Anime yg sy ketahui juga, jadi sy akan mungkin meminta keringanan atas tulisan saya sebagai Fan-Fiction,, meminjam nama untuk meringankan ilustrasi sy.

Aika_22creators' thoughts