webnovel

Suami yang baik..

Hari ini hari terakhir kerja sebelum besok libur. Semua tim kerja sama menyelesaikan tugasnya dan pada akhirnya pun selesai juga.

Jam masih pukul 16.00 kerjaan kami lebih cepat selesai dari biasanya. Dan sebagian ada memilih langsung pulang dan ada masih nyantai di kantor, aku memilih masih nyantai di kantor.

"dir, ga langsung pulang lo?"

"ntaran aja josh, james juga mau ke sini bentar lagi."

"ekh, james mau ke sini?"

"he em.." dia pun kembali duduk.

"kenapa masih ngumpul di sini sih? kan kita besok mau liburan, apa ga beberes kalian?"

"ya elah itu mah udah tugas istri gue dan mama juga di rumah sekalian bantuin menantunya karena papa dan mama berangkat dari rumah gue."

"ohh.."

Ceklekk..!!

"hey.."

"ekh, udah sampai james?"

"udah lihat, malah nanya lagi lo.."

"sialan lo.." kesal josh, James pun duduk bersama kita.

"kalian dua sebenarnya mau ngomong apa sih? udah tahu besok mau liburan." kepo josh.

"ntah lah, gue juga ke sini karena diminta dirles, ada apa dir?" tanya james.

"ya elah, ditanya malah mukak cemberut kayak lobang bokong."

"anjirr lo JOSH..!!" teriak gue kesel.

"wkwkwk, makanya jawab kenapa tuh mukak?" kikik josh.

"hufttt, gue semalam minta anak sama adek lo james.."

"APAAA??????" teriak mereka barengan.

"sialan kalian dua kampret.." ucap gue sambil garuk telinga saking kaget sama teriakan mereka.

"lo sih ngomong kayak setan, yang jelas lo ngomong."

"gue ngomong jelas joshhhh..." gerem gue.

"maksud lo nambah anak dir?"

"nah, tuh lo tahu james, ga kayak sikawan ini.."

"ya elahh, selo wak genk.."

"lah trus masalahnya apa dir? adek gue nolak?"

"istri gue ga nolak sih, dia mau aja cuma dia bilang terlalu cepat karena usia dean masih 2 tahun."

"ebusyettt, 2 anak belum cukup buat lo dir?" tanya josh.

"malah gue awalnya minta 10 anak sama dia."

"GILAAAA....!! emang gilak lo sialan."

"makanya lo nikah deh, ntar lo rasakan gimana antusiasnya lo punya anak. James aja udah ga sabar nunggu princesnya keluar dari perut sera, lah lo??"

"iya..iya..biasa aja keles."

"lagian lo sama kayak istri gue, percaya aja gue minta 10 ya kagak lah, minimal 4 anak deh."

"wkwkwkwk tapi ga segampang itu kita berucap dir, mereka juga sorang ibu yang ingin punya anak tapi mereka juga mikir sama anak mereka yang masih kecil, takut anaknya kekurangan kasih sayang full dari kita." ucap james dan gue mendadak diam.

"ditambah lagi mereka pernah trauma, seperti khristal yang pernah lahirkan anak lebih cepat seminggu dari perkiraan, green yang pernah prematur bahkan antara hidup dan mati begitu juga dengan istri gue yang terpaksa harus angkat rahim karena kankernya. Kita juga harus mengerti mereka dirles, percayalah istri-istri kita selalu ingin memberikan kita kebahagiaan lewat anak."

"ya, gue salah di sini.." lirih gue menyesal.

"hehehe ga salah juga sih dan seperti kata lo, kalau udah menikah itu pasti antusias pengen punya anak banyak. Boleh aja tapi harus bisa atur waktu dan kesepakatan sama istri."

"pintar banget sih otak lo james.." kagum josh sambil tepuk tangan.

"wkwkwk, gue juga belajar dari pengalaman gue kok."

"iya dan apa yang lo katakan benar kok james, makasih udah buka pikiran gue james. Dan maaf..karena udah membuat lo teringat sama masalah kalian dulu." sesal gue.

"gapapa akh santai aja kok, lagian gue udah ikhlas kok dan bukannya istri gue lagi hamil sekarang hem?"

"oh iya ya.., gimana? sehatkan mereka?" tanya gue.

"sehat donkk, malah besok udah 5 bulan kandungnya, yess..!!"

"wawww, ikut senang dengarnya james."

"hehehe.."

"jadi gimana dir? udah tenang sekarang kan?" tanya josh.

"udah kok, berarti gue tinggal nunggu kesiapan dari khristal aja, yang penting dia masih mau memberikan anak lagi sama gue."

"ohhh, baguslah."

"yoi james.."

"james, dir.."

"apa?" ucap kami barengan.

"hem..ham..yang..hem.."

"apa sih? jelas ngomongnya."

"hmm itu loh, kalian kan udah nikah dan udah punya anak dan satu lagi nunggu kelahiran anaknya, yang gue tanya..."

"tanya apa kampret? berbelit lo ish.." kesel gue.

"itu loh, enak ga ya?"

"enak apa?"

"ituuu pas kalian ohok..ohok, enak ga ya? asyik ga ya? seru ga ya? unchhh ga ya?"

Bugh...bugh..bugh.. 📓📚📏

Gue lempar dia dengan barang apa yang ada di atas meja ini, sialan sekali ucapannya..

"aauww..aauww..sakit kampret, sialan lo.."

"lo mah kalau ngomong bikin darah tinggiannn." teriak gue kesel.

"lah, salah gue nanya?"

"udah..udah..kalian dua hoby banget ribut mulu." lerai james.

"hey bagudung, kalau lo mau tahu jawabannya, cepat nikahi julia dan rasain sama dia lalu ceritakan sama gue."

"heheheh sabar bro.., doakan aja supaya lancar, enak aja lo diceritakan.."

"halahhhhh, iya in aja deh."

****

Gue telah sampai ke rumah, terlihat semua lagi ngumpul di ruangan keluarga, tapi istri gue tak terlihat.

"sha..dean.." suara gue mengalihkan pandangan mereka dari tv yang lagi asyik rebahan di sofa gede.

"papa..!!" teriak sha

"yayaya.." semangat dean, gue pun mendekati mereka, memeluk dan mengecup kening mereka.

"kok baru pulang nak, papa aja udah pulang dari tadi loh.."

"hehehe, biasa ma tadi nongkrong bentar sama james dan josh di kantor. Oh ya istri dirles mana ma?"

"oh, james tadi ke kantor ya?" gue pun mengangguk.

"tuh, istri kamu di kamar beberes keperluan kalian besok."

"ohh, yaudah dirles hampiri khristal dulu ya ma."

"oke, silahkan.."

"sha, dean.."

"ya papa?"

"sama oma dulu ya, papa mau bantu mama beres-beres dulu. okey?"

"oh, oke papa.." gue pun naik ke lantai atas tepatnya kamar kita berdua.

Pintu tidak ditutupnya rapat jadi gue bisa mengintip dari celah apa yang dia lakukan sekarang. Gue pun tersenyum saat dia dengan telatennya menyiapkan keperluan kita.

Gue pun masuk tanpa sepengetahuan dia, dan HAPP...!!

"eh, dirles.." gue meluk dia dari belakang.

"perlu bantuan sayang?" tanya gue sambil kecup pipinya yang dia masih asyik memilih baju dari lemari.

"hehehe ga usah sayang lagian ini udah mau siap kok, oh ya kok baru pulang sih sayang?"

"hehehe tadi kita ngumpul bentar sama james dan josh di kantor papa."

"ohhh kirain apa, yeahh semua udah siap. Lepasin dulu tangannya sayang, gue susah nih masukkannya ke koper."

"hehehe oke deh.." gue pun melepaskannya dan membiarkan dia lanjutkan tugasnya sampai selesai.

"duhh, besok ga sabar nih liburan jadi ingat bulan madu dulu sayang wkwkwk.."

"halahhh, sama kamu kan hampir tiap hari bulan madu di kamar ini."

"hahahahahaha.." ketawa gue kencang.

****

Aku melihat istriku baru aja menyiapkan keperluan kita besok, dia sungguh istri yang luar biasa banget loh.

"udah selesai sayang?"

"udah nih, huhh ga sabar besok liburan james." ucapnya senang.

"wkwkwk duh yang senangnya besok liburan, sini duduk sayang.." ajakku, dia pun menghampiri aku lalu membawanya duduk di kasur, dan aku mengambil sesuatu.

"eh.." kagetnya.

"udah waktunya sayang.., kita ganti ya jadi 5 bulan." ucapku sambil membuka plastiknya.

"hehehe boleh, yeah perut aku semakin membesar." aku hanya tersenyum melihat dia.

"iya donk semakin membesar, aku buka dulu yang 3 bulan ini ya."

"iya sayang.., tapi pelan-pelan ya karena udah lama lengket diperut aku."

"iya sayang, aku pasti pelan kok." dia pun mengangguk senyum dan aku mengambil kapas dan alkohol untuk membuka lem pengeratnya dengan penuh sabar karena banyak yang di lem.

Selama aku melepaskan lem nya, istriku selalu mengusap sayang kepalaku dan itu membuat aku semakin senang donk ya.

"yes akhirnya lepas juga sayang, kita pasang yang 5 bulan ya."

"iya james, aku ga sabaran nih.."

"hehehe sabar donk sayang.."

Aku memasang perut hamil palsunya yang 5 bulan dan dia sungguh sangat senang sekali, aku pun ikut senang donk ya.

"hay anak mama, usia kamu udah 5 bulan nih diperut mama. Yeahh, sehat-sehat ya sayang.." dia berbciara sama anaknya.

"anak papa udah semakin gede aja ya, bener kata mama nak, kamu sehat-sehat ya anak papa."

"dan kamu juga harus sehat ya istriku sayang..." lanjutku dengan menatap wajahnya.

"hehehe papa juga harus sehat juga ya, biar bisa menjaga dan melindungi kita semua."

"pasti sayang.., papa pasti sehat kok demi kalian."

Lalu aku mengambil perut 3 bulannya untuk disimpan kembali namun sebelum aku simpan, aku sempat menatap sebentar perut palsunya.

"terima kasih udah menemai istriku dan membuat istriku merasakan hamil 3 bulan." ucapku lalu menyimpan perut palsunya lalu menghampiri sera.

"waktunya makan malam yok sayang, habis itu kamu harus minum susu ya." dia pun mengangguk dan kami keluar dari kamar menuju dapur untuk menikmati makan malam kami sebelum besok menikmati liburan bersama sahabat dan keluarga.

~••~••~••~

(Suka banget sama persahabatan kalian bertiga loh, meski berbeda sifat satu sama lain 😁😂😅😍😘

Istri-istri juga pada sayang, cinta dan nurut banget sama suaminya 😍😍😍😍😍)

Next chapter