webnovel

Romantis menjelang pernikahan..

#flashback on..

Aku pun tiba dirumah julia, sungguh tak sabar untuk bertemu dengan wanita yang dicintainya meskipun cerewet, bawel tapi itu yang aku suka josh dari dirinya.

"haloo calon mama mertua.."

"ekh kamu josh, ayo masuk."

"iya mama, oh ya julia udah siap-siap ma?"

"udah kayaknya, kamu mau hampiri dia diatas?"

"hehehe tahu aja mama mertua, bolehkan ma?"

"mama udah tahu itu, yaudah kamu ke kamarnya aja."

"aaaaah makaasih mama mertua." aku memeluk mama julia dengan hebohnya.

"hmm dasar kamu ini, satu frekewnsi sih sama julia."

"hahahaha tuh mama tahu, yaudah aku keatas ya ma." mama julia pun mengangguk dan aku berlari dengan tak sabarnya.

ceklekk..!!

"SAYANGKUuuuuuuu..." teriakku hebohnya dan itu membuat julia kaget.

"anjirrr!! sialan kau josh!! aaaaa lipstikku berantakan nih." kesel julia dengan suara cemprengnya.

"hahahaha sorry sayang, hahaha lisptik kamu ya ampun."

"ketawa lagi gigi kau!! dasar cowok kampret!!"

"wkwkwk, iya maaf ya calon istriku. Sini biar aku bersihkan." aku mendekati julia.

"auh akh, yang ada kamu jahilin aku lagi."

"enggak sayang, sini biar aku bersihkan." aku pun mengambil tisu dari tangannya.

"cepat bersihkan.." sungguh cerewet sekali calon istriku ini. Bukannya langsung membersihkan tapi malah menatap mata dan bibir sexynya.

"josh bersihkan donk, kok diam aja sih." aku masih menatap manik mata indahnya.

"josh, kok kamu natap aku gitu banget sih?"

"ihh josh jangan bikin aku grogi donk."

"josh, kok malah senyum-senyum sih?"

"josh, kalau kamu ga mau bersihkan yaudah sini tisunya." tapi aku menahan tangannya.

"joshhh jangan gini donk, ak..aku grogi. Josh ak_" aku menempelkan jari telunjukku dibibirnya agar dia diam.

"kamu cantik banget sayang.."

"tapi emang dari dulu aku cantik kok, bwekk.." aku pun tersenyum kekeh karena bisanya dia menjawab dengan kepedean. Dan kali ini aku mengusap bibirnya dengan jari jempolku.

"j..joshh, duh..aku kenapa jadi kikuk gini sih." aku pun tersenyum kembali.

"sampai sekarang aku tak percaya kalau kita masih bersama, bahkan tiga hari lagi kamu akan jadi milikku selamanya." tampak julia terdiam serius.

"kamu benar-benar yang aku harapkan hadir menemaniku, semua tingkahmu sangat membuatku lebih berwarna." airmata julia berlinang.

"aku cinta banget sama kamu, cinta banget sayang." ucapku tegas.

"huhuhu jadi nangis akunya kan, tanggung jawab kamu josh udah bikin aku mewek.." ucapnya sambil hapus airmata dipelupuknya. Sialan julia ini, udah serius malah dibuat buyar.

"wkwkwk kamu ini ya, aku udah serius malah dibuat ngakak. Uhhh.." aku mencubit hidungnya.

"kok dicubit hidung aku?? aku nangis loh.." nah, mulai lagi bawelnya dan aku cuma menghela nafas aja.

"bukan hanya kamu aja josh, dan kamu juga tahu kalau aku cinta banget sama kamu. Aku sangat beruntung bisa bersamamu, karena kamu cowok yang menerima segala tingkah laku aku. Aku ingin hidup bersama kamu josh.." julia kembali berucap serius, aku langsung memeluknya.

"aku tahu sayang..aku tahu kita ingin sekali bersama selamanya." julia pun mengangguk lalu aku melepaskan pelukannya dan menghapus sisa air matanya.

"jangan pernah berubah tingkah kamu ini ya, aku udah terlalu nyaman sama tingkah aneh kamu sayang." ucapku sambil tersenyum.

"lagian mana bisa aku ubah, aku juga udah nyaman sama sikap anehku ini. Hey bapak joshua yang ganteng, jangan lupa ya setengil-tengilnya aku tapi lebih parah tengil kamu."

"hahahaha iya juga ya, kok aku lupa ya."

"dan kamu juga jangan rubah sikap tengil kamu ya."

"mana bisa aku ubah sayang, udah bawaan oroknya kayak gini wkwkwk.." kita pun tertawa.

"hmmm jadi ga kita coba gaun pengantinnya? kelamaan drama kita disini."

"jadi donk sayang, ayo kita lihat dan coba lagi baju penganti kita." ucapku tapi dia malah menahan tanganku.

"loh kenapa sayang?"

"joshuaaaa, lipstik akuuuuu bersihkan dulu."

"astaga, oh iya maaf-maaf sayang."

"kamu sengaja kali ya? biar aku diketawai diluar sana." aku langsung mengusap bibirnya dengan jempolku.

"ssshuutt jangan bawel sayang." terlihat dia menelan ludah.

"j..josh kamu mau ngapain lagi sih?" bukannya menjawab, aku memiringkan kepalaku.

"josh..josh..kita belum sah, jangan aneh-aneh deh." ucapnya gugup.

"joshhh jangan cium bibirku dulu, aku masih perawan. Aku ga ma_" cupps 😚😚

"pede banget sih sayang, siapa coba yang mau cium bibir kamu? aku belum berani sentuh bibir kamu makanya aku kecup kening kamu. Kepedean banget sih uhhh..."

"ihhh kamu udah bikin aku jantungan, mana sempat geer lagi."

"hahaha nanti ya sayang, tiga hari lagi aku akan merasakan bibir kamu."

"auh akh.." keselnya.

"udah diem dulu, biar aku pakaikan lipstik kamu." aku membersihkan lisptiknya yang berantakan tadi dan mengulang lipstiknya.

"udah sayang, duhhhh cantiknya. Yaudah yuk kita berangkat sekarang."

"ayok.." jawabnya dan kami pun pergi untuk ambil baju dan gaun pernikahan kita.

selama diperjalana kami masih aja heboh dimobil, bagaimana tidak? nyanyi kayak orang gilak, joget kayak orang gila tapi itu sungguh menyenangkan bagi kita berdua. Dan pada akhirnya kita pun sampai dilokasi.

"siang pak josh dan bu julia, mari kita coba dulu baju dan gaunnya ya."

"oke, ayo sayang kita coba lagi ya." julia pun mengangguk dan kami masing-masing keruang ganti untuk mencoba baju dan gaun pengantinnya.

aku masih menunggu julia didepan karena dia belum siap mencoba gaunnya dan ga lama dia pu keluar dengan gaun mewahnya. Julia benar-bener cantik banget kayak princes.

"oh my god!! sayang kamu cantik banget sumpah. Ginih aja aku pangling gimana nanti dipernikahan kita ya? bisa mati mendadak aku."

"apaan sih josh, jangan mati akh..!! aku belum puas bersama kamu dan masih mau punya anak dari kamu. Jangan gitu donk ngomongnya.." dia tampak kesal namun tersirat wajah takutnya.

"hehehe iya maaf sayang, apa lagi aku masih ingin lama hidup sama kamu bahlan ingin punya anak dari kamu." ucapku sambil mengusap sayang kepalanya.

"gimana pak?buk? ada yang kurang atau ada yang mau dikomentari?" tanya desaigner nya.

"oh, kalau aku udah cocok kok dan kamu gimana sayang?" tanyaku pada julia.

"aku juga udah cocok kok, semua udah oke."

"baiklah, sampai ketemu dihari H ya. Kita akan datang lebih cepat ke hotelnya."

"baik mas, jangan ada yg leset ya baju dan gaunnya hehehe.."

"aman kok pak joshua." aku pun mengangguk setelah itu kita pun pulang tapi sebelumnya aku ingin mengajak dia makan malam direstaurat mewah.

"kita makan disini sayang? anjirr mewah banget tempatnya" tanya julia.

"iya, kita makan malam disini aja ya sayang?"

"iya yuk, aku udah lapar sama mau selfi diatas bagus pemandangan luarnya."

"iya yuk kita langsung ke balkon atas."

kami pun masuk kedalam dan tempat duduk kami berada dibalkon lantai 3. Pantas dari tadi heboh sekali gadisku ingin selfie, pemandangan luarnya bagus apa lagi ada kelap-kelip lampu.

"nanti donk sayang dilanjutkan selfienya, makan dulu yuk katanya udah lapar. Ayo donk sayang..aku udah lapar juga nih."

"hehehe iya udah kok, maaf ya sayang. Yuk kita makan, alamaaaakkk enak banget hidangannya."

"udah simpan hp mu ditas biar fokus kamu makan." julia langsung menyimpan hpnya di dalam tas.

waktu terus berjalan dan kami pun selesai makan, sungguh sangat kekenyangan perut kita. Tapi kami belum juga pulang kerumah karena julia masih kembali dengan selfienya. Aku pun menghela nafas lalu bangkit berdiri dan memeluknya dari belakang.

"ekh, kita selfie lagi yok sayang.."

"hmmm.." sahutku berdehem.

"yeahh, hasilnya bagus kan sayang?"

"semua fotonya bagus kok sayang, kamu ga bosan apa foto terus?"

"hehehe ini udah bosan kok, yuk pulang.." aku malah semakin mengeratkan pelukan ini.

"eh." kagetnya.

"loh, katanya mau pulang josh." lanjutnya.

"sebentar dulu sayang, kmu kan udah puas dari tadi selfie." dia seakan paham maksudku lalu dia mengusap pipi kananku.

"sayang.."

"ya josh?"

"i love you..i love you.." ucapku semakin menempelkan pipi kami.

"hehehe love you too sayang.." jawabnya dengan masih mengusap pipi dan tanganku yang melingkar diperutnya.

"dan aku minta maaf ya.." tampak dia kaget.

"kamu minta maaf kenapa josh?" terdengar nada khawatir dan takut dari julia seperti waktu itu.

"aku minta maaf karena membuat kamu dulu menangis, menangis karena membuat kamu harus menunggu lama menanti hari pernikahan meski kita udah 4 tahun tunangan."

"aku menyesal membuat kamu menunggu selama itu, aku tahu kamu takut dan khawatir kalau kita tak jadi menikah."

"dan maaf telah membuat kamu sedih, iri, cemburu melihat khristal, sera dan green yang udah memiliki anak."

"Aku tahu kamu menahan cemburu dengan mereka, aku minta maaf ya sayang. Dan kamu tahu alasan aku yang membuat kita tertunda menikah."

"dan lagi-lagi aku minta maaf karena alasan yang tak masuk akal itu. AKu bodoh saat itu, bagaimana bisa aku memilih yang bener-bener hampir aja merusak tujuan pernikahan kita. Padahal tampa alasan bodoh itu aku bisa bahagia dengan keluarga, sahabat, ponakanan terutama kamu sayang."

"aku minta maaf ya sayang.." terdengar suara isak tangis, aku tahu julia menangis dan dia membalikkan badannya, sekarang kita berhadapan.

"aku udah pernah bilang bahkan kamu sangat tahu, disetiap hari aku selalu mencintai kamu. Aku sangat mencintai kamu josh dan aku tak mau pisah dari kamu. Lebih baik aku menunggu selama apapun itu asal kamu jangan tinggalkan aku."

"dan setelah aku mengetahui alasanmu, aku mencoba menurunkan keegoisanku yang terus memminta kamu tetap bersamaku."

"hiks..hiks..aku tak mau kamu kehilangan cita-cita kamu jadi seorang model. Aku tak mau jadi penghalangnya, aku memutuskan memilih mundur dan mengakhirkan hubungan kita meski hatiku sangat berat melepaskan kamu."

"aku tak pernah menuduh kamu jadi penghalangku sayang.." sahutku tak ingin dia merasa bersalah.

"saat aku melepaskan cincin pertunangan kita, ketahuilah bahwa aku masih terus berdoa agar kamu masih ingin mempertahankan hubungan kita. Mencoba mengambil keputusan yang kita dua inginkan."

"dan kamu hiks..hiks..dan kamu masih memilih mempertahankan hubungan kita. Kamu masih ingin kita melanjutkan ketujuan pernikahan, kamu masih memilih aku." hatiku tercubit mendengar ucapan dia.

"hiks..hiks..aku yang minta maaf telah membuat kamu melepaskan cita-cita kamu. Aku minta maaf josh..." air matanya semakin berderai.

"enggak sayang, bukan salah kamu dan kamu ga perlu minta maaf. Semua ini adalah salahku sayang bukan salah kamu.." ucapku sambil hapus air matanya.

"hiks..hiks..hiks.." tangisnya semakin menjadi.

"jangan nangis sayang.., aku semakin merasa bersalah telah membuatmu bersedih lagi. Maafkan aku sayang, jangan nangis ya.." dia pun mengangguk lalu memeluk aku dan aku mengusap punggungnya.

"dan kamulah alasannya yang tepat buat aku sayang. Aku lebih baik kehilangan model daripada kehilangan kamu, dan pastinya aku tidak menyesal melepaskan cita-citaku. jadii, kamu jangan merasa bersalah ya." dia pun mengangguk dalam pelukanku, tak lama kita melepaskan pelukannya.

"mana senyumny sayang???" ucapku lembut, dia pun tersenyum manis dan pastinya aku membalas senyumannnya.

"nah, ginikan manis.." julia pun terkekeh.

"i love you julia sayang.."

"love you too joshua sayang.." aku pun mengecup cukup lama keningnya, setelag itu kita memutuskan pulang kerumah.

#Flashback off...

sekarang kita resmi menjadi suami-istri, benar-benar hati ini campur aduk. Ada rasa bahagia, terharu, deg-degan, grogi bahkan sedih saat kita harus berpisah dari orang tua karena kita akan membangun keluarga kecil dan yang ada hanya aku, julia dan anak-anak kita nantinya.

"Dan keinginan kita telah tercapai hari ini sayang, kamu milikku sepenuhnya dan kita akan bersama selamanya..." ucapku sambil menatap wajah cantiknya didepan altar.

"Dan makasih udah memilih aku suamiku yang ganteng bin ane wkwkwk, dan aku tak sabar menemari hari-harimu sayang." aku kembali mengecup bibirnya dan itu membuat para tamu ikutan baper.

~••~••~••~

(wkwkwk, romantis juga joshua kampret ini dan bisa juga mereka serius dan nangis ya

😂😂😁😅. Sekali lagi selamat ya joshua dan julia..😍😍)

Next chapter