128 Giliran wanita...

Setelah berbagi cerita sambil menikmati api unggung dan bakaran, semua pada kembali ke kamar masing-masing. Namun malam ini kedua anak gue tidak tidur bareng kita.

Ternyata papa meminta tidur bareng kedua cucunya dengan alasan kangen sama cucunya dan udah lama ga tidur bareng mereka, ditambah lagi ini malam terakhir kami liburan.

Berat sih sebenarnya tapi istri gue malah nyantai aja. Dan okelah, akhirnya gue mengijinkan kedua anak gue tidur bareng oma dan opanya.

Gue masih berdiri di balkon melihat bintang yang bertaburan dilangit sementara khristal masih didalam toilet. Dan baru aja gue menoleh kedalam kamar, mata gue melebar ditambah lagi mulut gue ternganga.

Khristal berdiri ga jauh dari gue dengan menggunakan lingerie hitam. Busyeettt..sexy nya dia, begonya gue malah masih mematung.

"dir..dirles.." tapi gue masih diam aja sambil menelan saliva.

"sayang.." ulangnya lagi.

"ekh.." gue tersadar saat dia mengatakan sayang sambil pegang tangan gue.

"ka..kamu kenapa? kok diam gini?" tanyanya heran.

"sayang, kamu kenapa berpakaian gini sih?  Ini dingin loh sayang ntar kamu kedinginan, ganti bajunya ya.."

"ka..kamu ga su..ga suka ya gue makai kayak gini?"

"bu..bukan gitu sayang, tapi ini dingin loh, dijakarta aja pakainya ya."

Bukannya menjawab, dia malah memeluk gue dengan spontan, kaget donk gue.

"anjirlah, kulitnya malah terasa lagi aduhhh..." batin gue gelisah.

"dirles.., gue minta maaf."

"hah? minta maaf kenapa sayang?" tanya gue saat menangkup pipinya.

"maaf karena beberapa hari yang lalu pernah membuat kamu kecewa, maaf menolak permintaan kamu kemarin. Dan gue tahu kamu pasti udah lama menahan ini."

"sayang kamu kecewakan apa sih? ga ada kok.." sambil mengusap pipinya.

Gila woiii istri gue, lagi-lagi bukannya menjawab malah berjinjit mengecup dagu gue, rahang, pipi, hidung, mata, terakhir daun telinga gue, kemudian dia berbisik sexy.

"mari kita buat adek baru untuk shalona dan dean." dengan suara sexy dan mata genitnya.

"sa..sayang..ka..kamu se..serius?" tanya gue gagap, dan sekarang dia mengecup bibir gue lalu menatap mata gue.

"serius sayanggg, bukannya kamu merindukan suara bayi lagi hem?" gue pun terkekeh gemes sama dia.

"maafin ya, kemarin menolak permintaan kamu dan malam ini permintaan kamu akan gue kabulkan." ucapnya dibarengi kekehan kecil dan gue pun ikutan terkekeh.

Gue pun langsung menggendong dia dari depan, saling menatap, terkekeh lucu. Tanpa babibu gue langsung meraup bibirnya dan membuka pintu kaca dengan kaki lalu masuk kedalam kamar menuju kasur besar dan membaringkannya disana.

Dia terkekeh bahkan tertawa saat gue membuka baju dengan gaya genitnya sampai gue benaran polos, lalu menghampiri dia diatas kasur dan sialnya dia juga membalas genit gue.

Begitu kita kembali tatapan mata, kita berdua ketawa lepas bersama. Gue tersenyum melihat dia senang kayak gini, gue pun kembali fokus menatap dia.

"kamu siap sayang?"

"siap ga yaaa.." dengan nada jahilnya.

"akh, kamu ga siap ternyata." berpura kesel.

"eh..eh..siap donk sayang. Kamu nya sih kok belum buka lingerie ini, bukain donkk.." gue hanya mengigit bibir lihat tingkah genitnya.

"dan semoga ada nyawa dirahim kamu lagi.."

"aminnn, makanya cepetan donk sayangg." dia mengedipkan matanya, sialan nih istri gue..

"hahahahaha.." tawanya saat melihat gue dengan ga sabarannya.

Tanpa babibu gue langsung melepaskan lingerie dia dan malam ini kita kembali berhubungan badan dengan berharap hadir nyawa dalam rahimnya.

****

Ini malam terakhir kita berlibur karena besok kita kembali ke jakarta dan melakukan aktifitas seperti biasa. Tapi kok malam ini ada yang aneh ya sama istriku.

"hey, kamu kenapa sih sayang? kok gelisah gitu hem?" tanyaku.

"james.."

"hemm?"

"aku..aku..aku mau sesuatu." spontan aku memperbaiki posisi duduk menghadap dia.

"kamu mau sesuatu?" tanyaku.

"iya.."

"kamu mau minta apa sayang? apa kamu ngidam?"

"eh, iya..aku kayaknya ngidam james."

"woww, apa itu sayang? coba katakan kamu pengen apa sih sayang?"

"aku..aku ngidam tubuh kamu."

"hah??" spontan aku teriak.

"hihihi iya, aku kangen sama kamu. Pasca operasi dan saat aku hamil kamu belum pernah nyentuh aku lagi." ucapnya nyengir, namun itu membuat aku merasa bersalah.

"sayang maaf yaa, iya aku baru sadar kalau kita udah lama ga gitu lagi. Karena aku masih memikirkan kesehatan kamu sayang, apa lagi habis operasi dan saat kamu hamil aku merasa masih terlalu rentan sayang."

"jadi kamu ga mau ya james?" ucapnya lirih.

"wkwkwkwk.." aku malah kekeh.

"kok kamu ketawa sih?" aku semakin senyum gemes sama dia.

"gapapa kok.." godaku.

"oh, yaudah.." dia pun menggaruk kepalanya yang aku jamin tak gatal lalu mencoba berbalik untuk berbaring. Aku langsung menahannya dengan memeluk dia dari belakang, ga lupa tanganku mengusap perutnya.

"kamu lucu banget sih sayang.."

"lepas james, aku mau bobo."

"jangan donk, kan aku belum turuti ngidam kamu."

"apa sih.."

"aku senang benget sayang akhirnya kamu ngidam, meski ngidamnya wik..wik.."

"ihhh james.." keselnya.

"wkwkwk ayo donk sayang, lagian papanya kangen nih mau jenguk anaknya disini." aku mengusap perut buncitnya.

"apa lagi kandungan kamu udah 5 bulan, udah kuat donk sayang." lanjutku.

"tadi aja ka_"

Aku langsung membungkam mulutnya saat memprotes ucapanku. Dia kaget sebentar lalu membalas ciumanku kemudian melepaskan sebentar untuk menarik nafas.

"bibir kamu semakin enak sayang.."

"hihihi apaan sih.." ucapnya malu.

"hehehehe jadi..? masih kangen kan?" dia pun mengangguk malu.

"yesss, papa datang sayang.." teriakku heboh.

"jamessss..." dia lebih heboh.

Malam ini aku akan mengabulkan ngidamnya untuk aku sentuh, katanya kangen sih. Sama donk, aku juga kangen sama dia, udah terlalu lama aku puasa.

****

Sebelum kami kembali tidur kekamar masing-masing, gue dan julia menyempatkan untuk cerita berdua.

"makasih ya jul.."

"makasih kenapa josh?"

"makasih karena lo masih sabar dan setia menunggu gue."

"josh, lo tahukan gue bakalan setia menunggu lo. Karena apa? karena gue cinta sama lo, hati gue udah mentok untuk lo dan lo orang yang bisa bikin gue merasakan apa itu artinya cinta. Yaaa, meski lo kadang-kadang gesrek dan petakilan tapi gue suka." gue terkekeh sama ucapan dia ini.

"beruntung banget sih gue dapatin lo, yaaa meski awalnya kita itu selalu berantem mulu, kalau ketemu ribut mulu, hahaha.."

"ihhh itu semua karena lo lah, ga bisa diem sih sampai shalona ketularan tengilnya dari lo."

"halahhh, tengil-tengil gini cintakan?" ucap gue sambil colek dagunya.

"hahahaha ga usah ditanya deh, lo udah tahu jawabannya."

Gue langsung memeluk kepalanya di ketek gue dan mengacak rambutnya gemes. Puas tertawa bersama, gue kembali menatap matanya serius dan menangkup kedua pipinya.

"sayang.."

"ya josh?"

"i love you.." ucap gue senyum.

"i love you too josh.." balasnya. Gue langsung mengecup hidungnya berkali-kali, dia tampak terkekeh.

~••~••~••~

(Parah..parah..parah banget sih!! Cinta kalian pada wanita pujaan kalian patut diacungi jempol 😂😁😄😍😍😍👍👍

Kok aku ikutan baper dan senyum2 sendiri ya sama tingkah mereka..😂😂😂😄😅)

avataravatar
Next chapter