webnovel

Cerita hari ini..

Semenjak tahu istri gue hamil, ntah kenapa gue jadi semakin tak ingin jauh dari dia tepatnya ingin menjaga dia. Ditambah lagi dia sedang mengurus dua bocah cilik, itu pasti membuat dia lebih cepat kecapekan.

Dan pagi ini gue lebih cepat bangun dari biasanya, bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan semampu gue aja. Setidaknya itu mengurangi beban tugas istri gue.

"sayang.." suara khas bangun tidurnya, gue pun menoleh ke belakang.

"hey, kok cepat banget bangunnya hem?" gue mengusap pipinya setelah aku membersihkan tangan.

"tadinya mau meluk kamu, gitu buka mata kamu nya ga ada. Dan kamu ngapain ke dapur jam segini sayang?"

"wkwkwk, ada yang nyari suaminya nih ye.."

"ihh.." dia menepuk dada gue dan gue hanya kekeh aja.

"kamu masak?" kagetnya setelah sadar yang gue lakukan.

"hihihi iya.."

"ngapain sayang? kan ini tugas istrinya loh. Lagian ini masih jam 4 lewat, jangan ya.." ucapnya lembut.

"huft, gue ingin bantu mengurangi beban kamu sayang. Kamu sekarang lagi hamil dan kamu masih mengurus suami dan dua anak kita yang masih kecil, gue tahu itu semakin membuat kamu kecapekan."

"astaga sayang.., gue gapapa loh. Udah biasa juga mengurus kalian dan pekerjaan rumah. Gue siap dan masih sanggup sayang, makasih ya udah khawatirin istrinya."

"pliss sayang.., untuk hamil kali ini biarkan suaminya lebih banyak ikut mengurus dari hamil kamu sebelumnya."

"tap_"

"sayang, ini demi kamu dan calon anak kita disini juga. Kita kerja sama ya.." terlihat dia mengangguk senyum.

"makasih suami baik.." ucapnya senyum.

"yaudah kamu kembali ke kamar tidur ya, biar gue menyiapkan sarapan kita." dia malah menggeleng.

"loh, kenapa ga sayang?"

"mau nemani kamu aja disini, lagian gue ga ngantuk lagi."

"oke..oke.., kamu duduk dikursi aja sambil menemani gue."

"oke sayang.." balasnya lalu duduk dikursi dapur.

*******

Gue ga nyangka akan secepat itu di kasih Tuhan anak buat kita berdua. Ya, gue hamil anak ketiga dan malam saat liburan kemarin ternyata membuahkan hasil, ga berhenti gue mengucapkan syukur sama Tuhan.

Lebih senangnya adalah karena telah mengabulkan permintaan dirles suami gue. Dirles sangat menginginkan anak lagi dan kabar ini pasti membuat dia senang.

Berniat memberikan dirles kejutan ini setelah dia pulang kantor, eh tahunya kita diajak dirles makan malam di luar.

Serius, gue ga ingat ulang tahun gue sekarang. Dan malam ini dirles menyiapkan kejutan untuk gue dan kerja sama dengan james, karena sera juga ulang tahun sama dengan gue.

Malam ini sungguh menyenangkan sekali, bersama sahabat dan keluarga dibarengi tingkah lucu, ketawa, baper dan suasana romantis.

Dan pulang dari acaralah gue memberikan kejutan indah ini buat dirles yang juga merupakan kado terindah dari Tuhan di ulang tahun gue.

Tidur gue subuh-subuh gini merasa ada yang janggal, saat memeluk dirles kok merasakan kosong ya, begitu muka mata ternyata memang kosong. Gue pun mencari dia yang ternyata didapur dan lebih kagetnya lagi adalah dia lagi masak buat sarapan kita.

Gue sempat menolak tapi dia bersikeras ingin membantu gue, dirles khawatir sama gue dihamil ketiga ini dan meminta untuk membagi tugas dan bekerja sama, baiklah gue menyetujui permintaannya.

Sekarang gue lagi menatap dia yang sibuk dengan alat dapur, gue kagum dan terkekeh lihat dia berkutak didapur. Lalu, gue pun bangkit dan memeluknya dari belakang tampak dirles kaget.

"hey..." kagetnya namun tak menoleh ke belakang.

"hihihi.."

"malah kikik lagi, sayang suaminya lagi masak nih, kamu duduk aja ya."

"ga mauuu, pengen meluk kamu kayak gini,  tadi aja dikamar gagal meluk kamu."

"wkwkwk, oh..jadi ceritanya membalas yang dikamar tadi ya."

"iya donk..., hummm ketek kamu semakin harum sayang." gue mengendus keteknya.

"apaan sih, harum gimana? yang ada bau minyak."

"pokoknya ketek kamu harumm, hiks..hiks.."

"wew...wew...wew.., kok jadi nangis sih hem?" dirles akhirnya berbalik.

"pokoknya ketek kamu harum.." dengan nada kesel.

"astagaa, iya-iya ketek gue harum, meski bauk taik pun tetap harum stroberi.."

"hahahaha.." gue ngakak sumpah.

"yaudah lanjutkan masaknya, tapi gue tetap meluk dari belakang ya."

"iya..iya..terserah kamu sayang kalau itu bikin kamu senang." dirles pun melanjutkan aktivitasnya dan gue masih asyik memeluk dari belakang sampai dia selesai masak.

*******

"dirrr, woi..!!"

"apaan sih josh?"

"ngantuk lo? bangun jam berapa sih?"

"ga ngantuk gue, cuma merem.."

"sialan, sama aja itu."

"hemmm, serah lo."

"dir.."

"apa lagi josh?"

"ini undangan buat lo dan khristal, diwajibkan kalian datang." josh memberikan kartu undangannya.

"waahhhh akhirnya josh, tercetak juga nama lo dan julia diundangan ya. Ya wajiblah kita datang kampret.."

"iya, semakin ga sabar gue nikahin tuh betina cerewet."

"kampret lo kalau ngomong, untung ga ada julia, wkwkwk."

"hahaha dia mah udah terbiasa sama ucapan konyol gue. Duh..dir ga sabar juga merasakan kayak kalian berempat, bisakah gue kayak james?"

"tiap orang berbeda cara josh, kalian berdua bisa menciptakan keharmonisan dengan cara kalian sendiri. Dan apa lo bilang barusan? kayak james? maksud lo gue ga bagus gitu?"

"anjaaiii santai kampret!! tapi emang iya sih, malas akh kayak lo..tahunya bikin orang darah tinggian, apa lagi dulu khristal sering nangis."

"sialannn lo kamprettt, masih aja lo ngungkit masa lalu. Lagian itu cuma sampai tahu dia lagi hamil shalona, kan habis itu gue yang berjuang mendapatkan dia lagi dan berjuang mempertahankan rumah tangga kita lagi bahkan sampai sekarang. Lo tanya sama istri gue, gimana bahagianya dia sekarang memiliki suami kayak gue, greget gue lama-lama sama lo, pengen gue patahin pedang lo."

"hahahahahahaha curhat nih ye. Nah, yang itu maksudnya gue, ga ikutin dari lo. Tapi setelah lo berubah dan berjuang kembali, itulah yang akan gue tiru dari lo, PERJUANGAN lo bro..."

"nah, itulah yang harus lo contoh dari gue josh."

"sekali dipuji sombong amat kampret.."

"dan hey.., lo ga bisa sesuka hati patahin pedang gue, trus gimana julia bisa hamil nantinya? nanti kita ga jadi besanan loh.."

"HAH?? besanan??" sontak gue teriak.

"ya iya besanan, ntar kalau anak gue cewek pasti menikah dengan dean."

"amit..amit ya ampun dean punya mertua kayak lo, aihhh..."

"hahaha kita lihat aja nanti bro.." dia ketawa puas bikin gue semakin bete

****

Malam telah menyelimuti dunia, dua anak kesayangan gue udah tidur dan mungkin lagi menikmati mimpi indahnya. Beda dengan gue dan khristal masih bercerita dikasur.

"udah habis susunya sayang?" gue menyuruh dia minum susu hamilnya.

"udah sayang.." dia meletakkan gelasnya dimeja samping kasur.

"sini lebih dekat donk sayang.." ucap gue sambil menarik dia kepelukan gue, kalau gini gue puas ngusap perut yang berisikan nyawa.

"josh udah kasih undangan pernikahannya."

"oh yaa?"

"he em, pernikahan mereka minggu depan."

"tadi juga julia datang kerumah antarkan gaunnya untuk gue dan shalona. Wkwkwk shalona ikut jadi bridesmaidnya hahaha.."

"oh, julia kesini ya. What?? sibocah tengil itu ikut jadi bridesmaidnya?" tanya gue kaget.

"hehehe iya, sha sangat senang sekali bahkan udah ga sabaran taburkan bunga katanya."

"ulu..ulu..yang ada malah rusak acaranya, wkwkwk.."

"hushh,, kamu jangan gitu akh. Gadis kamu itu bisa baca situasi kok, kapan dia tengil dan kapan serius." kristal menegur gue.

"hehehe iya maaf.., habisnya gemes sama shalona."

"oh ya, baju kalian warna apa?" tanya gue lagi.

"warna biru awan sayang, cantik lagi gaunnya. Huh!! syukur hamilnya masih 3 minggu dan perutnya masih kelihatan kecil, jadi bisa dipakai." khristal mengelus perutnya.

"mereka belum tahu kamu hamil hem?"

"belum, kok gue tiba-tiba ga enak sama sera ya, gimana reaksinya kalau tahu gue hamil,  nanti dikira gue ga jaga perasaannya."

"ya ampun sayang, kenapa harus takut sama sera sih? kalau dia tahu, kan ga ada masalah. Kenapa harus jaga perasaan juga."

"ihh kamu ini ya, dari sini gue tahu bedanya pria dan wanita. Kalau wanita pakai perasaan.., lah kalau pria? seenak jidatnya aja ngoceh." omelnya dan itu malah membuat gue gemes.

Cupps..💋💋

Nah, kan...mendadak matung dia kayak orang bego. Wkwkwk langsung berhentikan dia mengomel.

"ihhh dirles.., cium ga bilang-bilang!!" teriaknya kesal.

"ngapain dibilang? suka-suka suaminya donk.."

"auh akh.." dia mendekap tangannya

"wkwkwk kamu itu ya kalau marah bukannya bikin gue panik atau takut tapi malah gemess."

"sayanggg bukannya ga ngerti perasaan sera dan james, hanya aja gue percaya dan yakin kalau mereka tahu pasti ikutan bahagia. Kamu ga lupakan kalau mereka udah ikhlas sama kejadian pahit itu. Apa lagi abang james kamu, james sosok pria yang berwibawa dan dewasa loh, pikiran dia selalu positif. Percayalah, semua ikut merasakan bahagia mengetahui kamu hamil." ucap gue sambil memgelus-elus perutnya.

"kamu yakin dir?"

"100% yakin.."

"yaa, kalau kamu ga berani katakan sama mereka biar gue aja yang kasih tahu mereka."

"dir.." lirihnya takut.

"gapapa kok sayang, percayalah. Dan di acara pernikahan josh, gue akan kasih tahu kabar baik ini." lalu khristal berbalik menghadap gue.

"ummacch, makasih ya suami.." sial, dia malah mencium bibir gue.

"iya sayang.." balas gue cepat, lalu gue langsung meraup bibirnya kembali. Enak aja mengakhiri tanpa bilang-bilang.

(Dirles...dirles..😂😂 jadi keingat saat kamu belum mencintai khristal, tapi sekarang..??kelewat cinta ya kan 😁😅😍😜)

Next chapter