4 Win - Part 3

Part 3.

Selamat membaca~~

" P'win di sini " kulihat nanon melambaikan tangan. Aku munuju kearah nanon yang cukup jauh dari pintu masuk cafe. Nanon duduk di sudut paling ujung. Tempat paling bagus dan jauh dari keramain.

Sebenarnya Never Normal cafe milik papii, dan cafe ini cukup ramai. Dan lagi di lantai 2 cafe di jadikan studio oleh papii. Kadang ada menyewa untuk pemotretan atau melakukan seminar. Seperti chimon dan nanon sering melakukan mini fanmeet di lantai 2 cafe. Dan tempat yang di duduki nanon adalah tempat khusus untuk kami. Hanya kami - kami saja yang bisa duduk di sana.

" Maaf phi terlambat " ujarku saat telah sampai dan duduk tepat di depan nanon. Sebenarnya aku tidak terlambat, hanya saja nanon yang datang lebih awal.

" Tidak apa phi. Aku yang datang lebih awal. " balas nanon tersenyum dan kubalas dengan senyum kecil.

" Apa p'win tidak keberatan jika kita menungu seorang lagi. Sebenarnya bukan cuma aku yang butuh bantuan p'win " ujar nanon ragu.

Keberatan? Tentu saja, tapi tidak mungkin aku mengatakan karena muka nanon seperti kucing minta di belai.

" tak apa. Memangnya kita menunggu siap..." Ucapan ku terpotong saat sseseorang menarik kursi dan duduk tepat di samping nanon.

Aku terkejut saat melihat siapa itu. Itu P'bright.

Omg

Tatapannya itu benar-benar bikin merinding.

Kenapa harus p'bright sih nonnnn!!

" swadeekhab p'bright "

"swadee" balas p'bright Singkat dan menatapku tajam. Mendadak suasana menjadi canggung.

Aku tidak berani menatap p'bright, aku benar-benar takut. Dan lagi kenapa p'bright harus menatapku setajam itu! Papaaaa tolong wiiinnnn

" ekm, karena p'bright sudah di sini jadi nanon langsung aja yaa. " suara nanon memecah kecanggungan. Aku hanya mengangguk kecil dan menatap nanon. Dan p'bright, jangan di tanya lagi! Dia masih menatap ku tajam.

" Maaf sebelumnya jika ini bikin p'win tidak nyaman. Tapi p'win nanon dan p'bright benar-benar butuh bantuan p'win. " ujar nanon dengan wajah memelas. Aku hanya diam. Karena ini pertama kalinya aku lihat nanon seperti ini. Kami memang tidak pernah dekat dari dulu, saat bertemu kami hanya sekedar tersenyum. Bahkan saat keluarga kami berkumpul atau liburan bersama kami tidak pernah bercerita.

" Maukah p'win berpura-pura menjadi kekasih p'bright? Mau yaa phi. Pliissss tolong nanon na na naa"

Ukh.

Aku tersedak liur ku sendiri. Aku menatap nanon horor.

What? Jadi kekasih p'bright? Meskipun hanya berpura-pura tapi aku takut!! Menatap matanya saja aku takut bagaimana mau jadi kekasihnyaa nanonnn!!! Rasanya ingin aku menjerit seperti itu!

" kau tidak boleh menolak " balas p'birght dingin.

Omg papaaaaaa

Kutatap p'bright dengan ragu. Meskipun tidak menatap matanya.

"kenapa harus win phi? Dan juga apa hubungannya dengan nanon? " tanya ku ragu.

" nanon jelasin. "

" biar nanon jelasin p'win. Emm begini Phi, p'bright saat ini sedang di kejar dan di ganggu oleh seorang gadis bernama new - Nnevvy model yang berada di agensi bibi alice. P'bright sudah menolak tapi gadis itu tetap memaksa. Lalu p'bright minta tolong pada nanon dan mengancam nanon kalau nanon tidak mau rahasia nanon akan di bongkar. " jelas nanon. Aku cukup terkejut. New adalah model terkenal. Dia memiliki kaki jenjang dan kulit putih yang membuat para wanita iri bahkan pringkhing juga iri pada new. Bagaimana bisa p'bright merasa tergangu oleh gadis sesempurna dia.

"lalu kenapa tidak nanon lakukan? Kan hanya berpura-pura.Kenapa harus meminta bantuan phi ?" jelasku mencoba agar mereka membatalkan Rencana gila mereka.

" Ayolah phii~~ coba lihat nanon. Nanon ini lelaki tulen dan mana cocok nanon dengan p'bright. Nanon itu cocoknya dengan cewek cantik sexy kaki jenjang." jelas nanon dengan wajah yang penuh drama. Seperti wajah papa saat minta di belikan barang malah oleh papi dan seperti wajah paman new saat terancam kalah debat dengan paman tay.

" merasa cocok dengan cewek tapi cintanya sama chimon. " balas ku. Sengaja aku membahas ini. Aku ingin melihat reaksi nanon. Lagian ngaku cowok tulen tapi suka sama laki-laki. Itu belok namanya.

Nanon dan p'bright menatap ku horor.

What! Kenapa mereka menatap ku seperti itu? Mungkin kalo hanya nanon yang menatapku seperti itu wajar. Tapi kenapa p'bright ikut-ikutan juga. Ekspresi wajah p'bright bukan seperti orang terkejut tapi lebih seperti takut. Baru kali ini aku melihat ekpresi p'bright yang seperti itu.

" Ba...bagai...bagaimana phi.. P'win tau? "

" aku pikir semua juga tau jika Nanon suka chimon hanya dari melihat Nanon menatap chimon. Mungkin hanya chimon dan p'pluem yang tidak tau."

" Benarkah phi?"

Aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

" Pokoknya kau harus menolong phi. Sudah phi katakan tidak ada penolakan. Phi anggap kamu setuju. Kalau gitu phi pergi. "

P'bright langsung pergi setelah mengatakan itu. Tidak lupa juga sebelum pergi dia menatap nanon dengan tatapan tajam yang mengancam. Kasian nanon.

Tapi lebih kasihan aku! Bagaimana aku harus bersikap sebagai pacar dengan p'bright! Jika saja p'bright lembut, baik dan hangat seperti p'pluem mungkin aku bisa. Tapi ini, bahkan datarnya wajah p'bright melebihi datarnya pembatas jalan tol.

" P'win maaf karena nanon dan p'bright membuat p'win tidak nyaman." ujar nanon dengan wajah memelas dan itu bikin aku luluh juga. Mana bisa tahan aku dengan wajah imut gitu.

" Bukan begitu. Phi hanya takut dengan p'bright " aku ku akhirnya.

" Ha? P'win takut dengan p'bright? "

" iya. "

" Tapi kenapa? P'bright kan orang baik"

What? Baik? Dari mananya?!

" Jika wajah seperti itu baik lalu bagimana wajah jahatnya menurut nanon?"

" Seperti wajah paman off "

"papii bukan jahat hanya ngesalin" hell no. Enak ajaa muka papii yang sombong itu di bilang jahat.

" Itu sama phi "

" Beda"

" sama"

"Bedaaa"

"oke baiklah beda. Lalu kenapa p'win takut pada p'bright? "

" Nanon tidak lihat mata p'bright itu sangat menakutkan. Phi rasa hanya dengan menatap matanya saja sudah bikin kita jantungan. Lalu ekspresi wajahnya itu. Tidak ada baiknya. Selalu datar dan marah. Tidak pernah senyum. Alisnya yang berkerut dan selalu menyatu itu benar-benar bikin takut!" jelas ku mengebu-ngebu. Tapi itu fakta bukan alasan dariku saja.

" Hanya itu phi?" balas nanon santai. Aku mengangguk. Iya hanya itu.

" apa p'win pernah berbicara dengan p'bright?" aku menggeleng.

"apa p'win pernah melihat p'bright marah?" aku menggeleng lagi.

" apa p'win pernah mencoba mengenal p'bright lebih jauh?" lagi. Aku menggeleng lagi.

" lalu bagaimana bisa p'win mengatakan p'bright menakutkan hanya karena melihat wajahnya saja?". Benar. Kenapa aku bisa berpikiran p'bright menakutkan hanya karena matanya yang tajam. Padahal papa selalu mengajarkan untuk tidak menilai orang lain dari luarnya. Kita harus benar-benar mengenal orang itu sebelum menilainya.

"p'bright itu orang yang baik phi. Dia hanya tidak pandai mengekspresikan perasaannya. Terlebih lagi dia anak tunggal dan pewaris tunggal. Sejak kecil dia sudah di ajarkan untuk mandiri, bertanggung jawab dan tegas. Terlebih lagi paman arm dan bibi alice terlalu sibuk jadi kurang memperhatikan p'bright. Yah meskipun paman dan bibi menyayangi p'bright tapi tetap saja karena kesibukan mereka membuat p'bright kurang kasih sayang. "

Aku terdiam. Aku tidak tau sisi p'bright yang seperti ini. Yang aku tau hanya p'bright yang berwajah datar.

" p'bright itu orang yang sangat baik dan tulus. Dia mencintai seseorang begitu tulus meskipun orang itu tidak pernah melihatnya. Jangankan melihatnya, mungkin orang itu menganggap p'bright tidak ada. P'bright selalu mengatakan jika dia bahagia jika orang itu bahagia" jelas nanon dengan menatap ku dengan pandangan yang sulit aku artikan. Apa maksud dari tatapan nanon.

Dan juga benarkah p'bright seperti itu? Kenapa sama seperti aku?

Mencintai tapi tidak di anggap.

Dan berharap orang itu melihatku.

Hanya cukup dengan melihatku, tidak perlu membalas rasa cinta ku.

P'brigh. Ternyata kita sama.

Sama-sama di butakan oleh cinta.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc~

avataravatar
Next chapter