3 Win - Part 2

selamat membaca~~

" Swadee Ohm " sapa ku saat melihat Ohm, Sahabatku. Aku bersahabat dengan ohm sejak dI di Taman Kanak-kanak. Saat itu aku selalu di bully karena aku terlihat lebih imut di bandingkan teman ku yang perempuan, tiap aku di bully ohm lah yang selalu menbelaku. Sejak itu kami menjadi dekat hingga saat ini.

" swadee win. Bagaimana hari pagi mu? "

Aku menghela nafas kasar. " hari ini aku tidak melihat P'pluem. "

" Kenapa? Dia tidak menjemput chimon? " tanya ohm bingung. Ohm benar. Setiap hari aku pasti bertemu p'pluem. Karena setiap hari dia selalu mengantar jemput chimon. Meskipun p'pluem sibuk di perusahaannya dia tetap akan selalu mengantar jemput chimon. Kata chimon p'pluem melakukan itu karena p'pluem selalu ingin melihat chimon walaupun hanya semenit, setidaknya dia bisa melihat chimon.

" P'pluem dan chimon berangkat pagi sekali. Kata papa mereka berlibur berdua. Jadi aku tidak akan melihat p'pluem dalam beberapa hari. "

" Jangan bersedih. Kamu masih tetap bisa melihatku" ujar ohm sambil menatap ku dengan senyum jailnya.

"isshh, aku sudah muak melihat mu. Enyahlah sana" kata ku sambil mendorong badan ohm pelan. Dan hanya di balas dengan tawa olehnya.

" Kau tidak akan bisa hidup tanpa ku "

Skatmat. Ohm benar. Aku tidak akan bisa hidup tanpanya. Dia sahabat sekaligus pelindungku, aku terlanjur terbiasa di lindunginya jadi saat dia tidak ada membuatku kehilangan.

" oh iya, semalam nanon menanyakan mu padaku. "

Aku menatap ohm bingung. Nanon menanyakan ku?

" Menanyakan ku? Bukan chimon? "

" Iya. Dia menanyakan apakah kamu sibuk di hari sabtu nanti,dan aku menjawab tidak tau. Lalu nanon meminta line kamu katanya dia sudah meminta pada chimon tapi tidak di balas chimon. " Jelas ohm.

" Aneh. Kenapa nanon tiba-tiba menanyakan dan meminta line ku? Selama ini kami tidak pernah dekat. "

Nanon adalah sahabat chimon dan adiknya P'pluem. Selama ini aku tidak pernah dekat dengan nanon karena selama ini dia hanya menujukkan rasa sukanya pada chimon dan tidak ada niat untuk dekat dengan orang lain selain chimon. Terlebih lagi Nanon adalah penyanyi yang sedang naik daun. Sama seperti chimon yang tengah naik daun. Tapi bedanya chimon seorang aktor.

" Mana ku tau. Sudah lah ayo cepat kelas dosen Pak sudah hampir di mulai. Pringkhing sudah menunggu ku."

"ayo. "

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Pip

Notifikasi line dari handphone ku menyadarkan ku dari lamunan ku sambil memandang jendela kamar p'pluem yang terlihat gelap. Rumah ku dan p'pluem bersebelahan. Balkon kamar p'pluem dan chimon tepat bersebrangan.

Orang tau p'pluem dan nanon adalah sahabat papii dan papa. Mereka bersahabat sejak belum menjadi apa-apa hingga menjadi orang yang berada seperti sekrang.

Papii selalu mengatakan jika dirinya, paman tay - papanya p'pluem dan paman arm - sahabat papii selalu di panggil sexy boys, papa juga mengatakan seperti itu, Tapi aku dan chimon tidak pernah percaya karena papii tidak pernah terlihat sexy sedikit pun. Kecuali paman arm, dia benar-benar sexy meskipun sudah tidak muda lagi.

Kulihat pesan line yang masuk ke ponsel ku. Ternyata nanon.

P'win ini nanon. Maaf tadi nanon meminta kontak line phi dengan p'ohm. Maaf juga jika nanon mengganggu p'win.

Sabtu malam nanti apa p'win sibuk? Ada yang ingin nanon sampaikan. Jika phi sibuk tidak apa. Nanon bisa menunggu sampai p'win tidak sibuk, tapi jangan lama yaa phi.

Ps. Sebarnya nanon mau minta tolong sama p'win.

Ku tatap pesan dari nanon baik-baik. Nanon mau minta tolong padaku? Pertolongan seperti apa yang bisa aku berikan untuk orang yang bahkan tidak pernah berbicara padaku sekalipun.

" sabtu nanti phi tidak sibuk saat jam 7 malam. Apa nong nanon tidak masalah di jam itu? " balas ku. Sebenarnya aku benar-benar tidak sibuk di hari sabtu. Tidak ada jam kuliah di hari sabtu. Biasanya aku hanya memandang p'pluem dari jendela kamarku.

Pip

" nanon bisa di jam segitu. Kalo begitu nanon tunggu di cafe never normal ya phi. "

"baiklah."

Kuletakkan ponsel ku di atas meja. Kutatap jendela kamar p'pluem yang masih gelap. Chimon dan p'pluem belum pulang dari liburannya. Tadi papa mengatakan jika mereka memperpanjang liburan karena chimon mendapat tambahan libur.

Aku iri. Sangat iri.

Tapi aku tidak bisa marah dengan chimon ataupun p'pluem. Tidak ada yang tau jika aku menyukai p'pluem selama ini. Tidak p'pluem ataupun chimon. Bahkan papa orang tempat aku mencurahkan keluh kesah pun tidak tau. Hanya ohm yang mengetahuinya itupun karena ohm tidak selalu melihatku yang selalu menatap p'pluem dengan cinta.

Aku tidak pernah memberitahu pada p'pluem jika aku mencintainya karena aku tidak pernah dekat dengannya. Dari awal aku mengenal p'pluem hingga saat ini kami jarang berbicara tentang hal pribadi, p'pluem hanya berbicara basa-basi padaku. Tetapi berbeda saat dengan chimon. Dari dulu p'pluem selalu perhatian bahkan terlihat menjaga chimon. Bahkan sejak dulu p'pluem lebih menjaga dan mengjhawatirkan chimon dari pada nanon adik kandungnya.

Kadang aku selalu bertanya-tanya kenapa p'pluem bisa secinta ini pada chimon tapi melihatku saja tidak. Kenapa lebih banyak yang menyukai chimon dan berteman padanya di bandingkan dengan ku.

Aku selalu iri dengan apa yang ada di diri chimon. Tapi aku tidak pernah marah atau membenci chimon. Justru aku lebih marah dan membenci diriku sendiri. Bukan chimon yang salah, yang salah adalah aku yang tidak sebaik dan seceria chimon. Meskipun sekarang aku sudah lebih ceria dan friendly kata orang-orang.

Aku mencintai chimon karena dia adik ku satu-satunya. Aku senang adanya chimon di sisiku. Aku rasa chimon juga seperti itu. Kami dekat bahkan sangat dekat. Chimon selalu bercerita padaku tentang apa yang di lakukannya ataupun tentang perasaannya.

Chimon sudah mencintaimu p'pluem lebih dari 5 tahun. Meskipun tidak selama aku. Chimon selalu terlihat bahagia saat bercerita tentang p'pluem. Aku ikut bahagia. Aku bahagia jika melihat chimon dan p'pluem bahagia. Meskipun aku yang harus terluka.

Awal aku mencintai p'pluem Saat aku berumur 10 tahun. Masih sangat muda. Mungkin sebagian besar orang menganggap itu hanya cinta monyet. Tapi saat itu aku yakin jika itu benar-benar cinta. Saat itu, aku pulang dari kursus bahasa inggrisku bersama ohm. Kami pulang berjalan kaki karena jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahku dan ohm selalu ikut kerumahku. Saat itu, di tengat taman komplek aku melihat p'pluem dan temannya p'bright dan p'mike. Saat itu aku melihat mereka tengah membicarakan sesuatu yang lucu kurasa karena saat itu p'pluem tersenyum dengan sangat lebar dan terlihat sangat bahagia. Senyumnya itu, terlihat sangat cerah hingga membuat jantung ku berdetak dengan kuatnya hingga aku berpikir jantungku akan jatuh dari tempatnya.

Aku sering melihat p'pluem tersenyum ataupun tertawa tapi senyum dan tawanya saat itu benar-benar berbeda. Saat bersama temannya p'pluem akan terlihat seperti sosok yang sangat menyenangkan, tapi saat berama chimon dia akan terlihat sangat hangat.

Sebenarnya aku cukup dekat dengan teman p'pluem karena mereka juga tetangga kami. Tapi hanya dengan p'mike karena dia orang yang sangat lucu bahkan p'mike selalu mencoba menggodaku. Katanya dia suka melihat wajah kesalku saat dia menggodaku.

Aku tidak pernah dekat dengan p'bright. Bahkan chimon dan nanon yang mudah dekat dengan orang lainpun tidak terlalu dekat dengan p'bright. Sejujurnya aku takut dengan p'bright. P'bright itu wajahnya sangat tampan bahkan lebih tampan dari p'pluem. Tapi p'bright memiliki mata yang sangat tajam. Matanya itu selalu membuatku ketakutan. Maka dari itu saat p'pluem, p'mike dan p'bright bermain kerumahku, aku tidak pernah menatap p'bright. Aku selalu mecoba untuk tidak menatap wajahnya terutama matanya.

Pernah sekali aku tidak sengaja menatap p'bright tepat di matanya. Hanya beberapa detik. Tapi membuatku sangat ketakutan, aku bahkan sampai mengigil. Hingga saat ini hanya memikirkannya sudah membuatku ketakutan.

Ohm pernah mengatakan jika p'bright menyukaiku. Ohm mengatakan jika dia pernah tidak sengaja melihat p'bright menatapku dengan intens. Ohm juga mengatakan jika tatapan p'bright itu berbeda saat menatapku. Tatapannya itu terlihat hangat. Tapi aku tidak percaya. Bagaimana aku bisa percaya, karena selama ini p'bright yang aku tau selalu menatap orang lain dengan tajam.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc

avataravatar
Next chapter