2 Win - Part 1

Part 1.

Selamat Membaca~~

Ku buka mata ku saat mendengar suara gaduh dari arah luar kamarku. Ku kucek kedua mata ku dan melihat jam yang terletak di meja nakas sebelah kanan kasur ku. Jam 7.30. Pasti itu suara papa dan papii. Kedua orang tua aku.

Setiap pagi Papa pasti selalu memarahi papii karena papii selalu menggangu papa yang tengah memasak. Papii selalu mengatakan jika papa terlihat sangat imut saat masak. Tapi menurutku papa selalu terlihat imut saat melakukan apapun. Dan papii adalah sosok pasangan yang sangat posesif dan protektif. Sampai sekarang aku masih tidak bisa percaya kenapa papa ku yang imut itu bisa jatuh cinta pada papii ku yang melihat mukanya aja udah bikin kesal. Aku bukannya membenci papii ku, aku justru banga memiliki kedua orang tua seperti mereka. Mereka selalu mengajariku dan chimon untuk tidak boleh sombong. Bahkan dari dulu aku dan chimon harus menyimpan uang kami sendiri jika menginginkan sesuatu yang agak mahal. Hanya saja muka papii itu benar-benar bikin orang emosi.

Aku turun ke lantai bawah menuju ruang makan setelah tadi melakukan runitas pagi ku seperti sikat gigi dan mencuci muka. Aku tidak mandi. Bukan karena jorok hanya saja aku tidak suka mandi pagi. Aku lebih suka mandi saat malam setelah melakukan aktifitas seharian. Sama seperti papii.

" Pagi papa " sapa ku sambil memeluk papa yang tengah menyiapkan sarapan kemeja makan.

" pagi anak papa. Bagaimana tidurnya? Nyenyak?" balas papa sambil mengusap kepalaku. Aku sangat suka saat papa mengusap kepalaku.

" sangat nyenyak pa "

" Bagus. Ayo sarapan. Kamu kuliah hari ini? " tanya papa sambil meletakkan ayam goreng ke piring ku.

" ada. Tapi siang nanti. Ah iya, pagi papii" aku menatap papii dengan senyum lebar. Aku benar-benar lupa jika ada papii.

" oh kamu ingat jika punya papii? Papii kira papii hanya orang asing di sini jadi papi di abaikan. " balas papii sarkas. Papii selalu seperti itu sekali ngomong langsung ngena ke jantung.

" papii~ bukan seperti itu. Papii hanya terskip bukan terlupa. "

" kamu kira papii iklan di yutub di skip."

" bukan papii. Cuma tadi... Ah iya chimon di mana? " tanya ku mencoba mengalihkan pembicaraan meskipun aku tau itu terlalu jelas.

" lari dari pembicaraan. Kamu..."

"papii~, sudah. Gun tidak suka perdebatan di meja makan. Lagian mana mungkin win lupa sama papiinya. Win hanya terlalu fokus sama gun" bela papa saat melihat papii akan mengomeli ku dengan dramanya. Aku tatap papii dengan senyuman mengejek dan papii hanya bisa menahan kesal. Mana berani papii melawan papa. Papii kan ngebucin sama papa.

" Chimon tidak dirumah. Tadi pagi dia pergi ke petaya berdua pluem. Katanya mereka mau menghabiskan waktu liburan chimon di sana hanya berdua, karena sehabis itu chimon akan sibuk dengan jadwalnya yang semakin padat. " jelas papa.

Chimon berlibur berdua dengan pluem. Hanya berdua.

Mendadak aku kehilangan selera makan ku. Hanya mendengar namanya di sebutkan bisa mempengaruhi suasana hati ku.

Nama itu, nama orang yang aku cinta selama 10 tahun ini. Rasa cinta yang hanya aku sendiri yang merasakan karena orang itu sudah memiliki kekasih.

Pluem Purim. Orang yang aku cinta dalam diam selama ini. Dia satu - satunya orang yang aku inginkan untuk melihatku. Tapi dia kekasih adik ku. Dan mereka sudah bersama 3 tahun.

Tbc~~

Terima kasih Sudah membaca cerita aku

maaf untuk Typonya yaa

avataravatar
Next chapter