6 Bright - Part 5

Part 5.

Selamat membaca šŸ˜ŠšŸ˜Š

" pagi pa, ma " ucapku saat sampai di ruang makan dan duduk di kursi tepat di sebelah kiri papa.

"pagi "

" pagi sayang. Mama masak nasi goreng petaya untuk kamu " balas mama sambil tersenyum dan meletakkan nasi goreng di piring ku.

" terima kasih ma "

" sama-sama sayang. "

" Bright papa dengar new model dari agensi mama menyukai mu. Apakah itu benar? " Tanya papa.

Ah,aku malas harus membahas gadis aneh itu pagi-pagi.

" Ya. " balasku singkat tanpa perlu memandang papa. Aku tetap fokus pada sarapan ku.

" Mama juga dengar jika kamu sudah menolaknya dan dia tetap menggangu kamuĀ  " ujar mama. Dan hanya ku balas dengan anggukan kecil.

" apa kamu mau mama memberi peringatan padanya agar tidak menggangu kamu lagi sayang? " tanya mama lembut.

Kuletakka sendokku dan menatap mama. " tidak perlu ma. Bright sudah memberi peringatan keras padanya dan bright yakin dia tidak akan menggangu bright lagi. "

" Bagaimana jika ternyata dia tetap menggagu kamu? Papa dengar dia cukup keras kepala " sahut papa. Benar. Bagaimana jika ternyata gadis aneh itu tetap menggangu ku?

" bright akan memberikan peringatan lagi padanya pa. "

" Satu-satunya yang harus kamu lakukan adalah memiliki kekasih bright. Mama rasa kamu sudah sepantasnya memiliki kekasih. Sahabat kamu sudah memiliki kekasih semua. Hanya kamu yang betah menjomblo. " ujar mama sambil menatap ku kesal.

Bukan betah ma, tapi cinta anak mu ini bertepuk sebelah tangan.

" mama kamu benar. Apa kamu mau papa kenalkan dengan anak teman papa? Papa rasa anak teman papa cocok dengan kamu. " usul papa dan di sambut mama antusias.

Aku juga merasa begitu pa. Aku juga merasa cocok sama anak paman off sahabat papa.

" benar. Bagaimana dengan nanon. Papa lihat kalian cukup dekat " lanjut papa.

" nanon terlalu manly untuk bright pa. Mereka tidak akan cocok. " balas mama.

" Frank? "

" Sudah punya pacar pa, si Dranke"

"Aj atau Jj?"

" Mereka suka perempuan bukan laki-laki"

"First? "

" Dia lagi dekat dengan Fluek jika papa lupa. "

" Lalu Bagaimana dengan fiat? Fiat cukup imut menurut papa"

" Fiat memang imut pa. Tapi dia sudah bertunangan dengan oujun dari kecil. "

" Benar. Papa lupa. Lalu siapa lagi?"

Ku tatap kedua orang tua ku. Mereka benar-benar fokus membahas siapa yang akan di jodohkan padaku. Kenapa mereka tidak bertanya pendapatku? Dan lagi kenapa tidak ada menyebutkan nama Win? Hell pa. Win anak sahabat papa juga dan dia juga cocok untuk bright.

" Bright sudah selesai. Bright per..."

"Win. "

langkahku berhenti saat mendengar suara mama. Ku balikkan badanku dan menatap mama dalam.

" Win? Anak si jumpol?" tanya papa memastikan.

" benar. Mama rasa win sangat cocok dengan bright pa. Win yang cerita cocok dengan bright yang sok cool. Win juga imut. Bahkan giginya sangat imut pa " ujar mama semangat dan di balas anggukan oleh papa.

Aku kembali duduk dan mendengarkan mereka yang terlihat sangat semangat. Jujur aku senang ternyata orang tua ku menganggap win cocok dengan ku. Hanya mendengar itu saja aku sudah bahagia.

" nanti papa akan mengatakan pada si jum pasti dia setuju. "

" mama juga akan berbicara dengan gun untuk menjodohkan bright dan win lalu langsung tunangan. "

" lalu bagaimana jika win menolak.?" aku menatap papa. Benar bagaimana jika win menolak. Win kan menyukai pluem.

" mama akan meminta gun untuk memaksa win. Win pasti setuju jika gun sudah meminta. Tidak ada yang bisa menolak gun. Termasuk kita pa " balas mama semangat.

" mama benar, kita bi..."

"Tidak" aku memotong ucapan papa.

" Tidak. Jangan meminta paman off dan paman gun untuk menjodohkan bright dan win apalagi jika harus memaksa win. Bright tidak suka. Jika papa dan mama tetap melakukannya makan bright akan pergi dari rumah." aku langsung pergi meninggalkan papa dan mama setelah mengatakan itu. Tidak ku hiraukan panggilan dari mereka.

Aku tidak marah, hanya saja aku tidak suka. Aku tidak suka saat win harus di paksa. Aku tidak mau membebani win dan berakhir dengan win yang membenci ku. Aku lebih suka dia tidak pernah melihatku dan tetap bahagia dari pada dia yang melihatku dan membenci ku.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Seharian ini aku uring-uringan di studio ku karena pesan dari pluem. Pluem mengatakan jika dia tengah berlibur berdua dengan chimon selama seminggu, dan mungkin bisa lebih lama dari itu. Fxxk aku benar-benar kesal dengan pluem. Aku kesal bukan karena pluem berlibur dan tidak mengajakku. Tapi aku kesal karena pluem pergi begitu lama. Lalu bagaimana dengan win?!.

Selama ini, setiap hari win harus melihat pluem jika tidak melihat pluem sehari saja win akan terlihat murung. Dan si pluem sialan itu pergi seminggu. Pernah dulu pluem pergi berlibur keluar negri bersama keluarganya selama 10 hari. Dan di hari 7win jatuh sakit. Aku tau itu karena win sangat merindukan pluem, dan saat pluem pulang win langsung sembuh dari sakitnya. Sejak saat itu aku selalu berusaha menahan pluem untuk tidak berpergian keluar kota atau negri lebih dari 3 hari. Aku selalu beralasan jika aku kesepian dan tidak ada yang bisa menemaniku selain dia dan mike.

" P'bright"

Aku terkejut saat mendengar suara nanon yang berdiri tepat di depan ku. Kapan dia masuk ke studio ku?

" kapan kau masuk?" tanya ku sinis.

" dari tadi. Tapi p'bright tengah melamun" balas nanon santai dan langsung duduk di sofa di sudut ruangan. " phi sedang melamunin apa?"

" bukan urusan mu" balas ku singkat dan kembali fokus pada laptopku. Saat ini aku tengah mengedit lagu yang kubuat untuk nanon.

" aku tau. Pasti karena p'win."

" sok tau"

" pasti benar. Karena hanya p'win yang bisa membuat phi uring-uringan nggak jelas"

Aku terdiam. Benar hanya win dan tidak ada orang lain.

" phi galau melihat p'win terlihat sedih beberapa hari karena p'pluem dan chimon berlibur. Aku benar kan phi?" ujur nanon.

Benar. Sangat benar.

" kenapa phi tidak mencoba mendekati p'win dan lalu mengatan perasaan phi pada p'win. Aku rasa p'win pasti akan luluh dengan perasaan phi yang tulus"

" lalu kenapa tidak kau coba terlebih dahulu jika berhasil aku akan mencobanya" balas ku dan duduk di seberang nanon. Aku tau nanon pasti juga terluka karena pluem dan chimon. Tapi dia tidak pernah mengatakannya dan selalu berpura-pura bahagai di depan semua orang, terutama di depan chimon.

" aku tidak bisa phi. Tidak ada kesempatan buatku" balasnya sambil menatap langit-langit studio ku.

" pasti bisa. Jika kau mengatakan aku bisa kenapa kau tidak."

" aku tidak bisa karena chimon sudah menjadi kekasih p'pluem, p'pluem kakak kandung ku phi. Aku tidak mau melihat mereka terluka hanya karena rasa suka ku. Cukup aku saja yang terluka tapi tidak untuk mereka berdua. Tapi jika phi yang mencoba pasti bisa karena p'win menyukai p'pluem dan dia terluka. P'bisa mendekati p'win dan membuat dia menyukai phi tanpa berakhir melukai siapapun. " ujar nanon tulus. Aku tidak tau seberapa sakit perasaan nanon saat ini.

Kami terdiam cukup lama. Aku tau nanon pasti ingin keheningan sesaat untuk menahan perasaannya.

" jika seperti itu, bantu aku untuk mendapatkan win" kata ku tiba-tiba memecahkan kesunyinan tadi.

Nanon menatap ku dalam dan kemudia tersenyum. " baiklah"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc~~

Tau kan alasan kenapa nanon maksa win nolong merekašŸ˜‚

Terima kasih sudah mau membaca. šŸ™

Di tunggu next chap nya yaaaa

avataravatar
Next chapter