1 Prolog

Di sebuah Padang rumput seorang pria dengan rambut putih dengan kulit sawo matang dan pakaian serba putih.

Sedang berbaring sambil menutup matanya.

Di dunia ini tidak ada manusia yang terlahir sendiri.

Itu adalah pepatah yang semua orang tau. Tapi itu tidak berlaku untuk Rui.

Dia dan ibu nya di usir dari rumah, ibu nya bunuh diri karena frustasi di tuduh selingkuh dari ayah nya dan terus di gunjing oleh masyarakat.

Rui pun tinggal di sebuah gunung suatu hari kakak nya berkunjung bermaksud untuk tinggal bersama namun dia malah di serang oleh monster dan meninggal.

Setelah semua itu Rui paham kalau dia memang di takdir kan sendirian.

"Bisa kah kamu tidak berkeliaran dengan pakaian mencolok begitu Rui"

Pemuda bernama Rui itu membuka mata nya terlihat mata hitam kelam milik pemuda putih itu.

"Aku sudah membawakan patner mu" ucap pria itu lagi. "Aku tidak butuh patner" ucap Rui datar.

"Kamu jelas membutuhkan nya anak muda" ucap pria itu. Rui bangkit dan memandang pria yang berbicara pada nya.

Seorang pria tua dengan ukiran kepala serigala di pegangan tongkat nya. Di mata nya terdapat bekas luka yang membuat mata nya terus tertutup.

"Tuan Iod" panggil Rui. Pria bernama Iod itu tersenyum kecil "apa di dunia ini aku memang sendirian" tanya Rui dengan wajah datar nya.

"Semua manusia tidak bisa hidup sendirian Rui , karena manusia adalah mahluk sosial" ia berhenti sejenak.

"Ku perkenalkan pada mu Rui , gadis di belakangan ku ini akan menjadi mate knight mu nama nya Falina El Galwin" ucap Tuan Iod.

Rui beralih memandang gadis di sebelah Tuan Iod. Gadis berambut merah di kuncir dua dengan pita kuning. pakaian nya cukup mewah dia memakai gaun coklat pendek.

"Falina mulai sekarang kamu akan menjadi partner dari Rui " ucap Tuan Iod memandang gadis itu.

"Tuan Iod apa maksud nya dari Mate knight" tanya gadis bernama Falina itu.

"Sederhana nya kau akan menjadi partner dari Rui , kau akan membantu nya mendapatkan Aura Armor" tuan Iod tersenyum.

Gadis itu menundukkan kepala nya dan memegang jari nya. Aura adalah energi yang di gunakan para elemental untuk mengendalikan elemen alam.

Namun hal itu hanya di ketahui sedikit orang. Empat negara pun juga tak tau soal Aura ini.

Aura Armor pun adalah tingkat tertinggi dari seorang elemental. Armor yang terbuat dari elemen, memiliki kekuatan dahsyat dan untuk mendapatkan nya harus memiliki seorang pasangan atau Mate knight.

"Kalau begitu aku akan kembali kemarkas dan ku harap kalian akrab dan dengar kalian harus saling menjaga" ucap Tuan Iod.

Tuan Iod melompat dan seekor banteng terbang menangkap nya. "Keren" ucap Falina.

"Banyak banteng terbang yang akan Kau jumpai nanti" ucap Rui singkat.

"Begitu kah pasti sangat luar biasa ya" ucap Falina. "Apa yang harus kita lakukan sekarang" ucap Falina tertarik.

Rui menjatuhkan diri nya ke tanah "menunggu misi dari tuan Iod" ucap rui menutup mata nya.

Hari hari berlalu kegiatan Rui hanya tiduran sedangkan Falina entah kemana. "Hei mau sampai kapan kamu tiduran di situ" ucap seorang perempuan tak lain adalah Falina.

"Sampai misi untuk kita di kirim oleh Tuan Iod" ucap Rui masih menutup mata nya.

"Ayo makan aku lapar" ajak Falina. "Sebentar lagi aku mendapatkan ikan" Rui meraih pedang nya kemudian bangkit dari tiduran nya.

Ia menarik pedang itu dari sarung pedang nya. Tubuh nya mengeluarkan cahaya putih menyilaukan mata.

Falina menutup mata nya dengan tangan nya. saat cahaya meredup ia melihat ikan ikan sudah bergeletakan di sekitar Rui.

"Apa yang baru saja kau lakukan" Falina kaget melihat ikan ikan itu. "Mudah saja aku membuta kan mereka kemudian berlari ke danau mengambil mereka satu persatu" Rui mengacungkan pedang nya ke sebuah batu.

Rui pun mulai mengambil semua ikan yang dia tangkap dan membersihkan sisik dan isi perut nya.

Kemudian meletakan ikan di atas batu itu. Falina masih terkejut melihat kemampuan Rui.

Tuan Iod mengatakan kalau kemampuan orang yang akan menjadi partner nya ini spesial tapi ini di luar perkiraan nya.

Setelah lama memperhatikan Rui memandang Falina. "Mau" tanya nya singkat.

"Boleh" Falina bertanya balik. "Tentu" ucap Rui dengan datar. Falina mengambil ikan di atas batu itu dan mulai makan.

"Hambar" ucap Falina. "Begitu kah" tanya Rui bingung. "Jangan bilang kau selalu makan seperti ini" Falina bertanya dengan nada yang menyelidik.

"Tentu sejak kecil aku makan seperti ini" Rui mengigit ikan bakar nya kembali.

"Jujur rasa nya kurang memuaskan ayo ke desa untuk mencari bumbu" ucap Falina.

"Bumbu" beo Rui. "Di dekat sini ada desa ayo kesana" ajak Falina. Rui diam sejenak kemudian berjalan melewati Falina.

"Hei aku kenapa aku di tinggal" seru Falina. Falina mengikuti langkah pemuda putih itu.

"Hei Rui kenapa kamu menjadi anggota Green Lotus" tanya Falina. "Entah lah" jawab Rui.

"Hari yang indah bukan" Falina mengimbangi kecepatan berjalan Rui.

"Mungkin" ucap nya. Muncul perempat di dahi Falina. Entah kenapa berbicara dengan nya membuat tensi darah Falina naik.

Rui berhenti berjalan kemudian menarik pedang nya. "Keluar atau aku yang mendatangi kalian"

avataravatar
Next chapter