1 Chapture 1 : Mijn Leven

Lee Hyunjae

Sosok tampan dan mapan yang kini menduduki jabatan sebagai Direktur Pengembangan Usaha di Lee Corp. Akan tetapi sayangnya, dirinya masih melajang hingga usianya kini mencapai angka 31 padahal dirinya memiliki banyak penggemar wanita karena kesuksesannya.

Walaupun begitu, hatinya masih tersangkut pada seorang gadis. Ah bukan, tapi seorang wanita yang telah menjelma menjadi istri kedua sang ayah alias ibu tirinya sejak 15 tahun yang lalu. Entah dengan alasan apa, ayahnya melamar gadis yang masih berstatus sebagai kekasihnya dan sialnya lagi keluarga sang gadis langsung menerimanya.

Rasanya ingin sekali ia kabur dari rumah, tapi dirinya masih ingat jika ada ibunya yang harus ia jaga di rumah itu. Ya ibunya, ibunya bukan wanita dewasa yang mampu menjaga dirinya sendiri melainkan sang ibu mengalami gangguan pascatrauma sejak berusia belasan sehingga dirinya akan selalu bersikap seperti anak kecil. Hal inilah yang membuat dirinya dan sang kakak, Lee Taeyong tetap bertahan di rumah besar sang ayah.

Dengan langkah tegap, Hyunjae memasuki rumahnya dengan menenteng sebuah plastik berisikan kue macaron kesukaan sang ibu. Ia menengok ke sekeliling dan tak mendapatkan dimana ibunya. Biasanya sang ibu akan langsung menyambutnya apalagi dirinya telah pergi selama 2 hari demi mengisi seminar di Singapura.

"Eomma!!! " teriaknya sambil berkeliling rumah. Namun, yang ia dapatkan hanya para pelayan yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

"Apa yang hyung cari? Apa mencari wanita gila itu?" tanya seorang remaja laki-laki yang baru saja menginjak usia 14 tahun.

"Lee Haneul jaga ucapanmu! Jangan pernah mengatakan eomma - ku seperti itu!! " ucap Hyunjae sambil menatap adik tirinya dengan sengit.

Lalu, Hyunjae memilih pergi dan meninggalkan Haneul yang malah melengos. Ia tak punya waktu untuk meladeni ucapan tak berbobot remaja itu.

Kakinya melangkah pada kamar utama di rumah ini. Ia membuka pintu dengan perlahan dan masuk kedalamnya. Berharap sang ibu sedang tiduran disana ataupun sedang duduk manis membaca dongeng di pojok kamar. Tapi sayangnya, yang ia temukan sang ayah tengah duduk bermesraan dengan sang istri kedua.

"Kau sudah pulang Hyun? " tanya wanita itu dengan senyuman manisnya.

"Kau pikir yang kesini arwahku apa? " balas Hyunjae mendecih.

"Jaga ucapanmu Lee Hyunjae!!! Dia itu ibumu juga! " teriak Tuan Lee sambil ingin berdiri dan mencekik sang putra. Untungnya sang istri kedua menahan tangannya sehingga ia tak jadi berdiri.

"Aku hanya mencari eomma. Dimana eomma ku???! "

"Sudah kutitipkan di Rumah Sakit Jiwa. Kasihan Haneul terus-terusan merasa terganggu dengan sikap ibumu yang seperti orang gila, " kata Tuan Lee.

Tangan Hyunjae mengepal marah. Ia tak terima ibunya dipanggil gila, ibunya hanya mengidap gangguan pascatrauma sehingga dirinya selalu bertingkah seperti anak kecil.

"Lebih baik eomma daripada wanita itu yang dengan lancangnya mengambil posisi eomma di hati dan rumah Appa ini, " Balas Hyunjae keluar dari kamar itu.

.

.

.

Lee Sihyun

Wanita dewasa dengan pekerjaan sebagai dokter spesialis kandungan dan anak. Dirinya selama ini hanya hidup untuk mengabdi pada pekerjaannya dan juga panti asuhan dimana ia hidup selama ini. Ia tak pernah mau diadopsi sejak dulu karena ia sudah berjanji akan terus disamping sang ibu panti yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri.

Selama ini Sihyun tak pernah mencicipi romansa remaja karena hidupnya hanya disibukkan mencari nilai terbaik agar beasiswa yang ia dapatkan tak dicopot. Selain itu, ia juga disibukkan oleh kegiatan organisasi di sekolah. Bahkan ia sempat menjabat menjadi Ketua 1 di OSIS dengan Ketua Umum yang dijabat oleh Lee Hyunjae semasa SMA.

Setelah masuk dunia perkuliahan, Sihyun sibuk berkuliah di luar negeri demi mengejar cita-cita yang ia idamkan sejak SD. Ia bertekad mampu meraih cita-citanya dan membungkam semua mulut orang yang terus mencemoohnya di belakangnya.

Setelah ia meraih gelar spesialis kandungan dan anak, ia baru kembali ke Seoul dengan bangganya. Ia memeluk sang ibu panti yang telah lanjut usia dan hanya mampu duduk di kursi rodanya.

Kebahagiaannya tak berlangsung lama. Setelah 4 tahun ia bekerja di sebuah rumah sakit Seoul, sang ibu panti meninggalkan dirinya untuk kembali ke pangkuan Sang Pencipta. Sihyun hanya tetap berusaha tegar agar ia tetap berdiri kokoh dan tetap dapat menjadi penyangga kehidupan para adiknya di panti asuhan.

Kini, Sihyun duduk di ruang tamu bersama dua orang berpakaian rapi dan mewah. Mereka berdua membawa sebuah map coklat berisikan perjanjian penggusuran panti ini untuk menjadi hotel mewah.

"Saya akan memberikan uang berapapun. Yang penting jangan gusur tempat ini! " kata Sihyun dengan berusaha menahan amarahnya. Pundaknya terasa dielus oleh seorang sesosok gadis SMA, salah satu adiknya di panti ini.

"Saya tau Anda adalah dokter terbaik di Seoul yang pastinya sangat berpendidikan dan Anda pastinya tau tentang perjanjian. Saya beri tenggat waktu sampai 3 bulan lagi, Anda dan para adik Anda keluar dari panti ini. "

Kemudian, kedua pria itu keluar dengan cepat. Bahkan mereka sampai membanting pintu saat menutupnya kembali. Sihyun hanya dapat mencoba rilex dan berusaha mencari cara lain untuk tetap mempertahankan panti asuhan ini.

Sepertinya aku harus meminta bantuan pada Hyunjae sunbae karena dirinyalah pemimpin project ini, batin Sihyun sambil mengingat sang kakak kelas sejak SD sampai SMA.

TBC

avataravatar
Next chapter