webnovel

1•Bencana yang mengerikan

Petir menggelegar di langit, tak tahu sekarang siang atau malam. Karena kabut yang begitu tebal menyelimuti gunung yang menjadi medan perang.

Bencana datang dengan mengerikan, ia memiliki surai rambut hitam panjang yang kusut berterbangan diterpa angin. Sayap hitamnya mekar bagai sekuntum bunga hingga menutupi gunung. Ya, kali ini Li Cai Feng benar-benar dekat dengan kematian.

"Li Cai Feng, mejauhlah dari makhluk itu!"

"Apa maksudmu, Master? Haruskah kita biarkan hal terkutuk ini menodai Benua kami?!" Tanyanya dengan dingin. Gadis itu, ya dia masih seorang gadis belia berumur 20 tahun. Dia seorang Pendeta muda dengan kekuatan suci yang sangat kuat. Namanya Li Cai Feng, pemilik tongkat paus, salah satu dari lima sage, dan pemilik Qi Putih.

Rambut peraknya bergoyang di udara, namun tatapannya tak pernah bergerak dari makhluk bernama Bencana di atas, Iblis yang keluar dari Neraka.

"Tapi kamu tidak bisa mengalahkannya, Feng'er!" Bantah pria berbalut darah di belakang Li Cai Feng.

"Apa kamu meragukanku, Master?" Li Cai Feng bertanya acuh tak acuh. Tatapannya masih menatap lekat sang Bencana yang melayang di langit.

"Tapi selamanya juga Kak Feng tidak akan bisa mengalahkannya."

Li Cai Feng tertegun mendengar suara ini. Suara bocil yang selalu merengek.

Jangan-jangan--

"Kakak Feng, kau benar-benar mengabaikan kami bukan?"

Saat ia berbalik menatap Gadis kecil berusia 13 tahun tersenyum ceria dengan wajah imutnya dan seorang laki-laki berusia 15 tahun yang bersikap dingin.

Hua Lin, Chang An!

"Kenapa kalian berdua kesini?! Disini benar-benar berbahaya, cepat pergi!" Li Cai Feng berteriak dengan ketakutan. Apalagi melihat sang bencana yang ingin menyerang mereka.

Ia hampir takut setengah mati melihat serangan sang bencana yang melaju dengan cepat. Namun sepertinya serangan itu sudah digagalkan dan hanya meninggalkan kabut serta kedua adik seperguruan nya tetap hidup. "Feng kecil, kau benar-benar meremahkan kami rupanya." Seorang Pria tampan keluar dari portal. Rambut birunya terlihat bercahaya dengan bola mata emasnya! Kang Lei Ta!

"Kakak Ta!" Li Cai Feng berseru kaget. Jangan-jangan Wen Wuanshang juga datang!

"Kau mencariku, Feng?" Li Cai Feng berbalik menatap pria lembut berparas lemah yang tiba-tiba berada di belakangnya.

"Wen Wuanshang! Kenapa kalian semua kesini?!" Li Cai Feng berteriak dengan sedih, dia sudah susah-susah membuat mereka tetap tinggal di kediamannya masing-masing, kenapa harus datang sekarang?

"Apa kamu pikir tipuan kecilmu bisa berhasil Feng kecil?" Kang Lei Ta menjawab dengan lugas.

"Ya kakak Feng, kamu tidak bisa membohongi kami!" imbuh Hua Lin dan Chang An bersamaan yang membuat mereka bertengkar tentang siapa yang lebih dulu mengucapkannya.

"Bagaimana bisa kalian setenang ini, kalian seharusnya tetap di rumah, tempat ini terlalu berbahaya..." Li Cai Feng berusaha menasehati mereka, tapi tidak berhasil.

"Feng kecil, jangan remehkan kami. Kamu juga tidak akan bisa mengalahkannya sendiri." Kang Lei Ta menjawab dengan senyum hangat. Tapi bagi Li Cai Feng, senyum itu apakah akan menjadi senyum terakhir?

"Ya kakak Feng! Biarkan kami bertarung di sampingmu dan mari kalahkan iblis busuk itu!" tambah Chang An dengan penuh semangat.

"Benar! benar! Mari kita tendang dia lagi ke neraka!" Hua Lin berseru dengan penuh semangat. Sama sekali tidak gentar, sesaat membuat Li Cai Feng merasa buruk dengan keadaannya sendiri. Karena, kedua adik seperguruannya saja tak gentar, mengapa dia sage ke-2 bisa gentar!

"Tunggu dulu!" Li Cai Feng menghentikkan mereka yang hendak membuat pola serangan.

"Apa lagi Feng? Kamu tidak bisa mengusir kami!" balas Wen Wuanshang dengan penuh dominasi seolah tidak ingin ada yang mempertanyakannya.

"Bukan itu." Li Cai Feng menggeleng pelan.

"Lalu apa Kakak Feng?" tanya Hua Lin dengan raut khawatir. Sejenak Li Cai Feng berpikir, kenapa kamu tidak gunakan itu untuk dirimu sendiri.

"Apakah kalian bersedia mati?" tanya Li Cai Feng penuh ketegasan.

Empat orang itu saling berpandangan dan menertawakan ucapan Li Cai Feng.

"Feng kecil apa kamu sudah lupa motto kita?" tanya Kang Lei Ta.

Li Cai Feng menggeleng tegas, "Tidak, aku tidak akan melupakannya, karena itu adalah..."

"Jalan Hidup ku!" Li Cai Feng, Kang Lei Ta, Wen Wuanshang, Chang An, dan Hua Lin menjawab dengan tegas, penuh semangat masa muda dan sangat kuat. Li Cai Feng tertegun kemudian ikut tertawa dengan lainnya. Bagaimana bisa Li Cai Feng lupa, jalan hidupku artinya jalan hidup 5 sage.

"Apakah sudah cukup kalian berbicara?" suara penuh tekanan itu melambung tinggi di hadapan mereka. Ya benar, sang bencana menatap senang pada mereka.

"Awas! Jika tanduknya berubah berwarna emas maka dia siap menyerang!" peringat Li Cai Feng. Dia membuat barrier pelindung yang menyelimuti kelima sage. Kecil tapi kuat. Ringan tapi gesit. Saat ini hanya itu yang dibutuhkan.

"Apakah begitu Cai Feng?" dia menyeringai kejam untuk sesaat mengingatkannya pada seseorang.

"Jangan goyah!!!" teriak Kang Lei Ta dari sampingnya.

Li Cai Feng kembali tersadar.

Mereka membentuk dinding besar dari pertikaian mana dan kekuatan suci. Dinding itu mengurung mereka berlima bersama sang Bencana.

Li Cai Feng mendongak lantas menatap Wen Wuanshang. Mereka rasa sudah waktunya mendapatkan jawaban dari teman mereka.

"Ming Fei Lang, apakah kamu bisa menjelaskan semua ini?" Wen Wuanshang berkata dengan dingin.

Dia, Ming Fei Lang, teman seperjuangan lima sage. Dia Ming Fei Lang, orang yang seharusnya paling kebal terhadap neraka menjadi iblis. Ming Fei Lang. Ming Fei Lang. Kebencian kami terhadapmu tak bisa dihapuskan.

"Apa yang harus kukatakan padamu, memangnya?"

Chang An menggigit lidahnya geram dan berseru, "Mau kau adalah kakak yang kita sumpahi! Mau kau adalah orang itu! Jika kamu berani membawa zat kematian ke dunia ini! Tongkat paus akan menghakimimu!"

Ming Fei Lang berbalik dan mendengus dingin. "Chang An, putra dari Marquis Chang. Apakah kamu benar-benar laki-laki?" ejeknya.

Wajah Chang An menjadi sehitam pot. Sudah beberapa tahun dia tidak mendengar orang-orang memanggilnya seperti itu. Beraninya! Beraninya dia!

"Tenanglah Kakak An." Hua Lin menghentikkan Chang An yang hendak meledakkan kekuatannya.

"Lihat bahkan anak yang lebih muda darimu bahkan lebih baik," tambah Ming Fei Lang lagi.

"Kamu!!!!---"

Hua Lin menggeleng pada Chang An. Ia berbalik dan menatap penuh khidmat pada pria bersayap hitam di atasnya.

"Kakak Lang apa yang terjadi padamu?" tanya Hua Lin dengan tenang.

"Tidak ada yang terjadi." jawabnya acuh tak acuh.

"Lalu kenapa kamu kembali dengan kekuatan itu?" tanya Li Cai Feng.

Ming Fei Lang berbalik pada gadis berusia 20 tahun itu. Senyum yang sedari tadi hendak ia ukirkan hanya bisa luntur menghadapi kenyataan.

Tanpa ada waktu seperkian detik. Ming Fei Lang sudah ada di depan Li Cai Feng, hanya beberapa inci sebelum wajah mereka bersentuhan.

"Feng'er----"

"Aku mencintaimu!" Li Cai Feng mengutarakan pernyataan yang sudah di pendam nya sedari tadi. Suasana menjadi hening dan tajam.

"Apakah kamu ingin bersamaku?" tanya Ming Fei Lang dengan senyum mekar di wajahnya.

"Aku akan bersamamu, Jadi berhentilah. Tolong jangan lanjutkan rencanamu..." Li Cai Feng benar-benar menangis kali ini. Sudah berapa banyak cobaan yang menghalangi mereka berdua.

Li Cai Feng bisa merasakan pelukan Ming Fei Lang, sangat hangat bahkan lebih hangat dari pekukan kakaknya. "Feng'er apakah kamu benar-benar ingin bersamaku?"

Li Cai Feng mendongak, ia hendak mengangguk namun betapa kaget melihat tanduk Ming Fei Lang berwarna emas. Saat itulah dia mendengarkan teriakan Hua Lin dan Chang An. "Apa yang kamu lakukan?!" Li Cai Feng berusaha melepaskan diri namun Ming Fei Lang mendekapnya dengan kuat dan menutup mata Li Cai Feng.

"Apa yang terjadi pada Kakak Ta! Dia temanmu Ming Fei Lang!!!! Apa.. apa yang kau lakukan hiksss...." tangis Li Cai Feng semakin keras. Dia hanya bisa mendengar suara ledakan teriakan kesedihan dan kematian. Dia tak bisa merasakan mana Kakak Ta. "Dimana dia! Apa yang terjadi padanya?!" Li Cai Feng bertanya dengan sesenggukan.

"Diamlah Feng'er sedikit lagi akan segera baik." bisik Ming Fei Lang.

"Bagaimana bisa baik----"

Tidak! Dimana mana Wen Wuanshang! Dimana mana anak brengsek itu. Wen Wuanshang, bocah jangan bermain-main. Apa kamu suka melihatku menangis. Dimana kamu!

"tidak mungkin... tidak mungkin..... WEN WUANSHANG!!!!!"

Pikiran Li Cai Feng terputar-putar dan tidak stabil.

"Tenanglah Feng'er, semuanya---"

Hoekkkk!!!

Ming Fei Lang menatap tak percaya dengan apa yang dilihatnys. Li Cai Feng menusuknya. Dia menusuknya. Darimana kata cinta keluar dari mulutmu!

"Feng'er..." Ia masih menatap tak percaya.

Feng'er berlari meninggalkannya sendiri. Dia berlari ke arah Chang An dan Hua Lin. Feng'er apakah kamu menjadi bodoh?

Ming Fei Lang menjadi sedih menatap tangannya sendiri.

Aku sudah memikirkannya dan ini kepurtusanku, seorang wanita tak akan menghalangiku.

Saat itulah kekuatan Ming Fei Lang bertambah kuat dan kuat. Dia menyebarkan kekuatan yang sangat mengerikan dan langsung tertuju pada Chang An dan Hua Lin.

Bang! Bang!

Li Cai Feng kaget melihatnya. Bagaimana bisa! Bagaimana bisa dia melihat hal paling mengerikan di sini?! An kecil! Ling'er!

"A...apa.... yang terjadi..."

Li Cai Feng menggoyang-goyangkan tubuh adiknya. Tangisnya pecah, "Bangun Lin'er, bangun aku akan mengajarimu, tolong bangun."

Li Cai Feng seperti orang gila yang berbicara dengan mayat. Ia bahkan tak sungkan-sungkan menghabiskan kekuatan sucinya dengan sia-sia. Dia menjadi semakin gila. Semakin gila menatap teman sage lainnya. Hanya berupa genangan darah.

Orang yang melakukannya! Yang melakukannya!

Li Cai Feng mempunyai tatapan penuh kebencian begitu pula dengan Ming Fei Lang. Mereka bertarung sekuat tenaga hingga tak seorangpun bisa melihat gerakannya.

Kedua orang yang dulu dijukuki pasangan surgawi harus bertarung satu sama lain dan kahilangan cinta mereka.

Di saat kekuatan Li Cai Feng melemah, Ming Fei Lang tak segan-segan mengakhiri pertarungan. Dan hanya kegelapan menerpa juga suara dingin menggema.

"Aku membencimu, Li Cai Feng."

"Begitu pula aku, Ming Fei Lang..."

p.s: ada yang kecampur bagiannya.

Li Cai Feng (perempuan)~Sage 2(tokoh utama)

Hua Lin (perempuan)~Sage 5

Chang An (laki2)~Sage 4

Wen Wuanshang (laki2)~Sage 3

Kang Lei Ta (laki2)~Sage 1

Bencana (Ming Fei Lang)

Heranacreators' thoughts
Next chapter